6. Huru Hara di Lokyang

4K 56 0
                                    

Kota Lokyang adalah sebuah kota besar yang makmur dan ramai, boleh dibilang kota paling makmur di kolong langit saat itu.

Belakangan tersiar sebuah kabar aneh dalam kehidupan masyarakat kota Lokyang, konon di kota itu telah kedatangan seorang manusia aneh yang memiliki kekayaan tidak terkalahkan.

Dikota Lokyang waktu itu sudah terdapat banyak sekali orang yang kaya raya, banyak saudagar kaya yang datang dari tempat jauh, kongcu dari keluarga kenamaan banyak sekali berkumpul di kota ini.

Tapi semua orang kaya yang ada disana ternyata tidak seorangpun dapat mengungguli kekayaan yang dimiliki manusia aneh itu, tidak heran kalau ia jadi pusat perhatian orang dan menjadi tokoh dalam cerita yang beredar.

Keluarga Li di utara kota bukan saja merupakan seorang kaya raya yang termashur di kota Lokyang, bahkan diapun merupakan seorang pengusaha permata yang terhitung paling besar di seantero jagad, tidak ada orang yang tidak kenal dengan Liok-yang.

Keluarga Li Lok-yang turun-temurun memang berdagang intan permata, bukan saja sudah sejak lama kaya raya bahkan kepandaian silat yang dimiliki keluarga Li pun terhitung sangat hebat.

Bagi saudagar yang mengusahakan intan permata, tidak mengerti ilmu silat sama halnya engan seekor domba yang hidup ditengah gerombolan harimau, keluarga Li sangat memahami akan hal ini karenanya kepandaian silat mereka pun dilatih dengan tekun.

Peristiwa aneh dan manusia aneh yang menggemparkan seluruh kota waktu itu berasal dari cerita para pembantu yang bekerja di keluarga itu.

Sudah sebelas generasi keluarga Li dari Lokyang berdagang barang permata, setelah melalui pelbagai kejadian dan peristiwa, anak buah mereka sudah terlatih hidup penuh kewaspadaan dan hati hati.

Mereka tidak memiliki toko yang mewah, megah dan indah, yang mereka miliki adalah sebuah bangunan raksasa yang kuno tapi kokoh dengan penjagaan yang sangat ketat.

Dalam satu tahun pasti ada sepuluh hari para saudagar barang permata berkumpul disitu, biasanya mereka melakukan transaksi besar besaran dalam gedung kokoh itu.

Para hartawan, para pedagang kenamaan biasanya akan membawa istri dan gundik mereka untuk berbelanja barang perhiasan disitu, busu, piausu pun banyak berkeliaran disana.

Tentu saja diantara mereka terdapat juga pentolan perampok, para pencoleng dan kaum lioklim yang biasa bekerja gelap, namun begitu hadir di sini, merekapun akan bertransaksi mengikuti aturan, tidak seorangpun berani main kekerasan apalagi berusaha merampok.

Pintu gerbang keluarga Li selalu terbuka, asal kau datang untuk berjual beli barang permata, tidak perduli apa pun status sosial mu, tidak perduli ada berapa banyak uang yang kau miliki, semuanya boleh berkunjung ke situ.

Dalam sepuluh hari yang istimewa ini, semua orang boleh datang ke sana, bahkan biarpun kau hanya ingin membeli sebutir mutiara atau ingin membeli bunga mutiara yang berharga tiga tahil, semuanya berhak menikmati pelayanan istimewa sebagai seorang bangsawan.

Anggota keluarga Li serta para pembantu yang telah melalui pendidikan ketat akan menyambut dan melayani semua orang secara santun dan halus.

Motto mereka adalah: "Sekali melangkah masuk ke pintu gerbang, kau adalah tamu kehormatan keluarga Li"

Di tempat ini tidak ada orang yang akan menanyai identitasmu, juga tidak akan diselidiki sumber uang dan harta yang kau miliki, asalkan saja tingkah lakumu selama ada disana normal dan tidak aneh-aneh.

Tapi jika kau mencoba melakukan tindakan yang melanggar hukum, yang ringan paling hanya diusir keluar dari gedung itu, sementara yang berat akan ditahan dan diinterogasi.

Pendekar Panji Sakti - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang