CHANCE [END] #Wattys2019

By whiskeypink

290K 11.9K 136

COMPLETED✔ 1st book. 2nd book : One-Sided Love ❗DON'T COPY MY STORY, PLEASE❗ Bisa cek di profile ku untuk cer... More

CHANCE - Chapter 1
CHANCE - Chapter 2
Pemeran CHANCE
CHANCE - Chapter 3
CHANCE - Chapter 4
CHANCE - Chapter 5
CHANCE - Chapter 6
CHANCE - Chapter 7
CHANCE - Chapter 8
CHANCE - Chapter 9
CHANCE - Chapter 10
CHANCE - Chapter 11
CHANCE - Chapter 12
CHANCE - Chapter 13
CHANCE - Chapter 14
CHANCE - Chapter 15
CHANCE - Chapter 16
CHANCE - Chapter 17
CHANCE - Chapter 18
CHANCE - Chapter 19
CHANCE - Chapter 20
CHANCE - Chapter 21
CHANCE - Chapter 22
CHANCE - Chapter 23
CHANCE - Chapter 24
CHANCE - Chapter 25
CHANCE - Chapter 26
CHANCE - Chapter 27
CHANCE - Chapter 28
CHANCE - Chapter 29
CHANCE - Chapter 30
Stories Collaborate With @dyoagst
CHANCE - Chapter 32
CHANCE - Chapter 33
CHANCE - Chapter 34
CHANCE - Chapter 35
CHANCE - Chapter 36
CHANCE - Chapter 37
CHANCE - Chapter 38
CHANCE - Chapter 39
CHANCE - Chapter 40
CHANCE - Chapter 41
CHANCE - Chapter 42
CHANCE - Chapter 43
CHANCE - Chapter 44
Sequel CHANCE????!!!
CHANCE - Chapter 45 (END)
INFO UPDATE SEQUEL!
ANOTHER STORY

CHANCE - Chapter 31

4.4K 234 2
By whiskeypink

Dengan terengah-engah Andrew membopong tubuh Jessi masuk kedalam rumah sakit. Suster langsung mendatangi Andrew yang sudah berteriak lantang agar segera bertindak untuk membawa Jessi kedalam UGD.

"Cepat bawa dia ke UGD, segera!!" Teriak Andrew lantang. Suster itu pun mengiyakan dan langsung membawa Jessi yang sudah diatas brankar rumah sakit. Andrew mengikuti ke UGD, namun ditahan oleh sang suster agar menunggu diluar selagi Jessi diperiksa oleh dokter.

Andrew terlihat cemas, ia berjalan kesana kemari khawatir akan kondisi Jessi saat ini. Kenapa sekarang ia merasa bahwa ia begitu peduli pada perempuan itu, sementara hatinya masih untuk Elena, sang mantan istrinya itu.

"Andrew! Dimana Jessi?" tanya James cemas. Ia tadi sedang menjalankan meeting dengan beberapa klien, namun Andrew menelfon nya dan segera meminta nya untuk menyusul kerumah sakit karena ada suatu hal yang terjadi pada Jessi.

Andrew menatap James lirih, "Dia didalam dan sedang diperiksa oleh dokter." James mengangguk pelan, tatapan nya beralih pada jas yang Andrew kenakan bercampur darah.

"Apa yang terjadi pada Jessi? Darah itu?" Tanya James heran, Andrew menatap jas nya yang begitu banyak bercak darah saat menggendong Jessi di tubuhnya, "Ini darahnya. Aku tidak tau kenapa dia bisa sampai seperti ini. Aku menemukannya di tepi jalan dan itupun dalam keadaan pingsan dan sudah berdarah. Selangkangan Jessi mengeluarkan darah, James!" Ucap Andrew kesal. Entah apa yang ia kesalkan saat ini, ia juga tidak tau. Intinya ia merasakan kekesalan yang begitu mendalam.

"Selangkangan nya kau bilang?!" James terkejut mendapat kabar itu. Biasanya jika sudah seperti ini, kemungkinan besar bayi didalam kandungan Jessi terancam. Dan bisa saja berujung pada keguguran.

"Ya, tentu kau tau akhir dari kejadian itu bisa seperti apa." Andrew duduk di bangku yang ada di depan ruang UGD sembari menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.

"Sudah pernah ku katakan, dude. Bahkan aku mengingatkan mu tentang hal ini. Kau akan menyesal jika saja anak mu keguguran seperti apa yang kau mau selama ini."

James bersandar di dinding bercat putih itu, "Jangan bahas itu sekarang, James."

"Terserah kau saja." Balas James akhirnya setelah tak berselang lama sang dokter kaluar dengan wajah yang tak dapat diartikan dengan jelas. Raut ketakutan diwajah Andrew tampak jelas saat James memperhatikan bagaimana nantinya ekspresi teman nya itu.

"Bagaimana, dok? Apa Jessi baik-baik saja?" Tanya Andrew cepat saat sudah berdiri di hadapan dokter dengan nama, dokter Maze.

"Nyonya Jessi sudah melewati masa kritis nya tadi, dan ada satu hal yang ingin aku katakan padamu, Tuan."

"..Um, sebelum itu aku ingin bertanya, siapa suami dari Nyonya Jessi?"

"Dia." James sontak menunjuk Andrew dengan cepat dan memasang wajah datar sedatar-datar nya saat Andrew menatap nya dengan pandangan 'apa maksudmu?!'.

"Baiklah, um, Tuan?"

"Andrew. Kau bisa memanggilku Andrew."

"Oh, baiklah, Tuan Andrew. Mari kita bicarakan di ruanganku saja."

Andrew mengangguk dan mengikuti dokter Maze ke sebuah ruangan tak jauh dari ruang UGD tadi.

-

"Istri anda mengalami pendarahan yang begitu parah. Sehingga.."

Andrew menunggu ucapan selanjutnya dari mulut dokter itu, "Sehingga apa dok?!" Bentak nya tak sabaran.

"Sehingga bayi kalian keguguran. Istri anda sedang hamil sekitaran tiga bulan, dan itu masih dalam masa-masa yang rawan dan bisa saja mengalami keguguran."

Jantung Andrew sekarang benar-benar seperti berhenti dan ia merasa tidak ada oksigen yang dapat ia hirup saat mendengar hal bodoh itu dari mulut dokter Maze.

"Keguguran? Jangan bercanda, dok!"

"Aku tidak bercanda, Tuan. Kondisi istrimu tampaknya sangat buruk belakangan ini. Ia seperti tertekan ditambah lagi tubuhnya yang begitu lemah karena kehujanan membuat janin di dalam kandungannya lemah."

'Shit! Jessi keguguran?' Tanya Andrew dalam hati.

Bukankah ia seharusnya bahagia saat mendengar berita ini? Bayi didalam kandungan Jessi keguguran dan itu keinginannya sejak dulu!

Pembicaraan Andrew dan dokter Maze usai sudah. Janin didalam kandungan Jessi sudah dikeluarkan dengan cara operasi. Andrew berjalan dengan tidak percaya di lubuk hatinya, "Hei, apa kata dokter?" tanya James saat Andrew tiba di hadapannya.

"Andrew! Kenapa Jessi dibawa ke ruang operasi? Katakan!" Geram James. Ia perduli dengan teman nya ini. Ia tau jelas jika Andrew mencintai Jessi dan bukan Elena, dan saat tau temannya akan memiliki anak, ia ikut senang.

"Dia keguguran."

"Dia.. Dia keguguran, James!"

Mata James membelalak tak percaya, "Kau tidak berkata benar kan? Ya Tuhan. Lihat? Tuhan akhirnya mengabulkan permintaan mu selama ini, Andrew. Kau menginginkan bayi itu untuk mati! Dan lihat apa yang kau dapatkan sekarang? Aku yakin Jessi akan lebih frustasi ketimbang saat dirimu memintanya untuk mengugurkan bayi itu. Semua nya sudah terwujud. Ku harap, kau tidak menyesal akan ucapanmu tempo dulu." James seakan putus asa. Ia tak berharap jika semuanya akan terjadi, namun ternyata Tuhan mewujudkan semuanya.

Andrew terduduk dan mengusap wajahnya gusar. Pandangannya kosong tak menentu, ia bingung harus bagaimana sekarang. Entah sepertinya hatinya sudah terketuk oleh bayi itu dan juga Jessi. Perempuan yang baru beberapa bulan ia kenal sudah berhasil membuka lembaran baru di hatinya. Menggantikan sosok Elena yang telah lama meninggalkan dirinya dan mengkhianati nya.

***

Jessica's POV

Aroma obat-obatan sangat kuat di penciumanku. Membuat kepalaku seakan sangat pusing mencium aroma itu. Bahkan membuka mata saja aku kesusahan, perlahan namun pasti aku membuka kelopak mataku walau rasanya enggan untuk terbuka.

Cahaya lampu yang menyilaukan, cat dinding berwarna putih, dan suara detak jantung dari sebuah alat, sudah ku pastikan aku berada di rumah sakit. Namun kenapa?

Mengingat kejadian yang terakhir aku alami adalah aku di sebuah cafe bersama Elena, lalu.. shit.

Kejadian yang tak akan aku lupakan, saat mengetahui Elena, temanku sendiri adalah mantan kekasih dari anakku. Anak yang ku kandung saat ini. Aku mengelus perut ku yang sedikit membuncit, namun aneh nya perut ku sedikit sakit saat aku sentuh. Ada bekas jahitan di bawah pusar, dan itu berhasil membuat aku bertanya-tanya. Apakah aku baru saja melakukan operasi?

Pintu kamar terbuka perlahan, disana muncul lah Andrew dan James di belakangnya. Menatapku dengan tatapan aneh mereka, "Andrew?" suaraku seakan tercekat sesuatu sehingga terdengar serak.

"Kenapa aku bisa berada disini?"

"Kau kemarin pingsan di tepi jalan saat hujan deras, dan seseorang saat itu memberhentikan mobilku untuk membawamu kerumah sakit." Jelas Andrew, laki-laki itu duduk di sebelah kanan ku dan menatapku was-was.

"Kau.. kau adalah mantan suami dari Elena. Elena Gibson, iya kan?" Ucapku akhirnya. Sejak awal ia masuk, itu adalah kalimat yang ingin sekali aku tanyakan, namun tertahan oleh pertanyaan yang jauh lebih penting tentang mengapa aku disini.

Sontak mata Andrew dan James terbelalak kaget, James memandang Andrew sebentar lalu menatapku kembali dengan kerutan di dahi nya, "Bagaimana kau bisa tau?" tanya James penasaran. Aku menelan salivaku dengan susah payah, "Kau tak perlu tau dari mana aku mengetahui hal itu. Jawab pertanyaanku." paksaku lebih kepada Andrew.

Andrew menarik nafasnya dengan panjang lalu dengan sekali hentakan ia buang, "Ya, dia mantan istriku. Jawab aku, dari mana kau tau hal itu?"

"Dari dia, dan.. Lisa."

"Kau berteman dengan Elena?"

"Ya, karena dia adalah teman semasa kecilku." Jawabku sembari menitikkan air mata yang tak dapat aku tahan lebih lama.


To Be Continued.

-

Selamat berpuasa semuanya, hari ke dua semoga berkah ya dan engga bolong. Jangan sampe ada yg budi hehe🙏


Instagram : @fitrisrhstti

Jangan lupa Vote ya!

©Next ➡ Chapter 32©

Continue Reading

You'll Also Like

809K 28.8K 74
Buku #1 dari serian Black || 1821 DEWASA! BRUTAL! PANAS! BUKAN BUAT ANAK KECIL || A tale as old as time. Suami berhutang pada mafia, istri membayar...
2.4M 96.5K 70
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! PRIVATE SECARA ACAK!!! Hidup Kimmy berubah drastis setelah ditinggal oleh cinta pertamanya. Ia yang dulunya hangat, ram...
1.1M 37.3K 54
OPEN PO!! Nicholas Franklin. Pria berwajah tampan pewaris tunggal perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Hidupnya terlihat sempurna, bahkan sanga...
1.5M 85.6K 26
HTS#2 (HAMILTON TRIPLETS SERIES) Christian Hamilton, seorang billionaire dengan sejuta pesonanya, CEO dari Hans Hotel dan restaurant bintang lima yan...