Stayed with father

By suchasadgirl

409K 28.3K 1K

"17 tahun dan kau baru datang?" More

none
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
None
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
nineteen
Twenty
Twenty one
twenty two
Twenty Three
Twenty four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty eight
Twenty nine
Thirty
Thirty one
Thirty two
Thirty three
Thirty three
Thirty five
Thirty six
Thirty seven
Thirty eight
Forty
Forty one
Forty two
Forty three
Forty four
Forty six
Forty five
Forty seven
Forty eight
Forty nine
Sixty
Fifty one
Fifty two
Fifty three
Fifty four

Thirty nine

4K 338 11
By suchasadgirl


        "Dua hari lagi hari ulang tahunku"

Aaron memainkan rambut Helena yang kepalanya disandarkan didadanya "Akan menjadi hari ulang tahun pertamaku tanpa Aaric"

Helena menegak kan badan nya lalu memajukan tubuhnya agar dapat meraih bibir Aaron "Dia akan baik-baik saja" lalu kembali merebahkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu

"Aku merasa bahwa kami sedang dalam bahaya. Bukan bahaya dari orang lain tapi dari diri kami sendiri" terus-terusan Aaron memainkan rambut Helena yang halus dengan jarinya, Helena sendiri tidak merasa risih sedikitpun

"Jangan terlalu kau fikirkan"

"Aku tidak tahu bahwa kita akan sedekat ini" katanya "Lebih dekat malah"

Mereka tertawa bersamaan

"Aku sudah punya feeling itu saat dimeja makan" Helena membuat pola bulat bulat diatas perut Aaron "Aku tahu kau tidak sepolos yang orang-orang bilang"

"Aku harus seperti itu agar Ayahku tidak mengetahuinya" jawab Aaron "Sekarang aku harus pergi karena jam 11 aku sudah harus dirumah"

"Kau tidak menginap?" Helena memasang wajah kecewanya untuk menahan Aaron tetap tinggal, tapi dia harus tahu bahwa kedudukan Coolio berada jauh diatasnya dalam hidup Aaron

"Besok setelah pulang sekolah aku akan berkunjung" Aaron memasang gespernya kemudian mengambil kunci mobilnya disambung memakai jaketnya "Pakai bajumu saat tidur, kau akan masuk angin" kemudian dia pergi setelah mencubit ujung hidung Helena

.
.

    Abigail berjalan kearah meja dimana Aaric dan Ariana berada. Dia masih belum bisa menerima bahwa wanita secantik Abigail harus bekerja ditempat ini dengan profesi seperti ini, itu terlalu membuatnya sakit hati karena wanita-wanita itu berada ditempat yang tidak seharusnya mereka berada. Namun dia hanya bisa diam tidak protes karena wanita cantik yang duduk disebelahnya. Ariana memilih pekerjaan ini pasti ada satu alasan besar yang Aaric tidak perlu tahu, sama seperti semua wanita ditempat ini

Tapi apa Aaric sudah bilang kalau Abigail terlihat berbeda dan paling menonjol auranya daripada wanita lain nya ditempat ini? Dia terlihat seperti berlian di kedalaman laut

"Pilihan lagu yang bagus" Ariana memuji Abigail yang sudah duduk disebelahnya

"Kau terlihat santai, tidak bekerja?"

Santai? Dengan pakaian itu santai? Jelaskan pada satu-satunya laki-laki dimeja ini dimana letak santainya

Ariana menggeleng sambil minum "Aku membatalkan semua jadwalku, karena ada laki-laki penting yang harus kusenangi malam ini"

Ketika matanya bertemu mata Abigail, Aaric baru sadar mereka memiliki warna mata yang sama

"Kau free?" Tanya Ariana membuyarkan mereka

"Sekarang iya" Abigail kembali menatap Aaric didepan nya "Kecuali ada seorang laki-laki yang mau aku temani malam ini, aku tidak mungkin pulang tanpa uang"

Ariana sangat paham dengan apa yang dilakukan Abigail saat ini. Sebagai wanita bebas, dia tidak akan melarang keponakan nya untuk melakukan apapun. Apalagi ini Las vegas, perduli setan pada Coolio

"Mungkin laki-laki disini bisa menawarmu tapi untuk laki-laki itu" Ariana menunjuk Aaric dengan dagunya lalu menggeleng "Dia akan pulang sebentar lagi"

"Rugi sekali datang ketempat ini saat semuanya baru dimulai"

Melihat Ariana berdiri Aaric pun mengikutinya. Saat dia melihat bahwa bibinya masih berbincang dengan Abigail dia memutar tubuhnya untuk keluar duluan

"Aaric"

Dia tidak jadi melangkah, justru kini sudah berbalik menghadap Ariana yang memanggilnya

"Aku bisa pulang duluan jika bibi masih ingin tinggal"

"Tidak, bukan itu" kata Ariana "Aku yang akan pulang, kau bisa tetap disini jika mau"

Tawaran Ariana sangat menguntungkan jika dia tau kalau yang berdiri didepan nya adalah Aaron, tapi ini Aaric sipembenci keramaian. Maka itu jawaban satu-satunya yang dia berikan adalah sebuah gelengan kecil

"Kau yakin?" Tanya Ariana sekali lagi

"Kupingku sakit disini terlalu ramai"

Ariana berpamitan pada Abigail kemudian berjalan duluan melewati Aaric. Begitu mereka keluar dari tempat itu, Aaric baru merasa bahwa pendengaran nya masih sehat

"Aku sebenarnya tidak suka disini, ini bukan tempatku"

"Lalu?" Mereka berjalan bersisihan sambil Ariana yang terus menggandeng tangan keponakan nya

"Kau pasti tahu dimana kalangan atas jika ingin bersenang-senang" jawabnya "Tapi untuk saat ini aku suka di pulau"

Aaric membukakan pintu untuk Ariana setelah itu dia berlari memutar ke kursi pengemudi

"Kau ingin apa?" Ariana tiba-tiba saja bertanya saat mereka sudah keluar dari parkiran

"Apa?"

"Dua hari lagi kau ulang tahun sayang"

Aaric bahkan sampai lupa dengan hari pentingnya karena terlalu berusaha melupakan semua hal dalam hidupnya

"Tidak bibi jangan berlebihan" Dia terus memasang fokusnya karena jalanan Las vegas yang semakin malam semakin ramai

"Aku akan belikan ponsel, dan kita akan berbelanja apapun yang kau mau"

"Aku sudah punya ponsel" Aaric mengangkat ponsel pemberian Coolio

"Kau hanya bisa gunakan itu untuk game. Aku tahu benda itu disadap"

Dia kembali menurunkan ponselnya "Iya tapi tidak usah berlebihan. Aku juga tidak menelfon atau ditelfon siapa-siapa" jawabnya

"Apa kau tidak ingin nomer Abigail?" Kembali lagi Ariana yang menggoda Aaric

"Apa aku salah jika merasa bibi berusaha menjodohkanku dengan nya?"

Arian tertawa "Tidak juga, aku lebih suka kau bersama gadis baik-baik" jawabnya "Tapi apa boleh buat jika kau jatuh cinta pada orang-orang seperti kami"

"Aku tidak jatuh cinta padanya"

"Kalau begitu bagus, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok" ledek Ariana terus mencubit dagu Aaric

Mereka berhenti saat lampu jalanan berubah merah. Aaric menunggu sambil bersiul dengan jari mengetuk-ngetuk kemudi

"Ayahmu akan datang besok"

Siulan nya berhenti begitu saja bersama jarinya yang tidak lagi mengetuk-ngetuk

"Aku akan cari tempat lain untuk tinggal disini, dia pasti sudah mencurigaimu" jawabnya langsung

"Tidak, kau tidak akan kemana-mana"

Mobil mulai berjalan lagi, Aaric membuat kecepatan penuh kali ini. Ariana sadar keponakan nya memang sangat sensitif jika menyangkut Coolio

"Aku akan bertemu dengan nya, hanya berbicara disebuah tempat disini. Dia tidak akan kerumah atau menjemputmu pulang dia hanya akan menjelaskan sesuatu yang aku lewati, aku berjanji kau tidak akan melihat wajahnya"

Ketika mobil mulai berjalan dengan kecepatan normal Ariana menghela nafasnya lega

"Aku memberinya waktu untuk dia lebih mengenal Aaron" kata Aaric tiba-tiba "Aku berharap dia bisa mengetahui kesalahan Aaron tanpa memukulinya, tapi kurasa itu mustahil maka itu aku kesini sebelum aku melihatnya memukuli adik ku"

"Aaric kau tahu Coolio orang yang berbeda"

"Aku tahu" Cengkraman tangan nya pada stir mengencang "Tapi aku sama sekali tidak takut padanya. Aku bukan Aaron"

Ariana mengelus lengan Aaric yang urat tangan nya terlihat jelas, berharap bisa membuatnya lebih tenang

"Aku harus berdamai dengan diriku sendiri sebelum bisa menerimanya secara penuh dalam hidupku" ucapnya "Aku harap bibi bisa mengerti jika aku butuh waktu"

Ariana tidak lagi berkata untuk membuat Aaric sadar bahwa Coolio adalah ayahnya. Bocah pemarah itu memang benar, dia butuh waktu. Dia yang melihat Olivia melahirkan mereka, secara tidak langsung Ariana lebih mengerti Aaric dan Aaron secara keseluruhan dari pada Coolio ayah biologisnya. Ariana yakin Aaric akan membaik, kapanpun itu belum dipastikan. Tapi wanita itu yakin, dan satu fakta lagi bahwa Aaric benar-benar menahan dirinya karena tidak bisa berjauhan dengan Aaron. Ariana hanya perlu membantu kehidupan bocah itu disini tanpa mengganggu privasinya

.
.

"Hari sabtu?"

Aaron mengangguk. Coolio sekali lagi membaca surat edaran dari sekolah yang Aaron bawa untuk memastikan tanggal yang tertera disana

"Apa kau lupa jika itu hari ulang tahunmu?"

"Iya aku tau"

"Aku akan ke Las vegas pada sabtu sore"

Aaron melotot "Kau akan menjemput Aaric?"

Coolio menggelengkan kepalanya "Aku akan bertemu bibimu" dia melipat surat itu memasukan nya kembali kedalam amplop lalu memberikan nya kembali pada Aaron "Berikan pada madre-mu dia yang akan membantumu bersiap-siap"

"Sampaikan salam untuk Bibi Ariana"

Aaron keluar setelah membereskan masalahnya dengan Coolio. Setelah pintu ditutup Roy kemudian masuk memberikan sebuah map besar berwarna biru tua

"Ariana membawanya masuk ke lustlife"

Coolio meletak kan rokoknya, buru-buru membaca laporan yang dikirimkan anak buah Jayden

"Apa? Apa saja yang mereka lakukan?"

"Tidak hanya duduk" jawab Roy "Tapi ada seorang wanita yang sudah 3x bertemu dengan nya"

"Apa?"

"Abigail matthew"

"Apa kegiatan nya? Pekerjaan nya?"

Roy menunduk diam tidak berani menjawab, Coolio melihat jelas anak buahnya itu menghela nafas berat

"Roy?"

Baru kini Roy berani menatap wajah tuan nya

"Penyanyi, master"

"Roy" Coolio menyisir rambutnya frustasi

"Hingga saat ini belum ada kejelasan ada hubungan apa mereka berdua" kata Roy menjelaskan "Kau tahu anakmu tidak bisa bicara pada wanita manapun, namun dengan Abigail dia bisa berbicara dengan lancar"

"Aku butuh kejelasan Roy. Bukan itu yang aku maksud"

"Abigail matthew adalah seorang penyanyi di—"

"Jangan membuat ku semakin marah Roy"

"Dia bernyanyi dari satu club ke club lain" fakta mengejutkan yang semakin membuat Coolio pusing

Roy meninggalkan Coolio yang frustasi diruang kerjanya sendirian, dia duduk dikursi kebesaran nya dengan kepala yang mengadah keatas

"Olivia, sebenarnya apa yang Aaric mau?"

.
.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 196K 65
( FOLLOW SEBELUM MEMBACA ) JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENYA. Tentang Raynar ketua geng Knights. Cowok anti penolakan. Apapun bisa ia dapatkan terut...
954K 74K 27
Sequel LSM---- sebelum baca ini disarankan untuk membaca Lovely Step Mother. tapi kalau mau langsung baca ini juga gwenchana kok. ...
1.3M 95.5K 51
elvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wa...
1.3M 82.3K 44
FOLLOW AUTHOR NYA TERLEBIH DAHULU. ****** WARNING !! ( TYPO BERTEBARAN ) *semua kesalahan penulisan baik dari typo, tanda baca, huruf kapital dan l...