17.💥

19.4K 1.4K 186
                                    

Ehem... Update!
_______________________________________

"Bagus... Tetap hati-hati sayang jangan sampai ketahuan. Kalau bisa kamu harus mendapat semua harta keluarga William," ucap seseorang disebrang sana dari HP Ayu.

"Asyap, Daddy. Aku gak sendiri kok," ucap Ayu.

"Bagus... beri uang ke mereka." orang di sebrang yang dipanggil daddy oleh Ayu terkekeh.

"Oke."

Tanpa Ayu sadari pembicaraannya didengar oleh seseorang sedari tadi.

"Gue harus ngelindungi keluarga gue... sorry Ai, gue salah tapi gue juga gak yakin sama lo," batin seseorang itu.

***
Pagi pun tiba. Seperti biasa setiap penghuni bumi memulai aktifitasnya masing-masing, namun tidak seperti pemeran utama kita yang masih nyaman dengan tidurnya.

"BUK BOS!! BURUAN LARI!! GEMPA! GEMPA!! WOY! AYO KELUAR GEMPA!" Teriak Pandu tepat ditelinga Ainelis.

Gdubrakk!!
Bugkkk!
"Aw! Anjerr!"

"Bhaha," tawa Pandu pecah ketika berhasil menjahili Ainelis.

"BABI BULUK!!" teriak Ainelis dan pandu pun berlari kebawah dengan tawanya yang masih mengelegar.

Skip...

"Bi bekalnya udah dimasukin tas saya?" tanya Ainelis setelah selesai sarapan.

Ainelis tadi sempat membuat bekal untuk dua adik angkat kesayangan-nya, siapa lagi jika bukan Abel dan Kevin.

Ia tau jika dia akan terlambat jadi tidak bisa berangkat bersama. Namun Ainelis sudah menyuruh Lucas mengantar Abel dan Kevin kesekolah dan menunggunya diruang kepala sekolah.

"Eh? Sudah, Non." Bi Ningsih menatap Ainelis.

"Terimakasih," ucap Ainelis seraya tersenyum.

Ainelis sudah menganggap Bi Ningsih seperti ibunya sendiri yang juga sudah berkeja lebih dari 5 tahun ini. Setelah beres, Ainelis pun pamitan kepada mereka.
Dan membawa mobilnya Daniel ke sekolah karena mobilnya Ainelis sedang dibawa Adam, dan mobil Adam dibawa Pandu, sementara mobil Pandu di bawa Lucas karena Lucas belum ada mobil sendiri.

(Punyeng kagak tuh kaya doi mbulet😂)

Cittttt....

Ainelis sampai didepan pintu gerbang sekolahnnya. Saat Ainelis menurunkan kaca mobilnya satpam tau dan langsung membukanya dengan gemetar.

Semua staf di sekolah tau siapa pemilik sekolah ini dan lagi ada kaitannya dengan mafia DH tetapi mereka tidak tau jika Clara a.k.a Ainrlis Queennya. Tentu saja mereka diancam oleh Ainelis agar tutup mulut.

Tanpa pikir panjang Ainelis langsung memakirkan mobilnya diparkiran khusus orang penting, sebenarnya bukan mau pamer hanya saja Ainelis malas keparkiran murid.

Ainelis memasuki ruangan kepala sekolah dan melihat disana masih ada Lucas, Kevin dan Abel.

"Kakak!" seru Kevin dan Abel ceria bersamaan berdiri memeluk Ainelis.

Ainelis yang baru masuk dan dipeluk dadakan terhuyun kebelakang dan bersamaan ia menarik kaki kirinya kebelakang.

Tidak lama kemudian Ainelis juga membalas pelukan mereka.

"Nona, biar saya saja antar mereka ke kelas," ucap kepala sekokah dengan sopan.

Ainelis menoleh dan tersenyum tipis kemudian kembali melihat ke dua adiknya.

i'm ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang