CHANCE [END] #Wattys2019

By whiskeypink

290K 11.9K 136

COMPLETED✔ 1st book. 2nd book : One-Sided Love ❗DON'T COPY MY STORY, PLEASE❗ Bisa cek di profile ku untuk cer... More

CHANCE - Chapter 1
CHANCE - Chapter 2
Pemeran CHANCE
CHANCE - Chapter 3
CHANCE - Chapter 4
CHANCE - Chapter 5
CHANCE - Chapter 6
CHANCE - Chapter 7
CHANCE - Chapter 8
CHANCE - Chapter 9
CHANCE - Chapter 10
CHANCE - Chapter 11
CHANCE - Chapter 12
CHANCE - Chapter 13
CHANCE - Chapter 14
CHANCE - Chapter 15
CHANCE - Chapter 16
CHANCE - Chapter 17
CHANCE - Chapter 18
CHANCE - Chapter 19
CHANCE - Chapter 20
CHANCE - Chapter 21
CHANCE - Chapter 22
CHANCE - Chapter 23
CHANCE - Chapter 24
CHANCE - Chapter 25
CHANCE - Chapter 26
CHANCE - Chapter 27
CHANCE - Chapter 28
CHANCE - Chapter 29
CHANCE - Chapter 30
Stories Collaborate With @dyoagst
CHANCE - Chapter 31
CHANCE - Chapter 32
CHANCE - Chapter 33
CHANCE - Chapter 34
CHANCE - Chapter 35
CHANCE - Chapter 36
CHANCE - Chapter 37
CHANCE - Chapter 38
CHANCE - Chapter 39
CHANCE - Chapter 40
CHANCE - Chapter 42
CHANCE - Chapter 43
CHANCE - Chapter 44
Sequel CHANCE????!!!
CHANCE - Chapter 45 (END)
INFO UPDATE SEQUEL!
ANOTHER STORY

CHANCE - Chapter 41

4.9K 230 2
By whiskeypink

Setelah semuanya usai. Kekesalan Jessi sudah ia curahkan pada Leon, akhirnya ia lega. Dan janjinya pada Andrew akan ia lakukan. Mereka akan menikah bulan depan, sebenarnya Andrew meminta untuk minggu depan langsung menikah karena tidak ingin menunggu lama. Namun Jessi ingin Andrew bersungguh-sungguh untuk menikahi nya.

Malam ini, mereka diminta untuk tinggal di rumah Leon dikarenakan salju turun tiba-tiba dan itu tidak memungkinkan untuk mereka kembali ke hotel karena kondisi Jessi yang tadinya sedang down karena terlalu lelah.

"Bagaimana kondisimu, sudah membaik?" Tanya Andrew saat Jessi bangun dari tidurnya. Jessi menyandarkan punggung nya di sandaran ranjang sembari tersenyum pada Andrew, "Ya, sedikit." Jawabnya.

Andrew memberikan sepiring makanan untuk Jessi, "Kau harus menghabiskan makanan itu, jika tidak aku akan marah padamu." Ancam Andrew. Jessi menatap Andrew dengan tatapan menilai, "Sejak kapan kau bisa marah padaku, hm?" Godanya.

Andrew tersenyum miring lalu mengecup bibir Jessi lembut, "Kau selalu menggodaku, Mrs. Styles."

"Aku masih berstatus Collins, Mr. Styles." Sergah Jessi saat Andrew mengubah nama belakang nya menjadi sama sepertinya.

"Jangan cerewet. Lebih baik kau makan sekarang, setelah itu kau harus meminum vitaminmu, mengerti?" Jessi memutar bola matanya acuh. Andrew benar-benar berubah total dari Andrew yang dulu. Yang egois, keras kepala, dan tak pernah romantis padanya.

Jessi melahap makanan nya hingga seperempat saja karena perutnya terasa begitu mual, "Kenapa?" Tanya Andrew khawatir.

"Aku sudah kenyang."

Andrew menatap heran pada Jessi, padahal dia baru saja makan beberapa sendok saja, "Kau serius? Bahkan ini tidak sampai setengah dari piringmu, sayang."

"Aku mau muntah." Ucap Jessi, "Ya sudah, kalau gitu kau istirahat saja. Tapi kau harus minum vitamin terlebih dahulu agar kondisimu tetap membaik." Jessi mengangguk lalu menerima sebiji vitamin dan segelas air mineral lalu ia kembalikan pada Andrew saat ia selesai.

Andrew membaringkan tubuh besar Jessi, "Good night and good sleep, sweetheart. Love you!" Andrew mencium kening Jessi lembut dan mengecup bibir Jessi dengan sangat lama. Ia belum ngantuk, jadi ia memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya saja.

Ia beralih pada perut besar Jessi. Ditariknya kaos yang Jessi kenakan hingga menampakkan perut besar perempuan itu, "Hai, anak Daddy. Selamat malam dan selamat tidur ya, sayang. Jangan nakal di perut Mommy, kasihan Mommy lagi sakit. Daddy and Mommy setia menunggu kau lahir, semoga kau selalu sehat ya. Kalau kau laki-laki, Daddy yakin kau akan setampan Daddy, dan jika kau perempuan, tentu kau akan secantik Mommy." Andrew mencium perut Jessi dan mengelus nya sangat lama disana.

Jessi terharu mendengar Andrew sedang mengajak anak nya berbicara. Andrew memang sering mengajak anak mereka berbicara, namun entah kenapa, mendengar kalimat yang sekarang ini, membuat Jessi begitu tersentuh. Ia sudah yakin akan menikah dengan laki-laki di hadapannya ini.

-

Andrew berdiri di balkon kamar yang ia dan Jessi inap dirumah Leon. Ia menghidupkan seputung rokok dan menghisapnya.

Semuanya telah usai, akhirnya ia akan mendapatkan Jessi tak lama lagi. Setelah itu hidupnya akan bahagia bersama keluarga kecilnya. Empat bulan lagi anaknya akan lahir, ia tak sabar bermain dengan anaknya.

Andrew melihat ada Leon di bawah sana sedang berbincang bersama Yuri. Wajah Yuri tampak sedih bahkan Andrew yakin perempuan itu habis menangis.

Kepulan asap keluar dari mulutnya. Ia masih memperhatikan sepasang suami istri itu tampak begitu serius mengobrol, bahkan tak jarang ekspresi Leon seperti menahan emosi nya pada Yuri.

Andrew mematikan ujung rokoknya dan memutuskan untuk tidur dan memeluk tubuh Jessi hingga pagi. Urusan rumah tangga Leon dan Yuri bukanlah urusannya. Urusan nya kini adalah segera menikah dan bahagai bersama keluarga kecilnya kelak.

***

1 bulan kemudian...

Betapa cantik dan anggun nya seorang Jessica Collins hari ini. Hari dimana ia akan bersanding menjadi Mrs. Styles.

Sungguh detik ini ia sangat gugup, padahal acara nya masih satu jam lagi, namun ia merasa gugup. Apalagi dengan usia kehamilannya yang sudah memasuki 6 bulan, lihat! Betapa besar nya perut Jessi kini. Banyak yang berasumsi kalau Jessi dan Andrew akan memiliki anak kembar. Jessi selalu mengaminkan ucapan itu. Karena ia sungguh menginginkan anak kembar, astaga.

"Kau tak gugup, kan?" Tanya Diana disampingnya dengan gaun putih yang begitu indah di tubuh Ibu beranak satu itu.

Jessi tersenyum kecil, "Sejujurnya, aku sedikit gugup, Diana. Lihat perutku yang sudah sangat besar ini." Jessi mengelus perutnya yang terbalut gaun pernikahan yang terdapat beberapa berlian disana sini.

"Persetan dengan semua penilaian orang, Jessi. Ini hidupmu, ini pernikahan mu. Kau adalah ratu sehari, kau tau. Kau harus menikmati hari ini, hari bahagia kau dan Andrew." Support Diana. Jessi mengangguk pelan.

"Kau benar. Aku ratu sehari!" Seru Jessi, lalu ia tertawa kecil.

Akhirnya ia telah siap di rias dan segala macam. Ini lah saatnya, ia di dampingi oleh James karena permintaan Andrew. Jessi tidak memiliki Ayah ataupun Ibu lagi, dan keluarganya entah dimana, ia tidak tau.

Jessi menarik nafas dan merangkul tangan James yang terbalut jas abu-abu yang tampak pas di tubuh laki-laki itu, "James, tolong jangan biarkan aku terjatuh." Gumam Jessi saat ia tiba di pintu St. Patrick's Cathedral yang ada di Manhattan.

Semua keluarga Andrew hadir disini. Baik keluarga besar maupun lingkungan kecilnya. Lisa juga hadir disini tentu dengan pasrah karena ini adalah hari istimewa saudaranya sendiri.

Jessi terus tersenyum manis saat masuk kedalam gereja dan menuju altar. Di hadapannya sudah berdiri calon suaminya yang sangat tampan dengan balutan jas berwarna putih dengan garis emas yang semakin membuat jas itu terlihat menawan.

Jessi menggenggam erat tangan James karena gugup. Semua orang memandangnya dengan tatapan yang bermacam-macam. Ada yang pandangan menilai, ada juga yang takjub akan kecantikan Jessi.

Saat ia tiba di altar, James melepaskan tangan Jessi dan memberikannya pada Andrew. Andrew tak dapat melepaskan pandangannya pada wanita cantik yang akan ia nikahi. Sungguh, Jessi begitu cantik bak seorang dewi. Wajahnya, ditambah perut nya yang besar itu dibalut oleh gaun yang mewah, semakin menambah kecantikan Jessi.

Mereka berdua berhadapan, "I Andrew Styles, take you Jessica Collins, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." Ucap Andrew mantap.

Jessi juga mengucapkan beberapa janji pernikahan. Setelah itu Andrew memasangkan cincin berlian yang sangat mahal yang memang khusus Andrew pesan pada ahlinya untuk istri tercinta. Jessi juga memasangkan cincin pada jari Andrew.

Mereka berciuman dan semua orang bertepuk tangan riuh ikut bahagia atas pernikahan mereka. Jessi begitu bahagia saat ini, dihadapannya sang suami yang ia cintai dan juga mencintainya telah sah menjadi suaminya.

Andrew Styles, laki-laki yang dulunya brengsek padanya membuat ia yakin setelah melihat laki-laki itu sangat tulus untuk merubah semua perilaku nya pada Jessi.

Andrew menatap mata Jessi dengan senyuman yang tak henti-hentinya memudar, "Hello, Mrs. Styles. Kau sangat cantik hari ini. Ditambah perutmu yang besar itu semakin membuat kau menawan, sayang." Bisik Andrew tepat di depan wajahnya.

Jessi merasa pipinya memanas, "Jangan menggodaku, Andrew. Mereka semua akan melihat pipiku yang memerah karena kau menggodaku."

"Itu akan semakin membuat kau cantik dengan pipi merah mu, asal kau tau." Andrew kembali mencium bibir Jessi lembut.

Hari ini menjadi hari paling bahagia untuk Andrew dan Jessi. Di sisi lain, hari ini malah menjadi hari paling terluka untuk Leon. Dimana ia dan Yuri duduk paling depan, menatap Jessi dan Andrew yang sekarang telah sah menjadi sepasang suami istri. Sampai kapanpun memang Leon bukan berjodoh dengan Jessi.

Melihat Jessi yang terus selalu tersenyum, menandakan bahwa ia sangat bahagia telah menikah bersama Andrew.

'Sayang.. Kau sangat cantik hari ini. Ah, akhirnya aku melihat ending dari perjuanganmu bersama Andrew. Aku yakin Andrew akan terus menjaga mu hingga kalian tua. Aku yakin Andrew akan menjaga anak kalian dan tidak akan kembali melukai anakmu. Aku turut bahagia melihatmu bahagia, sayang. Setelah ini, aku sudah tidak bisa menjagamu lagi. Aku sudah tidak berhak memberikan perhatian ku setiap hari hanya untukmu. Hari ini, aku lihat senyummu yang tidak pernah aku dapatkan selama ini. Senyum kebahagian seorang Jessi yang akhirnya mendapatkan cinta sejatinya. Selamat tinggal sayang, perjuangan ku terhenti sampai disini. Aku harap aku bisa melupakanmu kelak dan hidup bahagia bersama Yuri, sama seperti kau dan Andrew. Aku sangat berterimakasih untuk sepanjang waktu saat bersamamu dulu, itu adalah moment yang sangat tak dapat kulupakan. Sekali lagi selamat tinggal cintaku, cinta sejatiku. Aku mencintaimu..' Yuri memperhatikan suaminya yang hanya diam memandang Jessi dan Andrew di atas altar. Yuri melihat setetes air mata telah jatuh dari pelupuk mata Leon. Yuri yakin, hari ini Leon menguatkan hatinya karena melihat wanita yang ia cintai, telah menikah dengan orang lain.

'Leon, andai kau tau. Hari ini juga menjadi hari paling sakit untukku. Dimana aku melihat kau menangis melihat wanita yang kau cintai menikah di depan sana. Kau menangis demi dirinya. Aku yakin kau sakit, namun kau pasti tidak pernah tau, aku disini, memandangmu dengan penuh luka dihati karena melihat betapa dalamnya cinta mu kepada Jessi. Andai kau seperti ini hanya untukku, untuk istrimu. Namun aku sadar, jika itu tidak akan pernah. Dan aku yakin, setelah Jessi menikah pun, kau tidak akan bisa melupakan wanita itu. Karena sampai kapanpun, cintamu adalah Jessi. Seorang Jessi Collins sang cinta sejatimu.' Yuri membawa jari telunjuknya untuk menepis air mata agar tidak meluncur di pipi nya itu dan ia tidak ingin Leon melihat ia menangis, karena itu bukanlah hal penting untuk Leon jika ia menangis karena nya.

To Be Continued.

-

Huhuhu sedih :( dapat gak sih feel nya?????? Jawab donggg aku kepoooo nih :(( jangan diam aja, respon dong :(

-

©Next ➡ Chapter 42©

Continue Reading

You'll Also Like

705K 29.6K 42
Demi membalaskan dendamnya pada sang mantan yang meninggalkannya demi pria lain, Gevano pun berniat membalas hal tersebut dengan cara menikahi adik d...
2.6M 173K 34
[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Kalau saja bisa, Natalia ingin menghapus ingatannya di masa lalu. Semata-mata agar ia tak lagi terjebak bersama penyes...
1.1M 37.3K 54
OPEN PO!! Nicholas Franklin. Pria berwajah tampan pewaris tunggal perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Hidupnya terlihat sempurna, bahkan sanga...
1.5M 85.6K 26
HTS#2 (HAMILTON TRIPLETS SERIES) Christian Hamilton, seorang billionaire dengan sejuta pesonanya, CEO dari Hans Hotel dan restaurant bintang lima yan...