36. Dewi Kerudung Emas

322 27 12
                                    

Dewi Kerudung Emas diikuti oleh Tirta pergi ke sebuah tanah berumput di sebelah selatan pondok. Begitu tiba di tempat tersebut Dewi Kerudung Emas berbalik dan segera ajukan pertanyaan ke arah pemuda itu.

"Nah, sekarang kita sudah berdua. Masalah apa yang hendak kau bicarakan denganku hingga begini rahasia?"

"Sebelumnya saya ucapkan terimkasih atas kesedian Nyai meluangkan waktu." Ucap Tirta sebelum menuju ke masalah utama. Dewi Kerudung Emas menghela nafas seperti tidak sabar.

"Sudahlah, anak muda. jangan kau buat aku makin penasaran. Langsung saja! Apa yang ingin kau sampaikan?"

Setelah menarik napas Tirta kemudian keluarkan ucapan." Saya hanya ingin minta kejelasan dari satu persoalan menyangkut seorang tokoh sakti yang hidup puluhan tahun yang lalu dan kini sudah tiada. Hanya nyai yang bisa saya minta tolong. Orang sakti ini konon digelari Pendekar Sakti Tapak Kilat bernama asli Wira Geni. Seorang pendekar nomor satu di jawa Dwipa pada masa puluhan tahun lalu. Yang ingin saya pastikan apakah benar nyai ini puteri kandung Eyang Wira Geni?"

Wajah nenek yang bernama asli Dewi Kirana ini kontan berubah dan menatap Tirta tajam setelah mendengar pertanyaan si anak muda.

"Darimana kau tahu tentang hal ini?" Dewi Kerudung Emas bukannya menjawab malah balik bertanya pada Tirta. Tapi secara tidak langsung nenek ini telah mengakuinya. Maka sambil tersenyum lega Tirta membungkuk hormat ke arah si nenek.

"Secara tidak langsung Nyai sudah membenarkan. Tapi untuk lebih jelasnya lagi saya ingin bertanya lagi. Apakah benar Nyai putri kandung Pendekar Sakti Bayangan Kilat dari seorang perempuan bernama Nyai Kirana?"

"Kau... Darimana kau bisa tahu pula nama ibuku, anak muda? Siapa kau adanya?" Saking Terkejut tubuh Dewi Kerudung Emas sampai terlonjak mendengar pertanyaan anak muda ini.

Tirta hanya tersenyum tidak memberikan jawaban. Sepasang mata Dewi Kerudung Emas terlihat menyipit pandangi wajah Tirta dengan tajam. Tapi setelah beberapa lama kemudian nenek sakti ini anggukkan kepala mengiyakan.

"Benar! Aku putri Pendekar Sakti Bayangan Kilat dan ibuku bernama Kirana. Puluhan tahun sebenarnya aku menutupi masalah ini karena permintaan ibuku. Hanya beberapa orang sahabat saja yang mengetahui masalah ini. Anehnya mengapa kau yang masih bau kencur ini bisa mengetahui tentang masalah ini? Ada sesuatu di balik ini. Aku ingin kau mengatakan secara jujur tentang hubunganmu dengan masalah ini!"

Mendengar jawaban tersebut, Tirta menarik napas lega, tersenyum puas dan mengambil tangan kanan si nenek dan menciumnya dengan takjim membuat Dewi Kerudung Emas melongo makin tidak mengerti. Kemudian masih dengan tersenyum Tirta segera berkata menjelaskan.

"Sejak turun gunung dulu saya terus berusaha mencari keturunan mendiang Eyang Wira Geni karena saya sudah diberikan suatu amanat oleh mendiang ayahmu itu. Syukur kini saya bisa menemukan Nyai, putri kandung Eyang Wira Geni. Beban saya bisa berkurang."

"Sebentar Tirta," Kata Dewi Kerudung dengan sorot mata masih belum mengerti."Kau bilang kau mendapat amanat dari ayahku. Padahal semua orang jelas mengetahui ayahku sudah lama tiada, jauh sebelum kau lahir. Bagaimana mungkin itu terjadi?"

"Panjang ceritanya, Nyai. Akan saya ceritakan semuanya dari awal." Dan mulailah Tirta menceritakan semua peristiwa sejak dirinya memasuki goa Batu Halimun dan menemukan tempat pengasingan Wira Geni beserta semua catatannya termasuk ilmu Panca Tunggal Dewa Bumi. semuanya diceritakan tanpa kecuali pada si nenek yang mendengar penuturan pemuda ini dengan pandangan hampir tidak percaya.

"Kau menemukan jasad ayahku?"Tanya si nenek tapi lebih menyerupai gumaman pelan. Tirta anggukkan kepala.

"Selain itu, saya pun hendak menyampaikan amanat lainnya untuk menyerahkan sebuah senjata mustika milik mendiang Eyang Wira Geni. Benda ini merupakan warisan beliau untuk Nyai sebagai putri kandungnya. Itu yang tertulis di gulungan kulit yang saya temukan."

Geger ParahiyanganWhere stories live. Discover now