Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)
****
<<
Jie menggeliat saat tidur lelapnya diganggu oleh Felix yang sejak tadi menciumi bibirnya
"Eughhh,,aku masih mengantuk SamD"
Ucapnya tanpa sadar
"Aku Felix bukan SamD"
Jie sontak membuka matanya mendengar suara bass Felix yang terdengar semakin berat karena efek baru bangun tidur
"Mmmm,,,"
Guman Jie dengan wajah memelas
"Maafkan aku, sungguh maafkan aku"
Jie segera memeluk Felix sebagai permintaan maaf
Felix tersenyum saat Jie terus meminta maaf padanya
"Maafkan aku Felix"
Ucap Jie berkali-kali berharap Felix mau memaafkannya
"Heii,,"
Felix melepaskan pelukan Jie lalu menatap tepat dimata Jie yang menunjukkan penyesalan
"Aku sama sekali tidak marah"
Ucap Felix sembari mengusap pipi Jie yang tetap terlihat cantik walau ia baru bangun tidur
Jie mempautkan bibirnya
"Bodoh,,dasar bodoh"
Ucapnya sembari memukuli bibirnya
"Hei,,,hei,,! apa yang kau lakukan"
Felix segera menahan tangan Jie
"Tangan ini hanya boleh kau pergunakan untuk dua hal"
"Apa itu?"
Tanya Jie dengan wajah ditekuk
"Untuk melukis dan untuk mengusap wajahku"
Seketika Jie tersenyum mendengar ucapan Felix
"Ternyata kau masih ingat kata-kataku"
"Tentu saja, aku ingat semuanya"
Felix mencium telapak tangan Jie lalu meletakkannya dipipinya
"Kau pernah mengatakan bahwa hal pertama yang ingin kau sentuh saat tanganmu pulih adalah wajahku"
Jie tersenyum sembari mengusap wajah tampan Felix dengan sayang
"Kau benar,,wajah ini, hanya wajah ini yang ingin kusentuh"
"Sekarang kau bisa menyentuhnya sepuasmu"
Felix mengecup singkat bibir Jie dan kembali menatapnya
"Hanya itu?"
Protes Jie
Felix menganggukkan kepalanya yakin
"Eihh,,kau bil_mmpphhh"
Jie tersenyum saat Felix tiba-tiba menciumnya lagi
Felix mengecup, mencium, dan juga melumat bibir tipis Jie dengan intens
Jie melingkarkan tangannya dileher Felix untuk memperdalam ciumannya
Felix menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan tubuh telanjang Jie, lalu segera naik keatas tubuh telanjang Jie untuk memulai morning sek's mereka
®®®
Jie berjalan menuju dapur dengan mengenakan tshirt putih milik Felix yang kebesaran ditubuh mungilnya, ia merasa tubuhnya remuk setelah semalaman Felix mengagahinya ditambah lagi dengan pagi tadi, Jie bahkan kembali tertidur setelah kegiatan morning seksnya bersama Felix
"Kau sudah bangun?"
Tanya Felix saat melihat Jie berjalan kearahnya
Jie hanya mengangguk lemah
"Aku sangat lapar, karena itu aku terbangun"
Jie memeluk Felix dari belakang dan menyederkan kepalanya dipunggung lebar Felix
"Kau lelah?"
Tanya Felix iba
"Hmm,,kau kuat sekali, aku sampai tidak yakin jika itu adalah yang pertama kalinya bagimu"
Felix melepaskan kaitan tangan Jie diperutnya lalu berbalik menatap Jie
"Apa yang harus kukatakan untuk meyakinkanmu bahwa itu benar-benar yang pertama kalinya bagiku?"
Jie tidak menjawab pertanyaan Felix, ia malah menyenderkan tubuh lelahnya ditubuh Felix
"Aku percaya padamu, aku hanya bercanda, tapi kau memang benar-benar kuat"
Felix tersenyum mendengar ucapan Jie
"Berarti aku tidak mengecewakanmu bukan?"
Jie mendongakkan kepalanya keatas untuk menatap Felix
"Kenapa kau berfikir begitu?"
"Aku hanya takut tidak bisa memuaskanmu seperti pria sempurna itu"
Jie memutar malas bola matanya
"Berhenti membicarakannya"
Ucapnya malas sembari menurunkan kepalanya
"Baiklah,,maafkan aku"
Felix mengecup sayang puncak kepalanya Jie sembari memeluk pinggang Jie dengan posesif
"Kau ingin makan apa siang ini? aku akan siapkan"
"Hmm,,aku ingin makan nasi"
"Nasi?"
Tanya Felix tidak yakin
"Selama di Nepal Ancient One hanya memberiku nasi, sihirnya bisa menghilangkan rasa tidak sukaku pada nasi"
"Sihir?"
Jie menganggukkan kepalanya mengiyakan
"Ancient One menyembuhkan tanganku menggunakan kekuatan sihir"
Jelasnya sembari menunjukkan jemarinya kepada Felix
Felix terlihat bingung dengan apa yang dibicarakan Jie padanya
"Jangan terlalu kau fikirkan karena aku juga tidak begitu yakin bagaimana Ancient One menyembuhkan tanganku, disaat kecanggihan medis dan para dokter tidak bisa membantuku"
"Semua berkat pria sempurna itu bukan?"
Jie terdiam mendengar pertanyaan Felix padanya
Drettt… drettt… drettt…
Jie melepaskan pelukan Felix saat mendengar deringan ponselnya yang tergeletak dimeja ruang utama
"Aku angkat panggilan itu dulu"
Ucapnya kaku lalu berjalan menuju ruang utama
Long Live SMDC Calling…
Jie merasa ragu mengangkat panggilan itu didekat Felix namun ia juga tidak bisa mengabaikan panggilan itu, jadi ia memutuskan untuk mengangkatnya
"Hallo"
Ucap Jie dengan nada pelan, ia berharap Felix tidak mendengar suaranya
"Kau ada dimana?"
"Aku dirumah"
"Kau baik-baik saja bukan?"
"Hmmm,,bagaimana denganmu?"
"Aku cukup sibuk disini, apa kau sudah makan siang?"
"Baru saja selesai"
"Kau makan nasi bukan?"
"Hmmm"
"Baguslah kalau begitu, apa acara penghargaan kemarin berjalan lancar?"
"Hmmm"
"Ya sudah kalau begitu, aku akan secepatnya kembali jika urusanku sudah selesai"
"Hmmm"
"Aku mencintaimu nona"
"Aku juga"
Bipp…
Jie menggenggam erat ponselnya, ia benar-benar gugup setelah mendapat panggilan SamD
"Apa itu panggilan dari pria sempurna itu?"
Jie terkejut saat tiba-tiba Felix ada dibelakangnya
"Kenapa kau terlihat seperti wanita yang ketahuan sedang berselingkuh"
Jie mengerutkan dahinya menatap Felix
"Aku sudah menyiapkan makan siang"
Ucap Felix datar sembari berjalan menuju ruang makan meninggalkan Jie yang masih terus menatapnya
Jie menghembuskan nafasnya kasar melihat sikap Felix padanya, ia meletakkan kembali ponselnya keatas meja dan segera menyusul Felix kemeja makan
Dengan suasana hening Jie dan Felix menyantap makan siang mereka, hanya terdengar suara dentingan piring dan sendok yang saling beradu
Jie dan Felix lebih banyak termenung dari pada mengunyah makanan mereka, keduanya sibuk dengan fikiran mereka masing -masing membuat mereka sama sekali tidak menikmati makan siang itu
Dengan tatapan kosong Felix menggenggam gelas yang ada dihadapannya
"Aku sudah kenyang"
Ucap Jie sembari menutup sendoknya diatas piring
Tackkk…
Jie kaget saat Felix meremukkan gelas yang ada digenggamannya
"Yak! apa yang kau lakukan!"
Teriak Jie kesal
Felix bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja
"Kau mau kemana?! aku belum selesai bicara!"
Jie mulai kehilangan kesabaran saat Felix tidak menjawab pertanyaannya
"Berhenti disana!"
Jie semakin murka melihat Felix mengabaikannya
"Berhenti disana Felix Lee!!!"
Pekiknya dengan sangat kuat membuat Felix menghentikan langkah kakinya
Tangan Felix bergetar menahan sakit ditelapak tangannya
Jie berjalan mendekati Felix yang berdiri mematung didepan pintu kamar, namun terkejutnya ia saat melihat darah menetes dari tangan Felix
"Tanganmu"
Ucapnya panik sembari memegang tangan Felix
Jie meringis melihat pecahan gelas yang tertancap ditangan Felix, tanpa ia duga Felix menarik sendiri pecahan gelas itu dan membuangnya kelantai
Felix menarik tangannya dari genggaman Jie dan segera masuk kedalam kamarnya
Lagi-lagi Jie dibuat kesal dengan sikap keras kepala Felix
"Aishhh,,sial__"
Jie menghentikan kata-kata umpatannya, ia segera menghela nafas panjang untuk mengurangi rasa sesaknya
Jie mencoba menguasi emosinya dengan berulang kali menghela nafas panjang dan saat ia merasa mulai tenang, Jie segera masuk kedalam kamar untuk melihat keadaan Felix
Jie bingung saat melihat Felix berdiri mematung didepan ranjangnya
"Apa yang dia lihat"
Guman Jie pelan dan mengikuti arah pandang Felix
"Ya Tuhan,,"
Jie membungkam mulutnya saat melihat lukisan hasil karya tangannya yang ia buang ke tong sampah satu setengah tahun yang lalu terpajang dikamar Felix. Jie tidak menyadari keberadaan lukisan itu sejak semalam karena kondisi kamar Felix yang gelap
Jie berlari kearah Felix dan membenturkan tubuh mungilnya dengan punggung lebar Felix
"Maafkan aku"
Ucapnya penuh sesal sembari memeluk erat Felix dari belakang
"Aku bersedia menjadi selingkuhanmu"
Deg…
****
<<
YJ Tower…
Zico menarik puntung rokok dari tangan Jie saat Jie mendekatkan pematik api keujung rokoknya
"Aishhhh,,!!"
Jie tampak kesal pada sahabatnya itu
"Kau tidak boleh merokok disini!"
Ucap Zico dengan tegas
"Aku lupa kau adalah Presdir YJ Group sekarang"
Jawab Jie sarkastik sembari memasukkan kembali bungkus rokok dan pematiknya kedalam tas tangannya
"Kau kesal?"
"Ya,,aku kesal"
"Padaku?"
"Bukan"
"Lantas?"
Jie menundukkan kepalanya sembari mengacak kasar rambutnya
"Aishhh,,anak sialan itu"
Ucapnya geram
Zico menyipitkan matanya
"Felix?"
Jie melirik Zico tanpa menaikkan kepalanya
"Yak! kau terlihat seperti hantu!
Pekik Zico saat melihat rambut berantakan Jie
Jie merengek seperti anak kecil kepada Zico
"Apa yang harus kulakukan?"
Rengeknya frustrasi
Zico menghembuskan nafasnya kasar melihat tingkah konyol sahabatnya itu
"Memangnya apa yang dia katakan padamu?"
"Dia ingin menjadi selingkuhanku"
Ucap Jie lemah
"Apa?!"
Zico menajamkan matanya pada Jie yang tertunduk dengan rambut yang menutupi seluruh wajahnya
"Yak! cepat rapikan rambutmu atau aku akan mengguntingnya!"
Jie segera merapikan rambutnya saat mendengar ancaman Zico
"Apa yang harus kulakukan,,"
Rengeknya lagi
"Kau bersamanya malam ini?"
Selidik Zico
Jie menganggukkan kepalanya
"Apa SamD tau?"
Jie menggeleng lemah
"Tapi SamD akan segera tau"
Jie kembali merengek namun kali ini lebih kencang dari sebelumnya
"Bagaimana ini,,"
"Katakan saja bahwa kau hanya menemuinya untuk membicarakan kelanjutan sponsor"
"Tapi aku menemuinya bukan karena hal itu"
"Lantas?"
"Kami tidur bersa__"
Jie kaget saat tiba-tiba Zico membungkam mulutnya
"Ada apa?"
Tanyanya dengan vokal yang kurang jelas karena Zico menutup mulutnya
"Ada banyak telinga disini!"
Ucap Zico memperingatkan Jie dan segera melepaskan tangannya dari mulut Jie. Zico tak habis fikir mendengar Jie menghabiskan malam bersama Felix
"Apa yang sebenarnya ada difikiranmu? hah!"
"Aku tidak tahan lagi"
"Apa SamD kurang memuaskanmu?!"
"Yak!"
Mata Jie menajam mendengar ucapan Zico
"Kau tau benar ini bukan masalah puas atau tidak puas"
"Lalu?"
"Aku m.e.n.c.i.n.t.a.i.n.y.a!"
Ucap Jie penuh penekanan
Zico memutar bola matanya malas
"Kau tau benar perasaanmu tak akan merubah apapun"
"Felix menyadari hal itu, sebab itu dia bersedia menjadi selingkuhanku"
"Dan kau sendiri?"
"Entahlah,,aku tidak tau"
Jie menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia benar-benar frustrasi dengan keinginan Felix
****
<<
Victory Apartment…
"Felix mulai curiga kita memiliki hubungan"
"Bagaimana bisa?"
Tanya Hwasa panik sembari mendongakkan kepalanya menatap Vernon yang bersender dihead ranjang
"Tanpa sadar aku terus membelamu didepannya"
Hwasa tersenyum mendengar perkataan Vernon
"Kau manis sekali"
Puji Hwasa sembari tersenyum manis pada Vernon
"Sampai kapan kita akan menyembunyikan hubungan ini dari mereka"
Seketika senyum Hwasa lenyap begitu mendengar ucapan Vernon, ia melepaskan pelukannya didada bidang Vernon lalu duduk diranjang sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya
"Aku tidak bisa"
"Kenapa tidak bisa?"
Tanya Vernon bingung
"Karena__"
"Apa kau serius saat mengatakan bahwa kau mencintaiku?"
"Tentu saja!"
"Lantas kenapa kau tidak bisa mengungkap hubungan kita?"
"Masalahnya tidak segampang itu Vernon"
"Apa kau juga dijodohkan seperti nona pemilik YJ Gallery itu?"
"Tidak! aku bukan wanita kaya raya sepertinya, mana mungkin aku dijodohkan"
"Lalu apa alasannya?"
Hwasa tampak ragu mengungkapkan alasannya menyembunyikan hungannya bersama Vernon dari orang-orang terdekat mereka. Hwasa membalik tubuhnya menatap Vernon
"Beri aku waktu, hmm?"
"Sampai kapan?"
"Sampai___"
Hwasa terdiam sesaat
"Tidak akan lama aku janji"
Vernon menatap lamat mata Hwasa
"Baiklah, aku akan menunggu sampai saat itu tiba"
Ucap Vernon sembari mengusap lengan Hwasa dengan sayang
"Apa aku menekanmu?"
Tanya Vernon dengan rasa bersalah
Hwasa menggelengkan kepalanya
"Aku tau kau melakukan itu karena kau mencintaiku"
Vernon mengangguk mengiyakan
"Aku memang mencintaimu"
Vernon mengangkat tubuhnya dari head ranjang lalu mendekatkan wajahnya kewajah Hwasa
"Aku bahkan sangat mencintaimu Hwasa"
Ucapnya dengan tulus lalu mendaratkan sebuah ciuman mesra dibibir Hwasa
Hwasa tersenyum dengan perlakukan manis Vernon
"Aku juga"
Ucapnya singkat lalu segera naik keatas tubuh Vernon untuk melakukan peraduan yang kesekian kalinya bersama Vernon
®®®
Hwasa melilitkan handuk didadanya dan berjalan keluar dari kamar meninggalkan Vernon yang tertidur pulas diranjang, ia meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja ruang utama dan segera menghubungi seaeorang disana
"Hallo"
Sapa Hwasa sembari menyilangkan kakinya diatas sofa hingga membuat handuknya tersibak
"Ya Direktur"
"Bagaimana? apa kau sudah tau siapa wanita yang bersama Zico?"
"Wanitu itu adalah Krystal, Direktur"
"Krystal?"
"Dia seorang artis"
Hwasa berdecih
"Apa dia ingin mendongkrak popularitasnya dengan menempel pada Zico!
Ucap Hwasa kesal
"Ya sudah kalau begitu, kabari aku terus perkembangan mereka"
"Baik Direktur"
Bipp…
"Krystal,,,?"
Hwasa menggesek-gesekkan ponselnya dipaha jenjangnya
"Akan kupatahkan kakimu"
Gumannya dengan smirk jahat diwajah eksotisnya
****
<<
YJ Gallery…
"Maaf nona, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda"
Ucap Solar, sekretaris baru Jie dengan sopan
"Suruh pria itu masuk"
"Dia seorang wanita nona"
Jie mengalihkan perhatiannya dari berkas-berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya
"Wanita?"
Tanya Jie penasaran
"Namanya Irene nona"
"Untuk apa dia datang kemari"
Guman Jie pelan
"Ya nona?"
"Bukan apa-apa, suruh saja dia masuk kemari"
"Baik nona"
Solar membungkuk hormat pada Jie sebelum meninggalkan ruangan orang nomor satu di YJ Gallery itu
®®®
Tukkk… tukkk…
"Masuk"
Ucap Jie dengan anggun dari kursi kebesarannya
"Apa aku mengganggu pekerjaanmu?"
Tanya Irene memastikan
"Tidak sama sekali, aku hampir selesai"
Jie menutup berkasnya dan segera bangkit dari kursi kebesarannya
"Kita duduk disana saja"
Ucap Jie sembari berjalan menuju sofa yang ada didepan meja kerjanya
Irene mengangguk dan segera duduk disofa yang ditunjuk Jie. Irene begitu kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh Jie, ditambah dengan gaun mewah yang dikenakannya yang semakin membuat Jie terlihat begitu cantik dan rupawan
Jie menunjukan senyumnya kepada Irene yang berkunjung ke Gallerynya
"Apa kabarmu baik-baik saja?"
Tanya Jie untuk membuka percakapan diantara mereka
"Tidak ada yang baik-baik saja"
Jie mengerutkan dahinya
"Apa terjadi sesuatu?"
Tanya Jie penasaran
"Felix mengabaikan aku setelah pertemuan kita di caffe enam bulan yang lalu"
"Tapi aku sama sekali tidak memberitahu Felix apa yang kita bicarakan waktu itu"
"Bukan kau, tapi aku yang sudah memberitahu Felix segalanya"
Jie menatap bingung pada Irene
"Apapun itu, aku hanya ingin meminta maaf atas kesalahpahamanku terhadapmu dan juga atas semua kata-kata burukku padamu"
Jie menghembuskan nafasnya
"Aku bahkan tidak mengingatnya sama sekali"
"Tapi Felix mengingatnya dengan sangat jelas, karena itu dia terus mengabaikan aku, dia membenciku karena telah lancang mengucapkan kata-kata buruk padamu"
Mata Irene mulai berkaca-kaca
"Aku mohon maafkan aku, aku mohon,,"
Ucapnya dengan terisak
Jie menatap prihatin pada Irene yang menangis pilu dihadapannya
"Apa kau sangat mencintai Felix?"
Irene mengusap air matanya begitu mendengar pertanyaan Jie
"Aku berbohong saat mengatakan bahwa Felix adalah kekasihku, sebenarnya kami baru saja saling bicara setelah lulus dari Alians Baba School, sebab selama disekolah Felix sama sekali tidak pernah melihatku"
Ucapnya dengan menahan tangisannya
"Aku sudah mencintai Felix sejak tiga setengah tahun yang lalu, dan saat pertemuan kami enam bulan lalu aku baru mengetahui bahwa Felix juga mencintaiku. Namun entah apa yang terjadi, saat kami ingin mulai berhubungan dia malah menjauhiku, dia berubah drastis, dia mengabaikanku, dan tampaknya dia begitu membenciku"
"Felix sama sekali tidak membencimu, percayalah padaku"
Irene menggelengkan kepalanya pelan
"Felix sangat membenciku, aku melihat itu dimatanya"
Isaknya dengan pilu
"Sebaiknya kau tenangkan dirimu dulu Irene"
Saran Jie saat melihat Irene menangis sesenggukan
"Maafkan aku,,"
Ucap Irene dengan mengusap hidungnya yang berair
"Kau boleh pakai toiletku"
Ucap Jie dengan menunjuk toilet diruangannya
"Terimakasih"
Irene segera bangkit dari sofa dan berjalan dengan lemah menuju toilet
Jie menghembuskan nafasnya kasar begitu Irene masuk kedalam toiletnya
Brukkk…
Jie kaget saat seseorang dengan lancang membuka pintu ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu
"Felix?!"
Jie semakin kaget mengetahui orang itu adalah Felix
"Kenapa kau_mmpphhh"
Jie mendorong dada Felix sekuat tenaganya hingga membuat ciuman Felix terlepas
"Apa yang kau lakukan?!"
Teriak Jie dengan wajah memerah
"Aku sangat merindukanmu"
"Ini di kantor! apa kau gil_mmphhhh"
Felix melumat dengan rakus bibir Jie tanpa mempedulikan kemarahan Jie terhadapnya
Jie mendorong sangat kuat dada bidang Felix, namun kali ini tidak bisa terlepas karena Felix begitu kuat memeluknya
Jie pasrah dengan perlakukan Felix, karena ia pun tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia juga sangat merindukan Felix walau mereka baru saja berpisah selama beberapa jam
Jie menekan tekuk Felix untuk memperdalam ciuman mereka, Jie benar-benar terhayut dengan pangutan bibir Felix, ia melupakan bahwa bukan hanya mereka berdua yang ada diruangan itu
"Felix!"
Deg…
****
<<
Tbc…
Note:
Tambahan Cast
- Krystal Jung (FX Member)
- Solar (Mamamoo Member)
****
>>
Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar ya Readers. .
Thank you 💋