Part 1 - Prologue

16.9K 441 34
                                    

CERITA INI EMANG UDAH SELESAI, TAPI DIHARAPKAN TETEP NGASIH COMMENT DAN VOTENYA YA.. BIKIN CERITA ITU SUSAH LOH!

THANKYOU, HAPPY READING :)

.

Indonesia, 2014

April’s POV

Malam ini aku sedang sibuk membereskan semua pakaian dan barang-barang yang akan kubawa besok. Besok pagi, sekitar pukul 4 pagi aku akan ke bandara. Aku akan ke London. Aku kesana bukan untuk liburan, melainkan untuk melanjutkan sekolahku. Aku kelas 2 SMA, bersekolah di Jakarta tetapi baru saja mendapat beasiswa di London.

Awalnya aku hanya iseng-iseng berhadiah mengikuti tes untuk beasiswa tersebut, tapi nyatanya... I got it! Yeah, I’m so excited bout that. You know what? It’s England baby! Negara paling kukagumi. Sudah lama sekali aku ingin kesana. Menurutku, London kota paling indah yang pernah aku tahu. 

Oh ya, aku April. Nama lengkapku April Jane Caswell. Aku berdarah Inggris-Amerika. Ayahku asli Amerika, tepatnya LA dan ibuku asli Inggris, tepatnya di Birmingham. Umurku 17 tahun dan aku tinggal di Indonesia karena pekerjaan ayahku. Aku lahir bulan april, maka dari itu namaku April.

Sudah cukup perkenalanku, kalau aku menjelaskan secara detail tentang diriku bisa-bisa cerita ini takan berjalan. Sekarang aku sudah selesai packing, waktunya tidur.

Keesokan harinya..

“April wake up baby.. It’s time!” teriak ibuku. Yea, aku sudah siap daritadi. Akupun segera turun dan menuju ruang makan. Disana sudah tersedia cereal dan susu untuk aku sarapan.

“Aku siap.” aku duduk dan segera menyantap sarapanku pagi ini. Di meja makan ibu dan ayahku sudah menunggu. Tiba-tiba saat aku akan menyuapkan suapan pertama, ibu menepuk pelan tanganku.

Bad habbit! Berdoa dulu, April.”  ujar ibu.

Setelah aku, ibu, dan ayahku selesai sarapan, kamipun berangkat menuju bandara. Sekarang sudah pukul 3 pagi. Aku rasa aku tidak akan terlambat karena rumahku tidak jauh dari bandara.

Sesampainya di bandara, aku segera berpamitan dengan  ibu dan ayahku. Aku pasti akan sangat merindukan mereka. Well, ini pertama kalinya aku akan berada sangat jauh dengan mereka. Tapi mereka mempercayaiku karena mereka tau apa tujuanku ke London. 

Take care, dear. We’ll gonna miss you so much. Segera beri kami kabar setelah kau sampai disana, jangan sampai tidak. Jangan membuat kami khawatir. Jaga kesehatanmu ya, jangan telat makan. Belajar yang benar, jangan main-main. Jaga diri dan kepercayaan kami.” Kata ayah sambil memeluku.

“Ingat lambungmu itu sangat sensitif, jangan menganggap remeh penyakit yang menurutmu tidak serius itu. Usahakan kau selalu memberi kabar kami disini ya. Ingat, jangan salah pilih teman, jangan terlalu percaya dengan orang asing. We’ll miss you my little April.” Gantian ibu yang memelukku.

“Ya, pasti dad, mom.. Jangan khawatikan aku seperti itu. Aku akan selalu ingat kata-kata kalian. Dan aku usahakan setiap hari memberi kabar kalian. I’ll gonna miss you so much mom, dad. I love you.” Aku memeluk ayah dan ibuku sekali lagi.

Setelah ber-goodbye-ria dengan ayah dan ibuku, akupun menuju pesawatku yang akan berangkat 20 menit lagi itu. Tepat waktu, aku tidak perlu menunggu terlalu lama. Here is.. Aku sudah duduk diseatku. Pesawatku-pun sudah lepas landas. Tak lama, akupun tertidur pulas.

*** 

Tak terasa aku sudah kurang lebih 12 jam duduk di pesawat. Keram sekali rasanya. And.... Here I am! London! Ah aku sangat bahagia sekali saat turun pesawat dan merasakan hawa dingin London menerpa tubuhku.

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang