Takdir Cinta Nadia [SELESAI]

By titancantip

2.5K 284 11

TETAP VOMENT MESKIPUN CERITA SUDAH SELESAI!🔥❤️ Pernah merasakan sakitnya ditinggalkan oleh dia yang pernah m... More

PROLOG
1. Nadia Kirana Ningrum
2. Sahabat
3. Kepingan Masalalu
4. Obat Rindu
5. Melupakan
6. Al-Kahfi
7. Mencoba Berbahagia
8. Terimakasih
9. Siapa Dia?
10. Zaki Kalandra
11. Pendekatan
12. Perjalanan Cinta
13. Kebersamaan
14. Menyatakan Atau Bungkam?
15. Virus Rindu
16. Benih Cinta
17. Bayang-bayang Masalalu
19. Jejakmu
20. Menepi
21. Komitmen?
22. Sudah Cukup
23. Haruskah Memilih?
24. Antara Cepat Dan Tepat
25. Kisah Kita
26. Mengggenggam
27. Ketetapan
28. Ketika Kita Bersatu
29. Kejutan Pernikahan
30. Takdir Cinta
EPILOG

18. Asraf Giandra Bagaskara

40 5 0
By titancantip

"Ini tentangku, hidupku, dan pilihanku. Kamu yang pernah singgah, hanya tempat yang belum tentu sungguh."

-Takdir Cinta Nadia

🕊️🕊️🕊️

Seorang lelaki berpostur gagah berjalan melewati koridor tempatnya bekerja. Perusahaan yang sudah di bangun dari usaha kecil-kecilan membuatnya bisa sampai seperti ini.

Gedung yang menjulang tinggi, para karyawan yang sibuk bekerja menjadi pemandangannya setiap hari. Menjadi direktur utama di perusahaannya membuat dirinya harus lebih banyak bekerja.

Tanggung jawab para karyawan ada pada dirinya. Jika ia lalai dalam bekerja, bagaimana bisa ia membayar para karyawan yang membutuhkan gaji untuk menghidupi keluarganya.

Suara sepatu hitam yang mengkilap berjalan di atas lantai putih yang bersih. Jas hitam, lalu dasi yang melekat di badannya terasa pas. Badannya yang tinggi dan gagah terlihat seperti aktor Korea.

Badannya bisa di katakan sispex, mungkin dirinya rajin berolahraga dan mengatur pola makan yang sehat.

Wajah dingin dan datarnya seakan-akan menjadi ciri khas akan dirinya. Hanya senyuman datar yang ia perlihatkan jika tengah rapat bersama para direktur perusahaan lain. Tak ada senyuman ketika bertemu dengan para karyawannya.

Sifat angkuh nan cuek sudah biasa di perlihatkan dirinya kepada orang-orang. Namun di balik itu, sifatnya sangatlah baik bagi orang yang sudah jauh mengenalnya.

"Selamat pagi Pak," sapa karyawan dengan senyuman yang menjaga bagian peruangan.

"Ya," balasnya dengan terus berjalan menuju ruangannya.

Diliriknya jam tangan mahal yang melekat di tangannya, sudah pukul tujuh lebih lima menit. Dengan bergegas ia berjalan, karena sebentar lagi akan ada meeting dengan klien yang datang dari Singapura.

"Pak sebentar lagi Pak Kemal akan datang," ucap lelaki bawahannya dengan membawa berkas-berkas penting.

Lelaki itu mengangguk dan mengambil satu berkas yang berada di tangan bawahannya. "Kamu bawa berkas ini ke ruangan saya terlebih dahulu, ada laporan yang belum saya tanda tangi." Lelaki itu menyerahkan berkasnya lagi kepada bawahannya.

"Baik Pak,"

Saat sudah di lif khusus untuk atasan, lelaki itu mengambil handphone miliknya yang berada di saku kemejanya. Asistennya pasti sudah berada di ruangannya, tas miliknya juga mungkin sudah ia bawa.

Pintu lif terbuka dan lelaki itu berjalan dengan kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku jasnya. Wajahnya yang jarang tersenyum itu terlihat tampan. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung nan bangir. Bibirnya yang seksi menjadi ciri khas dari dirinya.

Rambutnya ia tata bak ala-ala Korea. Dirinya sudah seperti Lee Men Ho aktor Korea yang banyak di gemari oleh kalangan remaja.

Saat sudah memasuki ruangannya, terlihat asistennya sedang mengecek laporan untuk rapat nanti.

"Rayhan laporan kemarin segera kamu selesaikan," ucapnya kepada asisten yang sudah bekerja dan setia kepadanya.

"Baik Pak,"

Suara telpon berdering, bukan handphone dari pemilik perusahaan, namun dari asistennya. Rayhan mengambil handphone miliknya, siapa yang berani menganggunya bekerja.

"Pak Asraf, Bu Talitha," Rayhan memperlihatkan nama Bu Talitha di balik handphonenya.

Lelaki bernama lengkap Asraf Giandra Bagaskara itu menoleh dan memperlihatkan wajah datarnya. "Bilang kepadanya untuk tidak menganggu saya terlebih dahulu, saya akan ada rapat penting."

Asraf merapihkan kemeja miliknya. Dilikrnya Rayhan yang masih terdiam. "Cepat bergegas untuk mengadakan rapat. Saya tidak suka orang lelet,"

"Iya Pak."

🕊️🕊️🕊️

Dentingan sendok dan garpu terdengar di meja makan. Tidak ada percakapan saat makan bersama. Yang ada hanya suara sendok dan garpu yang beradu.

Seorang perempuan yang memakai kerudung panjang lebar berkisar usia empat puluh tahun itu melirik putranya yang tengah makan dengan wajah datar.

Ternyata putranya sudah sebesar ini. Waktu memang terasa berjalan dengan cepat, masih terasa saat dirinya menjaga anak-anaknya yang masih kecil. Namun sekarang sudah tumbuh menjadi anak yang dewasa. Putri sulungnya sudah menikah dan berkeluarga. Sedangkan dua anak lelakinya sekarang ini masih ada di hadapannya.

"Kak," ucapnya melirik putranya.

"Kenapa Bun?" lelaki itu Asraf. Dirinya tengah makan bersama keluarganya.

Ada Ayahnya Pak Malik Yuan Bagaskara. Ada Bundanya Sandra Agnia. Sedangkan adik lelakinya Pandu Praja Bagaskara yang masih berada di kelas tiga SMA tengah makan dengan lahap. Kakak perempuannya Farah Qamra Biaswara sudah menikah dan menetap di Yogyakarta.

"Kak, kapan Bunda akan menimang cucu darimu," ucap Sandra kepada Asraf, putra lelaki kesayangannya.

Asraf melirik ke arah Bundanya dengan tatapan datar. Selalu saja membahas seperti ini, cucu, menantu, keluarga, pernikahan, Bundanya selalu saja seperti itu.

"Bun, Asraf masih mau mengejar karir, Asraf nggak akan dulu menikah,"

"Kamu ini, karirmu sudah bagus. Kamu sudah mempunyai penghasilan untuk membiayai keluargamu, usiamu sudah semakin tua jika kamu terus menunda-nunda pernikahan. Bunda sama Ayahmu sudah semakin tua, Bunda ingin melihat kamu menikah dan Bunda memiliki cucu darimu Asraf,"

Asraf melirik ke Ayahnya yang tengah menyeduh kopi. Sedangkan Pandu mengaduk-aduk susu miliknya.

"Bun jangan bilang begitu, Asraf belum siap untuk menikah, Asraf takut gagal untuk kedua kalinya,"

Sandra menghela nafas, "Kamu itu sudah cocok bahkan sudah bisa di bilang matang untuk menikah. Kamu nggak usah takut akan kegagalan, yang lalu biarlah berlalu. Kalau dalam waktu dekat ini kamu tidak mencari pasangan yang cocok untukmu. Bunda akan benar-benar menjdohkanmu dengan Talitha,"

"Bunda Asraf ingin mencari pasangan Asraf sendiri. Tanpa bantuan Bunda atau pun Ayah. Tidak ingin lagi Asraf di jodohkan dan malah berujung kekecewaan. Sudah cukup Bunda memisahkan Asraf dengan perempuan pilihan Asraf dulu." Asraf bangkit dari duduknya dan bergegas untuk ke kamarnya.

Pandu juga pergi ke kamarnya. Masalah percintaan Kakaknya membuat ia bosan. Asraf Kakaknya dulu gagal menikah dengan perempuan pilihan Bunda dan Ayahnya. Saat itu Asraf tengah menjalin kisah cinta dengan kekasihnya. Namun di tengah jalan hubungan mereka harus kandas, karena perjodohan yang di lakukan oleh Ayah dan Bundanya.

"Asraf kamu ini. Jika memang kamu tidak mencintai Talitha, berbicaralah kepadanya. Kasian dia butuh kepastian dan juga dia ingin anak-anaknya mempunyai kasih sayang seorang Ayah,"

Asraf tak mendengarkan perkataan Bundanya. Dirinya lebih memilih untuk pergi ke kamar. Sebenarnya Asraf sudah memiliki rumah, namun hari ini Bundanya menyuruhnya agar ia tidur disini.

"Yah liat si Asraf itu, keras kepala sekali!"

Malik mengusap punggung istrinya itu. "Sudahlah Bun, biarkan Asraf mencari jalan hidupnya sendiri. Biarkan dia mencari pasangan hidupnya seperti apa yang dia inginkan. Tidak seharusnya kita mencampuri urusan percintaannya. Sudah jangan lagi kita menjodohkannya. Kasian jika Asraf gagal untuk kedua kalinya," Malik berkata dengan nada yang lembut dan tenang.

"Tapi Yah--"

"Udah ah Bun nanti kita bicarakan lagi, Ayah sudah mengantuk dan ingin istirahat." Malik bangkit dengan membawa cangkir kopi miliknya.

Sandra terdiam dengan memikirkan perkataan suaminya itu. Memang benar, tidak seharusnya ia mencampuri urusan percintaan Asraf putranya. Namun ini demi kebaikan.

Saat sampai di dalam kamarnya, Asraf langsung merebahkan badannya yang sudah lelah akibat rapat, meeting dan juga pekerjaan yang harus ia selesaikan di kantor.

Bundanya memang bawel sangat sangat bawel. Asraf menyayangi Bundanya, tetapi kadang ia kesal karena Bundanya selalu saja memaksakan apa yang ia tidak suka dan Asraf harus menyukainya.

Sepertinya perjodohan yang di lakukan oleh Ayah dan Bundanya yang mengakibatkan kandasnya hubungannya dengan perempuan meneduhkan yang sangat Asraf cintai.

Entah apa kabarnya sekarang ini, Asraf benar-benar merindukannya. Mungkin Asraf adalah orang jahat yang sangat kejam, dirinya meninggalkan dia begitu saja. Tanpa penjelasan atau pun kata-kata terakhir yang akan membuat perempuan itu percaya kepadanya.

Saat itu Asraf bimbang, dirinya harus memilih siapa, antara Bundanya atau perempuan yang ia cintai. Waktu itu Asraf tidak berani untuk memperkenalkan perempuannya kepada keluarganya. Asraf ingin memperkenalkannya saat dirinya sudah mapan dan siap untuk melamar.

Namun takdir tak di duga datang, Bundanya sudah terlanjur menjodohkannya dengan perempuan yang jauh lebih cantik dari kekasihnya. Namun tak ada sedikit rasa tertarik dalam hati Asraf kepadanya. Cinta Asraf hanya untuk wanitanya. Perempuan yang membuatnya tergila-gila.

Asraf meninggalkan luka yang mendalam untuk mantan kekasihnya. Asraf memutuskan hubungan sepihak tanpa kejelasan. Asraf tidak siap jika harus mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, Asraf tidak ingin membuat wanitanya terluka. Tapi dengan cara Asraf tidak jujur, malah membuat hati wanitanya terluka parah.

Asraf kecewa, malu, menyesal dengan dirinya sendiri. Mengapa ia tidak berani berkata jujur waktu itu, dan ia tidak berani mengatakan yang sebenarnya terjadi kepada keluarganya.

Penyesalan terus menyelimuti Asraf, hingga acara pertunangannya dengan wanita pilihan Bundanya berlangsung. Namun saat akan menuju pernikahan, perempuan itu membatalkannya. Dengan alasan dirinya tidak bisa menikah dengan Asraf, karena Asraf tidak mencintainya.

Pernikahan yang akan terjadi sekitar dua minggu lagi harus kandas begitu saja. Bayang-bayant wajah yang Asraf cintai, juga ucapan selamat dari masa lalunya terus terngiang-ngiang di benak Asraf. Takdirnya begitu buruk hingga ia harus mengalami kisah cinta seperti ini.

"Aku masih mencintaimu, namun mungkin kamu sudah menjadi milik orang lain," ucap Asraf dengan mata yang sudah tertutup. Asraf tertidur dengan terus memanggil nama orang dari masalalunya.

️🕊️🕊️🕊️

Bandung, 21 Desember 2020

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum semuanya

Jangan lupa vote dan komen di lapak ini 😗





Continue Reading

You'll Also Like

20.3K 476 5
Semua manusia tidak tahu apa yang akan terjadi esok,lusa dan selanjutnya. Sama seperti aku yang tidak tahu apa yang akan terjadi esok menjadi awal da...
1.3K 86 5
Bahkan hingga di ujung senja, aku masih menanti mu, berharap kau datang. Aku juga... mendoakan mu.
2.7K 249 21
[SELESAI] Ketika bermain takdir, tidak banyak dari mereka yang merasa tertipu oleh takdir-Nya. Namun, takdir yang kuat mampu mengubah rasa yang kuat...
196K 22.1K 79
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...