White Wishes [Taehyung BTS] ✔

By Jungkookie1273

98.8K 6.8K 317

Sekali lagi aku membuatmu kecewa..sungguh hubungan ini lebih penting dari apapun. Dan menyakiti seseorang yan... More

Intro
1#Hari kelulusanku
2#Senior High School
3#Pertemuan kecil
4#Awal
5#Pertemuan yang tak terduga
6#Teman masa kecil
7#Stalker?
8#Melelahkan
9#Pembalasan
10#Penasaran
11#Heart
12#Ungkapan
13#Teman yang lain
14#Falling in love
15#Keberanian
Baca^^
16#Alien mesum gila!
17#First kiss
18#Memulai
19#NgeFly
20#Kekasih?
21#Perjodohan
22#Secret
happy birthday to my husband
23#terungkap
24#Problem
25#Rasa lain
26#Meluap
27#Hurt
28#LiSa story
29#Rahasia yang terungkap
perkenalan Yerin-Chungha
30#Tuduhan
31#Rumit
32#Kesadaran
33#Keegoisan
35#Perubahan aneh
36#Semua tidak terduga
37#Hurt-2
38#Teman Palsu
39#Pasangan aneh
40#Rindu
41#Terungkap?
42#Pertunjukan
Baca^^
43#Usaha
44#Yes or No?
45#Kesekian kali
46#END
New FF

34#Terlambat?

1.5K 116 12
By Jungkookie1273

Author POV

Semenjak kejadian di depan rumahnya dengan Jongin, Taehyung terlihat seperti orang gila. Saat kemarin ke sekolah pun penampilannya kusut, rambut tidak di sisir dengan rapi bahkan saat jam pelajaran dia tidak fokus sama sekali. Well, dimana Taehyung yang seperti dulu? Setidaknya seperti itulah pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiran orang-orang yang mengenalnya.

Terlebih ibunya, dia terheran melihat anak semata wayangnya bersikap aneh. Biasanya ceria, bahkan selalu bersikap konyol yang membuat suasana di tengah keluarganya mencair. Seperti saat ini, Taehyung sama sekali tidak ada semangat-semangatnya. Kebiasaan setelah bangun tidurnya juga dilupakan.

Minum banana milk yang berada di dalam kulkas.

"Taehyung-ah...apa kau baik-baik saja? eomma lihat akhir-akhir ini kau terlihat seperti pendiam" tanya Ny.Kim yang sedang sarapan berdua dengan Taehyung. Kalau Tn.Kim, dia sudah berangkat pagi-pagi tadi, karena harus melakukan perjalanan ke Busan.

Taehyung tengah mengunyah roti panggangnya dan menatap ibunya dengan flat.

"gwaenchana," jawabnya singkat lalu kembali melahap rotinya lagi.

"Bagaimana kabar Hae ra? eomma rindu padanya. Apakah kau bisa membawanya kesini setelah pulang sekolah nanti? Eomma juga ingin memberitahu jika keadaan eommanya sudah membaik" kata Ny.Kim yang sekarang baru melahap roti panggangnya.

Taehyung menghentikan aksi mengunyah makanannya, dia meletakkan sisa roti yang sebenarnya tinggal satu gigitan saja sudah habis.

"Eomma tau kan jika pulang sekolah dia bekerja? jadi aku tidak bisa membawanya kesini"

Ny.Kim terkejut, air muka anaknya berubah menjadi agak...menakutkan.

"Tapi, hanya sebentar saja....apakah tidak bisa?"

Srek

Taehyung berdiri dari tempat duduknya yang membuat kursinya bergeser.

"Ah eomma..aku harus segera mandi, jika tidak aku akan terlambat ke sekolah."

Taehyung tanpa menatap mata Ny.Kim langsung menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Ny.Kim hanya menatap anaknya dengan perasaan sendu.

"Eomma tau kau tidak baik-baik saja, pasti juga menyangkut Hae ra kan?  eomma tidak akan ikut campur, kalian sudah dewasa. Eomma yakin pasti kalian bisa menyelesaikan masalah kalian sendiri" kata Ny.Kim dalam hati. Karena dia sebenarnya sudah menyadari semenjak dia bertemu Hae ra di tempat Ny.Yoon dirawat, Hae ra tidak di temani Taehyung. Dan selalu mengalihkan pembicaraan. Sama halnya dengan anaknya sendiri.

^^

LiSa pagi-pagi begini sudah berada di tempat kerja, sebenarnya bukan apa-apa. Hanya saja dia sedang ada janji dengan Hae ra, janji jalan-jalan pagi. Yang mengajaknya adalah Hae ra dengan dalih dia ingin bersenang-senang, melupakan beban sejenak sembari menghirup oksigen di pagi hari yang begitu segar.

Tapi sudah lima belas menit LiSa menungguinya, Hae ra belum juga datang. Karena merasa bosan, jadi dia membuka chatroom di ponselnya dan mengetikkan pesan untuk seseorang.

To : Jongin

Sudah baikan?


Baru saja meletakkan ponselnya, sudah ada pesan balasan.

Cepat sekali, apa dia akan pergi ke sekolah? Tapi ini masih terlalu pagi


From : Jongin

Sangat baik. Ini berkat dirimu juga. Bahkan sekarang aku baru mau mandi


To : Jongin

Oh. Apa aku menganggumu? kalau begitu sekarang mandilah. Aku hanya ingin tau keadaanmu.

Karena sangat fokus, LiSa tidak menyadari kehadiran Hae ra yang ternyata sudah duduk di sebelahnya dan senyum-senyum sendiri membaca pesannya.

"EONNIE!!" Hae ra berteriak tepat di telinga LiSa bermaksud iseng.

"Kamchagiya!!" hampir saja LiSa menjatuhkan ponselnya akibat ulah Hae ra, untung dengan sigap dia menangkap ponselnya lagi.


"Ya! Yoon Hae ra! kau sudah gila?? Aishh aku tau kau sedang frustasi, tapi tidak begini juga cara melampiaskannya. Kau tau? telingaku berdengung." Omel LiSa sambil memegangi telinganya yang memang berdengung.


Yang di omeli malah menyengir bodoh. Seperti tidak melakukan kesalahan apapun. Kalau bukan sedang ada masalah, LiSa sudah pasti akan membalasnya habis-habisan.


"Eonnie...aku tidak sedang frustasi. Heol, Aku hanya sedang bersemangat saja. Ah iya, mian..aku terlambat karena tadi aku sedang menikmati mandi pagiku"


LiSa menatapnya dengan tajam, bisa-bisanya gadis ini bersantai-santai, padahal dia yang membuat janji. Tapi bukannya takut, Hae ra malah terkekeh.


"Eonnie, kau sangat tidak pantas jika marah. Lihatlah...wajahmu absurd. Hahahaha" Hae ra tertawa begitu saja, padahal disini tidak ada yang lucu.


Merasa LiSa tidak berubah ekspresi sama sekali, Hae ra menghentikan tawanya.


"Baiklah. Baiklah. Aku minta maaf ya? aku tidak akan membuatmu marah lagi. Ah..tapi tidak ada ruginya juga kan eonnie menungguku, kulihat eonnie sangat fokus saat bertukar pesan dengan Bos sampai-sampai tidak menyadari kehadiranku" tanya Hae ra dengan santai.


LiSa menghembuskan nafas. Hae ra benar-benar menyebalkan. Dalam sehari saja dia sudah berubah, yang semula bersikap tenang sekarang sebaliknya. Bahkan lebih gila lagi. Tapi setidaknya dengan bersikap begitu dia jadi tidak larut dalam kesedihannya. Jadi baguskan? LiSa hanya harus menghadapinya dengan lebih sabar lagi.


"Eonnie...sebenarnya aku ingin menanyakan ini dari kemarin. Ehm, tapi aku tidak sempat karena eonnie yang terlihat fokus pada Jongin oppa" Hae ra sekarang terlihat lebih serius.


"Kau ingin menanyakan apa?"

"Kenapa wajah Jongin oppa babak belur? dia datang kerja di pagi hari, bukannya dia sekolah? eonnie juga terlihat sangat perhatian padanya, sebenarnya Jongin oppa kenapa?"


LiSa tidak terkejut mendengar pertanyaan ini, karena dia sudah mengira pasti Hae ra akan menanyakan perihal luka Jongin di wajahnya.


Hae ra masih tampak menunggu jawaban dari LiSa. Tapi LiSa seperti gelisah, antara iya atau tidak, dia bingung menjelaskannya.

*Flashback on*

Jongin membiarkan luka diwajahnya dan darah yang mengalir di sudut bibirnya begitu saja. Bukannya ke klinik atau setidaknya pulang ke rumah, dia malah pergi ke apartemen LiSa.

Tok tok tok

Tok tok tok

LiSa agak was-was untuk membukakan pintu, karena ini juga sudah malam. Tapi dia tetap membukakan pintu, siapa tau ada hal penting.

Saat sudah tau siapa yang datang...

"Omo! J-jongin...k-kenapa dengan wajahmu??"

"Bisakah kau mengobatiku? Kau menyimpan kotak P3K kan?"

Dengan wajah panik dia menggenggam lengan Jongin.

"Kita ke klinik saja, aku akan menemanimu"

LiSa berniat menutup pintu tapi Jongin menahannya.

"Aku kesini karena ingin kau saja yang mengobatiku, bisa kan?" Tanya Jongin dengan mimik wajah memohon. Itu sungguh membuat hati LiSa luluh. Dia tidak tega dengan keadaan Jongin yang sangat kacau.

"Arraseo"

Sesekali Jongin meringis saat LiSa menyentuh luka-lukanya dengan kapas, padahal LiSa sebisa mungkin menyentunya lembut. Tapi tetap saja, lukanya tidak biasa. Siapa orang yang sudah memukulnya dengan brutal?

Saat sudah selesai, LiSa menutup kembali kotak P3Knya. Dia menatap Jongin seperti meminta penjelasan.

"Sekarang katakan padaku, apa kau habis bertengkar dengan preman? lukamu tidak biasa."

Awalnya Jongin tidak ingin membuka mulut. Tapi LiSa tetap memaksanya. Jika dia sudah berniat pergi ke apartemen LiSa. Dia juga harus mau menjelaskan alasan dirinya babak belur.

"Aku baru kembali dari rumah Taehyung"

"Mwo? Taehyung? Untuk apa??"

"Saat kejadian ribut di tempat kerja, aku mengikuti kemana Taehyung pergi, kemanapun dia pergi aku mengikutinya karena aku ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi diantara diriku dan Hae ra. Jujur itu sangat melelahkan karena setelah dia mengantar seorang gadis, dia memutar-mutar mobilnya tak tentu arah, dan itu sangat lama. Aku hampir saja menyerah tapi ternyata dia sudah membelokkan mobilnya ke sebuah rumah, aku kira itu rumahnya. Aku memarkirkan mobilku di depan pagarnya, awalnya aku ingin masuk, tapi dia sudah buru-buru ke dalam rumahnya. Jadi aku menunggu, saat itu aku berniat mengunjunginya lagi di hari esok, tapi ternyata dia keluar, dia seperti orang yang putus asa. Dengan keberanian aku menghampirinya"

LiSa masih setia mendengarkan penjelasan Jongin yang membuatnya harus memutar otaknya kembali untuk merangkai kemana arah Jongin bicara.

"Saat dia melihat kehadiranku, dia marah dan memukulku habis-habisan. Aku membiarkannya karena aku memang pantas mendapatkannya. Setelah dia tenang, aku mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Lalu dia memukulku lagi"

"Dan kau tidak membalasnya?"

"Ani. Aku tidak mau membalasnya. Aku hanya ingin ini impas dan kuanggap itu sebagai hukumanku"

"Pabo! ini memang salahmu! kenapa kau dengan seenak jidat memeluk dan mencium orang yang notabennya memiliki kekasih??"

Jongin hanya menunduk.

"Lalu kenapa kau kesini? Bukannya ke klinik atau pulang"

"Aku malas pulang. Bolehkan aku menginap disini?"

LiSa membulatkan matanya.
"Mwo?? kau tau kan jika disini hanya ada satu kamar. Lalu kau mau tidur dimana??"

"Aku bisa tidur di sofa ini. Jebal...sehari saja biarkan aku menginap"

Mendengar Jongin memohon lagi, LiSa hanya bisa pasrah menuruti keinginan Jongin. Hatinya memang sangat lemah jika berhadapan dengan Jongin. Toh apartemen ini juga Jongin yang memberinya.

"Baiklah"

Dan keesokan harinya, bukannya ke sekolah, Jongin malah ikut LiSa pagi-pagi ke tempat kerja. Sontak itu membuat semua pegawai termasuk Hae ra terheran-heran melihat Bosnya yang datang pagi, biasanya kan dia sekolah dulu. Ditambah keadaannya yang babak belur, itu mengundang banyak pertanyaan. LiSa hari itu juga tidak fokus bekerja, dia mengurus Jongin yang sangat manja.

*Flashback off*

Apa salahnya jika LiSa mengatakan alasan Jongin babak belur?  Jongin juga tidak mengatakan larangan untuk menceritakannya pada Hae ra.

"Eonnie....kenapa malah melamun?"


"Baiklah akan kuceritakan"

LiSa menceritakan kronologis Jongin babak belur.

"Untuk apa Jongin oppa melakukannya?? Dia itu sekeras batu. Percuma menjelaskan apapun padanya"


LiSa menatap tidak percaya pada Hae ra. Apakah Hae ra membenci Taehyung?


"Tapi setidaknya Taehyung sudah mendengarkan penjelasan Jongin. Setelah itu terserah dia mau percaya atau tidak. Jika kalian memang jodoh, pasti akan kembali"


Pikiran Hae ra membenarkan perkataan LiSa. Jika memang jodoh, pasti akan kembali. Maka dari itu, sekarang dia tidak akan terlalu larut dalam kesedihan. Sebisa mungkin selama dia di skors, dia harus bersenang-senang sebelum akhirnya dia kembali lagi ke sekolah yang sekarang terasa sangat horror baginya.


"Eonnie...jika kita tidak pergi sekarang, hawanya tidak akan sejuk lagi. Kajja! kita jalan sekarang"

.

.


.

"Wah...gedung ini tua, tapi ramai juga ya?" Seru Hae ra saat melihat gedung yang terlihat tua, tapi banyak mobil dan truck yang terparkir disana.


LiSa sontak mendorong dahi Hae ra dengan telunjuknya.

"Pabo! kau tidak tau jika disini sedang ada syuting film??"


Hae ra menatap LiSa dengan tatapan polosnya. LiSa memutar kedua bola matanya.

"Makanya sekali-sekali update sosial media! Jangan buku saja yang kau urusi"


"Ahh..kalau memang benar disini tempat syuting film, tolong ambilkan foto untukku ya eonnie?? aku ingin menguploadnya ke instagram. Koleksi fotoku disana benar-benar bisa dihitung dengan jari"


Kata Hae ra sembari menyerahkan ponselnya.

"Kalau begitu akan kuhitung. Hana, dul, set"


Hae ra tampak kebingungan dengan gaya apa yang akan dia praktekan. Alhasil dia hanya jongkok dengan ekspresi absurdnya.

LiSa terkekeh.


Dia memang tidak bisa gaya atau bagaimana? tapi foto di instagram milik Taehyung gayanya lucu. Ah aku yakin pasti Taehyung yang mengarahkannya untuk bergaya seperti itu

"Sudah apa belum?" Tanya Hae ra yang masih berjongkok.

LiSa hanya bergumam sebagai tanda jawabannya. Dengan antusias Hae ra segera mendekat dan ingin melihat hasil fotonya.


Hae ra mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa fotonya sama semua??"


LiSa mengendikan bahunya.
"Kau kan dari tadi hanya bergaya seperti itu"


"Ck. Yasudahlah. Aku akan mengupload yang ini saja"


Hae ra tampak fokus dengan acara mengupload fotonya.


"Astaga. Hae ra...sebaiknya kita kembali sekarang. Satu jam lagi waktu untuk membuka Toko. Pasti pegawai yang lain sudah menunggu di depan" kata LiSa dengan panik.


"Jinjja??" Hae ra melihat layar ponselnya.

"...ah benar juga, tidak terasa kita sudah pergi selama dua jam. Yasudah. Kajja! Kita kembali"

^^


Sekolah

Taehyung memasuki kelasnya dengan malas-malasan. Dia tidak mempedulikan tatapan siswa di kelasnya. Mereka seperti menatap Taehyung iba. Saat dia sudah dudukpun mereka masih menatapnya. Bahkan dia sempat mendengar.

"Kasihan Taehyung..dia pasti merasa terbebani memiliki kekasih pembohong seperti Hae ra"

"Sudah kubilang Taehyung lebih cocok dengan Eunji sunbae"

Dengan kesal, Taehyung menyumpal telinganya dengan earphone. Dia mendengarkan lagu yang diputar secara random agar suara mereka yang memuakkan tidak terdengar.


Dia melirik meja disebelah kirinya.


Apa Hae ra tidak ke sekolah lagi? sebenarnya dia kenapa?


Karena bingung harus apa, Taehyung dengan iseng membuka instagram, dia ingin melihat akun Hae ra karena dia benar-benar rindu dengan sosok ini. Bahkan foto Hae ra yang ada di akunnya tidak di hapus.

Dengan hati bergemuruh, tangan Taehyung bergetar, dia melihat postingan Hae ra yang baru. Jarang sekali Hae ra memosting, kirimannya saja hanya 5 foto, total 6 foto dengan yang baru.


Haerayoon07

45 like

Haerayoon07 Pagi yang indah dengan aroma khas yang menyejukkan. Bersyukur dengan nikmat Tuhan yang ada. Lalisaxx


6 komentar

Jyerin : kyaa!! Hae ra...aku disini menderita karena tidak ada kau. Tapi kau malah bersenang-senang. Aaa tau begini aku membolos saja😭😭

Pjm_13 : Jyerin hei kenapa kau sedih? kan ada aku. Biarkan Hae ra bersenang-senang.

Chaeyongtwc_ : tidak tau malu! Di skors bukannya merenungi kesalahan tapi malah bersenang-senang 😬😡

SooAhj3j : Sadarlah atas kesalahanmu! kau seperti tidak punya beban sama sekali! 😾

Jungeunbi22 : eonnie imut sekali, cantik😍 jangan di tanggapi komentar orang-orang sirik ☝

Unknown : salam kenal ya pencuri cantik😈

10 menit yang lalu

Sudah cukup! Sebenarnya ada apa ini?? Kenapa Hae ra tidak kunjung masuk sekolah?? kenapa dia malah pergi??


Karena dia sempat membaca komentar teman sekelasnya yang seperti tidak bersahabat. Dia berdiri yang membuat bunyi nyaring akibat gesekan kursinya.


"Hei kalian" suara Taehyung menginterupsi semua siswa di kelasnya yang membuat mereka menghentikan aktivitas dan menatap kearah Taehyung.


Dia sebenarnya ingin menanyakan ini pada Yerin, tapi Yerin tidak ada, yang ada hanya tasnya. Itupun kalau orangnya ada, Yerin juga tidak ingin bicara padanya.


"Apa yang terjadi pada Hae ra?? Kenapa dia selalu tidak masuk sekolah?? Lalu, kenapa akhir-akhir ini dia di bully?! Dan semua orang mengatainya pencuri??"


Hening.

Semua orang saling bertatapan, tidak ada juga yang berniat menjawab.


Dengan menahan emosi, Taehyung bertanya sekali lagi.
"Apa kalian semua bisu?? kenapa tidak ada yang menjawab??"

Salah satu siswa akhirnya menjawab.
"Kau pasti sudah tau alasan pertama dia di bully, yah..karena dia jalang. Alasan kedua, dia ketahuan memalsukan identitasnya agar dia di anggap sebagai orang kaya, dan yang ketiga, dia melakukan kesalahan. Dia mencuri barang-barang milik anak kelas 2-3 dan akhirnya di skors satu minggu"

Mendengar itu Taehyung mengepalkan tangannya. Kuku-kukunya sampai memucat.


Dia merasa pedih. Jadi selama ini Hae ra di skors. Kenapa dia baru mengetahuinya? Salahkan saja karena dia memang tidak mau mencari tau, dia selama ini selalu menghindar ke Rooftop. Yang membuatnya aneh, Hae ra tidak mungkin melakukan itu semua. Dia tidak jalang, jika masalah memalsukan identitasnya Taehyung tau, Hae ra sudah cerita jika yang menyarankan itu adalah orang tua Yerim, lalu ketiga? Alasan macam apa ini? Mencuri? Sangat tidak mungkin jika Hae ra melalukan hal buruk itu. Hati Taehyung tertohok. Dia gila karena selama ini membiarkan Hae ra di bully. Terlambat memang jika sekarang dia ingin menjadi pahlawan untuk Hae ra dan ingin melindunginya. Tapi sekarang mungkin masih bisa, dia akan membersihkan nama baik Hae ra. Gadisnya pasti tidak melakukan kesalahan apapun, dia yakin ini fitnah.


"Dan kalian percaya saja jika dia mencuri? dimana perasaan kalian sebagai teman?" Setelah mengatakan itu, Taehyung keluar kelas. Dia ingin mencari tau semuanya.


Dia coba mengingat saat terakhir kali dia bertemu Hae ra di sekolah. Ya, waktu Hae ra di lempari telur.


Dengan kalut, Taehyung menuju ruang CCTV. Dia tidak memukirkan apapun kecuali yang dia tuju.


Didalam sana belum ada penjaga datang. Jadi dengan seenaknya dia mencari rekaman pada tanggal Hae ra terakhir ke sekolah. Dia ingin melihat semuanya.


Lama dia mencari, yang ada hanya rekaman tidak penting. Itupun saat Hae ra memasuki kelas 2-3, selanjutnya tidak ada lagi. Ini benar-benar aneh.


"Sudah mulai sadar rupanya.."

.


.


.

Rooftop

Andalan siswa untuk membolos pelajaran adalah pergi kesini. Tampak dari bawah ada dua lelaki yang menyender di pembatas.


Mereka belum membuka suara, hanya suara angin saja yang ada.


"Hei pengecut. Sudah mulai menyadari kesalahanmu?"


Taehyung hanya menunduk. Dia tidak membantah perkataan orang ini, karena dia membenarkan jika dirinya memang pengecut.

"Aku tau aku salah. Saat itu hanya emosi yang menguasaiku. Ego juga mendominasi perasaanku sampai aku tidak mau tau apapun tentangnya, bahkan saat tau dia di bully, aku hanya diam saja" Taehyung semakin menunduk, matanya berkaca-kaca. Di tahan mati-matian air mata yang hampir keluar. Dia tidak peduli jika dia lelaki. Lelaki juga bisa menangis kan?


"Kau mau membantunya dengan mencari bukti dari CCTV?"

Taehyung mendongak menatap lawan bicaranya.


"Hyung tau?"


Ya, orang ini Suga.

"Aku sudah mencarinya jauh hari, tapi sepertinya ada orang yang sengaja menghilangkan rekaman di bagian yang penting"


Taehyung mendengus. Dia merasa pusing memikirkan masalah hidupnya. Ini pasti tidak mudah.

"Lalu aku harus bagaimana hyung? Aku tau Hae ra tidak melakukan semua itu"


Suga tersenyum miring.
"Kemana saja kau selama ini? disaat masalah semakin rumit kau baru datang. Lain kali jangan kekanakan dan mementingkan perasaanmu sendiri"


Taehyung sudah kebal dengan perkataan Suga yang memang sedari dulu sangat pedas. Bahkan itu sudah menjadi makanannya jika bicara dengan Suga.


"Aku baru saja mempelajari bagaimana cara mencari rekaman yang sudah di hapus bahkan cadangannya juga di hapus. Sebenarnya tadi aku mau mempraktekannya. Tapi ada kau, kurasa kita butuh bicara dulu. Dan...menyusun sebuah rencana. Masalah mencari rekaman yang hilang bisa aku lakukan kapan saja. Apa kau mau membantuku?" Jelas Suga. Semua orang tau kalau Suga memang jenius. Sedikit membaca saja dia sudah hafal dan sangat paham materi yang dia baca.


Taehyung terlihat sangat antusias.

"Tentu saja hyung, apapun akan aku lakukan untuk mengembalikan harga diri Hae ra. Karena semua tidak akan serumit ini jika aku memercayainya dan melindunginya dari awal"


"Baiklah. Tapi sebelum itu, kau harus berbaikan dengan teman Hae ra, kalau tidak salah namanya Yein atau Yerin. Entahlah, aku pernah sekali melihatnya sedang menatap dirimu dengan tatapan seperti ingin membunuh, dia membencimu mungkin. Kau juga harus berbaikan dengan Yerim, kau tau? Yerim sudah berubah sekarang, dia sama sepertimu yang baru menyadari kesalahannya. Dan kita butuh mereka untuk menyusun rencana ini"


Taehyung menghembuskan nafas berat. Dia harus melakukan apapun, meski harga dirinya jatuh sekalipun karena memohon-mohon pada seseorang, dia harus tetap melakukanya.Demi Hae ra.


"Arraseo. Akan kulakukan"


Suga mengangguk.


"...jadi bagimana rencananya?"


"Jadi begini--" baru saja Suga ingin menjelaskan rencana yang dia susun selama ini, tiba-tiba....

"Kalian butuh bantuanku juga?"



Mohon batuannya^^

Continue Reading

You'll Also Like

3.8K 128 19
Genre misteri mempunyai penggemar sendiri. Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek misteri karya Ikhwanul Halim. Jangan dibaca kalau sedang sendiri...
4.7K 862 7
A short story Taehyung x Yn Aku tak masalah jika bagimu aku yang kedua... Selagi kau membalas perasaanku dan juga menyayangiku, aku tak apa-apa... Os...
212K 19.3K 32
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
183K 18.2K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...