Davendra

By cutesforme_

2M 98.4K 3.6K

Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka... More

AWAL
1•Davendra
2•Davendra
3•Davendra
4•Davendra
5•Davendra
6•Davendra
7•Davendra
8•Davendra
9•Davendra
10•Davendra
11•Davendra
12•Davendra
13•Davendra
14•Davendra
15•Davendra
16•Davendra
17•Davendra
18•Davendra
19•Davendra
20•Davendra
21•Davendra
22•Davendra
23•Davendra
24•Davendra
25• Davendra
26•Davendra
27• Davendra
28•Davendra
29•Davendra
30•Davendra
31•Davendra
32•Davendra
33•Davendra
34•Davendra
35•Davendra
36•Davendra
37•Davendra
39•Davendra
40•Davendra
41•Davendra

38•Davendra

18.3K 1K 97
By cutesforme_

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Kanara mengerjapkan matanya saat merasakan usapan lembut beserta kecupan ringan membubuhi wajahnya beberapa kali. Ia dapat melihat siapa pelakunya. Satu hal yang akan Kanara langsung lakukan adalah menelisik pemilik netra mata itu. Ia tidak mau keliru dalam membedakan mereka.

"Kana..."

Dave berbisik di telinga Kanara, suaranya seolah terdengar kesakitan. "Maaf, gue pengecut, gue gak bisa menahan diri. Lo sakit karena gue, maaf Kana, maaf..."

Dave terluka melihat Kanara seperti ini. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Kanara, namun kenapa dirinya sendiri yang justru menyakiti Kanara.

"Gue pengen miliki lo dengan cara terbaik gue, lo tahu itu Kana."

Kanara memejamkan matanya, kata-kata itu terdengar familiar di telinganya. Ah, ia ingat, Dave pernah mengatakan itu saat mereka masih SMA dulu.

"Tapi gue gak bisa, Daven berhasil nyakitin lo sampai kaya gini." Lirih Dave merasa kecewa terhadap dirinya sendiri.

"Dari awal gue emang gak mau masuk ke kehidupan lo." Dingin Kanara memalingkan wajahnya, enggan menatap tatapan pria itu.

"Gak ada yang salah dengan jatuh cinta, Kana." Sangkal pria itu menolak, memang apa salah jika Dave ingin memiliki Kanara? Tidak bukan.

"Salah kalau itu lo," jawab Kanara cepat. "Cara lo mencintai dan menginginkan sesuatu itu salah, atau gue harus dibuat kecelakaan lagi biar gue bisa buktiin kalau cara gila lo itu salah?"

Dave tampak terkesiap, bagaimana Kanara bisa tahu... Meski begitu Dave tetap mempertahankan prinsipnya.

"Oh, lo udah tahu rupanya."

"Daven yang bilang, lucu ya? Bagian dari diri lo justru mengkhianati diri lo sendiri." Kanara terkekeh tidak habis pikir.

Dave terdiam beberapa saat, tetapi pada akhirnya ia tetap tidak peduli. Jari-jari laki-laki itu dengan bebas menggapai pipi Kanara yang tidak terpoles riasan sama sekali. Dave menatap Kanara lekat.

"Cantik..."

Tatapan Dave terfokus pada luka berbentuk horizontal yang berada di hidung sampai pipi kiri nya. "Tapi sedikit berkurang karena ini," lanjutnya.

Kanara hanya terkekeh sinis. "Bagus, kalau perlu gue rusak wajah gue sekalian biar lo gak tertarik lagi."

Dave mendengus tidak suka. Meski begitu Dave memilih memeluk Kanara erat, menggesek-gesekkan hidungnya ke bahu wanita itu. "Gue bahkan bisa buat banyak bekas luka agar lo terlihat jelek, Kana. Tapi gue rasa itu gak berguna, karena mau lo jelek sekalipun gue tetap sayang lo lebih dari apapun."

"Gue bahkan rela ngelawan rasa takut gue buat lo, Kana."

"Oh, gue harus luluh ya? Harus terpukau denger semua kata-kata lo?" Ejek Kanara berani.

Tatapan Dave berubah sendu. "Kapan lo terima gue, Kana?"

Kanara tersenyum lebar, sangat lebar.

"In your dreams!"

Dave mengumpat pelan, ia masih asik bermain-main dengan leher Kanara. Keningnya berkerut saat melihat sebuah kalung yang melingkar di leher wanitanya.

"Daven?" Gumamnya rendah, aura dingin tiba-tiba menguar. Nada suara laki-laki itu pun tidak se-santai tadi.
Dengan sekali tarikan, Dave menarik hingga kalung itu terlepas seketika.

"DAVE!" Pekik Kanara melihat kalung itu di lempar keluar jendela oleh laki-laki itu.

"Lo gila ya?! Kalau Daven tahu gue bisa abis!" Sentak Kanara frustasi. Ia buru-buru turun ke bawah untuk mencari kalung yang telah dibuang Dave itu.

"Sial," Melihat Kanara yang berlari ke bawah sontak membuat Dave mengejar wanita itu. Tentu saja Kanara kalah cepat dengan Dave. Dave segera menghadang Kanara dengan menggunakan lengannya.

"Kana! Lo lebih gila tahu nggak?! Cuma gara-gara kalung itu lo sampai kaya gini?" Tahan Dave menatap tidak percaya Kanara.

"Cuma?" Tanya ulang Kanara tidak percaya. "Asal lo tahu, Daven itu lebih mengerikan dari apapun. Lo nggak tahu gimana gila nya dia. KARENA CUMA GUE, GUE YANG JADI PELAMPIASAN SI BRENGSEK ITU!" Teriak Kanara dihadapan laki-laki itu.

Dave terdiam kaku. Sial, dari sekian banyak musuh kenapa yang harus menjadi musuhnya adalah bagian dari dirinya sendiri? Dave kesulitan jika tanpa Daven, namun dengan Daven maka Kanara akan tersiksa.

"Gue harus nyari kalung itu," gumam Kanara resah. Ia kembali berlari tanpa memperdulikan Dave.

"Hei, Kana, tunggu!" Panggil Dave menyusul langkah Kanara yang sudah berada di luar rumah mewah itu.

"Gue akan nyuruh pelayan buat nyari kalung itu. Sekarang lo tenang, gak akan ada apa-apa. Daven gak akan tahu." Ucap Dave mencoba menenangkan wanita itu namun tampaknya Kanara masih terlihat panik.

"Daven pasti denger, dia ada dalam diri lo, dia pasti tahu." Racau Kanara sembari menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.

"Daven gak tahu, percaya sama gue, Kana. Daven gak akan denger." Mendengar itu Kanara mulai tenang, ia menurut saat Dave menuntunnya ke sofa.

"Ngeliat lo yang gak bisa kontrol diri lo sendiri kaya gini, gue gak bisa Kana. Gue sayang lo lebih dari diri gue sendiri, kalau lo kaya gini, gue akan terus ngerasa sakit, Na." Ucap Dave menunjukkan ketulusan yang begitu besar.

Dave tampak meneguk ludah kasar. Sebenarnya ia bimbang harus mempertahankan Kanara lalu membiarkan Daven menyakitinya atau melindungi Kanara dengan menyingkirkan Daven dalam hidupnya. Persetan, Kanara lebih penting. Pikirnya.

"Gue akan coba ngilangin sosok Daven dalam diri gue,"  ucap Dave setelah pertimbangan panjang.

"Bener?" Lirih Kanara tidak percaya namun di sisi lain ia merasa senang.

Dave mengangguk sambil menghela nafas. "Gue ceritain sedikit-sedikit ya? Gue gak mau lagi ada rahasia di hidup gue yang gak diketahui sama lo, Kana. Lo berhak tahu segala hal tentang hidup gue."

Tangan Dave menggenggam Kanara lembut. "Gue bisa hilangin Dave di hidup gue, tapi pelan-pelan ya? Sabar buat gue mau? Ini cara gue buat ngelindungi lo dari diri gue sendiri, Kana."

Kanara mengangguk kaku, meskipun terselip keinginan untuk pergi dari Dave ketika sudah tidak ada lagi jiwa Daven dalam tubuh laki-laki itu.

