"Hehe, haha... akhirnya manjur juga obat dari Ayu. Kayanya bagus juga kalo gue nikmati tubuh lo haha," kata Andre dan tertawa lepas melihat Clara yang tertidur dilantai.

Dengan pelan ia memasukkan obat perangsang cair ke mulut Clara dengan paksa. Saat beberapa menit ia terbangun dan merasakan badannya yang berkeringat dingin.

"Shitt," umpat Clara.

"Udah bangun baby... mari bermain denganku," kata Andre menyentuh paha clara yang tertutup celana jeans Clara.

Plak!

Clara menampar Andre dan segera bangun, saat Andre hendak akan menyentuhnya.

Dor!

Clara merasakan lengannya terkena timah panas dari belakang dan saat ia menoleh, ia melihat Ayu yang menembaknya.

"Hai Ai, gimana, enak gak peluru gue?" tanya Ayu santai dan bergelayut dilengan Andre.

"Bitch," kata Clara dan menembak Ayu.

Dor!
Dor!

Aksi baku tembak pun terjadi antara ketiganya. Bahkan Clara harus berjuang untuk fokus. Ketika ia lengah,

Dor!

"ARA!"

Clara tertembak? Bukan dia yang tertembak. Saat Clara menembak Andre, saat itu juga bawahan Andre menembak Clara. Clara yang merasa dipanggil dia langsung menghadap kebelakang.

Matanya melebar saat melihat seorang yang menjadi tameng dibelakangnya.
Seorang itu berbalik dan tersenyum, memeluk Clara erat dengan noda darah yang merembes keluar dari bagian dadanya.

Clara tidak menolak, justru ia syok. Matanya memanas dan disaat bersamaan karena mendapat sentuhan, ia bergerak gelisah perasaan dan pikirannya berkecamuk.

Bruk!

"TEDDY!"
"BOS!"

Seorang yang tertembak ialah Teddy  tepat dibagian jantung. Ayu yang akan melarikan diri sudah lebih dulu ditangkap Pandu dan Robert. Sedangkan Mr. Andre ditahan oleh Kim dan Jack, dan yang lain membantu bawahan Clara.

Clara langsung memeluk Teddy yang tertidur dilantai. Teddy membuka matanya dan terbatuk darah. Dia tersenyum kepada Clara, tangannya terangkat membelai wajah Clara. Sesak dan jantungnya terasa berhenti saat Clara mengengar 2 kalimat yang keluar dari bibir Teddy yang merah karena darah.

"Hatiku milikmu."

Dan tangan itupun terjatuh, Clara menatap kosong ke wajah Teddy yang pucat dan mulai terasa dingin. Sekelebat dalam ingatannya ia pernah mendengar kalimat itu dari orang yang masih dia cintai. Tidak terasa setetes, 2 tetes butiran bening keluar dari matanya dan semakin lama semakin deras.

(Harap sedia payung!)

Badannya gemetar, ia menutup mata dan terisak.
Bawahan Teddy yang melihat hanya menangis dalam diam, dia tau benar atasannya menyukai gadis itu dan saat kedekatannya di Amerika, dia memantapkan dirinya berencana 2 bulan lagi ia melamar Clara. Tidak lama kemudian isakan itu mereda saat mendengar seseorang tertawa.

i'm ClaraWhere stories live. Discover now