White Wishes [Taehyung BTS] ✔

By Jungkookie1273

98.8K 6.8K 317

Sekali lagi aku membuatmu kecewa..sungguh hubungan ini lebih penting dari apapun. Dan menyakiti seseorang yan... More

Intro
1#Hari kelulusanku
2#Senior High School
3#Pertemuan kecil
4#Awal
5#Pertemuan yang tak terduga
6#Teman masa kecil
7#Stalker?
8#Melelahkan
9#Pembalasan
10#Penasaran
11#Heart
12#Ungkapan
13#Teman yang lain
14#Falling in love
15#Keberanian
Baca^^
16#Alien mesum gila!
17#First kiss
18#Memulai
19#NgeFly
20#Kekasih?
21#Perjodohan
22#Secret
happy birthday to my husband
23#terungkap
24#Problem
25#Rasa lain
26#Meluap
27#Hurt
28#LiSa story
29#Rahasia yang terungkap
perkenalan Yerin-Chungha
30#Tuduhan
31#Rumit
32#Kesadaran
33#Keegoisan
34#Terlambat?
35#Perubahan aneh
36#Semua tidak terduga
37#Hurt-2
38#Teman Palsu
39#Pasangan aneh
40#Rindu
41#Terungkap?
42#Pertunjukan
Baca^^
43#Usaha
44#Yes or No?
45#Kesekian kali
New FF

46#END

2.7K 161 36
By Jungkookie1273

Hae ra POV

Dua bulan kemudian.....

Tak terasa dua bulan sudah terlewat. Ya, saat setelah Taehyung memintaku menjadi tunangannya, malam itu juga orang tua Taehyung memutuskan jika dua bulan lagi kami akan bertunangan. Dan itu tepat pada hari ini. Aku memandang sekali lagi diriku di depan cermin.

Memang aku sudah siap dari beberapa menit yang lalu, aku hanya belum siap untuk turun ke bawah. Belum menikah saja sudah merasa seperti ini. Kira-kira apa yang dirasakan Taehyung sekarang ya? aku yakin sekarang dia sudah berada di bawah dan bergabung dengan lainnya.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.

"Kenapa kau tegang sekali? santai saja, kau kan hanya bertunangan,"

Ternyata Yerim. Oh iya, aku baru ingat jika teman-temanku sedari tadi menemaniku disini. Yerim, Yerin dan Chungha. Mereka hari ini juga terlihat sangat cantik dengan sedikit make up.


"Bagaimana jika nanti aku kesleo saat turun dari tangga? kau tau, rasanya seperti menunggu hasil ujianmu yang akan di bagikan"

Tanganku berkeringat dingin. Rasa senang, gugup, takut, semua bercampur.

"Eyy...apa gunanya kami bersamamu? kami akan mendampingimu saat turun nanti. Jadi, rileks saja ya?" Jelas Yerin melegakkan.

"Benar, kau harus rileks. Kau harus kelihatan fresh nanti, jangan pucat seperti saat ini. Sekarang kau hanya perlu meyakinkan dirimu sendiri jika semua akan lancar dan baik-baik saja. Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan, lakukan berulang kali sampai dirimu tenang,eoh?" Chungha meyakinkanku, wajahnya sangat serius. Memang benar apa yang dikatakannya, aku akan menenangkan diriku sendiri.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Itu kulakukan berulang-ulang. Saat sudah agak rileks, aku menatap diriku sendiri di depan cermin.

Kau harus tenang, ini hanya pertunangan, bukan menikah. Nanti tidak perlu banyak bicara, cukup ikuti perintah dan melaksanakannya dengan baik.

Sibuk meyakinkan diriku sendiri, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar.

"Chagi, kau sudah siap kan? Ayo turun,"

Ny.Kim sudah menginterupsiku untuk keluar.

Aku berdiri untuk menghampiri Ny.Kim. Ny.Kim memandangku dengan mata berbinar.

"Omo! kau cantik sekali, dressmu membuat dirimu terlihat lebih dewasa dan feminim. Benar-benar pas. Sunmi pasti bangga melihat anaknya sudah dewasa dan tumbuh cantik seperti ini,"

Aku hanya tersenyum. Aku harap eomma bahagia dengan semua ini, membuatnya cepat sembuh dan mau berbicara.

"Taehyung pasti akan jatuh cinta untuk yang kedua kalinya padamu, ayo turun..kita sudah di tunggu"

Ny.Kim segera menggandeng lenganku dan mengajakku keluar dari kamar Taehyung. Memang aku sekarang berada di kamar Taehyung, karena acaranya di adakan di rumahnya yang memang luas ini.

^^

Author POV

Hae ra turun dari tangga yang diikuti dengan teman-temannya dari belakang. Seketika semua mata tertuju pada Hae ra. Tidak terlalu banyak, hanya saudara-saudara Taehyung, teman dekat, teman sekelas mereka, teman-teman smp dan semua seonsaengnim. Bahkan Lee Gaeun, guru yang pernah membencinyapun datang. Tampaknya hubungan mereka sudah membaik.

Semua menatap Hae ra dengan pandangan berbeda. Hae ra merasa risih sebenarnya, kegugupannya muncul kembali.

"Eomma, bagaimana ini? apa aku terlihat aneh? kenapa mereka memandangiku seperti itu?" Bisiknya pada Ny.Kim.

"Mereka memandangmu kagum, karena kau sangat cantik. Jadi, tenang saja. Kau hanya perlu berjalan tegap dan santai." Jelas Ny.Kim juga berbisik.

Hae ra menggigit bibir bawahnya saat sudah berada diantara orang-orang. Bahkan, Ny.Kim sudah melepaskannya. Dan teman-temannya yang semula menemaninya sudah bergabung dengan kekasih mereka masing-masing.

Dengan takut-takut, Hae ra menatap satu persatu orang-orang yang ada dihadapannya. Ternyata mereka semua sedang tersenyum padanya. Hae ra merasa sangat lega karena bayangannya yang negatif itu tidak terjadi. Hae ra balik tersenyum pada mereka.


Saat itu juga matanya bertemu dengan Taehyung. Lelaki yang akan menjadi tunangannya terlihat sangat berbeda. Dia 100% terlihat lebih tampan dari biasanya.

Merasa ditatap seperti itu, Hae ra merasa salah tingkah. Apalagi sekarang Taehyung menghampirinya.

Para tamu bersorak saat Taehyung sudah berada di hadapan gadisnya dan memberikan lengannya, supaya Hae ra bisa menggandengnya. Taehyung menuntun Hae ra untuk ke tempat pembawa acara berada. Disini sangat ketara jika Hae ra lah yang merasa paling gugup.

"Kau sangat cantik"

Kalimat itu keluar dari mulut Taehyung saat mereka sudah berdiri di hadapan para tamu.

Pipi Hae ra memerah mendengarnya. Kalimatnya singkat, namun mendebarkan baginya. Taehyung menggenggam tangannya erat, Hae ra mendongak untuk melihat wajah Taehyung. Ternyata dia terlihat sangat santai, bahkan tatapannya kali ini berbeda dari biasanya.

Hae ra merasa khawatir, sebenarnya Taehyung merasa senang atau biasa saja, wajahnya saja datar seperti itu.

"Aku juga merasa gugup jika kau ingin tau,"

Hae ra membulatkan matanya. Bagaimana bisa Taehyung membaca pikirannya?

"Kau cenayang?" Tanya Hae ra akhirnya.

Taehyung terkekeh kecil mendengar pertanyaan konyol dari gadisnya ini.

"Jika aku cenayang, dulu kita tidak akan berlama-lama menyelesaikan masalah kita,"

Hae ra menggangguk.

"Kau benar, jika kau cenanyang, kita tidak perlu belajar karena sudah tau soal apa saja yang akan keluar saat ujian,"

Taehyung mengelus punggung tangan Hae ra menggunakan ibu jarinya.
"Jangan ngelantur, lebih baik kita menyimak acaranya dengan baik. Sebentar lagi giliran kita."

Mendengar apa yang dikatakan Taehyung, Hae ra malah merasa merinding. Bulu kuduknya sampai berdiri. Iya, dia kembali gugup. Dia hanya takut melakukan kesalahan dan di tatap banyak orang karena memang dia tidak terbiasa.

Genggaman tangan Taehyung pada Hae ra menguat, Hae ra langsung menatap Taehyung yang ternyata sekarang menatapnya.

"Tidak perlu takut, kau tidak sendirian, aku bersamamu. Kita akan melewatinya bersama-sama." Taehyung meyakinkan Hae ra.

Sudah berulang kali dia mendapat kalimat seperti ini, namun ini akan jadi kalimat terakhir untuk meyakinkan dirinya. Dan tampaknya Hae ra sekarang merasa lebih percaya diri karena yang meyakinkannya adalah Taehyung sendiri.

"Giliran kita"

Hae ra terkejut karena Taehyung mengatakan itu. Dia menatap pembawa acara yang sedang tersenyum padanya. Semua orang juga terlihat antusias. Jadi sekarang adalah saatnya mereka bertukar cincin? ini juga alasan Taehyung meyakinkan dirinya sekali lagi. Dia tidak mendengar sama sekali apa yang dikatakan pembawa acara tadi karena berkutat dengan pikirannya sendiri.

Taehyung segera membalikkan tubuh Hae ra ke arahnya. Dia menatap Hae ra dalam-dalam dan menggenggam kedua tangannya.

"Sebelum aku memasangkan cincin padamu dan sebaliknya, aku akan meyakinkanmu sekali lagi. Aku mencintaimu, apapun akan aku lakukan untuk menjagamu. Aku ingin kau percaya padaku, dan aku juga akan selalu memercayaimu. Jika suatu saat ada sesuatu yang membuat hubungan kita buruk, aku harap kita bisa menyelesaikannya bersama-sama dengan baik, aku tidak ingin ada salah paham seperti dulu lagi. Aku benar-benar hancur tanpamu. Jadi, maukah kau menerima pertunangan ini?"

Hae ra menganggukan kepalanya pasti.
"Ne...aku menerima pertunangan ini,"

Semua orang terharu melihat Hae ra dan Taehyung, mereka pasangan yang romantis. Yerim meneteskan air matanya, dia menangis. Dia merasa pernah berpengaruh pada hubungan sahabatnya ini, bahkan pernah mencoba memisahkannya. Dan sekarang dia sadar, jika memang jodoh, sekuat apapun cara untuk memisahkannya, mereka akan kembali lagi bagaimanapun caranya. Suga seakan mengerti, dia memeluk Yerim. Dia mendekapnya, membawa Yerim dalam kehangatan. Suga mengelus rambut Yerim dan menenangkannya.

"Gwaenchana, sekarang mereka sudah bersama. Kau tidak perlu merasa bersalah," bisik Suga di sela pelukan mereka.

Yerim hanya mengangguk lemah, tapi Suga masih bisa merasakannya.

"Berhentilah menangis, nanti make up mu luntur. Kau juga tidak mau melewatkan acara terpenting mereka kan? sekarang hapus air matamu"

Kembali lagi pada Hae ra dan Taehyung.

Taehyung mengeluarkan sebuah kotak cantik dari sakunya.

Dia membukanya, dan isinya adalah dua cincin putih dengan ukuran berbeda yang sangat indah. Di dalamnya juga tertulis inisial H&T.

Mata Hae ra berbinar melihatnya. Dia memang tidak ikut mempersiapkan ini, Taehyung sudah menyiapkan semuanya. Dan ternyata pilihan Taehyung sesuai dengan seleranya. Lelakinya ini memang peka.

Sebelum memasangkan cincin, Taehyung menatap Hae ra sekilas dan tersenyum sangat manis, Hae ra saja sampai ikut tersenyum melihatnya.

Selesailah acara tukar cincin mereka yang diakhiri kecupan dari Taehyung pada kening Hae ra.

Semua orang bertepuk tangan riuh dan ada pula yang bersiul. Hae ra menatap ibunya yang sedang berada di sampingnya. Ny.Yoon sedang duduk di kursi roda, penampilannya sangat cantik, wajah mereka sangatlah mirip. Hae ra tersenyum dan menghampiri Ny.Yoon.

Hae ra memeluk ibunya dengan erat.
"Eomma...aku sudah bertunangan..."

"Eomma sangat senang. Jagalah hubungan kalian sampai menikah,"

Hae ra berhenti sejenak. Dia merasa kaget, siapa yang berbicara? apakah ibunya?

Hae ra melepas pelukan mereka dan menatap Ny.Yoon dengan tatapan bingung.

"Eomma...b-bicara??"

Ny.Yoon tersenyum.
"Bagaimana mungkin eomma tidak berbicara di hari penting anak eomma sendiri"

Seperti mendapat hadiah besar dari lotre, Hae ra merasa sangat bahagia. Akhirnya untuk sekian lama, dia bisa mendengar lagi suara ibunya yang terdengar lembut dan hangat.

Hae ra memeluk Ny.Yoon lagi.

"Ahh..eomma merindukan anak eomma, terimakasih karena kau tumbuh dengan sangat cantik"

"Hiks, eomma...aku merindukanmu...hiks, bagaimana bisa kau tega padaku...aku hidup sendiri tanpa ada eomma di sampingku"  Hae ra menangis menjadi jadi.

"Maafkan eomma, nak. eomma sangat stres karena appamu pergi, menghidupimu dan menyekolahkanmu butuh uang yang banyak. Eomma tidak kuat dengan pekerjaan eomma saat itu sehingga eomma menjadi seperti ini. Maafkan eomma,eoh?" Kata Ny.Yoon sembari mengelus punggung putrinya.

"Hiks..eomma jangan tinggalkan aku lagi, aku ingin kita hidup bersama"

"Apa putri eomma menderita? bagaimana hidupmu? ada orang baik yang mau menghidupimu?"

Hae ra melepas pelukan mereka.
"Eum..orang tua temanku yang menghidupiku, bahkan orang tua Taehyung juga. Eomma tidak perlu khawatir ya? Aku juga bekerja sambilan"

Ny.Yoon mengangguk.
"Sebenarnya Hana sudah menceritakannya padaku, aku akan segera menemui orang tua temanmu dan sangat berterima kasih padanya."

"Pasti, eomma. Mereka orang yang sangat baik"

"Eomma minta kau jangan memaksakan diri dengan bekerja sambilan. Eomma akan bekerja,"  

"Andwae. Eomma istirahat saja, aku yang akan bekerja"

"Eomma hanya akan merajut di rumah, dan hasilnya akan di jual, jadi eomma tidak akan begitu lelah. Jika kau menyukai pekerjaanmu, eomma tidak akan melarangmu, tapi ingat, jangan terlalu memaksakan diri"

Hae ra tersenyum lebar mendengarnya.

Seperti dunia milik mereka, Hae ra sampai tidak sadar jika Taehyung sedang menunggunya.

"Astaga, aku lupa jika masih ada acara"

Hae ra melihat sekelilingnya, semua orang termasuk Taehyung tersenyum hangat menatapnya.

"Kita perlu menyalami tamu kita, kajja" Taehyung segera menggenggam tangan Hae ra dan menariknya pada tamu mereka.

Benar saja, satu persatu tamu menyalami mereka. Tak segan-segan guru-guru mereka juga menyalami mereka.

"Selamat ya...."

Ketika mendengar suara yang sangat familiar, Hae ra langsung menolehkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang memberi ucapan padanya ini.

"Eonnie..." Hae ra memeluk LiSa dengan erat.

"Aku tidak menyangka jika kalian sudah bertunangan. Wahh...jinjja!"

Hae ra melepas pelukan mereka.
"Makanya, terima saja Jongin oppa jika eonnie tidak mau terus jomblo seperti itu"

Jongin yang sedari tadi di sebelah LiSa mengacungkan kedua jempol pada Hae ra.

LiSa memberi tatapan tajam pada Jongin.
"Lulus dengan baik dulu atau tidak sama sekali!"

Jongin menundukan kepalanya setelah mendapat ancaman dari LiSa, Hae ra dan Taehyung sontak tertawa bersamaan.

"Noona, kau tidak boleh galak seperti itu. Dia kan bosmu" kata Taehyung di sela tertawanya.

Seakan baru ingat jika Jongin adalah bosnya, LiSa langsung bungkam.

Hae ra malah semakin gencar menertawakan mereka.

"Ahh sudahlah, aku lapar. Kalau begitu kami makan dulu ya," kata LiSa mengalihkan pandangan.

"Sekali lagi selamat untuk kalian, aku harap hubungan kalian terus berjalan sampai menikah nanti," timpal Jongin.

"Pasti" ucap Taehyung mantap.

Setelah kepergian LiSa dan Jongin, mereka di sibukkan lagi dengan menyapa tamu yang lain.

Itu berlangsung beberapa menit sampai ada dua orang yang membuat Taehyung dan Hae ra merasa terkejut.

Dua orang itu tak lain adalah Daniel dan....Eunji.

"Hai"

Hae ra menganga melihat dua orang yang sudah tepat berada di hadapannya itu. Tampaknya Taehyung juga sama.

Daniel melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Hae ra dan Taehyung bergantian. Sedangkan Eunji diam saja.

"D-daniel..benarkah itu kau? Dan...E-eunji eonnie?"

Daniel dan Eunji saling melempar pandang.

"Benar ini kami. Kenapa kau ini?"

Hae ra memperbaiki ekspresi wajahnya lagi, dia tersenyum paksa.

"Ah, gwaenchana. Kenapa sunbae bisa disini?"

Daniel terkekeh dan mencubit pipi Hae ra gemas.
"Bukankah kalian mengundang kami? apa kalian lupa? Dan, bukankah kau pernah bilang padaku jika menunggu kedatanganku bersama Eunji?"

Memang benar jika Hae ra dan Taehyung sepakat mengundang mereka. Awalnya sih hanya Daniel saja, tapi setelah dipikir-pikir mereka juga harus mengundang Eunji yang memang tinggal bersama Daniel juga.

"I-iya sih, tapi kan disaat kalian sudah--"

"Kami sudah baikan,"

Perkataan Hae ra terpotong karena Eunji mendahuluinya.

Seakan mengerti keadaan, Daniel mencoba mencairkan suasana.

"Eunji sudah menerimaku sebagai tunangannya jika kalian ingin tau,"

"Jinjja??"

Bukan Hae ra yang mengatakan itu, tapi Taehyung.

Daniel menoleh kearah Taehyung.

"Benar. Dan kami datang kesini karena ingin mengucapkan selamat untuk kalian. Semoga kalian selalu bahagia dan bisa mempertahankan hubungan kalian sampai menikah nanti," kata Daniel sembari merangkul Eunji.

"Selamat ya..aku harap kalian bahagia dengan hubungan ini" kata Eunji dengan tersenyum. Bukan evil smile yang ditunjukkannya, melainkan sebuah senyuman yang tulus. Berbeda dengan Eunji yang dulu, tersenyum tapi dibalik senyuman itu ada sesuatu yang jahat. Tapi kali ini terlihat sekali jika dia tulus.

Hae ra dan Taehyung saling bertukar pandang karena merasa bingung dengan perubahan drastis ini.

"N-ne, gomawoyo sunbae..." kata Hae ra dengan wajah setengah bingung.

"Aku harap hubungan kalian juga baik-baik saja dan kalian selalu bahagia" ucap Taehyung dengan tenang.

Daniel hanya tersenyum menanggapi.

"Hae ra, bisakah kita bicara berdua?"

Hening untuk beberapa saat.

Hae ra memandang Taehyung, dan Taehyung menganggukan kepalanya.

"Tenang saja, dia hanya ingin bicara denganmu" timpal Daniel meyakinkan.

Hae ra menghela nafas pelan.

"Baiklah, ayo eonnie ikut aku.."

^^

Hae ra POV

Aku sebenarnya agak was-was saat berjalan bersama dengan Eunji eonnie. Kami juga berjalan dalam diam, sampai kami sudah sampai di balkon.

"Eonnie, kau sedang tidak ada maksud lain padaku kan?" Tanyaku to the point. Aku tidak boleh lengah.

Eunji eonnie malah berjalan mendekati pagar pembatas dan menatap langit.

"Tadinya aku berpikir begitu,"

Aku membulatkan mataku tak percaya, manusia macam apa dia ini? kenapa pikirannya jahat sekali?

"Tapi, aku mengurungkan niatku. Aku pikir-pikir lagi tidak ada gunanya aku melakukan sesuatu padamu. Karena kenyataannya aku tidak akan bisa bersama Taehyung, dan dia pasti akan tetap mencintaimu"

Aku menghembuskan nafasku lega. Lalu, kucoba untuk mendekat kearahnya.

"Aku sudah menerima Daniel. Ya, meskipun belum sepenuhnya. Rasanya sulit sekali, karena jujur aku belum bisa melupakan Taehyung. Tapi aku sedang mencobanya. Aku tidak mau jika berada terus-menerus didalam kesedihan. Aku butuh bahagia, dan aku rasa yang bisa memberikanku kebahagiaan adalah, Daniel."

"Benar, Daniel sunbae selalu berjuang untuk dirimu. Dia tidak peduli apapun yang eonnie lakukan, asal dia bisa bersamamu. Dia itu...orang yang sangat sabar, dia mencintaimu tulus"

"Arra" Eunji eonnie menjawab dengan cepat.

"...maka dari itu, aku akan mencoba menerimanya. Aku juga tidak ingin mengecewakan orang tuaku lagi. Mereka menyayangi Daniel sama seperti menyayangiku, jadi bagaimanapun aku akan berusaha keras"

Aku menggangguk angguk mendengar apa yang di ucapkan Eunji eonnie. Satu fakta yang kuketahui, dia ternyata memang orang yang dingin. Bicara saja seperti itu, tanpa ekspresi, hampir mirip dengan Suga sunbae.

Tiba-tiba Eunji memelukku.

"Mianhae...aku tau jika diriku jahat. Entah sampai kapan diriku seperti itu, tapi sejujurnya aku juga tidak bisa mengontrolnya. Seperti...seperti itu sudah melekat pada diriku. Aku akan berusaha untuk mengontrol diriku lebih baik lagi, Daniel juga berjanji akan membantuku. Entahlah, aku tidak tau apa lagi yang harus kuucapkan padamu, padahal banyak sekali kesalahan yang telah kuperbuat. Aku tidak pandai berbicara jika begini, tapi aku hanya ingin meminta maaf padamu walau sebenarnya kesalahanku tak termanfaakan..jika kau tidak mau memaafkanku, aku tidak apa-apa"

Aku shock dengan perlakuan Eunji eonnie barusan, apalagi pernyataannya itu. Ini membingungkan untukku. Tapi aku tau jika dia meminta maaf padaku dengan tulus.

Aku membalas pelukannya dan mengelus punggungnya.
"Gwaenchana. Eonnie, apapun kesalahanmu, jika kau mau menyadarinya dan berani meminta maaf, itu sudah cukup. Eonnie mau menerima Daniel sunbae saja aku sudah merasa lega. Eonnie tidak perlu khawatir, karena aku sudah memaafkan eonnie saat sebelum kalian meninggalkan Korea. Kau tau? aku tidak bisa berlama-lama membenci seseorang." Kataku dengan kekehan agar suasana tidak terlalu serius.

Eunji eonnie melepaskan pelukan kami dan menatapku dengan senyuman.

"Kau memang gadis baik. Aku salah menilaimu, pantas saja teman-temanmu setia padamu"

Baru saja aku ingin menjawab, suara tepuk tangan riuh mengagetkanku.

Ternyata itu adalah Taehyung, Daniel, Yerim, Yerin, Chungha, Jimin sunbae dan Suga sunbae.

"Aish...air mata sialan! kenapa kau terus saja keluar?? Berhentilah, jangan mempermalukanku!"

Daniel sunbae terus saja mengumpat menyalahkan air matanya yang keluar, padahal air matanya tidak salah sama sekali.

Eunji eonnie menghampiri Daniel yang sedang sibuk dengan air matanya.
"Daniel, kau menangis? apa gunanya otot lenganmu yang berbentuk jika kau ternyata cengeng sekali" ejeknya.

"Aniyo, aku tidak menangis." Jawab Daniel cepat sembari mengusap air matanya.

Gelak tawa dari semua orang yang berada disini terdengar begitu saja. Bahkan Daniel yang di tertawakan juga ikut tertawa.

"Hei..lihatlah bintangnya" Kata Jimin sunbae tiba-tiba yang tengah menatap langit.

Kami semua sontak menghampiri Jimin yang berada di pagar pembatas dan ikut menatap langit.

Benar, bintangnya indah dan banyak sekali, tidak seperti malam-malam sebelumnya.

Tempatku berdiri tepat bersebelahan dengan Taehyung. Dan kurasa kami sama-sama menikmati pemandangan ini.

Tiba-tiba ada sebuah tangan hangat yang sedang menggenggam tanganku. Tanpa kulihatpun aku tau jika itu tangan Taehyung. Sangat terasa jelas sekali.

"Hae ra, apa kau tidak menyadari sesuatu?" Bisik Taehyung.

"Apa?"

"Beberapa dari kita semua, cinta pertamanya tidak ada yang berhasil"

Aku berpikir sejenak.

Benar, memang diantara aku, Taehyung, Suga sunbae dan Yerim tidak berhasil dengan cinta pertama kita.

Aku dengan sunbaeku dulu.

Taehyung dengan Yerim.

Yerim dengan Taehyung.

Dan, Suga sunbae dengan seseorang yang sudah meninggalkan dunia sebelum dia sempat menyatakan perasaannya.

Diantara kami, perasaan Taehyung dan Yerimlah yang memang terbalas. Tapi karena takdir, mereka tidak bisa bersatu.

"Bagaimana jika kita foto bersama?" kata Yerin tiba-tiba.

"Wah, benar juga, kita harus foto bersama.." -Yerim.

"Aku sedang tidak membawa kamera, bagaimana mau berfoto?" kata Suga sunbae yang membuat wajah mereka semua di tekuk.

"Tidak perlu kamera, pakai ponsel saja!" seru Chungha.

"Kalau begitu pakai ponselku saja," Eunji eonnie menawarkan ponselnya yang memang terlihat paling mahal diantara milik kami.

"Siapa yang akan memotret?" Tanya Jimin sunbae.

Tidak ada yang menjawab. Bahkan kami semua saling pandang, sampai akhirnya ada yang mengalah.

"Aku saja yang memotret" usul Daniel yang menerima langsung ponsel Eunji.

Baru saja Daniel sunbae mengaplikasikan kamera di ponsel Eunji eonnie, Taehyung bersuara dan membuat Daniel sunbae berhenti.

"Kenapa kita tidak selfie saja? tidak perlu formal, kita bergaya bebas saja. Bagaimana?" Tanya Taehyung dengan menaik turunkan alisnya. Yah, Kim Taehyung yang konyol namun cerdas itu sudah kembali seperti dirinya lagi.

"Aku setuju, kita selfie saja supaya lebih terlihat akrab" timpalku akhirnya.

Semua mengangguk setuju.

"Baiklah, aku yang akan memegang kameranya. Sekarang berposelah sesuka kalian." Kata Daniel sunbae dengan semangat.

.

.

.

Beberapa menit kami habiskan hanya dengan berfoto. Bahkan galeri Eunji eonnie yang tidak terlalu banyak foto sekarang penuh. Dan itu semua foto kami.

Mereka semua termasuk Taehyung sedang berebut untuk melihat hasilnya.

Melihat kami semua akrab begini membuatku mengingat keinginanku sejak dulu.

Keinginan melihat semua orang bahagia dengan milik mereka masing-masing. Tidak saling menyakiti. Bahkan dulu aku berpikir untuk mengorbankan apapun untuk orang yang kusayangi. Namun jika memang takdir memilih jalan lain, kita semua hanya bisa menjalaninya. Ibarat melewati jalan bergeronjal terlebih dahulu  sebelum akhirnya melewati jalan halus.

"Hae ra! jangan melamun, ayo kita lihat hasilnya bersama" seru Taehyung.

Aku tersadar dari lamunanku dan segera bergabung dengan mereka. Bergabung dengan kebahagiaanku yang sekarang.

Di luasnya langit malam
Kita melihat bintang bertabur
Di balik hari ini yang tak tergantikan
Hari esok akan lahir


Tak akan kulupa
Bersama denganmu
Berbagi kehangatan
Dapat kurasa
Kaulah yang akan menyinari masa depanku

Bagai kesedihan yang gugur dan berlipat ganda
Membuatnya lambat laun sirna
Selalu dan selamanya


Tak akan kulupa
Aku yakin bertemu denganmu
Akan melahirkan harapan baru
Karena itu sekarang aku ingin melindungimu sepenuhnya

Melindungi semuanya

White Wishes~


END.

######

Hai readers...sebelumnya aku minta maaf kalau tiba-tiba udah ending. Jujur aku bingung mau gimana kalau mau di perpanjang. Aku minta maaf juga karena endingnya nggak sesuai atau belum pas di hati para readers. Tapi aku bener-bener berterima kasih sama kalian semua karena udah mau dukung aku untuk buat cerita ini, mau baca sampai selesai, memberi suara dan memberi komentar. Pokoknya penyemangatlah.

Terima kasih banyak yaa😊😁😇

Salam manis dari Yoora^^

Continue Reading

You'll Also Like

4.7K 862 7
A short story Taehyung x Yn Aku tak masalah jika bagimu aku yang kedua... Selagi kau membalas perasaanku dan juga menyayangiku, aku tak apa-apa... Os...
303 187 15
[ FOLLOW SEBELUM BACA ] -------------------------------------------------- ♡ A Story Teen Fiction By D'Maya ♡ ...
3.8K 128 19
Genre misteri mempunyai penggemar sendiri. Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek misteri karya Ikhwanul Halim. Jangan dibaca kalau sedang sendiri...
37.7K 1K 149
BTS songs' lyrics {Albums} start from: ❇️Love Yourself: Her (2017) ❇️Hope World [JHope Mixtape] ❇️Face Yourself [Japanese Version] ❇️Love Yourself: T...