40. Yogyakarta Love Story

Mulai dari awal
                                    

Cekrek

Lagi lagi Aarav tersenyum sambil menatap potret Kanaya di ponselnya.

"Kok udah di foto aja sih?! Naya kan belum siap!" Kesal Kanaya saat Aarav mengambil fotonya secara candid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok udah di foto aja sih?! Naya kan belum siap!" Kesal Kanaya saat Aarav mengambil fotonya secara candid.

"Bagus gini sayang, kamu keliatan cantik banget!"

Kanaya berdiri kemudian duduk di samping Aarav.

"Mana coba?"

Aarav mengulurkan ponselnya pada Kanaya.

"Nanti di Jogja kita foto foto lagi, mas udah bawa kamera" Aarav memainkan rambut Kanaya yang tergerai.

"Janji ya?"

"Janji sayang" Aarav mengecup bibir Kanaya singkat.

Kanaya tersenyum kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Aarav.

"Kok lama sih mas?"

"Bentar lagi kok"

Dan benar saja setelah Aarav mengatakan hal tersebut langsung terdengar sebuah pengumuman.

"Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA328 to Yogyakarta please boarding from door A12, Thank you"

"Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Yogyakarta dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12, terima kasih"

"Ayo" Ajak Aarav sambil berdiri, lelaki itu kemudian mengulurkan tangannya pada Kanaya.

"Yogyakarta i'm coming!" Girang Kanaya membuat Aarav tersenyum lebar.

Kurang lebih satu jam menempuh perjalanan udara, akhirnya Aarav dan Kanaya sudah mendarat dengan selamat di bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

Tangan kanan Aarav mengandeng tangan Kanaya sedangkan tangan kirinya menarik koper besar berwarna hitam mereka.

"Yang jemput kita siapa mas?" Tanya Kanaya kepo.

"Nggak ada"

"Lah? Terus kita ke sana nya naik apa?"

Aarav tidak menjawab, lelaki itu justru dengan santai berjalan menuju parkiran.

"Selamat datang, tuan muda Sakya dan nona Kanaya..." Sapa seseorang.

Kanaya menatap heran seorang lelaki yang menyapa nya dan Aarav.

Lelaki itu menggunakan pakaian batik khas Yogyakarta namun gaya bahasanya masih menggunakan bahasa Indonesia bukan bahasa Jawa.

"Kunci mobil?"

Lelaki itu pun langsung mengulurkan sebuah kunci mobil pada Aarav dengan sopan.

"Hatur nuwun" Balas Aarav.

Ia kemudian menarik tangan Kanaya menuju sebuah mobil Hummer H1 berwarna putih yang terparkir tidak jauh dari sana.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang