White Wishes [Taehyung BTS] ✔

By Jungkookie1273

98.8K 6.8K 317

Sekali lagi aku membuatmu kecewa..sungguh hubungan ini lebih penting dari apapun. Dan menyakiti seseorang yan... More

Intro
1#Hari kelulusanku
2#Senior High School
3#Pertemuan kecil
4#Awal
5#Pertemuan yang tak terduga
6#Teman masa kecil
7#Stalker?
8#Melelahkan
9#Pembalasan
10#Penasaran
11#Heart
12#Ungkapan
13#Teman yang lain
14#Falling in love
15#Keberanian
Baca^^
16#Alien mesum gila!
17#First kiss
18#Memulai
19#NgeFly
20#Kekasih?
21#Perjodohan
22#Secret
happy birthday to my husband
23#terungkap
24#Problem
25#Rasa lain
26#Meluap
27#Hurt
28#LiSa story
29#Rahasia yang terungkap
perkenalan Yerin-Chungha
30#Tuduhan
31#Rumit
33#Keegoisan
34#Terlambat?
35#Perubahan aneh
36#Semua tidak terduga
37#Hurt-2
38#Teman Palsu
39#Pasangan aneh
40#Rindu
41#Terungkap?
42#Pertunjukan
Baca^^
43#Usaha
44#Yes or No?
45#Kesekian kali
46#END
New FF

32#Kesadaran

1.5K 127 0
By Jungkookie1273

Chap selanjutnya aku Private. Jadi followersku aja yg bisa baca🙏
...

Hae ra POV

Hari pertamaku di skors. Tetapi aku masih menjalani rutinitasku di pagi hari. Bangun seperti biasa, membereskan kamar, menyiapkan makanan yang tentunya kumakan sendiri. Mungkin hari ini kutambahkan dengan mencuci pakaian.

Aku bersandar sembari menunggu cucianku, sesekali terlintas di pikiranku tentang Taehyung. Apakah dia baik-baik saja? apakah dia memikirkanku sama seperti aku memikirkannya? apakah dia merindukanku sebanyak aku merindukannya? aku benar-benar tersiksa disini, memikirkan bagaimana hubunganku dengannya, apa benar sudah berakhir? jika iya aku tak sanggup. Aku masih mencintainya, diluarnya saja aku terlihat kuat dan tidak peduli, nyatanya itu berbanding balik dengan apa yang aku rasakan.

Jika saja memang Taehyung lebih memilih gadis lain, aku akan menuruti kemauannya. Aku tidak ingin egois, aku hanya ingin dia bahagia. Mungkin mulai saat ini aku sudah harus bisa melupakannya. Tidak. Aku tidak bisa melupakannya, bohong jika aku melupakan kenangan yang selama ini kuukir bersamanya. Maksudku adalah melupakan perasaanku padanya sama halnya seperti dia.

Menurutku seminggu di skors bukanlah hal yang buruk. Aku bisa saja menyibukkan diri tanpa harus bertemu dengannya.

Sudah aku putuskan setelah pekerjaan rumahku beres, aku akan mengunjungi makam appa. Tentu saja ke tempat eomma juga. Sesudahnya aku baru akan bekerja.

^^

Author POV

Sekolah

Keadaan sekolah masih sama seperti biasa. Padahal kemarin baru saja terjadi sesuatu, tapi itu bagaikan hilang di telan bumi.

Yerin berjalan agak lesu, padahal disebelahnya ada Jimin.

"Chagi...kau masih memikirkan Hae ra?" Tanya Jimin. Karena sebenarnya dia tidak ingin kekasihnya terlarut dalam kesedihan. Dan jujur itu juga pasti berpengaruh pada dirinya.

"Aku tidak tau harus bagaimana sekarang, selama satu minggu ini aku tidak akan semangat. Ck. Lagipula siapa juga yang berani menjebak Hae ra?!! Aku yakin itu pasti ulah Queen yang menyebalkan itu!"

Jimin hanya menghembuskan nafasnya berat mendengarkan gerutuan Yerin sepanjang jalan.

Tak terasa mereka sudah sampai di kelas 1-3.

"Kau harus tenang. Aku yakin semua ini akan segera terungkap. Kau jangan khawatir, Hae ra pasti akan baik-baik saja. Setidaknya dengan di skors satu minggu, Han Eunji tidak akan mengganggunya. Kalau begitu istirahat nanti aku akan menemuimu lagi eoh?" Kata Jimin sambil mengacak gemas rambut Yerin.

Sebelum beranjak, Jimin mengecup bibir Yerin sekilas.

"Ck. Sempat-sempatnya dia menciumku" gerutu Yerin yang mendapati Jimin sudah berlari kecil untuk menaiki tangga menuju kelasnya.

Dengan langkah gontai, Yerin membuka pintu ruang kelasnya. Sebelum dia masuk, suasana di kelas sangat gaduh. Tapi setelah dia masuk, semua jadi diam. Semua menatapnya terkecuali Yerim, dia sedang menundukan kepala. Yerin menghela nafas lalu melanjutkan langkahnya lagi, dia hanya ingin cepat sampai di bangkunya dan mengistirahatkan fisiknya yang lelah.

Setelah dia duduk, suasana kelas kambali lagi seperti sebelumnya.

"Dasar manusia-manusia aneh!" Gumam Yerin. Tak sengaja dia menoleh kearah sampingnya, matanya bertatapan dengan Taehyung. Taehyung menatapnya seolah ingin bertanya akan suatu hal. Tapi, Yerin segera mengalihkan pandangannya, dia tidak mau bertatap muka dengan Taehyung, dia merasa muak, tidak terima jika sahabatnya disakiti seperti itu.

Dimana Hae ra? dia tidak masuk sekolah? -Taehyung

^^

Setelah mengunjungi makam ayahnya, Hae ra berkunjung ke tempat ibunya dirawat.

Dia tidak langsung memasuki ruangan ibunya, dia mengendap endap terlebih dahulu. Saat tangannya mencapai knop pintu, dia menariknya perlahan. Dengan hati-hati, dia melirik siapa yang ada di dalam.

"Ahh..untung tidak ada" katanya lega.

Ya, orang yang dihindarinya adalah Ny.Kim. Dia takut jika bertemu, pasti Ny.Kim akan menanyakan perihal hubungannya dengan Taehyung dan alasan kenapa jam segini dia tidak ke sekolah.

Perlahan dia menjenjakan kakinya menuju ranjang ibunya. Dapat dilihat jika Ny.Yoon sedang duduk di ranjang, kepalanya menghadap ke arah jendela.

"Selamat pagi eomma~" sapa Hae ra dengan wajah berseri.

"Bogoshipo~" Hae ra memeluk ibunya dengan erat. Yang dipeluk hanya tersenyum kecil.

"ahh,eomma sangat cantik jika tersenyum. Teruslah tersenyum, aku merindukan senyuman eomma yang seperti ini.." kata Hae ra yang sudah melepaskan pelukannya dan mengelus pipi ibunya.


"Eomma...aku ingin menceritakan sesuatu padamu. Mian jika ini membuat eomma khawatir"


Ny.Yoon hanya menatap Hae ra dengan tatapan seperti siap mendengarkan cerita anaknya. Ya walaupun tidak bicara sama sekali.


"Aku sedang patah hati. Eomma tau? kekasihku sedang marah padaku, dia salah paham, dia mengira aku selingkuh, padahal itu tidak benar sama sekali. Aku mencoba menjelaskannya, tapi dia tidak mau mendengarkanku. Yang membuatku sangat sakit, dia sekarang sedang dekat dengan seorang gadis, saat bersama gadis itu, dia terlihat sangat bahagia padahal kami sedang bertengkar. Aku lelah eomma...aku tidak tau apalagi yang harus aku lakukan. Aku akan menyerah sekarang, aku tidak ingin menjadi egois dengan mengikatnya terus bersamaku. Aku ingin dia bahagia dengan jalan yang dipilihnya sendiri" Hae ra tetap saja bercerita walau dia tau jika ibunya tidak akan merespon. Tapi setidaknya bebannya sedikit berkurang dengan berbagi apa yang dia alami.


Hae ra mengusap air matanya yang menetes begitu saja. Dia sangat lelah. Belum lagi fitnah yang sedang ditujukan kepadanya.


"Anak eomma sudah besar ya.."


^^


Yerim POV


Kalian tau apa yang aku lakukan sekarang? merenung. Setelah bel istirahat aku bergegas untuk pergi ke Rooftop. Entah, sekarang aku hanya ingin sendiri.


Dengan damainya angin berhembus, mengibarkan rambutku yang kugerai. Cuaca yang mendung, menambah kilat kesedihan yang kurasakan. Kenapa semua ini menimpaku? orang yang aku cintai selalu saja bertolakan denganku. Tidak. Taehyung tidak menolakku, dia bilang sendiri jika dia menyukaiku. Tapi lagi lagi aku hanya bisa merutuki kebodohanku. Itu dulu Yerim! Taehyung menyukaimu itu dulu! andai saja aku tidak membeda bedakan orang, andai saja aku tidak menghindari Kim Taehyung yang dulu, mungkin sekarang tidak akan berakhir seperti ini.


Tes

Air mataku dengan lancangnya mulai berjatuhan. Padahal sang pemiliknya tidak menghendakinya untuk keluar. Tapi sungguh, aku tidak bisa menahannya. Hatiku hancur. Kenapa aku sebodoh ini? kenapa aku menyedihkan sekali?


Sesak. Itu yang kurasakan sekarang. Ya Tuhan...tolong hilangkan rasa sakit yang kurasakan. Aku tau aku jahat. Aku membuang sahabatku sendiri demi keegoisanku. Apa mungkin ini karma? jika iya, baiklah aku akan menerimanya. Aku akan menebus dosaku, aku tidak ingin mengganggu Taehyung lagi, nanti di saat yang tepat, aku juga akan meminta maaf pada Hae ra, jika perlu aku akan berlutut. Tapi untuk saat ini, aku belum bisa. Aku takut jika Hae ra menolakku. Seharian ini juga aku tidak melihatnya. Terakhir kali aku melihatnya kemarin saat dia pulang lebih dulu.


Sibuk dengan pikiranku yang berkecamuk dan air mata yang dengan tidak tau dirinya masih saja keluar, aku dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba duduk disebelahku.

Reflek aku menoleh kearah samping kiriku, takut jika itu hantu.


"Aishh. aku kira siapa!"


Ternyata Sugar. Kenapa dia disini?


"Hei mulut boros. Kau jelek sekali saat menangis. Kau tau? suaramu itu membuat tidurku terusik"


Aku mendengar lagi dia memanggilku mulut boros. Sepertinya dia kembali menjadi Suga yang dulu. Menyebalkan. Tapi entah kenapa saat dia memanggilku seperti itu, aku merasa senang. Entahlah mungkin aku sudah gila sekarang.


Aku segera menghapus air mataku dan menghapus bekasnya.


"Lagipula kenapa kau bisa ada disini?? tadi saat aku kesini tidak melihat siapapun"

Sugar menaikan satu alisnya.
"Pabo. Aku dari jam pelajaran pertama sudah ada disini. Kau saja yang bodoh karena baru menyadariku. Aku sedang tidur disana dan sekarang aku harus terbangun karena mendengar suara isakanmu"


Jadi siswa pintar seperti dia sedang membolos? Benarkah?


"Kau membolos?? bagus. Aku akan melaporkanmu pada guru. Seorang siswa kesayangan para guru yang bernama Min Suga sedang membolos pelajaran dan malah tidur di Rooftop. Aku rasa saat nanti orang tuamu di panggil, kau akan terkena hukuman!"


Aku tersenyum dengan bangga. Jarang sekali aku bisa mengalahkan dia saat sedang beradu mulut.

Aku kira dia akan marah ataupun panik. Tapi aku salah.


Cup


Demi abs Jimin sunbae dia menciumku! Sugar menciumku!


Aku tak bergeming sama sekali. Masih shock.


Dia malah terkekeh.


"Ya! Beraninya kau menciumku?!!"


Aku mengangkat satu tanganku membentuk kepalan, bermaksud memukulnya. Tapi dengan sigap dia memegang tanganku dan...


Cup


Lagi. Dia menciumku lagi.

"Ya! Brengsek sialan!!"


Cup


Sudah cukup.

Aku terdiam.

"Jika kau memukul atau mengumpatku, aku akan menciummu. Tidak peduli seberapa banyak"


Daripada bibirku terkena sasaran, lebih baik aku diam.

Lama-kelamaan genggamannya di tanganku mengendur. Dia melepaskanku lalu menghadap ke arah pembatas, dia menatap lurus kedepan.


Suasana seketika menjadi awkard. Aku menggaruk tengkukku, tidak tau apa yang harus kulakukan atau kubicaran. Takut-takut jika dia nanti menciumku lagi. Dasar lelaki tidak tau diri! seenaknya saja menciumku.


"Yerim-ah"


Deg


Ada apa lagi? entah kenapa saat dia memanggilku dengan normal, jantungku berdegup. Aku merasakan suatu kehangatan setelah dia memanggilku.


"N-ne?"


Dia masih menatap lurus kedepan.


"Kapan kau akan menerimaku?"


Bagai tersambar petir, tubuhku tegang. Pertanyaan yang kukhawatirkan akhirnya keluar. Entahlah. Hatiku masih bimbang. Rasa sakit yang ditorehkan Taehyung masih membekas.


Karena tak kunjung mendapat jawaban dariku. Dia menoleh kearahku. Menatap tepat manik mataku. Seperti dia mencari sesuatu di dalam mataku ini.


Suga menghela nafas lelah.
"Aku tau kau belum bisa menerimaku sepenuhnya. Aku akan selalu menunggumu. Ehm, kalau boleh tau, kenapa kau menangis?"


Aku menundukan kepalaku.
"Entah aku bingung dengan perasaanku sendiri. Ingin mendengar ceritaku?"


Suga mengangguk dan tersenyum tipis.


Akhirnya aku menceritakan apa yang aku alami malam kemarin di rumah Taehyung dan semua pemikiranku. Termasuk perasaanku pada Hae ra.


"Sebenarnya, Seulbi...dia memang menyukai Taehyung. Tapi aku tau Taehyung menganggap Seulbi hanya sebagai adiknya. Aku takut Seulbi merasa sakit setelah mengetahui Taehyung sangat mencintai Hae ra." Tak kusangka lelaki ini tau semuanya.


"Kenapa kau tidak melarang adikmu?"


"Sudah. Tapi dia marah padaku. Tadi pagi saja dia mendiamiku."


Setelah itu hening. Aku juga tidak tau harus menjawab apa. Karena perasaanku sendiri saja sedang kacau. Aku sendiri tidak tau kemana perasaanku ini akan menetap. Masih bingung mencari tempat yang tepat.


"Kau tau Hae ra di skors?"

Apa? Skors? Apa aku tidak salah dengar??


"Skors?? Memang dia kenapa??"


Suga menatapku serius.


"Dia tertuduh mencuri barang-barang teman sekelasku. Aku sendiri tidak yakin jika Hae ra yang melakukannya."


Ah. Ini pasti pekerjaan Eunji eonnie. Sungguh aku menyesal karena berpihak padanya.


"Lalu bagaimana?"


"Aku sedang menyelidikinya. Sungguh aneh. Aku mencari rekaman CCTV di hari yang sama saat Hae ra di toilet. Tapi tidak ada, yang ada hanya dia ke kelasku. Aku curiga jika ada yang menyabotase" jelas Suga dengan mimik wajah yang serius.


"Pikiranku tertuju pada satu orang. Pemikiranmu juga pasti sama denganku, aku yakin kau sudah paham. Tapi akan sulit jika melawan orang itu,"

"Aku akan berusaha semampuku. Aku tidak ingin orang yang tidak bersalah sama sekali malah disalahkan."


"Dan aku akan membantumu.." kataku dengan melempar senyuman padanya.


Bukannya membalas tersenyum, dia malah menatapku dengan curiga. Matanya menyipit.


"Kau sudah menerimaku?" Tanyanya.

Dasar lelaki gila! sebelumnya membahas apa, sekarang apa.


"BE-LUM"


"Baiklah tidak masalah. Karena kau mengatakan belum, jadi aku tau jika kau punya niat untuk menerimaku. Tenang saja...akan kubantu kau melupakan perasaanmu pada Taehyung"


Suga memberikan winknya padaku. Sungguh itu menjijikkan.


"Pabo!"

Setelah mengatakan itu, aku bergegas untuk meninggalkan Rooftop karena bel masuk sebentar lagi juga akan berbunyi. Sebelum benar-benar mencapai pintu Rooftop, aku menoleh kebelakang, dia masih duduk di tempat yang sama. Rupanya dia tidak berniat untuk masuk kelas. Baiklah kalau begitu.


"Suga oppa~jika kau tidak masuk ke kelasmu sekarang juga, aku akan melaporkanmu pada guru. Ahh satu lagi...aku juga tidak akan menerimamu!" Aku melihat wajahnya yang tadinya datar seperti triplek kini berubah ekspresi menjadi panik. Skakmat.


Dengan bangga, aku menjulurkan lidahku dan segera lari untuk turun kebawah. Kudengar ada suara derap langkah di belakangku. Kurasa dia menurutiku.


Sudah kuduga, kali ini dia tidak akan bisa membantahku. Hahahaha.


^^


Author POV

Yerin yang merasa sepi kini hanya duduk di kelas. Dia enggan beranjak kemana-mana. Saat Jimin menghampirinya dan mengajaknya ke kantin saja dia mengusirnya. Alhasil, Jimin ke kantin sendirian. Dia memberikan Yerin sekresek jajanan dan satu kotak banana milk untuk dirinya. Tipe lelaki yang sabar memang.


Saat Yerin sudah menghabiskan satu kotak susu dan beberapa makanan, dia mengotak atik ponselnya karena memang di kelas tidak ada yang bisa di ajak bicara. Akhirnya dia memilih membuka instagram.

Yang pertama muncul adalah.......


Pjm_13

99 like

Pjm_13 wanita paling berharga untukku. Jika dia sedih, itu sama saja seperti menusukkan puluhan pisau tepat didadaku. Maka dari itu tersenyumlah. Satu senyummu saja sangat berarti untukku. Jyerin

11 komentar

Hope_J : ceweknya manis, tapi cowoknya bengis :v

Rapmon : Sok romantis sok puitis :3 😝

Jungeunbi22 : Yerin eonnie😇 kau sangat cantik😍😍

Kangminah25 : cantik apanya. Cantikan juga aku 😫

Jungeunbi22 : Sirik terus sih. Mantan yang ditinggalin aja banyak omong -,- Kangminah25

Seolhyun_ : dukung kalian terus kok. Kalian cocok 😊💕

Ddyoung : ini yang cewek pasti lagi ngambek

Xxx_xx : Manis 😍

Pjm_13 : Hope_J sirik kan pasti? / Rapmon terserah apa kata kaum jomblo / Jungeunbi22 mohon jangan mengungkit masalalu. Aku sudah lelah. / Seolhyun_ the best👍 setuju sama komentnya / Ddyoung sok tau Xxx_xx jelas lah! pacarnya kan handsome 😎

Rapmon : 👿👻💀

Chungha_Kim : cantik💖 Jyerin

9 menit

Lah ini kenapa jadi ngakak ya baca komentar sama balesannya Jimin. Sejak kapan dia punya fotoku yang ini? tapi di foto ini aku cantik juga -Yerin


Semenjak itu, Yerin tak henti-hentinya tersenyum. Dan tingkat kepercayaan dirinya meningkat. Entahlah, yang lebih penting dari itu, Jimin berhasil membuat mood Yerin membaik. Sekali lagi, Jimin adalah tipe lelaki idaman.


Srek


"Annyeong"


Yerin tersadar dari pemikiran yang terus saja membuatnya tersenyum, karena ada orang yang menggeser kursi di sebelahnya secara tiba-tiba. Awalnya dia mengira itu Hae ra, tapi itu mustahil.


"Annyeong Yerin-ah" ucap seseorang dengan ramah yang duduk di kursi Hae ra.

Tapi bukannya membalas sapaan orang itu, Yerin malah memberi tatapan sinis.


"Untuk apa kau bicara padaku?? belum puas dengan Hae ra di skors??"


Yerim, orang yang ternyata menempati kursi Hae ra sedang menatap Yerin dengan sendu.


"Mianhae. Tapi aku benar-benar tidak tau masalah itu"


Yerin memutar bola matanya malas.
"Kau pikir aku percaya?? Cih. mulai sekarang, jangan pernah mengajakku bicara, terlebih lagi dengan Hae ra. Karena kau hanya akan menorehkan luka untuknya. Sahabat macam apa kau ini?? Meninggalkan Hae ra demi keegoisanmu. Sudahlah..."


Yerin mengatakan itu penuh penekanan. Dadanya naik turun karena meluapkan emosinya. Baru saja moodnya membaik karena Jimin, sekarang moodnya kembali buruk. Untuk apa Yerim mengajaknya bicara? Dulu saja dia sangat sinis. Dia hanya tidak ingin Yerim mendekatinya karena ada maksud lain, apalagi jika maksud itu adalah menyakiti Hae ra. Lebih baik dia menghindar mulai dari sekarang.


Yerin beranjak dari kursinya hendak pergi.


"Chakaman Yerin-ah! Aku hanya...aku hanya ingin meminta bantuanmu untuk minta maaf pada Hae ra..." cegah Yerim.


Yerin berhenti tanpa menolehkan kepalanya ke arah Yerim.
"Aku tau itu hanya sandiwaramu saja,"


Setelah itu, Yerin benar-benar menghilang dari padangan Yerim. Dia pergi keluar kelas tanpa peduli bel pergantian jam pelajaran akan segera berbunyi.


Yerim yang pendapat perlakuan seperti itu tentu hatinya sakit. Dia menangis. Padahal niatnya hanya ingin berbaikan dengan Yerin dan bermaksud meminta bantuannya untuk minta maaf pada Hae ra. Malah justru penolakan yang dia dapat.


Tapi bukan itu yang membuatnya menangis, melainkan apa yang dialami Hae ra, apa yang telah dilakukannya pada Hae ra selama ini?? kenapa Han Eunji tega melakukan itu. Jika sekarang dia ingin melaporkan Han Eunji, itu percuma. Dia tidak memiliki bukti apapun. Apalagi para guru pasti membelanya.


Jika dipikir lagi, memang benar apa yang Yerin katakan padanya. Dia jahat. Apakah masih pantas dia mengharapkan Hae ra memaafkannya?


Tanpa dia sadari, teman-teman sekelasnya sedang menatapnya. Bagaimana tidak? Yerim menangis, apalagi di bangku paling pojok. Sendirian pula. Terserah apa yang orang-orang pikirkan tentangnya. Dia hanya ingin menangis, menangis sepuasnya dan merutuki kebodohannya.

Segitu dulu ye...tapi ku bakal double update 😁

Mohon bantuannya^^

Continue Reading

You'll Also Like

40.1K 1.8K 11
"Aku ingin kau han raeki"-Laki'misterius "Apa maksudmu? Dan siapa kau?"-Tanya raeki dengan hati'karena jujur dia sangat sangat takut sekarang. "Perke...
191K 17.6K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
303 187 15
[ FOLLOW SEBELUM BACA ] -------------------------------------------------- ♡ A Story Teen Fiction By D'Maya ♡ ...
4.7K 862 7
A short story Taehyung x Yn Aku tak masalah jika bagimu aku yang kedua... Selagi kau membalas perasaanku dan juga menyayangiku, aku tak apa-apa... Os...