Tapi baru saja Salju ingin membuka bekalnya, ia dikejutkan dengan kehadiran Bara yang tiba-tiba memegang kepalanya.

"Lo kenapa? Lo sakit?" tanya Bara. Wajahnya terlihat begitu khawatir.

Salju menggelengkan kepalanya.

"Lo ngapain pake masker?" bingung Bara. Hendak membuka masker Salju tapi langsung ditepis oleh sang empunya.

"Lo kenapa Sal? Jangan bikin gue khawatir"

Salju diam. Dia memilih pura-pura menyibukkan dirinya untuk mencatat pelajaran yang tidak seharusnya dicatat.

Bara memiringkan kepalanya agar bisa melihat wajah Salju yang tertutup masker dengan jelas "Jawab gue. Kenapa diem aja?"

Salju masih diam menulikan telinganya. Seakan tidak ada orang yang sedang mengajaknya berbicara.

Bara khawatir sekaligus bingung. Kenapa dengan pacarnya ini?

Bara menangkup wajah Salju tapi lagi-lagi ditepis oleh Salju. Bara semakin bingung "Lo kenapa sih??"

Salju tetap diam tak bergeming. Niatnya memang untuk memberi Bara pelajaran. Salju pikir Bara orangnya peka. Ternyata Salju salah besar. Salju berpakaian seperti itu juga kan karena ulah dirinya tadi malam. Salju jadi semakin kesal dengan manusia didepannya ini.

Salju bangkit dari duduknya meninggalkan Bara yang sudah mencak-mencak meneriaki namanya. Biarlah Bara Salju cuekin dulu sampai peka.

Tapi bukan Bara namanya jika membiarkan Salju kabur begitu saja tanpa menjelaskan apapapun kepadanya.

Bara berhasil mencegat Salju saat sudah sampai di lorong menuju toilet. Mencekal pergelangan tangan Salju "Kenapa pergi? Lo belum jawab pertanyaan gue!" sergah Bara.

"Lepasin! Nggausah pegang-pegang Salju!" Salju memutar tangannya agar terlepas dari cekalan Bara tapi tidak ada hasilnya. Bara malah mencekal tangan Salju yang satunya lagi.

"Lo kenapa sih? Tiba-tiba ngambek gini? Apa salah gue?" tanya Bara yang semakin membuat Salju jengkel. Apa salah gue katanya? Cih. Bener-bener ngga peka!

Cowok emang kaya gitu semua ya? Bikin kesel tapi ngga sadar diri!

"Lepas ih! Salju mau ke toilet!"

"Ngga. Jawab gue dulu. Lo kenapa sih? Tadi pagi juga kenapa lo berangkat duluan?" tanya Bara. Tadi pagi Bara menjemput Salju seperti biasa. Tapi kata Mila Salju sudah berangkat duluan.

"Salju kesel sama Bala!" akhirnya Salju menjujurkan dirinya. Lelah juga menghadapi Bara yang tak kunjung peka.

"Kesel karena apa? Gue buat salah apa sama lo?" bingung Bara. Perasaan dia tidak membuat kesalahan apapun. Elena pun sudah Bara jauhi. Lantas apa?

"Lepasin tangan Salju dulu. Sakit tau!"

Bara melepas cekalannya. Bara jadi merasa bersalah sudah membuat Salju kesakitan. "Maaf"

Salju membuka maskernya. Menunjukan bibir bengkaknya karena kejadian tadi malam.

Bara terkejut bukan main "Kenapa bibir lo bisa bengkak sampe pecah-pecah gini?"

"Gala-gala Bala tau!"

"Kok gue sih?"

"Ih! Bala ngga lupa ya sama yang tadi malem?!"

Bara diam sejenak mengingat kejadian tadi malam. Ia baru tau apa yang tadi malam ia lakukan pada Salju ternyata sampai membuat bibir Salju bengkak dan berdarah. Bara juga teringat, tadi malam dia memberi tanda kepemilikan dileher Salju sangat banyak.

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now