Bab 4-3

39.4K 1.6K 18
                                    

BAB 4-3

“Apakah kau sudah pernah dicium?”

Dan kata-kata yang terlintas di benak Thalia hanyalah: Gila. Alec. Sudah. Gila. Gila, tentu saja. Baru kali ini Thalia mendapatkan pertanyaan tak tahu malu seperti itu dengan posisi tidak menjaminkan dirinya untuk tak terlibat skandal. Cium. Cium. Benar, cium. Thalia tidak jarang mendapatkannya dari ayahnya, di pipi. Thalia juga tidak jarang mendapatkannya dari Tristan, di punggung tangan. Tapi, apa kata Alec tadi? Di bibir. Thalia bertanya-tanya pada diri sendiri, mengukur-ukur jawaban yang pantas kepada pria di depannya.

Ia mengerutkan dahinya, membawa kembali ingatan-ingatan masa lalunya. Ia yakin, sangat yakin, bibirnya tidak pernah dikecup ataupun dicium kecuali jika Alec akan menciumnya sekarang. Kepalanya mendongak dan betapa terkejutnya ia, betapa membekukan dirinya melihat wajah Alec tanpa sehelai ataupun sejuntai rambut menutup-nutupinya. Matanya memperoleh pemandangan indah wajah keras milik pria yang menarik erat rambutnya ke belakang. Sedangkan nadinya… entah kenapa nadinya berdenyut kencang, berdenyut cepat.

Thalia mengira Alec berbohong, mencoba memanipulasi dirinya dengan topeng sialannya. Namun, setelah diteliti dengan seksama, tidak ada sedikitpun kebohongan terpancar dari mata kelabu berkabutkan hasrat akan—akan dirinya. Astaga, apa yang dirinya lakukan sehingga pria ini bisa menginginkan dirinya? Ia membenci pria ini, dan seharusnya pria ini tidak membalasnya dengan mata berkabutkan hasrat. Ia membenci perlakuan kasar pria ini setelah apa yang ia alami dengan si Lord Gendut atau mungkin namanya Greyster?

Pertahanan Thalia tetap tidak luntur walaupun dari mata biru kelabu Alec persis menggambarkan suasana hati dan keinginan memperoleh sesuatu, dirinya. Walaupun tubuhnya sudah melemas di bawah tatapan Alec, jauh di dalam dirinya, di hatinya, ada sedikit keraguan tertuju hanya pada Alec. Setelah mengetahui bahwa Alec adalah pribadi yang membencinya, rela melakukan apapun agar dirinya mati, dan tak segan mencekiknya sampai mati, Thalia tidak bisa percaya begitu saja padanya. Apalagi, Thalia pernah menyelam ke dalam lautan momen terburuk dalam hidupnya karena mempercayai orang bermuka dua yang menggoda, persis Alec.

Apakah Alec mau bermain dengan Thalia dengan kebohongan di setiap kata yang dilontarkan? Baiklah, Thalia akan menuruti kemauan Alec, asal dirinya mampu menghindar dari segala hal yang salah. “Sudah, setidaknya sekali.” Bibirnya berdusta.

Ibu jari Alec bergerak naik dari dagu ke mulutnya, membuat garis kasat mata di bibirnya. Alec membungkuk sedikit, membayangi tubuh Thalia dengan tubuh gagahnya. “Kurasa itu tidak masalah.” Alec mengusapkan kepala ke pipi pucat Thalia.

Thalia mengepalkan tangan seerat mungkin, satu-satunya cara agar tangannya tak terdorong oleh sensasi aneh yang menjalar di punggungnya untuk merangkul leher indah Alec ataupun membelai rambut cokelatnya. Thalia berdeham seakan menahan erangan akibat sapuan rambut cokelat Alec pada bibirnya. “Aku hampir diperkosa oleh Greyster. Aku berharap kau bisa memperlakukanku dengan baik, dengan lembut. Bukan mencekikku seperti tadi atau—“ atau menyiksaku dengan tindakanmu ini, pikir Thalia.

Thalia terkesiap. Ia sadar bahwa dirinya mulai melemas dan runtuh disentuh—bahkan belum disentuh—oleh pria ini. Memikirkan tatapan pria ini saja sudah membuat benaknya teralih dari rencana berdusta kepada Alec. Alec akan menguasainya jika ia membiarkan seluruh tubuhnya melemas dan memberikan akses lebih pada pria ini. Ia harus berdusta atau menyakiti perasaan pria ini. Ia harus berdusta atau membuat  marah pria ini. Ia membenci pria ini, tapi ia menyukai sebagaimana tatapan pria ini melembut beberapa menit yang lalu. Apa yang pria ini inginkan? Sial, jangan tatap aku, mohon Thalia

                Alec mendongak, memberikan Thalia tatapan berkabut, mengabaikan tungkai Thalia yang mulai melemas. “Atau apa? Atau, apa, Thalia?” tanya Alec, lalu ia mengucapkan namanya berulang-ulang, “Thalia. Thalia. Thalia.”

UGLY ROYALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang