Part 79 [END]

7.3K 478 267
                                    

Flashback on

Tubuh kekar itu sudah terlapisi kemeja serta jas, dasinya ia lingkarkan di lehernya, satu nama terukir di pikirannya. Jungkook membutuhkan tangan mungil memasangkan dasi itu di lehernya. Hampir ia berjalan keluar kamar, namun seketika deringan ponsel mencegah aksinya, membuat Jungkook lebih memilih untuk meraih ponselnya terlebih dahulu. Tertulisan nama Jieun noona disana, membuat dahi Jungkook sedikit mengerut. Lekas ia menerima panggilan tersebut.

Bisakah kau pergi ke kantor lebih cepat? aku membutuhkan mu.

Bahkan Jungkook sampai kembali melepas dasinya, melipat serta menyimpannya ke dalam kantung dalam jas hitam miliknya. Segera ia bergegas sembari mendengar penjelas Jieun dalam teleponnya. Menghampiri sang istri dengan cara menyentuh pinggang dan meneguk secangkir kopi saja, sisanya Jungkook fokuskan isi kepalanya pada penjelasan Jieun padanya.

Jungkook pergi meninggalkan Hyena dengan sedikit rasa kecewa, ia langsung bergegas pergi ke kantor, di perjalanan ia harus melakukan tahap utama yang Jieun jelaskan padanya, yaitu menghubungi seseorang dengan iming-iming membutuhkan, padahal sebenarnya ingin menjebak.

Yeri bisakah kau tiba ke kantor sekarang? aku sedang membutuhkan seseorang disini, tidak ada Taehyung hyung atau Jieun noona disini, aku sedang bertengkar dengan istriku.

Itulah isi percakapan singkat Jungkook dengan Yeri di telepon saat dalam perjalan ke kantor tadi, sungguh gila dan menggelikan bagi Jungkook.

Segera Jungkook kembali menancapkan pedal gasnya, ia tiba di gedung perusahaan miliknya. Berjalan tergesa-gesa untuk menemui wanita Lee yang memiliki rencana tersebut, hingga akhirnya keduanya pun bertemu di ruangan Jungkook.

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam isi kepalamu Noona. Kenapa harus aku yang melakukannya?"

Jieun yang sedang menata rapih meja kerja Jungkook pun lantas melirik ke arah presensi tubuh kekar yang baru saja masuk, masih berdiri di depan pintu. "Maaf Jungkook, hanya kau disini yang bisa melakukannya. Yeri itu sulit di pancing, tapi setelah kau menghubunginya, dia langsung bersedia bukan?"

Jungkook memijat batang hidung beberapa kali, ia benar-benar mulai frustasi dengan ini semua. Hingga pada akhirnya Jieun pun mulai mendekat, tangannya terulur seperti meminta sesuatu. "Dasimu, kau tidak melupakannya bukan?"

Segera Jungkook merogoh dasinya yang ia simpan tersebut, alasan ia tidak memakai bahkan tak meminta Hyena untuk memakaikannya adalah karena permintaan Jieun. Kemudian Jieun menerima dasi itu dengan jemarinya, melilitkan dasi tersebut pada leher Jungkook sejenak, tak mengikat hanya terlilit, dibiarkan asal pada leher Jungkook karena ini akan menjadi salah satu alat pancing bagi seekor kucing liar yang akan ia siap tangkap basah nantinya. Jungkook sementara waktu akan menjadi ikannya.

"Selamat bekerja, semoga berhasil." itulah perkataan terakhir Jieun, ia sampai mengelus dan menepuk pelan dada Jungkook. Ia akan pergi dari ruangan tersebut jika saja tangannya tak merasa tertahan oleh sesuatu.

"Ada apa lagi Jungkook?" tanya Jieun, ya Jungkook lah yang menahan wanita itu. Dilihatnya Jungkook mulai gugup, ia bahkan sampai menelan salivanya susah payah.

"Hyena, istriku tidak tahu tentang hal ini. Aku tidak memberitahunya." Jieun tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

"Bagus, tutup mulutmu rapat-rapat. Ini hanya tentang kita, kau bantu aku untuk menjebak Yeri kemudian aku akan menuntaskan semuanya. Hyena akan baik-baik saja, kau tahu? bahkan jika Yeri terlalu lama diluar sana, itu akan bahaya untuk rumah tangga kalian." jelas Jieun sedangkan Jungkook mengangguk setuju.

"Baik lakukanlah, aku ingin semua cepat selesai."

Lagi-lagi senyum di wajah Jieun kembali terukir, ia melirik tangannya sebagai kode agar Jungkook segera melepas genggamannya. Di detik itu pula Jungkook segera melepaskannya, ia mulai berjalan ke arah kursi singgasana nya, menunggu sang mangsa tiba, yang katanya sedang menuju perjalanan.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang