Bab 1-2

49K 2K 72
                                    

BAB 1-2

"My Lord." Seorang wanita berdiri di ambang pintu kamar utama di Kastil Reyes yang terbuka lebar, menekuk lututnya memberi hormat kepada pria di depannya, Alec Zachary of Reyes, sang penerus keluarga Reyes.

Alec sedang berkonsentrasi dengan cara pelayan pribadinya mengkaji mansetnya, jadi ia hanya memberi satu anggukan. "Ya." Bibirnya membuka. "Berbicaralah," perintahnya tanpa berbasa-basi.

Wanita itu berkacak pinggang di depan Alec, membuat dirinya melemparkan tatapan kepada si wanita. Wanita itu mengabaikan Alec, walaupun seharusnya jangan, dan memandangi Walter-pria tua beruban di samping Alec. "Walter, keluar. Ada yang ingin kubicarakan dengan tuanmu."

Tangan Walter menghindar dari manset Alec, melangkah ke belakang selangkah, dan menegakkan tubuhnya di belakang. Walter meletakkan tangan kanan di dada kirinya lalu membungkuk sembilan puluh derajat. Tubuhnnya terangkat, wajahnya memperlihatkan senyuman kecut kepada wanita di hadapan tuannya. "Hanya My Lord yang dapat memerintah saya, Lady Stokes."

Wajah Alec datar, seakan-akan sudah sering mendengar pernyataan setia dari Walter. "Keluar, Walter."

"Segera laksanakan, My Lord," ujar Walter sambil membungkuk-lagi-kepada dua orang yang berderajat lebih tinggi dari dirinya. Walter menggenggam kedua ganggang pintu kamar tuannya sebelum akhirnya tubuhnya lenyap tergantikan oleh pintu emas kamar Alec.

Wanita itu, tanpa membuang waktu, menyatakan, "Ada kabar buruk, Alec."

Alec berjalan ke meja samping ranjang mewahnya. Merunduk sedikit untuk mempermudahnya mengambil sebuket bunga. Buket bunga itu indah dan besar. Berbagai macam bunga segar di dalamnya terbungkus oleh plastik transparan bercorak emas dan perak, diikat oleh sejuntai pita merah, serta lambang keluarga Reyes. Lambang keluarga Reyes begitu mewah. Elang dan singa meraih cakarnya masing-masing, dengan sekuntum mawar di antara mereka. Di bawahnya, tertulis, "Reyes Sang Pejuang".

Alec membawa buket bunga itu ke dekat hidung mancungnya. Tangan kanannya memegang bagian belakang buket, sedangkan tangan kiri sebaliknya. Ia menghirup rakus aroma bunga dan membiarkan wajahnya menghalus di bawah aromanya. "Lanjutkan." Suaranya lebih berwarna.

Wanita itu menghela napasnya sejenak, lalu melapor, "Kemarin, tanggal dua belas bulan tujuh, bahan-bahan selundupan ditarik oleh para tentara kerajaan dan disimpan di gudang laboratorium di Gemma, hendak diteliti. Salah seorang penjaga yang bertugas mengamankan bahan-bahan, ditahan dan disiksa agar mengaku siapa yang meminta bahan-bahan tersebut. Namun, ia tak berkata tentang Reyes sekalipun. Ia ditembak mati, di kepalanya oleh para tentara kerajaan. Sekarang, ilmuwan-ilmuwan Reyes tak dapat melanjutkan rancangan 'itu'. Nama korban adalah Tyrant, suami dari Hannah yang bekerja sebagai mata-mata kita di Kastil Seymour. Sekian."

Alec mengeratkan peganganya pada buket, hampir meremukan puluhan tangkai bunga di dalamnya. Alec mendengus. "Para pro-Seymour."

"Ya, My Lord." Ada sedikit jeda, sebelum wanita itu melanjutkan, "Apa sebaiknya kita mengirim seseorang untuk mengabari Hannah kedukaan yang tak terduga ini?" tanya wanita itu, ia melangkah maju mendekati Alec. Meraih buket bunga di kedua tangan Alec dan menaruhnya di atas ranjang. Tangan wanita itu menelusuri tulang rahang Alec se-sensual mungkin, turun ke bawah, mengelitik tulang selangkanya yang menonjol. Tangan berbungkus kulit kuning gading gajah itu merapikan kerah kemeja formal Alec sejenak, sebelum kemudian meletakkan satu jari di pipi kiri Alec dan membawa seluruh wajah penuh pesonanya ke hadapan si wanita.

Alec menjulurkan lehernya ke bawah, mendekatkan wajahnya dengan wajah si wanita. "Anastasia.."Alec membalikkan tubuhnya sedikit ke arah Anastasia. Alec menggelitik leher Anastasia dengan jemarinya, lalu beralih ke sederet kancing gaun di punggung indahnya. Menurunkan jemari ke lekukan tubuh menggodanya, lalu menangkup bokong montok Anastasia. Sebagai balasan, Anastasia membelai rambut hitam Alec, menggulungnya beberapa ke jarinya, lalu melepaskannya kembali. Belaiannya seakan berjalan ke punggung kekar Alec dan menetap di situ.

UGLY ROYALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang