King of the Cruelty

By ShinyAlph

694K 121K 10.8K

(Fantasy - Romance) Afsheen mendapat pesan dari unknown email yang berisi sebuah link. Karena penasaran, ia m... More

P R O L O G U E
I. Crash
II. Escape
III. Riding
IV. This is real
V. Prisoner
VI. My Name is Estella
VII. The hand of Keigher
VIII. Dinner
IX. I got played
X. Kidnapping
XI. Mistake
XII. Be Hostage
XIII. Rescue
XIV. Return
XV. Unexpected
XVI. Father
XVII. Home
CAST
XVIII. Same thing
XIX. Intruder
XX. Threat
XXI. Embarrassed
XXII. Bring me!
XXIII. Sheena
XXIV. Obsessive
XXV. Who is the real?
XXVI. Valley
XXVII. Aphrodisiac
XXVIII. Mine
XXIX. Marriage Proposal
XXX. Reason for refusal
XXXI. Miracle
XXXII. Ally
XXXIII. Doubt
XXXIV. When we first met
XXXV. Flashback
XXXVI. Flashback (2)
XXXVII. Attack
XXXVIII. Is It Funny?
XXXIX. Here
XL. Too Late
SPECIAL PART : Past Life
SPECIAL PART : Simulation of living together

SPECIAL PART : promise of peace

6.9K 624 76
By ShinyAlph

Afsheen mulai merasa Keigher adalah sosok yang menyebalkan—padahal awalnya dia mengira pria ini akan menjadi sosok prajurit gentleman seperti cerita-cerita fiksi yang dia baca. Ternyata salah. Selain egois, Keigher juga suka mencemooh dan merendahkannya.

Afsheen tak habis pikir, kenapa dia bisa terjebak dengan pria ini?

Suasana hening menyelimuti kereta yang terus melaju. Wajah Afsheen benar-benar cemberut sejak awal pagi. Bagaimana dia tidak kesal? Semalam dia harus menghabiskan waktu berdebat dengan Keigher perihal siapa yang lebih pantas menempati ranjang.

"Aku sedang terluka, jadi aku yang paling pantas menempati ranjang," kata pria itu tanpa nada, melirik Afsheen dengan tatapan samar.

Afsheen menggertakkan gigi, kedua tangannya mengepal. "Ranjang hanya satu. Jika kamu menempatinya, lalu aku harus tidur di mana?"

Keigher langsung melirik lantai, membuat mulut wanita itu terbuka, tercengang. "TIDAK MUNGKIN!"

Pria itu mengedikkan pundaknya tak acuh. "Tidak ada pilihan lain bagimu."

"Bukankah kamu menyewa seluruh kamar di lantai ini? Lalu aku akan pergi ke kamar sebelah untuk tidur."

"Itu mustahil." Keigher duduk di pinggir ranjang. Iris mata merahnya terpatri pada wajah kesal wanita itu. "Jika kau dan aku berpencar, musuh akan menyerang dalam diam dengan sempurna. Bisa saja ada yang memasuki kamarmu, menusukkan pedang ke dadamu tanpa membiarkan kau bereaksi lebih."

Bayangan dirinya tidur sendiri dengan orang tak dikenal menyelundup masuk sambil mengarahkan senjata kepadanya, Afsheen bergidik. Dia baru berada di dunia asing ini beberapa saat, secara tak sengaja muncul di mansion keluarga Huntly saat putri mereka, Sheena, koma oleh penyakit aneh. Namun begitu Afsheen muncul, Sheena terbangun.

Penyakit yang membuat fisik Sheena menjadi lemah pun berangsur-angsur membaik, dan Afsheen yang muncul di waktu tersebut dianggap sebagai bintang keberuntungan Sheena. Selama dia tetap di sini, Sheena tidak akan kenapa-napa. Begitulah yang sejauh ini mereka semua simpulkan. Sehingga keluarga Huntly memperlakukannya sebagai tamu dengan baik.

Jika Afsheen hitung-hitung, sudah 40 hari atau lebih dia berada di dunia aneh ini.

Karena perlindungan keluarga Huntly, Afsheen hidup dengan nyaman tanpa hambatan dan ketakutan. Dia belum menyadari betapa berbahayanya dunia ini di mana orang bisa membunuh tanpa berpikir panjang. Tetapi kata-kata Keigher seolah menyadarkan Afsheen akan bahaya yang sedang bersembunyi.

Bibir Afsheen terkatup erat, sebelum dia memutuskan kembali membuka suara. "Kalau begitu... kenapa kita tidak menempati ranjang bersama?" Sepertinya Afsheen melepaskan gagasan untuk pindah dari ruangan ini.

Alis Keigher terangkat samar, menatap Afsheen dengan rumit. Wanita-wanita selalu berusaha menjaga diri, martabat serta kepolosannya. Bagaimana bisa dengan mudahnya wanita yang satu ini menawarkan tidur di ranjang yang sama?

Melihat ekspresi aneh Keigher, Afsheen mengernyit samar sebelum melotot ketika menyadari bahwa kata-katanya sedikit ambigu. "Bukankah hanya merebahkan diri dan menutup mata untuk menunggu pagi? Aku tidak akan melakukan hal aneh padamu. Kenapa wajahmu buruk seolah aku akan melakukan kejahatan?" Afsheen menggerutu dengan wajah masam.

Ekspresi Keigher kembali tenang. "Ranjang ini sangat kecil. Hanya cukup untukku."

"Itu cukup untuk dua orang!"

"Tidak. Aku tidur cukup buruk. Mungkin saja di tengah malam aku menendangmu atau memukulmu. Gerakan reflek para prajurit ketika ada orang lain di sekitarnya."

Afsheen menggertakkan gigi, mau tak mau melangkah maju dan menarik selimut ke dalam pelukannya. "Bagian ini milikku!"

Sudut bibir pria itu terangkat, mencemooh.

Malam itu dimenangkan oleh Keigher yang menempati seluruh ranjang, sedangkan Afsheen dengan menyedihkan berbaring di lantai.

Mengingat kejadian semalam, gigi Afsheen masam ingin menggigit pria songong ini. Afsheen mendengkus kasar, bersedekap dada dan menatap Keigher tajam. Pria itu sudah memiliki pakaian baru dan bersih. Rambutnya dibiarkan tergeletak menutupi keningnya sehingga membuat penampilannya jauh lebih lembut dibanding kemarin.

"Aku baru sadar, kenapa aku begitu pasrah mengikutimu padahal kita tidak saling mengenal?" Suara dingin penuh kedengkian Afsheen mulai terdengar.

Keigher yang sedang memejamkan mata perlahan membuka mata. Tatapannya langsung menembak Afsheen yang sibuk misuh-misuh. "Bukankah kita sudah saling berkenalan? Kau lupa?"

"Bukan itu maksudku!" Afsheen mencebik. Padahal awal bertemu Keigher, dia berusaha menahan diri dan terlihat seperti sosok wanita lembut berbudi luhur. Namun pria itu terus mendorongnya ke ujung batasannya. "Kita baru saling mengenal sehari. Menurutku itu tidak bisa dijadikan acuan aku harus mempercayaimu."

Keigher mengangkat alis. "Meski baru sehari, tapi kita sudah tinggal sekamar. Menurutku kita tidak bisa disebut sebatas kenalan saja. Bukankah begitu, Nona Afsheen?"

Mata bulat Afsheen memelototinya saat mendengar 'tinggal sekamar'. Karena jika orang lain mendengarnya, bisa terjadi kesalahpahaman fatal. "Kamu benar-benar tidak berniat buruk?"

"Tidak." Keigher mengatakan setengah kebenaran. Dia menganggap rasa penasarannya akan rahasia Afsheen sebagai bentuk yang tidak berbahaya.

Afsheen terdiam sejenak sebelum mendengkus dan membuang muka.

Keigher yang dia ganggu jelas tidak bisa beristirahat lagi. Dia masih duduk tenang, tetapi kedua matanya terbuka dan terarah langsung tanpa malu kepada Afsheen. "Kenapa kau terlihat sangat membenciku?"

"Kamu masih bertanya?" Afsheen meliriknya sinis.

Keigher mengedikkan pundak. "Aku merasa kau sangat emosional dengan kepribadian meledak-ledak. Jika orang sepertimu ditempatkan di medan perang, pasti hal pertama yang diserang musuh adalah mulutmu."

