CHANCE [END] #Wattys2019

By whiskeypink

290K 11.9K 136

COMPLETED✔ 1st book. 2nd book : One-Sided Love ❗DON'T COPY MY STORY, PLEASE❗ Bisa cek di profile ku untuk cer... More

CHANCE - Chapter 1
CHANCE - Chapter 2
Pemeran CHANCE
CHANCE - Chapter 3
CHANCE - Chapter 4
CHANCE - Chapter 5
CHANCE - Chapter 6
CHANCE - Chapter 7
CHANCE - Chapter 8
CHANCE - Chapter 9
CHANCE - Chapter 10
CHANCE - Chapter 11
CHANCE - Chapter 12
CHANCE - Chapter 13
CHANCE - Chapter 14
CHANCE - Chapter 15
CHANCE - Chapter 16
CHANCE - Chapter 17
CHANCE - Chapter 18
CHANCE - Chapter 19
CHANCE - Chapter 20
CHANCE - Chapter 21
CHANCE - Chapter 22
CHANCE - Chapter 23
CHANCE - Chapter 24
CHANCE - Chapter 25
CHANCE - Chapter 26
CHANCE - Chapter 27
CHANCE - Chapter 28
CHANCE - Chapter 29
CHANCE - Chapter 30
Stories Collaborate With @dyoagst
CHANCE - Chapter 31
CHANCE - Chapter 32
CHANCE - Chapter 33
CHANCE - Chapter 34
CHANCE - Chapter 35
CHANCE - Chapter 36
CHANCE - Chapter 38
CHANCE - Chapter 39
CHANCE - Chapter 40
CHANCE - Chapter 41
CHANCE - Chapter 42
CHANCE - Chapter 43
CHANCE - Chapter 44
Sequel CHANCE????!!!
CHANCE - Chapter 45 (END)
INFO UPDATE SEQUEL!
ANOTHER STORY

CHANCE - Chapter 37

4.7K 209 5
By whiskeypink

21++

Kau akan bahagia jika sudah menemukan cintamu, jika hati dipaksa untuk menerima, kelak hati itu akan merasakan kekecewaan yang mendalam.
✖Chance Story✖

Andrew's POV

Tubuhku terbuai, ciuman kami sangat lah panas. Sudah sangat lama aku tidak mencicipi bibir manis Jessi, sudah sangat lama aku tidak menatap manik mata indahnya. Aku terlalu bodoh, memang. Dan sekarang aku sadar, aku tak ingin kehilangan nya lagi. Oh, Tuhan. Aku sangat berterimakasih padamu karena sudah memberikan aku jalan menuju keinginanku.

Jessi adalah perempuan yang membuatku tidak perlu menyembunyikan kebrengsekanku. Aku menjadi diriku sendiri, keegoisanku bahkan sudah Jessi alami. Kemarahanku, kegilaanku, dan apapun hal buruk itu Jessi sudah tau semuanya.

Aku membawa Jessi ke kamar yang ada di kapal ini. Manik mata indah itu menatapku dengan binar yang tak dapat aku artikan, semoga saja itu adalah binar kebahagiaan, "Aku sangat merindukanmu." Bisikku di telinga nya. Dia mendesah pelan, ah sial, aku sangat suka disaat ia mendesah di dekatku. Terdengar seksi..

"Aku juga sangat merindukanmu, brengsek!!"

Aku tidak masalah jika dia memanggil ku brengsek, bajingan, atau apa pun itu. Terdengar panas di telingaku dan disaat Jessi yang memanggilnya, itu terdengar baik.

"Aku ingin kau.."

Jessi menatapku sejenak, "Lakukan.." Detik itu juga aku tersenyum lebar. Setelah sekian lama aku tidak berhubungan badan dengannya, dan sekarang, inilah awal dari kami berdua.

Jessica's POV

Dia membuka pakaianku dengan kasar. Membuang nya kesembarangan tempat hingga aku hanya mengenakan pakaian dalamku. Ah, ini dia.. Tubuhku serasa panas saat ini, bersetubuh di atas kapal di tengah laut, dan nilai plus nya adalah aku bersama laki-laki yang aku cintai.

Aku mengerang pelan saat Andrew mencium leherku lalu secara perlahan turun ke payudaraku, berhenti di dua gundukan milikku menenggelamkan wajahnya seakan menikmati detik-detik nya disana. Aku seakan geli saat bulu-bulu halus di sekitaran wajahnya mengenai kulit ku.

Tangan Andrew bahkan tak bisa diam, ia terus menerus bermain di bawah sana, membuat kakiku sering merapat seketika karena terkejut akan kelakuan nya, "Andrew.." Cukup sudah! Aku tidak ingin seperti ini, aku ingin dia! Tuhan.. Terimakasih telah merubah hati si brengsek ini menjadi lebih baik padaku. Semoga perubahan nya bukan hanya permainan nya saja, kumohon.

"Sial, Jessi! Aku benci ketika kau merapatkan kakimu!" Geramnya, "Kau yang brengsek, Andrew! Aku tau kau sedang menggodaku!" Balasku. Mataku terpejam menikmati setiap sentuhannya, walau begitu aku merasa kesal.

Aku mendengar ia terkekeh pelan, lalu ia mengecup bibirku, "Kau tidak sabaran, Sayang."

"Lakukan saja, atau aku akan merubah pikiranku!"

Oke, sifat jalangku tampaknya muncul. Aku benci jika aku sudah seperti jalang di hadapan Andrew, laki-laki itu akan semakin menggodaku.

Dia melepaskan kaitan bra ku dan tak lama ia menurunkan celana dalamku hingga tinggal lah aku tanpa sehelai benang pun, "Tubuhmu semakin indah saja."

Aku tak menjawabnya, aku melirik Andrew yang tengah melepas semua pakaian nya hingga ia sama denganku, tanpa sehelai benang.

Miliknya langsung masuk ke dalamku. Penuh! Sial! Aku mengerang kenikmatan saat ia menggoyangkan pinggulnya seirama denganku. Ia memompa nya dengan cepat seakan ia juga menikmati nya. Erangan demi erangan keluar begitu saja dari mulut kami berdua, aku berdoa, semoga saja setelah ini aku tidak menyesal memilih jalan ini tuk kembali dengan laki-laki ini.

Setelah beberapa lama ia bermain dibawah sana, pelepasan kami dapatkan. Ia keluar di dalam perutku, dan tubuhnya langsung jatuh di sebelahku. Ia mencium bibirku lembut dan meremas payudaraku. Aku membalas ciumannya dengan mencoba mencari oksigen karena pelepasan kami begitu menyita tenaga.

"Aku mencintaimu."

Aku mendengar bisikan itu, lalu aku tersenyum, "Aku juga mencintaimu." Balasku sembari meringsut ke bekapan nya yang hangat.

Andrew menyelimuti tubuh kami yang telanjang. Ku harap keesokan hari akan menjadi awal yang indah bagiku. Tidak ada lagi luka atau hal menyakitkan apapun yang akan Andrew buat.

***

Author's POV

Keesokan harinya, sebuah kapal menghampiri kapal Jessi dan Andrew. Itu adalah kapal yang Leon sewa. Ia khawatir kenapa Jessi belum kembali ke Villa setelah ia membiarkan Andrew membawa nya dengan alasan jika laki-laki itu perlu waktu untuk berbicara dengan Jessi.

Leon pergi membeli sesuatu untuk Jessi, Diana, dan Flora yang tengah berjemur. Saat ia akan menuju ke sebuah toko es krim, seseorang memberhentikan langkah nya. Di hadapannya berdiri seorang Andrew Styles dengan kemeja santai yang semua kancing nya sudah terbuka dan mengenakan celana pantai.

Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan menanyakan apa yang akan mereka pesan. Ketika mereka berdua sudah menyebutkan pesanan nya, pelayan itu pergi dengan senyuman tersipu.

"Mau apa kau?" Tanya Leon frontal, Andrew berjalan maju dengan senyuman miring nya, "Aku perlu bicara denganmu secara gentle."

Leon menatap Andrew dengan seksama, lantas ia mengangguk. Kemudian mereka berdua duduk di sebuah cafe santai yang tak jauh dari mereka bertemu tadi. Leon memastikan jika tidak ada Jessi yang melihatnya bertemu dengan Andrew.

"Ada apa?"

"Kau terlalu terburu-buru, dude"

Leon mendengus pelan, "Aku tau kau ingin membicarakan soal Jessi. Kau mau apa?" Wajah Andrew perlahan melembut, Leon menatap nya heran.

"Kau tau aku sudah berusaha untuk berubah demi dirinya. Dan—"

"Aku tak percaya jika kau sudah berubah." Bantah Leon langsung tanpa menunggu Andrew menyelesaikan ucapannya, "Sudah sangat lama Jessi menghilang darimu. Lantas kenapa baru sekarang kau mencarinya?!" Kesal Leon.

Ia tau jika Jessi sangat mengharapkan kehadiran pria brengsek seperti Andrew walau Jessi tidak sadari itu, "Aku menyiapkan diriku jika nanti aku bertemu dengan Jessi. Dan aku ingin meyakinkan diriku jika aku mencintainya, karena aku tak ingin melukainya lagi seperti dulu." Jelas Andrew. Leon menyandarkan punggung nya santai.

"Aku tau jika sekuat apapun aku mengejar cinta Jessi, aku tidak akan pernah mendapatkannya, karena dia begitu mencintaimu! Mencintai pria brengsek seperti kau!" Leon menekankan kata 'brengsek' itu agar Andrew sadar sebrengsek apa dirinya.

Walau Jessi keguguran bukan karena ulah Andrew, tetap saja ini masih ada hubungannya dengan laki-laki itu. Jika saja Andrew tidak menekan Jessi untuk menggugurkan bayi mereka, kondisi Jessi tidak akan memburuk karena terlalu stress.

"Aku tau kalau aku brengsek! Bisakah kau tidak memojokkanku, hah?" Geram Andrew, "Aku datang baik-baik padamu dan aku disini ingin meminta bantuanmu untuk mempertemukanku dengan Jessi." Jelas Andrew langsung.

Leon mendesah pelan, "Jika aku tidak mau?" Andrew menghantam meja di hadapan mereka pelan, "Kau tentu ingin melihat Jessi bahagia, bukan? Maka pertemukan kami!"

Leon terdiam. Dia tau jika Andrew lah kebahagiaan perempuan yang ia cintai. Cinta nya mencintai laki-laki di hadapan nya ini, "Baiklah aku akan membantumu. Besok kami akan ke sebuah pulau. Kau bisa mengikuti kami nanti, akan aku coba untuk tinggalkan Jessi sendirian, dan kau bisa berbicara padanya. Setelah itu, aku tidak ikut campur jika Jessi menolakmu."

Mata Andrew berbinar bahagia, "Tapi dengan satu syarat."

Alis Andrew bertaut bingung, "Jangan pernah sakiti perempuan yang aku cintai, jika kau berani menyakitinya lagi, nyawamu lah yang tak segan-segan akan aku ambil. Dengar itu, Styles."

Walaupun Andrew sedikit kesal saat mendengar ancaman kasar dari Leon, ia tetap harus tau berterimakasih karena Leon akan membantunya besok.

Leon sontak meninggalkan Andrew di cafe itu, pelayan yang akan membawa pesanan mereka menatap Leon heran.

"Ini pesananmu, Mr." Ucap pelayan itu dalam bahasa inggris, "Minum saja. Ini bayarannya." Andrew meninggalkan beberapa lembar uang bernilai 100.000 rupiah diatas meja tanpa meminta kembalian pada sang pelayan.

Leon berharap esok ia tidak akan menyesal akan tindakan nya membantu Andrew kembali pada Jessi.

Dan tampaknya ia tidak menyesal. Ia melihat kapal yang diam di tengah laut itu tanpa orang diatas nya. Ia mencoba mencari mereka dengan masuk kesebuah kamar yang ada di kapal itu. Ia mendapati Jessi dan Andrew tengah tidur berselimut. Bagian bahu Jessi dan Leon sama-sama tanpa pakaian. Ia jamin, mereka telah melakukan hubungan badan.

"Tampaknya kau sudah kembali menemukan hidupmu, sayang. Berbahagialah," Ucap Leon pelan sembari meninggalkan mereka disini.

Namun, Diana keluar dari kapal dan bingung kenapa Leon kembali dengan wajah yang, 'luka'?

"Kenapa? Dimana Jessi?"

"Dia ada didalam, sedang tidur dengan Andrew. Aku tak ingin membangunkannya di hari baik mereka." Ucap Leon dengan senyum kecil di bibirnya. Diana menatap Leon takjub, ia tau jelas jika temannya ini menyukai Jessi begitu dalamnya. Ia juga tidak bisa memaksa Jessi untuk harus bersama Leon, karena bagaimanapun, cinta tak dapat dipaksa.

To Be Continued.

-

Jangan lupa vote ya.. Good night!

-

©Next ➡ Chapter 38©

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 39K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
388K 15.7K 59
Andrew berlutut tepat di belakang tubuh Alexa. Memeluk dengan erat, mencoba untuk menghantarkan seribu makna melalui sentuhannya. Alexa tidak berkuti...
48K 2.7K 27
Gemini norawit anak yang terlahir kaya raya ,ia bisa membeli semua nya tetapi ada satu yang tak dapat ia beli dengan kekayaan nya ,yaitu fourth natta...
329K 12.9K 52
[21+] Naradira, dia sangatlah ingin membunuh laki-laki di hadapannya, yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Kecewa? Sudah pasti. Marah? Tentu saja...