Taruhan [END]

By vialivi_wdh

71.1K 5K 2.3K

Menjadi Taruhan antara beberapa Gengster untuk balas dendam itu sangat menakutkan. Tapi, tidak ada yang menya... More

Prolog
Segment 1. A news
Segment 2. Black Jacket
Segment 3. Beautiful Girl
Segment 4. Kantin
Segment 5. New Game
Segment 6. Polos
Kenapa Hari Kamis...?
Segment 7. Tamu Kurang Ajar
Segment 8. Pulang Bareng
Segment 9. Noda Tanggung Jawab
Segment 10. Rooftop
Segment 11. Penasaran
Segment 12. Mini market
13. Bersalah
14. Ketemu Mantan
15. Jadian
16. Minta Jatah
17. Buku Badboy
18. Raden Carmuk
20. Pesta Dansa
21. Kolam Rahasia
22. Cemburu
23. Salah Paham
24. Merantas
25. Skors
26. Gangster
27. Ancaman Sepupu
28. Muka topeng
29. Bully
30. Something
31. Taruhan
32. Gadis Taruhan
33. Feeling
34. Gadis Penakut
35. Terahasiakan
36. Trauma
37. Tak Disangka (Bertemu)
38. Aldi (Brengsek)
39. Ucap Terima Kasih
40. Utusan Tuhan (Mengaku)
41. Bolos
42. Bukit
43. Mantan berulah (Aldi)
44. Perjanjian
45. Pacar Ajaib
46. Persaingan
47. Penentuan (OM)
48. Papi Pulang
49. Balas Dendam
50. Menjauh (Kata Papi)
51. Sebelum Terlambat
52. Dikurung
53. Kejadian dibingkai jendela
54. Balapan
55. Pada Akhirnya
56. Menempati Janji
57. Sudah Berakhir
58. Ortu Raden
59. Mama
Epilog
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4

19. Perfect

1.1K 107 36
By vialivi_wdh

"Seribet apasih cewek itu?"

>Raden<

***

Sudah lama Raden menunggu Luvia make over. Dia sangat bosan sekarang, mengajak cewek datang ke salon untuk mempercantik diri memang sangat lama prosesnya, dari nenek buyut lahir sampai sekarang sudah meninggal masih belum selesai juga. Emang seribet apa si cewek itu?

Dia sufah memainkan game Pubg yang sering dimainkan dikalangan remaja seperti dirinya. Tapi, masih tetap saja bosan.

Iseng iseng Raden membuka aplikasi WhatsApp di ponselnya, pertama yang dia lihat adalah ribuan nomer yang tidak dikenal mengirim pesan untuknya.

Pasti teman temannnya itu membocorkan nomer ponselnya kembali hanya demi kencan buta. Contoh teman gak ada ahlak.

.
.
"P. "

"Sayang."

"Buka dong."

"Sayang deh."

"Save wa q ya."

"Ganteng."

"Bebebnya aq."

"Raden."
.
.

Kurang lebih seperti itulah isinya, chat tidak penting yang dikirim oleh fans gril sudah tahu kalau status Raden kali ini adalah pacar dari Luvia, namun masih saja ada cewek ganjen yang merayunya.

Setelah mengecek akun WhatsApp, Raden beralih membuka Instagram, banyak sekali yang mengikutinya tapi bukan Raden kalau tidak mengindahkan para pengikutnya untuk mengikuti balik.

Dia tetap cuek, kalau emang pengikut sejati mereka tidak akan berhenti mengikutinya kalau hanya pengikut untuk mencari pengikut dalam kata lain adalah pengikut yang awalnya manis minta di ikuti balik, setelah mengikuti balik dianya yang berhenti mengikuti kita. Taunya hanya begitu mending tidak usah mengikuti aja sekalian, bikin capek tangan kalian tau gak.

Agar kegabutan Raden bisa terobati, dia membuat Boomerang, lalu mengirim ke Snapgram dengan meng-tag akun dirinya beserta Luvia.

Raden mengeklik akun Luvia, dilihatnya semua postingan Luvia yang dibanjiri ribuan pengikut, like dan komentar.

Raden men-scroll pelan postingan Luvia, baru dia sadari bahwa Luvia tidak hanya polos di aslinya saja, namun di jawaban komentar juga sangat polos.

Fotonya juga banyak yang muka konyol tapi bagus terkesan imut seperti mengerucutkan bibir, senyum jahat, senyum cengir kuda dan hal hal lucu lainnya.

LuviaPtri Hidup untuk makan bukan makan untuk hidup😲...

174,568 Likes.

View 7. 456 comment.

Evania_ega pantesan gemuk😂

LuviaPtri @Evania_eva yakin ?

Evania_ega @LuviaPtri 2 yakin😶

LuviaPtri @Evania_eva gue kurus monyet🐚

Evania_ega @LuviaPtri keong tulul🐄

Dasrulaamnda makan yang banyak biar tinggi😎

LuviaPtri @Dasrulaamnda Via tu tinggi tahu😆...

Dasrulaamnda @LuviaPtri ah masak

LuviaPtri @Dasrulaamnda mau masak apa? Ada yang di gorong? Ada yang di tumis😁

Dasrulaamnda @LuviaPtri gila lo😤

Amelcomelll keluar gak ajak ajak, keselek lu😔

LuviaPtri @Amelcomelll gak amin😂

ObatHerbal hallo kak ada obat peninggi badan.... more

Sat_Bima @LuviaPtri cantikkk😍

Wahyuersa_ Ihir!
Wahtuersa_ TARIK SIS! SEMONGKOO!

LuviaPtri @Sat_Bima ya iyalah cantik, cewek ko😫

Amelcomell @Wahyuersa_ tak gintang gintang oy.

Dasrulaamnda @LuviaPtri tuh ada petinggi badan coba sono, gak bosen pendek terus😃

LuviaPtri @Dasrulaamnda berjandamu jelek😐

Wahyuesra_ @LuviaPtri prikitiyuw 😂

AmelComelll @Wahyuersa_ coba pantun dong mang sule🤗

Dasrulaamnda eh ada sule disini😀

Guntur_TT ada Guntur disini @Dasrulaamnda

Dasrulaamnda gak tau dan gak mau tahu😞

Kurang lebih seperti itu komentar yang di jawab Luvia membuat Raden menggelengkan kepala.

"Permisi." Kata seseorang dari depan membuyarkan pandangan ke layar ponsel.

Raden menatap seorang itu yang tak lain adalah pegawai salon yang tadi bersama Luvia.

"Mari ikuti saya." Ajak ramah pegawai tersebut berjalan ke suatu tempat.

Dia sudah selesai dengan Luvia, giliran dirinya yang di make over. Raden meminta bukan hanya Luvia saja, dirinya juga.

Tidak butuh waktu lama, Raden sudah menjadi lebih tampan dari sebelumnnya. Dia keluar bersamaan dengan seorang gadis yang berjalan menuju arahnya.

Gadis itu sangat anggun. Luvia menundukkan kepala malu, malu memperlihatkan wajahnya yang tidak tahu seperti apa, tidak tahu apa yang di pakaikan oleh pegawai tadi.

Raden melihat penampilan Luvia, cewek judes selalu menantang berantem, cewek polos yang berpakaian seadanya iki berubah menjadi seorang yang berbeda malam ini, seperti putri dari kerajaan dongeng.

Raden mengamati dari bawah ke atas untuk menilai penampilan Luvia kali ini. Balutan dress sepaha berwarna hitam yang senada dengan baju yang dia kenakan. Polesan make up natural dan cocok dengan kulitnya yang putih, rambut digerai dengan sepatu tinggi.

"Sempurna." Batin Raden berkomentar.

Luvia juga menatap kagum pada sosok laki-laki yang berdiri didepannya. Dia sangat tampan baju yang dikenakan sangat pas ditubuhnya dan sangat serasi bila dia berdiri disampingnya dengan memegang lengan.

"Aduh. Ini sepatunya harus tinggi?" Luvia berhenti berjalan lalu memegang kakinya sedikit sakit.

"Loh kenapa?" Tanya pegawai itu.

"Kaki Via sakit." Lanjutnya sambil menunduk.

"Atau perlu diganti saja sepatunya?" Lajut pegawai itu.

"Gak perlu! Ini aja." Putus Raden dan Luvia mengerucutkan bibir.

"Baiklah." Jawab pegawai itu dengan keramahtamahannya lalu mengantarkan Raden ke meja kasir.

***

Setelah dari salon, mobil Raden sampai di tempat acara. Banyak kendaraan lain yang sudah terparkir rapi disana.

Tanpa kata Raden membuka pintu mobil dan berlari mengintari mobil dari depan.

Luvia memperhatikan tingkah Raden membuatnya semakin membenci sosok Raden. Dia ditinggal? Dasar cowok tidak bertanggung jawab. Sudah dia didandani seperti ini malah ditinggal bergitu saja.

Luvia mulai membuka Seatbelt yang mengelilingi tubuh kecinya, tanpa disadari pintu mobil itu sudah terbuka dari luar, memperlihatkan tubuh tinggi seseorang yang membukakan pintu untuknya.

"Buruan turun! Kita sudah di tunggu teman-teman didalem dan acaranya sebentar lagi dimulai." Ternyata Raden, seseorang yang membukakan pintu untuk dirinya dengan uluran tangan kekar membantunya untuk berdiri.

Tubuh Luvia hanya diam tidak bereaksi tetapi pipinya yang bereaksi ada semburat merah di sana setelah tahu maksud Raden barusan.

"Bukanya keluar malah diem. Mau masuk apa enggak. Kalau enggak gue tinggal." Ancam Raden membuat Luvia tersadar.

"Sabar sedikit gak bisa apa? Sakit tahu kaki gue!" Jawab Luvia mengambil uluran tangan itu untuk membantunya berdiri dengan sepatu yang dia benci, sangat tinggi dan itu sangat merepotkan.

Walaupun menggunakan sepatu tinggi, setinggi apa apapun itu masih tetap saja kalau di samping Raden, Luvia masih perlihat pendek.

Raden menutup pintu mobil lalu menguncinya dengan salah satu tombol yang ada di gantungan kunci.

Cowok itu menatapnya, "Sudah pake sepatu tinggi masih tetap pendek saja?"

"Emang ya kalau pendek itu akan tetap pendek!" Lanjutnya menahan tawa melihat pipi Luvia yang dikembungkan.

Luvia hanya diam, tidak mau membuka suara. Tadi Raden bersikap manis, setelah itu dia kembali lagi ke wujudnya semula, sangat menyebalkan.

Raden semakin tertawa melihat Luvia yang seperti anak kecil. Luvia ditertawakan seperti itu membuat dia semakin malu di depan Raden dan menambah rona merah di pipinya. Raden menatapnya kembali dan tersenyum.

"Cantik." Katanya pelan sambil mencubit pipi Luvia gemes.

Luvia terkejut mendengarnya, dengan ragu menatap Raden yang sedang menatap lekat, seperti memang benar bukan khayalan, kata itu diungkapkan untuk dirinya.

Hening.

Tidak tahu apa yang terjadi kepada Raden malam ini. Dia masih menatap Luvia yang merunduk, seakan orang yang diajak bicara berada di bawah sepatu.

Atau tidak berani mentap dirinya, saat Raden marah, Luvia memang takut akan itu namun sekarang dia tidak marah kenapa gadis ini merunduk? Apa ada yang salah?

Raden mengerjapkan mata ketika pandangan Luvia mulai ke dirinya kembali. Dia tidak nyaman suasana yang seperti ini, menyadari apa yang membuat gadis ini merunduk.

"Em. Maksud gue. Ayo kita ke dalam. Enggak! Masuk!" Setiap kata yang dikeluarkan Raden memiliki nada bicara yang berbeda membuat lawan bicaranya tidak paham.

Raden menggandeng tangan gadis itu. Luvia melihat genggaman lembut itu tidak seperti tempo lalu, menariknya dengan kesar membuat pergelangan tangannya mati rasa. Kali ini sangat berbeda, dia tersenyum entah apa yang membuatnya namun Luvia menyukai ini.

Dia sendiri juga menggenggam balik, ada rasa hangat di dalam tangan Raden. Walau orangnya sangat dingin, tangannya hangat dan nyaman bisa untuk menghangatkan tangannya yang dingin.

Merasa ada yang membalas genggamannya membuat Raden berhenti lalu menatap Luvia, dia tersenyum lalu dia menrik dan menempatkan tangan Luvia ke lengan kekarnya.

Luvia terkejut dengan tarikan tersebut takut jika gengamannya tidak disukai oleh Raden, melihat apa yang dilakukan seketika dia merundukkan kepala kembali dan tersenyum.

Malam ini dia tersenyum terus menerus, ada perasaan bahagia ketika dia bersama cowok dingin ini.

Pergi bersama orang yang selalu membuat masalah tapi rasanya bahagia. Lagi lagi ada semburat merah yang menghiasi karena Raden tidak kunjung mengalihkan pandangannya.

Melihat Luvia tersenyum, entah kenapa senyuman itu sangatlah berarti bagi Raden. Seperti senyuman Mama yang sangat tulus dan selalu membuat hatinya tenang, seperti malam ini, hatinya sangat bahagia.

Bukannya mengalihkan pandangan ke depan, Raden mendekatk ke muka Luvia yang sedang bersemi. Gadis itu gugup di tatap sedekat ini.

"Lo Blushing?" Tanya Raden.

Luvia tertawa receh, "Ha ha ha."

"Tidak. Ini tadi pake blash on kebanyakan jadi terlihat merah." Bagus Luvia sudah seperti artis di film film, pandai sekali dalam memerankan adakan bohong berbohong.

"O." Jawab singkat Raden lalu mulai berjalan kembali.

Luvia menghembuskan nafas lega, untung saja dia punya seribu satu alasan untuk menyelamatkan hidupnya, jika tidak entahlah apa yang terjadi setelah ini.

"Tapi, muka lo biasa aja gue lihat di salon tadi." Ujar Raden yang masih belum puas akan jawaban Luvia.

"Jadi, dari tadi lo merhatiin gue?" Bukannya menjawab pertanyaan, Luvia mengoper pembicaraan yang kini dia menayakan sebuah pertanyaan kepada Raden.

"Gak." Elak Raden tapi aslinya memang benar.

Luvia tersenyum jail, "Ngaku aja."

"Ok. Tapi lo harus ngaku kalau lo baper sama gue." Sekatmat Raden memang pandai dalam berbicara sampai Luvia kalah.

Orang yang pandai berbicara dengan orang yang banyak bicara itu berbeda. Orang yang pandai berbicara itu cenderung membuat lawan bicaranya merasakan apa yang mereka rasa atau membuat lawan bicaranya kalah jika sedang berdebat. Lain halnya dengan orang yang banyak bicara itu hanya bicaranya saja yang banyak namun tidak ada maknanya.

"Ih! Orang enggak kok dipaska." Luvia berusaha untuk menutupi jika itu memang tidak bisa mau bagaimana lagi mungkin dia akan mengakuinya.

Raden meremehkan, "Kenyataannya begitu."

"Tidak." Luvia berbohong lagi.

Dia tidak boleh baper dengan Raden, tidak boleh. Luvia harus fukus untuk menemukan cowok pemberani itu, harus.

Taruhan







.
.
Tbc....

Paham kan...?
Harus paham...
Via gak mau tahu😂

See you...

.
.
Luvia

.
.
Raden

.
.
Vialivi Wdh • Taruhan 19

Continue Reading

You'll Also Like

59.6K 8K 63
>MaiTake Omegaverse< and other couple āš Alur santaiāš  ā€¢Chapter 1-15: Childhood ā€¢Chapter 16-44: Toman Formed ā€¢Chapter 45-56: Moebius Arc ā€¢Chapter 57-?:...
17.8K 1.8K 43
Menerima perjodohan hanya untuk balas dendam. Itulah yang di lakukan Krittin Shaqille kepada sang istri Pavel Carden, Omega yang ia nikahi lima tahun...
73.1K 5.4K 23
patah hati? yah itu yang di alami seorang Prienss,pria yang baru saja melihat sang kekasih bersama pria lain yg sedang bercumbu di kafe. akibat patah...
9.6M 674K 70
"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Ga...