Dave tersenyum tipis. "Dad dan Mom itu menikah tanpa persetujuan Opa. Seperti yang kamu ketahui, watak Opa itu keras dan egois. Opa setuju Dad menikah dengan Mom asal salah satu anak mereka harus dibiarkan tinggal bersama Opa. Lahirlah gue dan Devina. Dari awal Devina itu kesayangan semua orang. Karena gue laki-laki, gue harus siap jadi penerus Opa dan harus mau di didik hingga umur lima belas tahun oleh Opa. Selama lima belas tahun itu gue jauh dari orangtua, gue hanya hidup dengan laki-laki tua itu."

Kanara tampak diam menyimak dengan baik, ia bahkan membiarkan Dave mengelus rambut nya lembut.

"Opa itu keras. Dia gak segan mukul gue kalau gue nangis, kalau nilai gue jelek Opa bakal mukul gue dan gak ngasih makan sampai waktu tertentu. Tapi Opa bukan cuma keras, dia itu gila! Gue dihasut buat benci orangtua gue sendiri, dan yah... Seperti yang lo lihat. Gue gak terlalu suka berdekatan dengan orangtua atau bahkan saudara kembar gue sendiri."

Dave mengingat masa-masa kelam dimana ia sakit sendirian, dibiarkan tidur diluar bersama anjing, tidak diberikan makan dan hanya diberi makanan anjing saja. Belum lagi pukulan-pukulan yang ia terima saat dirinya melakukan kesalahan.

"Sampai akhirnya tubuh gue ini menciptakan sosok baru. Kepribadian lain gue ini lebih dewasa, dia lebih cerdas, multitalent, dan disiplin. Ya, itu Daven."

"Daven selalu menjadi kebanggaan Opa. Dia selalu ngambil alih kalau gue merasa takut. Daven membuat Opa terpukau karena kinerja nya yang luar biasa, dari situ opa mulai gak terlalu egois dan kasar lagi ke gue."

"Jadi permasalahannya karena Opa? Opa lo yang buat lo kaya gini, Dave." Tangkap Kanara setelah menyimak cerita dengan baik.

Dave mengangguk. "Bukan hanya Opa, tapi keegoisan orangtua gue juga."

"Puncaknya, Opa marah karena gue membiarkan atau gagal melindungi Devina dari Ferran. Opa langsung suruh gue kembali ke L.A dan hidup menyedihkan seperti dulu. Daven yang semulanya gak pernah muncul, terpaksa harus muncul karena gue yang terus-terusan takut dan tertekan."

"Ferran, emangnya kenapa? Bukannya mereka normal-normal aja?" Tanya Kanara penasaran sebab Devina tidak menceritakan apapun padanya.

"Ferran itu gila, Kana. Yah, lo emang sering bilang gue Gila, tapi Ferran itu beda. Keluarga dia lebih berkuasa, sekali lo masuk, lo gak akan menemukan jalan keluar sedikitpun. Opa marah, Opa gak rela cucu kesayangannya harus hidup dengan keluarga berdarah dingin itu. Tapi semuanya sudah terlambat dan gue kena imbasnya."

Hati nurani Kanara sedikit tersentuh mendengar cerita pedih dari Dave. Jika dipikir lebih lanjut, sifat buruk laki-laki itu terbentuk karena lingkungannya. Tetapi meski begitu, bukan berarti hal itu bisa diwajarkan.

Andai saja Kanara mengetahui ini lebih awal.

Andai saja Dave jujur lebih awal.

Andai saja Dave mendekati nya dengan cara baik-baik.

Andai, andai, andai, semuanya hanya angan yang diciptakan melalui imajinasi Kanara, padahal jika angannya benar terjadi mungkin Kanara akan menerima Dave dengan senang hati.

TBC

ak lgi sibuk siap² buat seleksi kepribadian besok, doain ya guys smoga nilainya bagus+lolos aamiin

aku tetep up fokus ke Davendra

vote&komen

pandangan kalian ke Dave gmna?

sorry for typo yaa

komen yg banyak dong, biar semangat nihh

seee uuuu

Continue Reading

You'll Also Like

342K 21.5K 55
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
9.1K 558 9
Bestie kok posesif Bestie kok cemburuan Bestie kok ngatur-ngatur Itu yakin cuma BESTI?! Razka Elvinotio sosok yang menjadi bestie dari seorang gadis...
7.4M 433K 53
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
1.4M 54.4K 19
"Kakak brengsek!" "Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!" *** Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyim...