Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)

By njenisyah_id

284K 13.1K 203

"Kita selalu bersama, apakah sampai kita menikah pun tetap bersama?" -Aleeta Putri Aisyah- . . "Insya Allah... More

(New) Cast
(1) Raani dan Aleeta
(2) Kerja Kelompok
(3) Terlihat Aneh
(4) Masa Lalu Aleeta
Revisi
(5) Ada Apa dengan Faisal(?)
(6) Aleeta dan Faisal
(7) Our Happiness
(8) Tidak Mungkin
(10) Muhammad Habibullah
(11) Demam Rindu
(12) Be Patient
(13) Raani dan Aleeta; Jauhi Sahabatku
(14) Pertengkaran
(15) Persahabatan lebih penting
(16) Terlambat
(17) Persahabatan Lebih Penting; 2
(18) Back to Home
(19) Apakah ini Mimpi
(20) Kebahagiaan dan Kekecewaan
(21) Menerimamu
(22)
(23) Ucapan Yang Tersirat (?)
(24) Ijab Qobul; RaaniZakki
(25) Kabar Buruk
(26) Super Dad
(27) Faisal?
(28) Pengungkapan
(29) Habibi yang Psycho
(30) Ijab Qobul; AleetaFaisal♡
(31) Happy Day
(32) Wellcome Ameera Assyfa Baihaqi
(33) Quality time
(34) Akhirnya
(35) Ahlan Wa Sahlan, Shaliha Alfathunnisa
(36) 1
(36) Ending; "Sahabat Sesurga"
Extra Part; RaaniZakki
PROMOSI
Extra Part; AleetaFaisal
Extra Part 5; Raani&Zakki
Hay hay hay

(9) Ospek

5.7K 308 3
By njenisyah_id

Sudah direvisi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Happy reading!!

***

Beberapa bulan yang lalu sebelum kelulusan, Raani dan Aleeta melakukan beberapa prosedur penerimaan beasiswa di salah satu perguruan favorit di kota ini. Dan setelah dua bulan kemudian, mereka melaksanakan ospek dan hari ini merupakan ospek terakhir yang mereka jalani.

Cuaca yang panas membuat mereka gerah berkumpul di auditorium kampus. Dan perintah terakhir yang diberikan oleh para kating atau kakak tingkat membuat Raani misuh-misuh, bagaimana tidak? mereka disuruh memburu tanda tangan serta foto bareng salah satu kating, gila saja, umpat Raani. Apalagi bagi calon MABA yang perempuan diharuskan berfoto dengan kating laki-laki begitu juga sebaliknya.

"Waktu 20 menit kalian harus kumpul di sini lagi dan sudah dapat fotbar serta tanda tangan senior."

"Oke, dimulai dari sekarang!!"

Raani dan Aleeta berjalan gontai mencari senior laki-laki yang kalem dan pendiam, mereka tidak suka dengan kating laki-laki yang sok cool ataupun sejenisnya.

"Al kita ke ujung sana." Raani melangkah diiringi Aleeta menuju pojok taman kampus, mencari-cari siapa tahu ada kakak senior kriteria mereka.

"Hay, sudah dapat fotbar sama tanda tangan senior?" tanya seorang laki-laki berperawakan manis, tak terlalu tinggi dan ia mengenakan kacamata. Mungkin dia orang yang dicari mereka berdua.

Raani melirik Aleeta yang berada disampingnya, Aleeta hanya menaikkan bahunya samar kemudian Raani mengarahkan pandangannya pada laki-laki itu dan mengangguk ragu.

Laki-laki itu tertawa, "Calm baby! jangan takut sama kita. Bro ... ada fans nih!" teriaknya ke arah belakang. Raani dan Aleeta melongo saling pandang.

Saat ini juga mereka sangat membenarkan kata-kata 'Dont judge someone based on cover!' penampilan seperti kutu buku taunya kutu kupret! pikir Raani.

Tiga orang senior lain berjalan menghampiri mereka berdiri.

Sial! Mereka berdua terjebak, apa yang tidak diinginkan terjadi. Sungguh... Raani mengutuk keinginannya menuju tempat ini.

Raani segera menarik tangan Aleeta untuk pergi dari sana namun suara salah satu dari mereka menghentikan langkah Raani.

"Waktu tinggal 10 menit lagi loh. Kalian mau dipermalukan sama Indah cs?"

"No prob! daripada kita dicap sebagai fans kalian!" seru Raani kembali berbalik dan melangkah diiringi oleh Aleeta.

"Gimana, Ran?" tanya Aleeta setelah mereka duduk di bawah pohon, frustrasi karena sedari tadi mereka tak menemukan senior kriteria mereka.

"Yaaa gimana? dihukum? oke-oke wae aku mah. Daripada kita disebut sebagai fans mereka," jawab Raani santai.

"Kalian gak tahu gimana Indah cs kalau mengerjai MABA," sahut sebuah suara dari arah belakang, "Maafkan ucapan Gun tadi yah." Lanjutnya

"Sumpah, kita niat untuk membantu kalian. Kita juga enggak akan nganggep kalian idola kita, Dek."

Aleeta melirik Raani. Raani membalas dengan wajah datar.

"Hitungan ke 15 kalian harus sampai di sini!" suara senior bernama Indah itu menggema.

Dan sialnya suara yang menginterupsi melalui speaker itu membuat Raani menahan geramnya mati-matian. Dia sangat tidak suka paksaan seperti ini.

"Kalian denger, sini kertas kalian." Laki-laki itu merampas kertas yang berada di tangan Aleeta dan Raani dan secepat mungkin mencoretkan tanda tangan di sana

"Ayoo, Dek. Ambil foto, jangan sampai kalian dihukum."

Aleeta dan Raani saling pandang lama dan akhirnya dengan berbagai bujukan mereka berdua setuju dan langsung mengeluarkan ponsel masing-masing.

Setelah mengucapkan terimakasih, kedua gadis itu berlarian menuju auditorium.

Saat mereka sampai dan berhasil duduk di dalam sana hitungan pun habis, dengan napas ngos-ngosan Raani mengusap wajahnya pun dengan Aleeta.

***

Saat waktu istirahat, Aleeta dan Raani memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sudah sejak tadi berdisko ria di dalam sana. Kali ini mereka tidak hanya berdua, Aisyah ikut serta bersama mereka.

Setelah memilih menu pesanan, Aleeta inisiatif sendiri untuk berdiri memesan sedangkan Raani dan Aisyah duduk manis di sana.

"Hay, Dek!" sapaan seseorang membuat Aleeta memutar kepalanya ke samping. Dilihatnya kating yang memberikan tanda tangan serta bersedia berfoto dengannya itu berdiri di sana.

"Hhm, ada apa, Kak?"

"Kalau kamu mau, aku bersedia kita tukaran antrean."

"Gak, Kak. Terimakasih." Aleeta maju dua langkah karena antrean pertama sudah selesai dengan pesanannya.

"Yakin? Ntar lama Loh."

"Enggak, Kak. Enggak apa-apa," tegas Aleeta yang mulai risih.

Raani dan Aisyah melihat pemandangan di tempat pemesanan. dimana sahabatnya, Aleeta hanya dapat menunduk karena laki-laki itu. Raani geram sekali, rasanya ia ingin menarik lengan Aleeta agar tak berada di situ terlalu lama namun perutnya sudah berdemo, jika Aleeta ia tarik. Kesempatan untuk memberi makan cacing-cacing diperutnya bakalan hangus karena antrean sudah memadai.

"Ya Allah... Aleeta beruntungnyaa!" seru Aisyah memasang wajah mupeng.

"Astagfirullah, Ais. Istighfar,,, kasian Adimas yang lagi berjuang tes Akpol." cibir Raani sengit.

"Emang kenapa? itu mah udah pilihan dia sendiri."

"Adimas itu pacarmu, 'kan?"

Terdengar tawa Aisyah pecah, ia menepuk jidatnya, "Ran, aku bakal jelasin sekarang---" Aisyah mengantung kalimatnya membuat Raani mengernyit.

"Tunggu Aleeta datang aja." ucapnya kemudian.

'Saraf ni anak,' umpat Raani dalam hati.

Sepuluh menit kemudian akhirnya Aleeta bisa bebas dari antrean yang panjang, dia mengambil posisi dan mengangsurkan makanan pesanan sahabatnya.

"Kak Habibi tadi ngomong apa aja, Al??" tanya Aisyah penuh penasaran. Dahi Aleeta reflek mengerut, "Habibi?" ulangnya.

Aisyah mengangguk, "Iya, tadi yang ngajak ngomong sama kamu itu namanya Kak Habibi."

"Oh." hanya itu respon dari gadis bermata sipit yang dengan santainya memasukkan sepentol bakso ke dalam mulutnya.

"Ais buruan cerita yang tadi kan sekarang Alee di sini." Raani mengingat cerita Aisyah yang sengaja ia tunda karena Aleeta belum datang.

Aisyah menyeruput es jeruk sebelum berbicara, "Gini, aku bosan karena kalian terus-terusan mengira kalau aku dan Adimas pacaran..."

"La emang kalian pacaran kan?" Potong Raani.

"Dengar dulu atuhlah Raani cantik!" serunya gemas, "Kita gak pacaran tau ... pacaran itu ajaran siapa? agama kita 'kan gak ada memerintahkan kita untuk pacaran, iya kan?"

"Tapi kamu deket gitu juga sama aja, Mendekati zina!" sanggah Raani

"Ya Allah, kita mahrom neng. Adimas itu keponakanku, anaknya kakak pertamaku."

Sontak Aleeta menghentikan aktivitas makannya dan Raani tersendat karena minumannya sedangkan Aisyah sudah tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa, gak percaya yah? makanya jangan suudzon sama kita!" serunya, "Kamu suka sama Adimas kan, Al?" pertanyaan yang terkesan santai itu mampu membuat Aleeta melebarkan matanya.

"Soalnya Adimas suka sama kamu."

Apaaaa???

Rasanya Aleeta dibawa terbang tinggi menembus awan atas empat kata terakhir yang terungkap dari bibir Aisyah barusan

Astagfirullah!

Buru-buru Aleeta berucap istighfar.

Melihat ekpresi Aleeta yang terdiam, Aisyah berpikir dia salah sudah mengungkapkan kata-kata itu, lantas dia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan kabar Faisal.

Dan

Mendengar nama Faisal membuat Aleeta mengingat obrolan abinya dan Ramzi.

"Dia memilih mondok daripada kuliah, katanya dia pengen memperdalam ilmu agama dan fokus menambah hafalan Al-Qurannya," jawab Raani mengukir senyum ditiap kata.

"MaaSyaAllah, Allah Maha Pembolak-balik hati, Faisal yang katanya terpaksa sekolah di madrasah, Faisal yang meraih nilai agama terendah dan mendapat nilai tahfidz C, yang engak ada niat sama sekali dalam belajar agama dan sekarang dia lebih memilih mondok daripada kuliah?" Aisyah panjang lebar mengungkapkan kekagumannya pada Faisal.

Satu yang baru diketahui Aleeta dan Raani pada diri Aisyah, perempuan ini banyak bicara juga ternyata.

'Allah Maha Pembolak-balik hati. Iya benar sekali ... dan aku berharap semoga Engkau membolak-balikkan hati Abi dan Ramzi yang berniat menjodohkan kami.' Doa Aleeta dalam hati.

"Begitulah Allah mengatur segalanya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang kecuali hanya Dia, Allah Azza Wa Jalla." ujar Raani.

***

Ospek terakhir mereka berakhir sedikit menyenangkan hari ini karena senior-senior meminta maaf atas perlakuan semena-mena yang mereka perbuat beberapa hari telah berjalan.

Aleeta dan Raani bahagia, mereka telah menjadi mahasiswi seutuhnya dan dengan jurusan yang sama, mereka kembali bersama lagi setelah selama ini bersama selama dua belas tahun, persahabatan yang begitu langgeng. Dua belas tahun bukan lah waktu yang singkat.

Bersama-sama menjalani masa kecil, masa beranjak remaja, masa remaja sampai sekarang, masa beranjak dewasa diumur mereka yang sudah genap 18 tahun ini.

Hijrah bersama dari masa jahiliah mereka dulu, masa-masa di mana kerudung tak menutupi rambut indah mereka, baju lebar tak menutupi lekuk tubuh mereka, kaos kaki yang tak pernah dipakai kecuali saat sekolah hingga mereka berubah menjadi perempuan sebaik-baik perhiasan dunia seperti saat ini.

Mereka selalu berdoa semoga Sang Khaliq meridhoi persahabatan yang mereka jalin akan sampai ke Jannah-Nya.

***

Tbc

Semoga sukak yah karya hasil khayalanku nih:)
Terimakasih masih mau baca tulisan ini. Jazakumullah khoiron katsiron

Anjeni Meis
10 Juli 2017

Continue Reading

You'll Also Like

201K 11.1K 30
Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi orang banyak,namun...
15.5K 143 39
Kumpulan lirik nasyid, qosidah dan sholawat Dimulai: 21 februari 2020 Diusahakan update terus silahkan vote dan comment
61.5K 7K 28
[Spin off Hakim, bisa dibaca terpisah] Bahagia seperti apa yang diinginkan semua orang? Apa bahagia mereka sama seperti definisi bahagia yang Husna...
37.8K 1.3K 30
(JANGAN NUMPANG BACA DOANG, MINIMAL DI VOTE) Shafira Rizka Fadilah, gadis pemimpi. Masa SMA nya harus bertemu dengan 3 cowok most wanted yang masing...