24. Berulah Lagi

607 91 8
                                    


"Kami hanya menunggu, sebuah waktu untuk bertindak."...

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🐺🦁

Beberapa hari ini mungkin menjadi hari bahagia bagi sang Serigala putih. Namun sepertinya tidak bagi dua pemuda yang memiliki lambang Hiu dan Macan kumbang ini.

Gerry sang Hiu ganas, mati-matian menahan ketakutannya pada hewan bulu putih nan indah itu. Sedangkan Jordan sang Macan kumbang, ia yang awalnya sangat suka kucing menjadi parno sendiri.

Dua hari berlalu, Zio dititipkan pada anggota GeTer. Namun sayangnya kesialan berpihak pada dua pemuda itu. Keduanya diberi tugas mutlak oleh Gara merawat Zio. Ingin menolak, tetapi tidak berani. Keduanya pasrah dengan makhluk imut yang bagi mereka menyeramkan itu.

Pagi ini adalah hari ketiga mereka merawat Zio. Seperti biasa Zio selalu meminta makan dipagi hari.

"Kemarin malam gua yang kasih, sekarang lo!" Gerry mendorong tubuh Jordan agar memberi makan Zio.

Pagi-pagi dua pemuda itu telah ribut didapur, hanya karena siapa yang memberi makan Zio.

Sang tuan kucing hanya menatap keduanya malas. Ohh ayolah, dia sangat lapar. Jangan sampai ia makan keduanya.

"Lo aja deh, bekas cakarannya aja belum ilang." Jordan menujukkan punggung tangannya yang terlihat goresan.

Kemarin pagi ia membuat kesalahan. Karena takut dengan Zio, ia memberi makan dengan tak baik. Ia juga baru tau, Zio bila makan harus rapi dan bersih. Sedangkan kemari, ia memberi makan dengan acak-acakan. Hal itu membuat Zio mengamuk dengan mencakarnya.

"Bareng-bareng?" Jordan mengangguk setuju dengan ide Gerry.

Jordan mengambil mangkuk Zio, sedangkan Garry menuangkannya dengan hati-hati.

"Pelan-pelan, jangan sampe tumpah." Dengan tangan gemetar, Jordan menyodorkan mangkuk makanan pada Zio.

Jaraknya agak jauh, hal itu membuat Jordan mendorong mangkuknya agar sampai pada Zio.

Zio melihat mangkuk yang berhenti depannya malas. Ia mendongak melihat dua pemuda yang sudah bersiaga itu.

"Meow!"

"KYAKK!!"

Sebegitu menakutkannya Zio. Bahkan ia hanya ingin mengatakan terimakasih, tetapi karena sedikit ngegas mereka kabur.

Dua pemuda itu sudah lari entah kemana dengan heboh. Zio sendiri tak peduli dan memilih makan saja.

¤¤¤

Berbeda dengan rumah GeTer yang heboh karena Zio. Di Villa megah ini heboh dengan dua pemuda yang terus saja ribut.

"Hari ini kita ke bukit!"

"Gak! Kita mancing dilaut aja."

Brian dan Gilang terus berdebat kemana mereka hari ini. Brian dengan usul ke bukit dekat pantai dan Gilang memancing.

MĄŚĶÃ {Topeng} || End✓Where stories live. Discover now