“Kalau Cuma belajar kalimat ‘aku mencintaimu’ , mendingan baca siroh Para Nabi nah! “ Tawar Adam memberikan sebuah buku tebal pada istrinya.

 “ Emang Mas tau ya kalimat tadi dalam bahasa lain?” Tanya Salma cemberut, dan Adam mengangguk bangga. “ Efek pengalaman memori masa lalu." Ledek Salma sedikit kesal.

"Ana uhibbuki (Aku mencintaimu/perempuan)" Bisik Adam lembut. Salma mencoba menahan senyumnya sebelum akhirnya membalas kalimat indah itu.

"Ana uhibbuka (aku mencintaimu/pria)." Balas Salma tersenyum.

" Ana uhibbuki fillah (Aku mencintaimu/perempuan karna Allah)" Bisik Adam lembut sedang Salma menatap haru.

"Ahabbakalladzi ahbabtanii lahu (Semoga mencintaimu Dzat yang telah menjadikan engkau mencintaiku karena-Nya)" Balas Salma tulus. Mendengar itu, suasana hati Adam semakin bertambah baik hingga pria bertubuh jangkung itu tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi.

(Nabi shāllallahu ‘alaihi wa alaihi wasallam bersama sahabatnya, kemudian seseorang lewat di hadapan mereka. Lantas sahabat ini mengatakan: “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini ”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata kepadanya: “ Apakah engkau telah memberitahukan rasa cintamu kepadanya? ” Ia berkata: “Belum.” Beliau berkata: “ Jika demikian, pergilah dan beritahukan kepadanya ”. Maka ia langsung menemui orang itu dan mengatakan “Inni uhibbuka fillah” (sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah), lalu orang tersebut menjawab: “ Ahabbakalladzi ahbabtani lahu ” (Semoga Allah mencintaimu, Dzat yang telah menjadikanmu mencintai aku karena-Nya)'HR. Ahmad dan Abu dawud.

"Assalamu'alaykum..." Sebuah suara menarik perhatian pasangan halal itu.

(Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan

beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar

salam antar sesama muslim." HR. Muslim.)

"Wa'alaykumussalam warohmatulloh wabatokatuh. Hawa? Di sini juga? sama siapa ?" Tanya Salma senang dan bersemangat sembari menghampiri Hawa dan memeluknya.

(Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa seorang pemuda melewati Nabi Shallallahu 'alaihi

wasallam, sedang dalam keadaan duduk disebuah Majelis. Maka Pemuda ini mengucapkan

"Assalamu'alaikum", maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan : "bagi dia 10 kebaikan". Lalu lewat Pemuda yang lain dan mengatakan :

"Assalamu'alaikum wa rahmatullah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan : "Bagi dia 20 kebaikan" kemudian lewat lagi Pemuda yang

Lainnya mengatakan:"Assalamu'alaikum

warahmatullahi wa barakatuhu" Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan :"Bagi dia 30 kebaikkan." HR. Ibnu Hibban, Abu Daud dan Tirmidzi)

"Sama Mas Yusuf Mbak."

"Siapa itu?"

"Saudara kandung Ana. Kami hanya dua bersaudara." Jelas Hawa.

"Di mana Mas Yusufnya?"

"Lagi cari buku di deretan rak sana"

"Hmm. Hawa cari buku apa ?" Tanya Salma melirik buku yang dipegang sepupu suaminya itu.

"Cuma buku biasa Mbak. Ana permisi pulang dulu ya Mbak, uda sore. Assalamu'Alaykum." Pamit Hawa sungkan sembari melirik Adam yang terlihat acuh memilih-milih buku.

زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang