Part 42 [M]

9.9K 617 236
                                    

Uhuk jadi kalian udah vote? coba sebutin vote ke berapa?

Terimakasih atas dukungan nya selamat membaca❤







Hyena Pov.

Kini aku sudah berada di atas ranjang dengan seorang pria yang sudah berstatus menjadi suamiku. Jungkook, pria itu masih memeluk tubuhku dengan tangan kekarnya sambil memasukan wajah nya ke dalam ceruk leherku. Terlihat seperti seorang bayi yang sedang mencari kehangatan pada ibunya.

Sedikit cerita mengapa kini aku sudah berada di atas ranjang besar ini. Saat kemarin malam pada saat dimana aku, Jimin dan Taehyung berada, tepatnya pada saat Jimin sedang memberitahukan padaku tentang siapa yang akan menjadi wanita nya di masa depan kelak seperdetik dari itu juga Jungkook datang menghampiri tempat kami bertiga dengan handuk di kepalanya, mengusap sekaligus mengeringkan surainya yang basah paska sehabis mandi yang panjang itu.

Tatapannya menatap ke arah kami dengan tatapan tak senang, ia melirik piring yang ada di meja yang membuat seketika tatapannya berubah padam. Tanpa berkata sedikitpun ia langsung menarik tanganku paksa untuk berjalan masuk ke kamar, mendorong tubuhku ke atas ranjang yang sontak membuat diriku menatap tegang ke arah nya, ku mundurkan bokong ku ke belakang saat menatapnya yang mulai melepaskan kaos putih miliknya, melemparnya ke sembarang arah yang di susul dirinya yang mendekat ke arahku dengan langsung merebahkan seluruh tubuhnya, bukan di atas ranjang namun lebih tepatnya di atas tubuhku.

Ia sempat membisik tentang kemajuan ku yang mulai menurut padanya, aku yakin itu tentang makanan yang ia lihat telah habis bersih, aku sangat ingin mengucapkan terimakasih pada Taehyung karena telah membantuku untuk menghabiskan makanan itu. Walaupun sebenarnya aku pun bisa menghabiskan nya tanpa bantuan dari pria itu.

Jungkook hanya mengecup leherku sebentar sebelum pada akhirnya ia memejamkan matanya, dalam seperdetik itu juga Jungkook sudah pergi ke alam mimpinya, aku sedikit tak menyangka dan terkadang aku iri pada orang yang bisa memejamkan matanya untuk tidur walaupun hanya sedetik. Tidak seperti diriku yang minimal harus memiliki waktu sekitar 30 menit hanya untuk memejamkan mata saja, baru setelah itu aku benar-benar pergi ke alam mimpi ku.

"Jung bisakah kau berpindah? tubuhku sangat pegal dan berkeringat, aku harus mandi." ucapku sembari mengelus pelan tengkuk lehernya. Jungkook benar benar berat, ia sama sekali tak ingin berpindah posisi, ia terlihat begitu nyaman tertidur di atas ku.

Ia tak menggubris permintaan ku, kini ia semakin mengeratkan pelukannya. "Jungkook." lirihku pelan, aku sungguh tak ingin terkena masalah dengannya. Aku hanya ingin terlepas dari pelukannya tanpa menganggu tidur paginya yang nyenyak itu, aku benar benar ingin mandi sekarang.

Aneh namun nyata, Jungkook benar benar melepaskan pelukannya pada tubuhku, berpindah dengan mata nya yang masih tertutup menuju ke tempat samping ranjang yang masih kosong. Tak perlu berpikir panjang di kesempatan itu juga ku manfaatkan dengan cara mendudukan tubuhku, meregangkan seluruh otot otot pegal ku paska menumpu tubuh kekar Jungkook diatas tubuh mungil ku.

Perlahan ku berdiri sembari melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam kamar mandi. Membuka pintu lalu menutupnya kembali, karena merasa tak nyaman dengan tubuh lengket ku ini pada akhirnya akupun mulai melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuhku. Berjalan ke arah shower yang hanya tertutup oleh kubik bening yang panjang nya sekitar hanya 1 meter.

Jemari ku mulai menyalakan shower tersebut yang berhasil membuat butiran-butiran air itu lolos menyentuh seluruh permukaan kulit tubuhku, ku biarkan air segar itu melewati kulit lengket ku, memejamkan kedua mataku dengan tangan yang terangkat untuk memijat surai basahku.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang