6. Aneh?

1.1K 171 43
                                    

"Namun senyum mu adalah palsu. Topeng yang indah untuk menutupi luka, sama saja membunuh batin mu perlahan. Jangan paksakan diri mu untuk terlihat kuat." Leon

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
.

.
.
.
.
.
.
.

🐺🦁

  Hari silih berganti, waktu terus bejalan. Sudah lebih satu minggu setelah Leon membawa Jovan kemansion keduanya tidak saling sapa atau bicara. Ketika bertemu disekolah pun keduanya memilih diam seolah tidak melihat satu sama lain.

Jovan, pemuda itu tengah melakukan hobinya yakni usil pada sang sahabat. Dengan tanpa dosa pemuda itu mencoret-coret wajah Brian yang tengah tertidur. Kane diam melihat ulah Jovan.

Jam pulang sekolah telah lewat sedari tadi, sekolah pun juga sudah sepi. Namun ketiganya masih di dalam kelas. Inginnya sih cepat pulang, tapi karena Brian ketiduran dan tidak mau bangun-bangun alhasil Jovan turun tangan.

"Udah cakep blom, Kan?"

Kane mengangguk saja, walapun ia bodoamat. Membuat orang senang apa susahnya.

Jovan tersenyum bangga melihat hasil karyanya. Ia menggambar kumis dan gambar kotoran diwajah Brian.(💩)

"Cem tai ya?" Jovan terkekeh.

Kane mendengus malas melihat gambar itu."Ya emang lu gambar tai."

"Hehehe.. lagian tidur kok kek kebo."

Karena terusik Brian perlahan bangun. Ia mengangkat kepalanya, menatap sekitar yang ternyata telah sepi.

"Lah udah pulang ae?"

Jovan yang sudah kembali duduk dibelakang mati-matian menahan tawanya. Ia membekap mulutnya rapat.

Brian membalikkan badan menatap bertanya kedua sahabatnya.
"Kenapa gak bangunin gua?"

Jovan semakin membekap mulutnya kuat melihat kumis diatas bibir Brian bergerak-gerak karena pemuda itu bicara. Kane tetap diam, ia hanya menggeleng saja. Walau bahunya dipukul Jovan dengan keras dirinya tetap cool.

"Kasian juga." Kane mengambil handphonenya. Membuka kamera depan dan mengarahkan didepan wajah Brian.

Brian melihat wajahnya pada ponsel Kane. Ia melotot melihat kumis dan gambar kotoran diwajahnya.

"BWAHAHAHAH!! ANJIR!! GAK KUAT GUA.. HAHAH.." Jovan berlari keluar kelas dengan tertawa kencang. Ia kabur dari Brian yang sudah bersungut-sungut.

"MONYET!! AWAS LO YA!!" Brian mengejar Jovan yang berlari.

Kane dengan santai mengikuti keduanya, tidak lupa ia membawakan tas milik Brian yang tertinggal.

(Ini nih temen perhatian)

"HAHAHA.." Jovan terus berlari menyusuri koridor tanpa arah. Ke adaan yang sepi menjadi luasa.

"MONYET!! SINI LO!!" Brian berteriak keras. Berusaha mencapai lari Jovan yang cukup cepat.

Kini keduanya saling kejar-kejaran dilapangan basket. Jovan masih terus mencoba kabur dan Brian yang tidak mau melepaskan nya.

MĄŚĶÃ {Topeng} || End✓Where stories live. Discover now