31. Tawaran Kondangan

2.9K 241 3
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

Dua hari berlalu, kini keadaan Daniel tampak lebih bugar dari yang terakhir kali Alana lihat.

Gadis itu bahkan beberapa kali sempat mendapati Daniel yang sedang tersenyum sendirian di kursinya.

Detik berganti menit, lalu berganti lagi ke jam membuat Alana semakin terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan miliknya.

"Makan dulu, Al," tegur Daniel yang tiba-tiba berada di depan meja Alana. Suara bariton miliknya mampu membuat Alana tersentak dari tempatnya.

"Iya, Pak. Nanti aja," tolak Alana sopan.

Mengabaikan Daniel sesaat, gadis itu kembali berkutat dengan file-file yang ada di komputer.

"Ini bukan tawaran, Al. Ini perintah! Makan dulu," ucap Daniel dengan nada yang ia tegaskan agar Alana menurut.

Alana terdiam di tempatnya, lalu menghentikan kegiatannya. Dirinya lebih memilih menuruti omongan Daniel, ketimbang menyelesaikan semua file yang ia punya.

•••

Saat ini, Alana dan Daniel sedang berada di sebuah kafe. Kafe yang lumayan populer di kalangan muda-mudi. Dengan gaya klasik yang di-mix dengan gaya modern, membuat kafe yang dikunjungi Alana dan Daniel terlihat unik.

"Kenapa nggak di kantin kantor aja, Pak? Di sana makanannya juga nggak kalah enak," ucap Alana di sela-sela waktunya menunggu pesanan makanan tiba.

"Terserah saya mau makan di mana. Tugas kamu cuman ngikut," jawab Daniel santai.

Dengan punggung yang bersandar di kursi, Daniel terlihat sedang melepaskan sesuatu yang membuat hidupnya tambah berat.

Selang lima menit, makanan yang dipesan oleh Daniel tiba dengan diantar pelayan. Satu per satu menu mereka sajikan untuk sepasang bos dan karyawan itu.

"Makan," titah Daniel pelan.

Alana menurut. Alana mulai menyendokkan makanan itu ke dalam mulutnya.

"Ada yang pengen saya omongin ke kamu, Al," ucap Daniel di sela-sela acara makannya.

"Apwa?" sahut Alana dengan mulut yang penuh makanan.

Daniel mendongakkan kepala menatap Alana sekilas, bibirnya kemudian menyunggingkan senyum tipis saat melihat tingkah Alana.

"Kamu masih ingat soal Viona yang datang bawa undangan?" tanya Daniel sambil menatap Alana, dan menunggu reaksi gadis itu.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora