10. Jujur Saja

918 130 5
                                    

"Kau menolaknya dengan alasan aneh. Padahal banyak orang diluar sana yang menginginkannya." Jovan

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🐺🦁

Pagi ini Jovan sudah dibuat sibuk dengan dapurnya. Ia tengah membuat sarapan untuknya dan Leon. Setelah jadi dengan segera ia pergi ke kamar Leon. Dapat ia lihat singa itu sudah bangun.

Jovan meletakkan nampannya dan mendekat pada Leon.

"Sekolah?" Leon bertanya melihat Jovan yang sudah siap dengan seragam identitas Taruna Bangsa.

Jovan mengangguk.
"Hari ini ada ulangan, gak bisa ditunda. Lo mau pulang atau gimana?"

"Disini aja."

"Ya udah, lo makan dulu gih." Jovan mengambil nampannya dan mendekatkan pada Leon.

Kali ini Leon makan sendiri, ia sudah cukup membaik setelah minum obat semalam. Setelah Leon menghabiskan makannya Jovan kembali ke dapur mengembalikan piring bekasnya.

Jovan kembali masuk kedalam kamar.
"Gua berangkat dulu, kalo ada apa-apa telpon aja."

Leon mengangguk. Jovan berlalu pergi, meninggalkan Leon sendirian.

"Zio!! Jaga rumah!"

"Meow."

Tanpa sadar Leon tersenyum kecil mendengarnya. Ia pun beralih mengambil handphonenya dan memaikannya. Entah ia juga bingung, padahal selama ini ketika dirinya sakit tidak ada seorang pun yang ia biarkan mendekatinya. Namun entah dengan Jovan, ia tidak menolak. Rasanya ada sesuatu yang berbeda.

¤¤¤

Di sisi lain Jovan baru tiba dikelasnya. Disana sudah ada Kane dan Brian.

"Udah dateng ae lu pada," Jovan menyapa dengan senyum cerah.

"Tumben lo dateng siang?" Brian bertanya.

Jovan menatap Brian malas setelah duduk dikursinya.

"Biasa, Zio bikin aneh-aneh."

Brain mengangguk saja. Ketiganya pun berbincang-bincang sambil menunggu Bel.

¤¤¤

Bel istirahat berbunyi, Jovan dan kedua temanya pergi bersama ke kantin. Setelah selesai makan dan cukup berbincang-bincang Kane mengajak kembali kekelas.

Ketika akan beranjak Jovan melihat meja Dion. Ia diam sesaat.

"Lo pada duluan aja, gua mau ke toilet dulu." Jovan berlalu pergi meninggalkan keduanya.

Kane dan Brian pun memilih pergi ke kelas mereka. Tanpa mereka tau Jovan kembali masuk ke dalam kantin setelah keduanya pergi.

Jovan pergi menghampiri meja Dion.

"Boleh gabung sebentar?" Tanyanya.

Ketiganya menatap Jovan sejenak dan mengangguk. Jovan pun mengambil duduk di disamping Gilang.

MĄŚĶÃ {Topeng} || End✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora