22.💙

16.7K 1.4K 326
                                    

Lanjutt...
_____________________________________

"Lepasin gue," kata Aldo yang tangannya sudah memerah bahkan lecet karena berusaha melepaskannya.

Yup, mereka ialah Aldo dan Ayu.

"Lepas aja sendiri, gue cuma mau ngingetin lo. Kalo lo masih mau tinggal dimansion keluarga lo, lo harus tutup mulut lo itu. NGERTI GAK LO?!" Ayu menatap Aldo dengan remeh.

"Gue tetep bakal ngasih tau kebusukan lo," kata Aldo menatap tajam Ayu.

"Hahaha... Aldo lo yakin mereka parcaya sama lo?" tanya Ayu sambil mengangkat dagu Aldo.

"Lo ganteng juga, gue akui keturunan keluarga william memang sempurna tapi... sayang bodoh, haha," kata Ayu sembari melepaskan cengkramannya didagu Aldo kasar, "tapi...." Ayu mengantung kalimatnya dan tangannya yang mulus langsung menyentuh dada bidang Aldo dengan sensual.

"Lepas, jauhin tangan kotor lo dari gue," kata Aldo tajam.

"Haha... oh, ayolah sayang, sebelum lo mati ngapa gak nikmati aja hm?" Ayu sudah duduk dipangkuan Aldo dan menggigit telinga Aldo.

Aldo memberontak namun dengan kasar Ayu meremas milik Aldo dengan keras.

"Arghh!  JALANG LEPASIN GUE, JANGAN SENTUH GUE!" teriak Aldo.

Didalam hatinya mulai ketakutan,
Ayu hanya diam dan terus memainkan tangannya dengan lihai. Melihat Aldo yang mengerang kesakitan dan desahan bersamaan tanpa memikirkan kakinya yang sebelumnya tertembak. Dia hanya ingin membuat Aldo menggila karena ulahnya.

"Lepas! Ah, hiks. Tolong berhenti hiks," kata Aldo dengan bergetar karena dicabuli oleh Ayu.

"

Haha... bukannya kamu menikmati permainanku sayang," kata Ayu dengan menggoda.

"Enggak! Ahh... hiks, le-lepas. Hiks, biarin hiks, gue- agrhh!pergi hiks. uh-hiks," kata Aldo sesegukan.

Ayu masih terus mencabuli Aldo melepas semua seragam Aldo dan memukulnya, lebih parahnya ia merekamnya. Sedangkan Aldo dia lemah, apa lagi semenjak tau bahwa dia tidak ada artinya bagi Clara. Aldo hanya biasa menangis merasakan sakit dan nikmat yang memalukan, namun tidak bertahan lama.

"AYU!" teriak seseorang mengagetkan kedua insan itu.

"Kak Ai," lirih Aldo dengan gemetar dan air mata yang mulai lolos lebih banyak.

Dia berharap itu bukan mimpi, dia ingin bangun dari mimpi yang memalukan ini.

***
"Pa, anak kita pa... princess juga belum pulang mama khawatir. Polisi belum juga ngabarin," kata Rani cemas.

Saat ini diruang keluarga William suasana tegang menunggu kabar dari polisi mencari keberadaan Ayu, Bella dan Aldo. Disana juga ada Dimas se-geng, dan Tomy se-geng. Saat mereka sedang dengan pemikirannya sendiri, tiba-tiba Hp David berbunyi yang mengagetkan mereka. David langsung mengeceknya, dia mengerutkan keningnya saat melihat layar hpnya.

"Siapa pa?" tanya Rani penasaran.

"Gak tau, Ma. Disini gak ada no hpnya atau nama nya," kata David saat melihat si penelpon.

"Angkat saja, Pah," kata Roni tidak sabar, David pun mengangkat telpon.

"Hallo," kata David.

"Dengan tuan william?" tanya orang diseberang sana.

"Ya?"

"Silahkan anda lihat video yang saya kirim dan selamat berbahagia," kata orang diseberang sana lalu memutuskan telponnya sepihak.

i'm ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang