Serriel

rubylin_ द्वारा

138K 3.9K 45

Ariel Piternus , remaja perempuan yang jadi idola di SMA Paramitha . Cantik? Gausah ditanya. Manis? Pasti. Pi... अधिक

Serriel ~ 1
Serriel ~ 2
Serriel ~ 3
Serriel ~ 4
Serriel ~ 5
Serriel ~ 6
Serriel ~ 7
Serriel ~ 8
Serriel ~ 9
Serriel ~ 10
Serriel ~ 11
CAST.
Serriel ~ 12
Serriel ~ 13
Serriel ~ 14
Serriel ~ 15
Serriel ~ 16
Serriel ~ 17
Serriel ~ 18
Serriel ~ 19
Serriel ~ 20
Serriel ~ 21
Serriel ~ 22
Serriel ~ 23
Serriel ~ 24
Serriel ~ 25
Chat sebelum ujian.
Serriel ~ 26
Serriel ~ 27
Serriel ~ 28
Serriel ~ 29
Serriel ~ 30
Serriel ~ 31
Serriel ~ 32
Serriel ~ 33
Serriel ~ 34
Serriel ~ 35
Serriel ~ 36
Serriel ~ 37
Serriel ~ 38
Serriel ~ 39
Serriel ~ 40
Serriel ~ 41
Serriel ~ 42
Serriel ~ 43
Serriel ~ 44
Serriel ~ 45
Serriel ~ 46
Serriel ~ 47
Serriel ~ 48
Serriel ~ 49
Serriel ~ 50
Serriel ~ 52
Serriel ~ 53
Serriel ~ 54
Serriel ~ 55
Serriel ~ 56
Serriel ~ 57
Serriel ~ 58
Serriel ~ 59
Serriel ~ 60
Serriel ~ 61
Serriel ~ 62
Serriel ~ 63
Ariel's Blog

Serriel ~ 51

791 24 0
rubylin_ द्वारा

"Ariel! Kamu dimana!"

"Ariel! Ini aku Sergio!"

"Ariel! Jawab aku!"

Suara teriakan Samuel dan Sergio mengisi kegelapan hutan. Sudah sekitar satu jam mereka mengelilingi hutan namun hasilnya nihil.

"Ariel!" seru Samuel.

"Ariel! Kamu dimana!"

Samuel menghentikan langkahnya dan menghela nafas. "Ariel dimana ya? Aduh gue khawatir banget. Kalau dia kenapa kenapa gimana?"

Sergio menatap Samuel dengan tatapan sinis. "Kenapa khawatir banget sama pacar gue? Naksir?"

Samuel membalas tatapan Sergio.

"Ya... Khawatir lah kan Ariel hilang sekarang. Lagipula siapa coba yang naksir cewe lo?"

"Yakin?"

Samuel mengangguk. "Yaudah kita cari Ariel lagi."

Mereka kembali berjalan. Sampai akhirnya mereka masuk kedalam kawasan hutan yang berisi rumput glow in the dark.

"Gila. Keren juga , nih , rumput! Bisa terang masa." ucap Sergio seraya memegang rumputnya.

Samuel yang sudah berjalan di depan Sergio menoleh ke belakang.

"Masih sempet sempetnya luh. Ariel hilang , Sergio."

Sergio melihat ke Samuel.

"Ya... Kan ini jarang ada. Langka loh ini. Kapan lagi , ya , kan?" Sergio memiringkan bibirnya dan menatap rumput itu.

Samuel menghembuskan nafasnya.

"Terserah lo deh , ya. Gue mau nyari Ariel lagi. Bebas deh lo mau tetep disini mandangin tuh rumput langka atau lo mau balik ke tenda atau lo mau ikut gue nyari cewe lo. Bebas."

Samuel lalu berjalan meninggalkan Sergio. Sergio yang melihat itu hanya bersikap biasa saja. Tanpa ada rasa bersalah atau apapun. Ada apa dengan Sergio?

"Bodo amat. Mending gue balik ke tenda. Capek juga gue." ucap Sergio lalu berjalan kembali menuju tenda.

Sergio? Ada apa dengan dirinya saat ini? Mengapa dia terlihat biasa saja disaat Ariel hilang tanpa kabar? Mengapa malah Samuel yang terlihat panik?

Samuel yang sudah berjalan agak jauh pun menoleh kembali ke belakang.

"Dasar cowo gak berguna! Cewenya hilang kok malah biasa aja. Malah milih balik ke tenda." ucapnya seraya menggelengkan kepala.





###





Sesampainya di tempat berkumpul , Sergio berniat untuk segera masuk kedalam tendanya dan beristirahat. Namun matanya menangkap seorang gadis yang sedang duduk diluar tendanya dengan kaki yang ditekuk dan tangan yang ditaruh di lututnya menatap ke sembarang arah.

Sergio berniat menghampiri gadis itu dan menemaninya.

"Tadi kan gue suruh langsung tidur. Kenapa malah duduk disini?" ucap Sergio lalu duduk disampingnya.

Gadis itu menoleh terkejut.

"Eh? Sergio? Kok kamu ada disini?" tanya Tiara.

"Gue habis nyari Ariel." jawab Sergio sambil membenarkan posisi duduknya menyamai Tiara.

"Terus Ariel dimana sekarang?"

"Belum ketemu kali. Samuel yang nyari."

"Kenapa kamu enggak ikut nyari?" Tiara menggantungkan ucapannya. "Dia kan pacar kamu." lanjutnya agak menunduk.

"Capek." ucap Sergio dengan enteng nya.

"Enggak ada alasan untuk lelah kalau berurusan dengan masa depan."

Sergio menoleh menatap Tiara.

"Maksud lo?"

"Ariel itu masa depan kamu. Kamu harus pertahanin masa depan kamu. Jangan dilepasin."

Sergio tertawa.

"Kenapa ketawa? Bener kan?"

Sergio menghentikan tawanya dan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Entah apa yang ada di tubuh gue. Entah kenapa setelah gua denger cerita dari lo , perasaan gue ke Ariel perlahan memudar. Padahal gue enggak sepenuhnya percaya sama kata kata lo. Ada yang mengganjal hati gue setelah gue denger cerita lo mengenai Ariel."

Awalnya Tiara agak terkejut mendengar itu. Namun dirinya harus memastikan dahulu.

"Maksud kamu adalah? Kamu udah enggak suka lagi sama Ariel?"

"Bisa dibilang begitu dan bisa dibilang enggak juga."

"Kenapa?"

"Karena perasaan gue ke Ariel belum sepenuhnya menghilang. Masih susah buat hilang soalnya ya.... "

Ucapan Sergio terhenti setelah dia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Sergio!"

Sergio dan Tiara pun menoleh ke asal suara.

"Ariel udah ketemu ini!" seru Samuel.

Keduanya reflek berdiri dan menghampiri Samuel yang sedang kesusahan menggendong Ariel.

Sergio menatap Ariel sejenak lalu menyuruh Samuel untuk membawanya ke tenda pengobatan.

Samuel lalu membawa Ariel kedalam tenda pengobatan dan menaruh Ariel disalah satu tempat tidur disana. Samuel mengusap rambut Ariel sebentar lalu matanya melihat ke arah luka di kaki Ariel.

"Astaga!"

Tanpa berpikir panjang , Samuel segera bergerak mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di kaki Ariel. Sementara Sergio dan Tiara berada di ujung tenda.

"Kenapa kamu enggak deketin Ariel? Kamu malah ngebiarin Samuel untuk mengobati Ariel."

Sergio melipat tangannya di depan dada.

"Biarin aja. Emang itu kan yang dia mau. Bisa deket dan bisa berjasa buat Ariel. Sekarang dia bisa dapetin keinginannya."

Tiara memancarkan wajah bingung namun di dalam hatinya terdapat kebahagiaan yang teramat sangat. Rencananya berhasil dan Sergio perlahan terjauhi dari Ariel.

Samuel kembali dengan membawa kotak P3K ditangannya. Dengan sangat perlahan , dia mengobati luka Ariel. Karena kesakitan , Ariel pun tersadar namun tidak sepenuhnya.

"Mama... Papa... Sergio... Ariel takut... Disini gelap..." ucap Ariel lirih.

Sergio yang menyadari bahwa Ariel sudah tersadar pun lega. Dirinya memutuskan untuk meninggalkan tenda pengobatan itu.

"Ariel udah sadar kan? Yaudah gue mau tidur ya? Capek."

Baru saja Sergio membalikkan badannya , Samuel menghampirinya.

"Tunggu! Lo sadar enggak sih? Ariel itu cewe lo. Lo enggak sepatutnya bersikap kayak gini."

Sergio membalikkan badannya menatap Samuel.

"Kenapa? Kan udah ada lo disini. Yaudah gue mau balik ke tenda."

"Tapi dia---"

"Udah ya. Gue enggak mau debat. Gue capek mau tidur. Besok ada sehari lagi kan sebelom balik? Pasti besok banyak kegiatan kan?"

Samuel terdiam menatap Sergio.

"Gue duluan. Temenin Ariel tuh disini. Bye."

Sergio pun berlalu meninggalkan Samuel , Tiara , dan juga Ariel yang kembali terpejam setelah itu.

Tiara yang hendak pergi juga meninggalkan mereka , ditahan oleh Samuel.

"Apaan sih!?"

"Lo udah ngarang cerita dan bikin Ariel kayak gini. Puas lo?"

"Enggak usah pura pura baik lo. Lo juga pengen kan Ariel sama Sergio kepisah? Nah yaudah , mereka udah kepisah kan? Nikmati lah sebelum terlambat." ucap Tiara tersenyum miring.

"Tapi enggak gini caranya , Tiara."

Samuel berbicara pelan agar tidak mengganggu peserta lain dan membangunkan Ariel.

Tiara melepaskan tangannya dari Samuel.

"Denger ya , pasang kuping lo baik baik. Lo tau gue kan? Lo kenal jelas siapa gue. Margareth Tiaralevytha. Gue enggak pernah mau bekerja sama dengan orang lain sekalipun itu menguntungkan gue. Termasuk lo. Gue enggak akan mau bekerja sama dengan lo." jari telunjuk Tiara menunjuk ke Samuel.

"Kalau gue bisa bergerak sendiri , kenapa enggak? Kerja sama , sama lo itu lama. Gue paling males ngulur waktu. Malam ini juga gue jalanin rencana gue sendiri. Dan gue yakin , Sergio udah sama sekali enggak peduli lagi sama Ariel dan dia udah kembali ke gue."

"Lo---"

"Terserah ya , lo mau bikim rencana sendiri atau mau diem aja atau lo mau nikmatin waktu lo sama Ariel karena kepintaran gue dalam membuat rencana.  Terserah! Yang jelas rencana gue udah berhasil dan Sergio udah kembali sama gue. Gue mau balik. Bye."

Tiara berjalan meninggalkan Samuel.

Bagi Samuel , Tiara sudah keterlaluan. Dia sudah menyakiti Ariel dan hampir membuatnya celaka.

Iya. Memang Samuel mencintai Ariel. Namun , maksudnya memisahkan Ariel dengan Sergio adalah dengan cara yang baik dan tidak seperti apa yang Tiara lakukan.

Kejadian ini membuat Samuel merasa kasihan melihat Ariel. Dia mengurungkan niatnya untuk memisahkan Ariel dengan Sergio.

Samuel berjalan mendekati Ariel. Duduk di tepi tempat tidur dan mengusap rambut Ariel.

"Ariel , aku minta maaf."










                             - Serriel -










पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

17M 754K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3.7M 40.3K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.1M 109K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
3.1M 153K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