56. Ada Akibat Di Setiap Tindakan

Start from the beginning
                                    

"Mas kan udah bilang kalau mas ada urusan sama dia, dan perlu kamu tau mas nggak pelukan sama dia"

"Tapi Naya liat kalian pelukan"

"Itu dari sudut pandang kamu, kenyataan nya nggak sama sekali"

"Kalau Naya bilang nggak percaya gimana?"

"Yaudah terserah kamu, yang penting mas nggak ngelakuin hal konyol kaya kamu sama Rafa"

Bak api yang di siram bensin, emosi Kanaya langsung meluap saat mendengar balasan dari Aarav.

"NAYA NGELAKUIN ITU JUGA KARENA MAS!"

"NAYA TUH SENGAJA DEKET SAMA KAK RAFA BIAR MAS CEMBURU!"

"BIAR MAS JUGA NGERASAIN APA YANG NAYA RASAIN!"

Nafas Kanaya memburu setelah ia mengeluarkan unek unek nya.

Sementara Aarav, lelaki itu langsung terdiam saat mendapati Kanaya sudah berteriak lengkap dengan emosi yang sama seperti yang Aarav tahan sedari tadi.

Namun sayangnya Kanaya gagal menahan emosi nya sedangkan Aarav masih bisa menahannya.

Mungkin untuk saat ini bisa namun entah untuk beberapa menit ke depan.

"Kamu kira mas nggak cemburu ha?"

"Udah berapa kali mas bilang kalau mas cemburu kalau liat kamu deket deket sama cowok lain!"

"Jangankan deket, ada cowok yang lirik kamu aja mas udah nggak suka!"

"Mas udah sabar ya sama kamu, dari kemarin mas udah coba tahan saat liat kedekatan kamu sama Rafa"

"Tapi hari ini, bukanya berhenti kamu malah makin menjadi"

"Ya mas juga gitu loh, makin hari makin deket sama bu Farida"

"Naya tuh emang sengaja deket deket sama kak Rafa cuma mau buat mas cemburu!"

"Ah jadi kamu emang sengaja ngelakuin itu..."

"Kekanakan tau nggak?!"

Mata Kanaya langsung berkaca kaca.

"Selama ini mas selalu ngehindarin hal yang bisa bikin kita berantem kaya sekarang ini"

"Tapi kamu dengan gampangnya malah cari masalah"

Aarav meraup wajahnya kesel.

"Kamu tau apa yang bikin mas marah?"

Kanaya diam, sambil mencoba menahan air matanya yang hendak luruh.

"Bukan cuman cemburu aja, tapi juga karena gosip gosip yang beredar di fakultas kamu"

Kanaya langsung mendongak menatap Aarav.

"Mas tebak kamu pasti nggak tau" Sebuah pernyataan bukan pertanyaan

"Banyak yang bilang kalau kalian itu punya hubungan spesial"

Aarav menghela nafas panjang, lelaki itu masih bisa menahan emosinya.

"Kamu aja nggak masalah di gosipin ada hubungan sama dia, tapi pas sama mas yang jelas jelas suami kamu sendiri kamu malah keberadaan"

"Mau kamu itu apa? Mas kurang gimana lagi sama kamu Naya?"

"Mas nggak pernah ngekang kamu kan? Mas selalu bebasin kamu ngelakuin semua hal asal itu nggak melenceng dari aturan, mas selalu sabar saat kamu minta rahasiain hubungan kita, sekarang mau kamu apa lagi?"

Kanaya menyeka air matanya yang sudah berjatuhan.

"Kok mas malah ngungkit ngungkit gitu sih?"

"Ya kamu yang cari gara gara!"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Where stories live. Discover now