16. Suami Saya Galak

4.6K 318 10
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

Alana, Daniel, serta Al mulai berjalan memasuki gerai fashion yang berada di dalam mall.

Al kecil yang berada di gendongan Daniel kini beringsut untuk turun. Kaki mungilnya ia langkahkan mengitari gerai fashion yang dimasuki ketiganya.

"Al, nggak boleh jauh-jauh dari papahnya, ya," tegur Alana pelan.

Gadis kecil yang ditegur itu berhenti sejenak, lalu berbalik arah menghadap ke Alana dan mengangguk paham.

"Iya Tante Alana," jawab Al pelan.

Gadis kecil itu mulai memelankan langkahnya, berusaha meyesuaikan langkahnya bersama sang papa dan juga Alana.

Daniel yang melihat kepatuhan Al pada Alana sedikit terkejut. Sejak kapan keduanya akrab? Pertemuan pertama mereka bahkan diawali dengan perdebatan.

Tanpa memedulikan Alana dan Al, Daniel mulai memilih beberapa potong baju untuk putrinya.

Setelah selesai, Daniel langsung berjalan ke kasir untuk membayar baju yang dia pilih.

"Istrinya nggak sekalian, Pak?" tanya penjaga kasir sambil melirik ke arah Alana yang berdiri tak jauh di belakang Daniel.

Pria tampan itu berbalik menghadap wanita yang ditunjuk penjaga kasir itu.

"Em, nggak, Mbak. Dia nggak suka pakai baju baru soalnya," jawab Daniel santai.

Alana yang mendengarkan langsung mengernyitkan dahinya. Bagaimana bisa sang bos bisa berkata demikian? Pria tampan itu bahkan belum menawarkan satu potong baju pun pada dirinya.

"Emang ada, Pak orang kek gitu?" penjaga kasir itu kembali bertanya.

"Ada, tuh orangnya," tunjuk Daniel pada Alana.

Alana semakin cemberut saat Daniel berkata demikian. Daniel bahkan hanya diam saja saat penjaga kasir memberikan kekehan kecil pada ucapan Daniel.

Selesai membayar, Daniel kembali berbalik dan mengajak Alana dan putrinya untuk kembali berjalan.

Setelah dirasa agak jauh dari meja kasir, Daniel menghentikan langkahnya tiba-tiba. Pria dengan tatapan tajam itu kembali berbalik menghadap ke arah Alana.

"Nih," ucapnya tiba-tiba sambil memberikan sebuah paper bag yang berisi pakaian milik Al.

"Hah?" Alana membeo, pertanda tak mengerti apa yang sedang dilakukan Daniel.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang