Part 16

9.5K 792 560
                                    

Sinar mentari di pagi hari mulai memasuki celah ventilasi kamar milik Jungkook. Gadis itu mulai terusik oleh cahaya yang mengenai kelopak matanya.

Dengan perlahan gadis itu mulai membuka kedua matanya secara perlahan, saat pertama kali ia membuka kan matanya pandangannya langsung tertuju melihat seorang pria yang kini sedang memeluk pinggang nya dengan begitu erat.



Hyena Pov

Kini aku terperangkap didalam sebuah selimut tebal yang menutup tubuhku dan tubuhnya yang polos, kulihat wajah seorang pria yang kini sedang memeluk posesif diriku. Matanya masih terpejam dalam mimpinya, rambut berwarna hitam yang berantakan, hidungnya yang mancung, bibirnya yang mengerucut, dan garis rahang yang sempurna.

Aku yang sedang asyik menatap wajah tampan miliknya tiba-tiba dengan perlahan tubuhnya bergerak semakin mengeratkan pelukan yang ia berikan pada tubuhku.

Wajah nya perlahan bergerak maju menceruak masuk ke leherku seperti sedang mencari kehangatan disana. "Aku tau aku tampan." ujarnya tiba-tiba dengan mata yang masih terpejam dengan suara berat khas bangun tidur nya.

Aku pun dengan cepat menahan nafasku karena terkejut dengan perlakuan Jungkook, saat ini sungguh jantungku berdegup kencang, mungkin Jungkook bisa mendengar suara detakan jantungku ini.

Saat sedang seperti ini kuakui bahwa ia sama sekali tidak terlihat seperti seorang pria semalam yang baru saja menghancurkan diriku, ia malah terlihat seperti seorang bayi yang sedang mencari sebuah kehangatan pada ibunya.

Bedanya adalah Jungkook itu seorang bayi besar yang mempunyai tubuh atletis dan wajah imut seimut seorang bayi.

Tok...tok...tok

Ketukan seseorang yang mengetuk pintu kamar Jungkook, biar kutebak pasti itu Jimin atau Taehyung tapi anehnya kenapa mereka mengetuk pintunya terlebih dulu? Sejak kapan mereka jadi mulai melakukan hal seperti itu?

Biasanya hal yang mereka lakukan adalah masuk dengan cara tiba-tiba yang membuat Jungkook geram, tetapi hal ini benar-benar tidak seperti biasanya, mungkin semalam Jungkook tidak lupa untuk mengunci pintu tersebut, dia sungguh licik dan tidak ingin terganggu seperti nya.

"Kook cepatlah keluar, ada Seokjin Hyung yang sudah menunggu di meja makan untuk sarapan bersama. Aku tau kau sedang sarapan gadis itu, Tapi biar ku ingatkan suatu hal~ kau juga butuh tenaga untuk menghabisinya lagi nanti malam." teriak seseorang dibalik pintu tersebut sambil terkekeh.

Rasanya aku ingin mengumpat pada pria itu, perlahan ku gerakan sedikit tubuhku. Rasanya seluruh tubuhku sangat pegal dan terasa ngilu.

Ku gigit bibir bawah ku untuk menghilangkan sedikit rasa ngilu ditubuhku, perlahan ku lepaskan lilitan tangan berotot milik Jungkook.

Saat aku tengah berhasil lepas dari lilitan tangan yang melilit dipinggangku tiba tiba.

"Awh...." ringisku saat mencoba untuk bergerak untuk duduk.

Jungkook yang mendengar rintihan ku langsung membukakan matanya, tangannya dengan cepat bergerak menahan pergelangan tanganku.

"Mencoba untuk kabur hah?!" Bentak Jungkook.

Kutatap ia yang masih terbaring ditempatnya, dengan cepat ia dudukan dirinya sambil menatap mataku tajam.

Aku menggelengkan kepalaku. "Aku hanya ingin mandi, rasanya tubuhku lengket semua."

"Dasar bodoh!! Kenapa tidak bilang padaku? Atau jangan-jangan itu hanya alasanmu saja agar bisa lari dariku." ucap Jungkook dengan nada tinggi.

"Sungguh aku tidak bohong, seluruh tubuhku rasanya seperti remuk, untuk duduk saja rasanya sakit apalagi untuk berjalan kemudian lari Jung." pekik ku kesal.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang