9. Enak Banget, Al

5.6K 392 7
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

"Pak, kita meeting-nya nggak lama, 'kan?" tanya Alana di sela-sela perjalanan mereka.

Hening. Daniel tak menjawab, pandangannya masih terfokus ke depan.

"Pak, kita ke kota mana, sih?" tanya Alana lagi

"Bandung." Jawaban singkat keluar dari mulut Daniel.

"Apa?! Bandung?! Pak, saya nggak bawa baju ganti, loh," protes Alana.

"Masalah baju ganti doang, itu mah gampang. Tinggal beli beberapa di sana aja lagi," sahut Daniel santai.

"Ta–tapi kan, saya nggak punya uang Bapak," lirih Alana manja.

"Terus? Harus saya yang belikan untuk kamu? Iya?" tanya Daniel jengkel.

Alana kembali diam. Bibirnya ia manyunkan ke depan sebagai bentuk protes dari pertanyaan Daniel yang lebih mengarah kepada penolakan.

Perjalanan pulang pergi Bandung–Jakarta pasti akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Bagaimana bisa Alana bertahan dengan baju yang seperti ini?

"Kamu istirahat aja dulu, nanti kalau udah agak jauh, kamu saya bangunkan," titah Daniel.

Alana menurut, kemudian menutup matanya. Daniel kembali memfokuskan pandangannya ke depan.

•••

"Al, bangun dulu," panggil Daniel.

Dua jam perjalanan membuat Daniel memberhentikan mobilnya di depan sebuah warung makan.

"Eungh ...." Lenguhan pelan keluar dari mulut Alana.

"Al ...," panggil Daniel pelan.

Alana tak menyahut, tubuhnya masih belum bisa digerakkan. Alana sedang lelap dalam tidurnya sekarang.

"Al ...," panggil Daniel sekali lagi.

Bukannya menjawab, Alana seakan semakin tenggelam ke dalam alam mimpinya. Sesekali Alana mengeluarkan lenguhan kecil.

"Alana!" Kali ini Daniel tak sanggup menahan rasa kesalnya lagi.

"Hah?!" Alana yang kaget dengan teriakan Daniel pun akhirnya terbangun dari tidurnya.

"Hah, hoh, hah, hoh. Bangun, kita makan siang dulu," titah Daniel lagi.

Alana menurut. Tangannya ia ulurkan untuk membuka pintu mobil. Belum selesai melakukan kegiatannya, Alana sudah ditahan terlebih dahulu oleh Daniel.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Where stories live. Discover now