"Oh, lihat! Tanpa aku minta kamu memberi contoh!" Dengan penuh semangat Afsheen menunjuk Keigher. "Mulutmu sangat berbisa, mengudang semua orang untuk menjadi musuhmu! Bastard!"

Alis Keigher terangkat. Awalnya terkejut oleh tuduhan wanita itu, namun semakin terkejut oleh kata asing di akhir kalimat. Apa artinya?

Tanpa mempedulikan reaksi Keigher, Afsheen terus bermisuh-misuh. "Sebagai seorang pria, mulutmu sangat lemas! Aku yakin tidak ada satu wanita pun yang akan jatuh cinta padamu!"

"Begitukah?" Keigher merenung. Sejauh ini, yang dia ketahui banyak wanita yang ingin merangkak ke tempat tidurnya. Entah itu karena serakah oleh penampilannya atau karena mengincar posisi ratu. "Wanita juga menilai bagaimana pria bertutur kata?"

Karena mau bagaimana pun buruknya Keigher, sekejam apapun ekspresi dan kata-katanya, tetap saja para wanita itu menatapnya dengan cinta-nafsu terselubung. Hal ini yang membuat Keigher semakin jarang datang ke perjamuan ataupun acara sosial. Dia merasa tatapan sejenis itu sangat menjijikan.

"Tentu saja!" Afsheen dengan penuh semangat menjelaskan bagaimana pria yang diidam-idamkan para wanita—atau lebih tepatnya, pria idamannya sendiri. "Pria yang lembut dengan tutur bahasa sopan serta meratukan pasangannya adalah yang terbaik!"

Keigher manggut-manggut, membiarkan Afsheen selesai berbicara. Setelah itu dia menatap Afsheen dengan maksud samar, lalu membuka mulutnya.

"Sepertinya aku memang bertindak terlalu jauh dan tidak pantas memperlakukan penolongku seperti tadi. Karena aku masih membutuhkanmu untuk merawat lukaku dan kemungkinan besar kedepannya kita akan hidup bersama, maka aku harus meminta maaf. Bisakah kau memaafkanku, Nona Afsheen?"

Afsheen mengerjap. Kepribadiannya yang berapi-api setelah menjelaskan tipe prianya mulai surut. Memandang wajah tampan dengan ekspresi tenang pria itu, jantungnya sedikit berdebar lebih cepat.

"Ugh..." Dengan canggung Afsheen menggaruk pipinya menggunakan jari telunjuknya sambil mengarahkan matanya ke tempat selain iris mata merah tersebut. "Karena kamu bertekad untuk berdamai, maka aku akan memaafkanmu."

Sudut bibir Keigher sedikit terangkat.

Afsheen kembali meliriknya, lalu tanpa sadar mengulurkan jari kelingkingnya. "Kita harus berjanji untuk saling menjaga dan bersikap baik satu sama lain kedepannya. Ayo, kaitkan jari kelingkingmu ke milikku sebagai sumpah."

Hal baru lainnya yang dia dapatkan dari Afsheen. Tanpa mengubah ekspresi, dia mengaitkan jari kelingking mereka bersama lalu menatap senyum gembira wanita itu.

Wanita aneh yang sangat mudah dibujuk. Pikir Keigher aneh dengan sudut bibir terangkat samar.

TBC

Januari 6, 2024.

Satu part lagi untuk extra part sebelum kita masuk S2 ya. Ada yang gak sabar??

Oh iya, aku menerima usulan untuk membuat adegan romantis uhuk uhuk untuk Keigher dan Afsheen. Jadi aku mengabulkan kalian yang memintanya. Mature konten ya. Bisa kalian baca di website Nih Buat Jajan dengan cara search username aku yaitu ShinyAlph.

Aku udah buat dua part, satu lanjutan adegan saat Keigher diberi afrodisiak (saat part 27-Afrodisiak) lalu ada satu part tambahan sebelum Afsheen diculik.

Kalau bingung gunain websitenya, bisa lihat tutorial di part XXVII. Aphrodisiac. Ingat, ceritanya 🔞. Kalau tertarik boleh dibaca.

Sedikit spoiler :





Pembayarannya bisa melalui gopay, shopeepay, dana, dan sebagainya.

Continue Reading

You'll Also Like

231K 594 21
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya
879K 76.3K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
203K 23.7K 27
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
343K 19.6K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...