Part 74 [M]

6.3K 560 664
                                    

Challenge berhasil terimakasih banyak untuk kalian🤗 kali ini aku update lagi dengan harapan bisa melampaui 330 vote dan 450 comment:) jangan bosan² untuk memberi aku support agar aku semakin semangat untuk melanjutkan jalan ceritanya💜





Kedua belah pipi dari wanita berbadan dua itu seketika berubah bersemu merah, ia mengulum bibir bawahnya tepat setelah rungunya mendengar bisikan dari suaminya mengenai dirinya yang semakin kemari semakin terlihat nakal. Tangan kekar suaminya melingkar tepat di pinggang rampingnya, sesekali Jungkook memberikan elusan hangat yang membuat Hyena semakin merasa nyaman.

Sebelah alis Jungkook terangkat, seolah sedang menunggu sesuatu. "Tunggu apa lagi? bukankah kau bilang ingin menciumku?"

Kedua bola mata Hyena menatap gugup ke arah wajah Jungkook, ia merasa kebingungan sekarang sebab pasalnya ini adalah pertama kalinya dalam seumur hidupnya. "Tidak jadi, Jung." cicit Hyena pelan, sungguh Hyena itu hanya sulit untuk memulainya.

Setelah mengatakan hal demikian Hyena lantas mendapati respon yang kurang baik dari Jungkook, kedua alis Jungkook secara bersamaan mengerut. Antara kecewa dan mulai kesal. "Kenapa?" tanya Jungkook dengan nada yang terdengar kurang senang.

Hyena justru terdiam, ia menundukkan kepalanya kebawah setelah mendengar respon Jungkook, ia berpikir Jungkook pasti akan marah sebentar lagi.

"Kalau kau hanya ingin mempermainkan ku lebih baik tidak perlu bicara padaku, aku terlalu malas untuk kesal padamu, Hyena." kata Jungkook merajuk, bahkan elusan yang Jungkook berikan perlahan memudar. Terlepas begitu saja dari pinggang Hyena.

Melihat reaksi Jungkook, Hyena lekas mendonggakan kepalanya. Menatap wajah suaminya yang rupanya tak melihat ke arahnya, kedua alis yang menyatu dengan rahang yang sedikit mengeras. Jungkook tak lagi melakukan kekerasan pada Hyena, ia memang, kesal hanya saja ia tak ingin melampiaskan kekesalannya itu dengan cara menyakiti Hyena, maka dari itu ia putuskan untuk tak melirik istrinya saja. Lagipula Jungkook juga penasaran dengan reaksi Hyena seperti apa nantinya.

Hyena menelan ludahnya pelan, terlihat sedang berpikir setelah mendapati raut wajah suaminya itu. Sampai akhirnya Hyena memutuskan untuk menjauh dari atas paha Jungkook, ya kejadian itu akan terjadi jika saja pria itu tak langsung menyentak wanitanya.

"Jangan membuatku marah, Hyena!" Jungkook menekan ucapannya, kedua tangannya juga kembali mengunci pinggang Hyena, membuat wanitanya gagal menghindar darinya.

Tubuh Hyena sempat menegang setelah mendengar sentakan dari Jungkook, bahkan pandangan Jungkook kini sudah menatap tajam ke arahnya, seolah memberi peringatan bahwa perilakunya tadi benar-benar hampir membuat amarah Jungkook semakin terpancing.

"M-maafkan aku." lirih Hyena dengan bola matanya yang sedikit bergetar, bisa dipastikan wanita itu akan menangis sebentar lagi.

Hyena pikir Jungkook sudah tak lagi seperti dulu setelah dua kejadian tadi. Namun rupanya Jungkook masih sama seperti dulu, Jungkook menghela nafasnya pelan namun tak meredakan tatapannya pada wanita yang masih bertumpu di atas paha kerasnya itu.

"Sekarang apa kau tahu apa kesalahanmu?" tanya Jungkook yang dibalas anggukan kecil oleh Hyena. "Lalu apa yang harus kau perbuat jika melakukan kesalahan?"

"M-meminta maaf?" cicit Hyena.

"Langkahmu tadi sudah bagus, aku hampir meredakan kekesalanku padamu, tapi setelah kau berubah pikiran aku sedikit kecewa padamu. Ku diamkan kau, tapi kau justru berbuat lebih mengesalkan, membuatku gemas ingin melahapmu habis-habisan." tekan Jungkook di akhir kalimatnya, membuat bulu kuduk Hyena seketika berdiri serentak.

Hyena masih terdiam, ia tahu dirinya salah, tak sepatutnya lagi ia memancing amarah Jungkook setelah memberi harapan palsu dengan iming-iming mencium bibir kecil Jungkook. Sebenarnya Hyena pun tak bisa menolak, sebab bagaimana tidak? jika diperhatikan Jungkook itu semakin waktu semakin terlihat seksi, garis vein yang mencuat di setiap kulit tangannya setiap kali ia menyentuh sesuatu yang memerlukan energi. Belum lagi ketika pria itu sedang terduduk di kursi kemudi, sebelah tangan yang memutar stir dengan sebelah tangan lainnya yang sesekali sibuk menyugar surainya, membuat wanita manapun pusing melihatnya.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang