29. Reaksi Desi

3K 239 3
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

"Desi!" Alana berteriak memanggil Desi yang masih bekerja di ruangan miliknya.

Desi yang dipanggil langsung menengok ke sumber suara. Gadis itu melambaikan tangannya pada Alana, lalu buru-buru membereskan perlengkapan miliknya dan berjalan mendekati Alana.

"Kita jadi ke kafe, kan?" tanya Alana.

"Jadi, dong! Ya kali nggak jadi," balas Desi antusias.

Waktu pulang hampir tiba, Alana dan Desi segera menuju lift untuk sampai ke lantai bawah.

•••

"Jadi ceritanya gimana?" tanya Desi penasaran.

Kini, keduanya sudah tiba di kafe terdekat. Alana dan Desi duduk di kursi yang berada dekat dengan jendela.

Alana menarik napasnya panjang, lalu ia hembuskan perlahan. Sambil menatap Desi lekat, Alana sedang mempersiapkan bahan curhatan miliknya.

"Tadi pagi, mantan istrinya Pak Bos datang ke kantor," ucap Alana memulai sesi curhat.

"Hah? Bu Viona ke kantor? Ngapain?" tanya Desi yang tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya.

Alana tak langsung menjawab, keningnya berkerut sejenak. "Kamu kenal, Des?" tanya Alana sedikit penasaran.

Desi mengangguk cepat, lalu membalas, "Kenal-lah. Udah sering dia ke kantor waktu masih jadi istrinya Pak Bos." Desi mengehentikan ucapan miliknya sejenak. Badannya ia condongkan ke depan agar lebih dekat dengan wajah Alana. "Kabarnya, dia gamon," sambungnya dengan setengah berbisik.

Gamon? Gagal move on? Entahlah, mendengar kata itu membuat Alana sedikit merasa terganggu.

"Eh, ngomong-ngomong dia datang untuk apa?" tanya Desi yang masih penasaran.

Alana kembali menarik napasnya, lalu menatap Desi lekat.

"Dia datang buat ngasih undangan ke Pak Bos," jawab Alana lesu.

Desi yang mendengar jawaban Alana, tersentak kaget dari tempatnya.

"Hah? Undangan?!" pekik Desi kaget.

Melihat reaksi Desi yang di luar ekspektasi, buru-buru Alana membekap mulut Desi yang telanjur menarik atensi pengunjung kafe lainnya.

"Biasa aja kali, Des," tegur Alana kesal.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Where stories live. Discover now