Stayed with father

By suchasadgirl

409K 28.3K 1K

"17 tahun dan kau baru datang?" More

none
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
None
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
nineteen
Twenty
Twenty one
twenty two
Twenty Three
Twenty four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty eight
Twenty nine
Thirty
Thirty one
Thirty two
Thirty three
Thirty three
Thirty five
Thirty six
Thirty seven
Thirty eight
Thirty nine
Forty
Forty one
Forty two
Forty three
Forty six
Forty five
Forty seven
Forty eight
Forty nine
Sixty
Fifty one
Fifty two
Fifty three
Fifty four

Forty four

4.2K 401 28
By suchasadgirl


   Satu minggu sudah pasca hari dimana kejadian naas menimpa keluarga ini. Coolio hidup layaknya robot tanpa mulut. Bangun tidur, sarapan, bekerja lalu pulang. Baik Carissa ataupun Coolio tidak ada yang berbicara satu sama lain. Carissa jelas marah dan Coolio terlalu malas untuk membujuk ibunya dikondisi seperti ini. Gregory tidak bisa melakukan hal banyak. Dia tidak mungkin berinisiatif untuk membuat hubungan ibu dan anak itu kembali membaik dia hanya beraktifitas seperti biasa

Coolio masih setia berdiri menghadap keluar jendela menatap Carissa yang duduk sambil memangku sebuah bunga anggrek, dia juga memperhatikan Gregory yang setia setiap saat mengawasi istrinya. Coolio berharap bisa menjadi Gregory untuk seseorang. Mustahil, saat seseorang yang ingin kau perlakukan seperti itu justru sudah tidak lagi bersamamu

"Master, ini barang-barangnya"

Coolio berbalik badan menghadap dengan dua orang pelayan

"Aku dibantu empat pelayan lain nya. Kami sudah membongkar kamar tuan muda selama tiga hari. Hanya ini yang kami dapatkan"

Begitu melihat mata Coolio, pelayan itu meletak kan barang-barangnya dihadapan majikan nya. Setelah itu mereka kembali meninggalkan nya diruang kerja sendiri

Coolio memperhatikan delapan tumpuk rokok dengan dua korek kriket. Satu botol kecil kosong dengan sisa minuman didalamnya. Dan satu ponsel yang jelas dia tahu itu bukan barang yang dia berikan pada Aaron

Pintu ruang kerjanya terbuka, Roy masuk dengan seseorang dibelakangnya. Sanders. Satu-satunya orang yang dia tunggu

"Bicara semuanya tanpa ditanya sanders, tuanku sedang tidak bicara" ucap Roy

Sanders menelan salivanya. Dia sedang duduk berhadapan dengan Coolio. Walau Roy bilang Coolio sedang tidak bicara tapi dia bisa lihat dikedua mata laki-laki itu sedang mengancamnya untuk tidak berbohong

"Maaf mr.Cosbi, aku baru kembali"

"Sanders benar-benar pergi untuk beribadah master"

"Kami tidak pernah mengadakan trip ke pulau Elba sebelumnya, kami hanya akan berkeliling museum di kota ini" Sanders benar-benar butuh mengumpulkan nyali untuk menjelaskan semuanya

Roy memberi lihat sebuah surat edaran yang pernah diberikan Aaron

"Jelas disini ada stampel sekolah"

Sanders sedang ditekan dua orang paling berbahaya di negri ini

"Aku tau ini akan terjadi maka itu aku membawa contoh surat edaran resmi dari sekolah"

Sanders membuka surat yang masih belum dibuka. Surat berstempel resmi dari sekolah

"Ini surat resmi kami" katanya mengunjukan "Stempel kami berwarna merah, disurat itu berwarna biru"

"Aaric Cosbi?" Roy terheran-heran saat membaca surat itu

"Ya" Sanders menjawabnya "Anakmu yang itu berhasil lolos kompetisi sains terbesar dikota, ini undangan orang tua atas pesta keberhasilan nya"

Coolio lagi-lagi harus ditampar kenyataan tentang bagaimana dia mengingat Aaric

Setelah semua penjelasan nya selesai, Sanders diizinkan pulang diantar Roy. Lagi-lagi dia ditinggalkan sendiri diruang kerjanya

Begitu dia menyandarkan dirinya dikursi, suara deringan ponselnya terdengar nyaring dikeheningan ruang kerjanya

"Coolio"

"Bagaimana?" Adalah kalimat pertama yang diucapkan Coolio dalam satu minggu ini

"Dia meminta jemputan"

"Dia akan pulang?"

"Aku tidak tahu. Tapi dia—-"

"Aku akan siapkan hari ini"

Coolio mematikan telfon sepihak. Kemudian mengirim perintah pada anak buahnya untuk menjemput mereka di Las vegas hari ini. Besok dia akan sampai. Tapi pasti bukan kesini tujuan utamanya

.
.

Malam-malam sekali Ariana harus bangun dari tidurnya karena suara bel rumah yang tidak kunjung berhenti. Dua anak buah Jayden yang berjaga 24 jam harusnya memberitahu bahwa tuan rumah mungkin sudah tidur

"Jayden?"

Jayden menghambur kedalam pelukan Ariana begitu pintu dibuka. Raut wajahnya penuh kelelahan, jelas karena dia sama sekali tidak tidur setelah mereka dari Yunani hingga saat ini. Kondisi Coolio yang berantakan membuatnya tidak bisa menjalani semua pekerjaan dalam satu tanggap seperti biasanya. Maka itu Jayden dan Smith sebagai teman membantu meringankan beban teman nya dengan membantu bisnis-bisnis yang dijalani Coolio. Dan Jayden tidak mungkin menolak juga saat teman nya meminta untuk memberi kabar ke Las Vegas. Dia langsung terbang dari Italia setelah mengurus keamanan Aaron didalam sel

"Kau berantakan"

Ariana membawa Jayden untuk duduk di sofa tempat Aaric biasa bermalas-malasan. Dia membawakan segelas air untuknya. Ariana memperhatikan Jayden sambil meletak kan jas laki-laki itu yang tadi dilepas

"Dimana dia?"

Ariana mengambil gelas kosong dari tangan Jayden "Dikamarnya"

Jayden memperhatikan wajah Ariana. Lelahnya hilang. Dia harus cepat-cepat melakukan janjinya pada Olivia untuk menikahi Ariana. Jayden telah berjanji pada Olivia untuk membawa Ariana hidup tenang bersamanya

"Ada apa tengah malam begini?"

Ariana menyambut tangan Jayden. Laki-laki ini mungkin tidak baik-baik saja sekarang

"Kau harus tidur"

Sentuhan tangan Ariana membuat perasaan Jayden menghangat. Bagaimana dia bisa jatuh cinta pada perempuan ini

"Paman jayden"

Dua orang itu berbalik dan mendapati Aaric tengah berdiri menatap mereka dengan gelas kosong ditanganya

"Aa—em, Aaric kau belum tidur?" Tanya Ariana

"Belum" jawabnya langsung tapi kemudian matanya kembali menatap Jayden "Kapan kau sampai? Kau sendirian?"

"Aaric aku-"

"Aaric kau akan mengambil air minum?" Ariana bangun menghampirinya untuk mengalihkan perhatian Aaric "Ambillah"

"Bibi apa—"

"Jayden akan pergi tidur dulu Aaric, besok pagi kau bisa tanyakan semua yang ada dikepalamu"

Jayden berdiri mengikuti arahan tangan Ariana yang menyuruhnya masuk ke kamar. Dia melewati Aaric yang masih menatapnya bingung dengan Ariana dibelakangnya

Begitu Ariana menutup pintunya, dia langsung menatap Jayden penasaran

"Aku punya feeling tidak enak disini"

"Kau menyuruhku tidur tadi"

Ariana menghela nafas

"Aku akan siapkan air panas untuk kau mandi. Aku tidak akan tidur dengan badan mu yang kotor"

Sepeninggalnya Ariana ke kamar mandi, Jayden baru bisa bernafas lega. Dia duduk ditepi ranjang sambil menggusar rambutnya. Menyusun kalimat yang akan dia sampaikan pada dua orang dirumah ini. Jayden tidak akan menunda, Aaric harus tahu secepatnya

.
.

   Aaron mengangkat kepalanya ketika sebuah nampan berisi makanan penuh diletak kan di meja tempat dimana dia sekarang duduk. Begitu dengan Jayden yang harus memberi kabar untuk Aaric, Smith ada disini untuk mengurus Aaron

"Kepala sipil bilang kau tidak ikut mengantri makanan"

Dengan santainya Smith menyalakan rokoknya. Seluruh tahanan yang sedang menikmati makan siangnya memperhatikan mereka yang berada dimeja tengah. Dari sebelum Smith datang Aaron sudah menjadi tontonan semua orang. Bukan hanya tahanan, tapi juga seluruh penjaga yang penasaran dengan cucu kembar keluar Cosbi. Semua orang menakutinya. Tidak ingin berurusan dengan keluarga itu, bahkan Aaron dibiarkan tidur dengan lahan luas sendirian sedang tahanan lain tidur di lantai. Satupun tidak ada yang mengajaknya berbicara, Aaron pun tidak berniat menjalin hubungan dengan semua orang disini

"Aku bawa dokter untuk mengganti perban hidungmu"

Aaron kembali meletak kan wajahnya di lipatan tangan diatas meja. Ingatan nya kembali pada hari kehancuran nya, melihat Coolio kesetanan dengan dirinya sendiri yang menjadi objek. Itu sangatlah sakit. Pukulan Coolio membuat seluruh badan nya remuk. Tapi Aaron bukan anak egois, dia tau bahwa dia sudah buat luka baru pada hidup ayahnya

"Kenapa masih datang?"

Coolio bilang, Aaron selalu menjadi keutamaan Olivia. Bukan karena dia tidak membagi cintanya dengan adil pada Aaric tapi karena dia tahu bahwa anaknya yang ini jauh lebih membutuhkan perhatian dari pada Aaric yang lebih memendam perasaan nya sendiri. Smith tidak bisa menyalahkan Aaron sepenuhnya atas ini semua. Semua ini terjadi karena Olivia tidak ada, kemudian dua ekor Coolio ini berubah menjadi beringas. Mereka hanya kehilangan seseorang yang selama ini mengarahkan mereka

"Karena aku mau"

Aaron menegak kan tubuhnya untuk menarik nampan berisi makanan itu. Dia tidak bisa berbohong kalau dia memang lapar, hanya saja dia malas ikut mengantri makanan karena seluruh tahanan disini selalu memperlakukan nya dengan berbeda. Salah satu penjaga terus memperhatikan nya tidak suka, Aaron merasakan nya. Jika dia mau dia akan memberitahu Smith sekarang juga lalu dia akan memanggil penjaga yang sekarang sedang menatapnya dari belakang Smith untuk dipukul

Tidak, dia tidak akan menambah beban

"Apa Aaric—?

"Jayden sedang menjemputnya"

Aaron melepas sendoknya tiba-tiba. Perasaan nya langsung campur aduk. Dia pasti akan kesini. Apa yang akan Aaron lakukan saat berhadapan dengan nya nanti

"Menurut mu apa aku kelewatan?"

"Harusnya kau tidak berbohong"

"Aku diajak temanku"

Dari awal Aaron sama sekali belum bercerita mengapa dia sampai melakukan hal itu. Mengapa dia berbohong dan menggunakan barang terlarang itu. Disini hanya ada Smith, waktu yang tepat untuk bercerita

"Aku tidak tahu kalau mereka membelinya dari ayah Leon"

"Kau yang menyewa panthouse nya?"

Aaron mengangguk "Tapi Tim yang pilih tempatnya. Aku hanya membayar"

"Aaron, didunia ini tidak semua orang bisa kau panggil teman" Smith mensejajarkan tubuhnya mendekat pada Aaron "Kau harus banyak belajar sebelum kau mengakui kau mengetahui dunia lebih dari apapun. Aku dan ayahmu berteman hampir 20 tahun sampai pada titik dimana ayahmu tidak lagi mau membuka circle pertemanan karena sulit untuk percaya pada orang lain. Kami besar bersama"

"Dari aku dì Pennsylvania aku tidak punya teman" jawab Aaron jujur "Ketika mereka tau aku anak Coolio Cosbi mereka bahkan hampir setiap hari mengajak ku keluar"

"Kau yakin?"

Aaron mengangkat pandangan nya kemata Smith "Hanya Aaric"

"Kadang memang membosankan selalu berada di zona nyaman, tapi untuk menghindari bahaya lebih baik diam di satu zona"

"Daddy marah padaku"

"Tidak"

"Dia memukulku"

"Setelah ini tidak"

Akhir dari pertemuan mereka hanya dihabiskan dengan Aaron yang lagi-lagi menampilkan wajah putus asa. Dia kembali diam tidak bersemangat. Didalam hatinya dia mengakui bahwa langkah yang dia ambil memang salah. Dia mau memperbaiki semuanya, memint maaf dan menebus kesalahan nya

Dia menunggu Aaric

.
.

Sorry for this part🥺 aku gatau kalau ini part pasti gak berasa bgt feel nya

Waktu tulis part ini aku lg kacau bgt katena ditolak di semua perguruan tinggi negri

Tapi sekarang aku udh ikhlas baik2 aja🙂

Ini demi kalian, temen-temen online aku!!!! Seperti biasa jangan lupa like dan komen ya!!

Continue Reading

You'll Also Like

10.8M 914K 63
MENIKAHI SULTAN KAYA RAYAπŸ’Έ Salah satu cara agar cepat menjadi kaya dengan cara yang instan adalah dengan mendapatkan suami yang kaya. Itulah impian...
3.8M 280K 42
[[Follow sebelum membaca]] -- Kinan, gadis ceria penyimpan banyak rahasia. Di balik senyum indahnya, Kinan menyimpan beribu luka terpendam. Kinan cum...
127K 15.8K 70
Yoona lama menjadi orang tua tunggal untuk kedua putranya semenjak bercerai. Dua anak tampannya, Jaehyun si cowok populer kampus dan Jaemin si anak m...