"Jungkook sakit-" nyeri pada pergelangan tangannya semakin menjadi, perlahan semakin terasa terbakar.
Jungkook masih menunggu jawaban dari wanita itu, menunggu dengan hati yang perlahan mulai memanas, Hyena belum kunjung menjawab, ia justru meringis kesakitan. Sampai pada akhirnya Jungkook mulai menyimpulkan nya dengan isi pikiran panas nya itu.
"Jadi benar, kau melakukan semua ini untuk Jimin?"
Hyena tak menjawab, ia terlalu fokus pada apa yang di tekankan Jungkook pada pergelangan tangannya, rasanya sakit sekali. Jungkook mengangguk pelan seraya memejamkan matanya, seolah mengerti, ia kembali mencengkram kuat pergelangan wanita itu, bahkan ia sampai mendorong keras bahu Hyena sampai membuat punggung wanita itu tertabrak dengan sesuatu yang keras di belakangnya, kedua tangan kekar itu langsung mengapit kedua sisi tubuh mungil Hyena, melepaskan cengkraman pada pergelangan tangan Hyena yang perlahan menurun, berganti menjadi mencengkram kuat pinggiran pinggang ramping Hyena.
Hyena kembali meringis setelah merasa perih pada pergelangan tangannya, tubuhnya bergerak kecil saat merasakan remasan dari jemari kekar Jungkook pada pinggang nya, kedua tangan Hyena hanya bisa menyentuh dada bidang Jungkook, seolah seperti sedang menahan dan mencoba untuk lepas dari kungkungan pria itu walau ia tahu jika ini hanya sia-sia saja.
Liquid bening itu mulai lolos, Hyena benar-benar tak sanggup menahan kesakitan atas cengkraman kuat jemari Jungkook pada pinggang nya, Hyena juga bahkan mulai menduga bahwa sebentar lagi, setelah usai ini, pasti sisi pinggang nya akan kembali membiru. Bisa di lihat dari tenaga yang Jungkook tekankan pada pinggang nya, urat-urat pada tangan Jungkook buktinya.
"Katakan Hyena!" sentak Jungkook lagi, Jungkook menatap Hyena panas, kobaran api pada diri dan matanya terlihat sangat terpancar, ia sangat merasa gila jika memang begitu kenyataannya, Hyena benar-benar menyukai Jimin?
Lelah sebab tak ada jawaban akhirnya Jungkook mulai mendekatkan wajahnya, menyatukan kedua benda kenyal milik masing-masing secara brutal, menyesap bahkan Jungkook sampai menggigit nya kencang, ia bahkan kini dapat merasakan anyir pada mulutnya yang tandanya bibir sang lawan telah terluka.
Hyena hanya berteriak dalam pangutan panas keduanya, menjerit seraya memukul dan mendorong keras dada Jungkook. Sedangkan pria itu terus menahan tubuh Hyena, mendorong serta menekan punggung dan tengkuk wanita itu pada tubuhnya, sampai beberapa saat Jungkook merasakan tubuh Hyena yang berhenti memberontak, wanita itu mulai lemah sebab tak mendapatkan sedikitpun pasokan udara pada paru-paru nya. Hingga akhirnya Jungkook pun mulai melepaskan pangutan panas keduanya secara perlahan, menatap wajah lelah Hyena yang penuh dengan derai air mata.
Nafas Hyena melemah bahkan ia sempat mengira bahwa ajal nya akan segera menjemput nya tadi jika saja Jungkook tak kunjung ingin menghentikan cumbuan brutal pada bibirnya. Namun nyata nya tidak, Hyena masih merasa bersyukur sebab ia masih bisa menatap kedua mata bulat Jungkook, walaupun Jungkook menatap tak senang ke arahnya, Jeon Jungkook, pria brengsek yang juga ia cintai itu.
Bibir cherry Hyena membengkak, lembab penuh dengan saliva yang bergelut dengan milik Jungkook, sedangkan Jungkook masih menatap nya nyalang, jemari kekar itu menangkup sisi rahang Hyena seraya ibu jari yang mulai mengusap lekat belah bibir Hyena.
Jungkook tak berucap sedikitpun, ia hanya melayangkan tatapan nyalang pada Hyena, seolah seperti sedang menunggu Hyena kembali pada nafas normalnya lagi, maka setelah itu Jungkook bisa saja kembali menyerang bibir itu, tidak perduli tentang kesakitan yang di alami Hyena, yang ia pikirkan saat ini hanya lah sebuah pelampiasan kemarahan nya.
Nafas Hyena mulai sedikit membaik, pandangan mata wanita itu sama sekali tak teralih dari tatapan nyalang yang Jungkook berikan padanya. "Kau benar-benar sudah berhasil membuatku kesal Hyena." tekan Jungkook.
Sementara Hyena tak menjawab, jemari mungilnya bergetar, mulai terangkat tepat menuju pada sisi rahang keras Jungkook, menyentuh walaupun ia sempat mendapat penolakan dari pria itu namun Hyena tetap menyentuhnya sampai pada akhirnya Jungkook memperbolehkan jemari itu menyentuh rahang kerasnya.
Jemari itu terus mengelus lembut garis rahang Jungkook yang menegas itu, melemparkan sebuah tatapan sendu yang seolah tengah memberi ketenangan pada pria itu. Sampai selang beberapa menit usapan itu berhasil, kini tatapan Jungkook mulai mereda, gertakan pada gigi Jungkook perlahan memudar, Jungkook akhirnya terbuai.
Hyena menatap Jungkook lembut walaupun kini tatapan Jungkook belum sepenuhnya bersahabat, namun setidaknya tatapan nyalang itu telah menghilang. Satu tetesan kembali lolos dari pelupuk mata Hyena sebelum ia mulai berucap pelan, bibirnya bergetar. "M-maafkan aku jika aku mengambil keputusan ini tanpa izin darimu, tapi asal kau tahu Jung- aku melakukan semua ini karenamu."
Taburkan cinta ungu kalian dong😔💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
YOU ARE READING
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...
Part 56 [M]
Start from the beginning
![𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓](https://img.wattpad.com/cover/236015306-64-k933071.jpg)