17. Istri Papah?

4.3K 307 15
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

"Maksud kamu apa, hah?! Kenapa pakai ngaku-ngaku jadi istri saya tadi?! Kamu punya masalah sama saya?!" Rentetan pertanyaan terus Daniel berikan pada Alana usai keluar dari gedung mall.

Alana masih saja diam, gadis dengan paras ayu itu masih tak ingin menjawab pertanyaan yang diberikan bosnya itu. Pandangannya ia arahkan ke bawah guna menghindari tatapan tajam yang diberikan Daniel padanya.

"Alana! Jawab! Kamu punya masalah apa sama saya?! Saya malu, Al disorakin hampir satu mall gara-gara tingkah bodoh kamu!" Kembali, pria yang sedang memberikan tatapan tajam itu bertanya pada Alana.

"M–ma–maaf, Pak," lirih Alana. Pandangan gadis itu masih ia arahkan ke bawah, dirinya masih belum berani menatap manik mata milik Daniel.

"Maaf, maaf, bisanya cuman itu aja. Nggak pernah bisa bikin orang senang, sehari aja," omel Daniel lagi. "Sana, masuk mobil! Kita pulang sekarang!" titah Daniel dengan suaranya yang masih meninggi.

Setelahnya, Daniel melangkahkan kakinya menuju bagasi mobil. Pria itu kemudian meletakkan paper bag hasil belanjaannya di sana, sedangkan Alana yang menggendong Al kecil langsung bergerak memasuki mobil.

Lima menit berkutat dengan paper bag, Daniel kembali melangkahkan kakinya memasuki mobil dan duduk tepat di kursi kemudi.

Mesin mobil mulai dihidupkan, tetapi pria tampan itu masih enggan untuk mejukan mobil sedan miliknya.

"Alana, ngapain kamu duduk di belakang? Kamu pikir saya sopir?" tanya Daniel emosi.

Alana yang ditanyai oleh Daniel mendongakkan kepalanya ke atas. Dirinya lalu memandang Daniel melalui kaca spion mobil.

"T–ta–tapi—"

"Tapi apa? Pindah ke depan!" titah Daniel.

Alana menurut. Setelah mengencangkan seat belt milik Al, Alana langsung beranjak guna berpindah posisi.

"Maaf, Pak," ucap Alana pelan usai berpindah posisi.

Pria di sampingnya hanya berdehem kecil menanggapi ucapan Alana. Napas pria itu masih saja memburu, matanya juga masih memberikan tatapan tajam.

"Inspirasi kamu ngaku jadi istri saya apa, sih?" tanya Daniel. Kali ini nada suaranya sedikit melunak.

"Anu ... tadi saya—"

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang