Davendra

By cutesforme_

2M 98.5K 3.6K

Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka... More

AWAL
1•Davendra
2•Davendra
3•Davendra
4•Davendra
5•Davendra
6•Davendra
7•Davendra
8•Davendra
9•Davendra
10•Davendra
11•Davendra
12•Davendra
13•Davendra
14•Davendra
15•Davendra
16•Davendra
17•Davendra
18•Davendra
19•Davendra
20•Davendra
21•Davendra
23•Davendra
24•Davendra
25• Davendra
26•Davendra
27• Davendra
28•Davendra
29•Davendra
30•Davendra
31•Davendra
32•Davendra
33•Davendra
34•Davendra
35•Davendra
36•Davendra
37•Davendra
38•Davendra
39•Davendra
40•Davendra
41•Davendra

22•Davendra

37K 1.8K 58
By cutesforme_

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Semua kegiatan Kanara seolah-olah dibuat sesuai dengan skenario pria yang sekarang dibencinya ini. Dimana setiap kali Kanara keluar rumah, pasti dirinya akan bertemu dengan Dave. Pria itu tidak meneror rumahnya, lebih cocok dikatakan bahwa pria itu menguntit kemanapun ia pergi. Menyebalkan memang.

Contohnya tadi, saat ia pulang sekolah. Kanara menyempatkan waktunya untuk pergi ke toko aksesoris bersama sahabat-sahabatnya, disana ia bertemu dengan Dave. Melihat sosok pria itu, Kanara mendengus kesal. Ia beralih menatap kembaran dari pria itu yang tidak lain adalah Devina.

"Bisa enggak lo bilangin ke Dave, jangan ikutin gue terus, dia udah kaya predator yang lagi ngincer mangsanya." Ucap Kanara menatap Devina ikutan kesal, mulai sekarang apapun yang berhubungan dengan Dave akan menjadi sangat menyebalkan.

"Lo pikir dia mau dengerin gue?" Bukannya mengiyakan, Devina justru balik bertanya. Lagipula Kanara ini aneh menurut Devina, sudah jelas ia tidak memiliki hubungan sedekat itu dengan kembarannya sendiri.

"Ck, dimana pun gue keluar rumah pasti selalu ada dia! Gimana bisa dia tahu semua yang gue lakuin sih?!" Tunggu, Kanara hanya menceritakan kemana ia pergi kepada orangtuanya, kakaknya, dan sahabat-sahabatnya yang tidak lain adalah mereka. Mungkinkah?...

"Jangan bilang lo yang ngasih tahu kemana pun gue pergi?! Secara gue selalu ngasih tahu kalian."

Mendengar tuduhan Kanara tentu membuat Devina menatap gadis itu tidak percaya. "Lo gila ya?!"

Devina jelas tersinggung akan tuduhan Kanara, apakah Kanara tidak ingat bahwa ialah yang membuat Dave tidak terlalu bisa bersikap seenaknya pada gadis itu karena ia yang memberitahukan semua perbuatan Dave pada orangtuanya. Karena itu Dave mendapatkan kecaman dari orangtuanya.

Terlebih lagi, Devina bahkan meminta Ferran untuk menceritakan apapun yang Dave lakukan diluar jangkauannya, lalu ia akan menceritakannya balik kepada Kanara. Setelah melakukan semua itu, Kanara masih menuduhnya? Astaga. Devina benar-benar tidak habis pikir.

"Lo tahu gue enggak se-deket itu sama Dave, sampai-sampai gue harus ngelaporin kemana pun lo pergi. Dan kalau gue mau, gue bisa! Tapi apa yang gue lakuin? Gue malah bela lo. Cewek tolol! Percuma gue lindungi lo dari dia." Maki Devina yang tidak terima dituduh demikian. Ketahuilah jika mereka itu kembar, Devina baik namun jika sedang kesal mulut gadis itu tidak akan tahu sopan santun seperti Dave.

Kanara terdiam, apa yang dikatakan Devina benar adanya. "Sorry, gue bener-bener kesel sama Dave jadi ngira lo aneh-aneh."

Devina berdecih muak, ia malas sekali. "Terserah, lakuin apapun yang lo mau. Gue nggak peduli."

Devina pergi begitu saja meskipun beberapa kali Kanara memanggil nama gadis itu. Melihat Kanara yang memanggil Devina terus menerus, Shana dan Nilam yang tadinya sibuk memilih-milih apa yang akan mereka beli akhirnya menghampiri Kanara.

"Loh, Devina kok balik?" Tanya Shana.

Kanara menggeleng lemas, kenapa ia malah menciptakan masalah disaat-saat seperti ini?!

****

Dave yang mendengar sedikit perselisihan antara gadisnya dan kembarannya itu membuat ia tertawa keras. Astaga, mereka ini benar-benar lucu, kocak sekali.

Apakah kedua gadis itu tidak menyadari bahwa ia dan Ferran telah menyusun skenario sedemikian rupa?! Ketahuilah, ia dan Ferran memang sepakat untuk membuat Kanara dan Devina merenggang hingga keduanya tidak lagi saling melindungi satu sama lain.

Alasan Dave membuat Kanara dan Devina merenggang yaitu karena ia risih, ia risih jika Devina harus mengatakan segala yang ia perbuat kepada Kanara ke orangtuanya. Dan alasan Ferran menyetujuinya hal tersebut karena satu alasan yang membuat Dave benar-benar takjub. Yaitu karena Ferran malas mendengarkan Devina yang terus menerus bertanya mengenai Dave, laki-laki itu cemburu.

Astaga, se-overprotektif nya Dave ia tidak akan merasa cemburu jika gadisnya bertanya mengenai kakaknya sendiri.

Sejujurnya Dave masih kesal.kepada Ferran, karena laki-laki itu membocorkan kelakuannya kepada Devina, jadilah Kanara tahu dan menghindarinya. Untuk balasan itu, Dave sudah memberikan Ferran sedikit pelajaran langsung karena sudah lancang.

Ya, se-brengsek itu Ferran dan Dave.

Dave duduk di sofa markasnya dengan memanjangkan kakinya santai. Ia membuka ponselnya, mengirim pesan kepada gadis cantiknya ini.

Me:

Send a picture
lo cantik kalo lagi gni
diunggah cakep ga na?

Dengan santainya Dave mengirimkan foto saat Kanara terbaring di ranjangnya dengan tertelungkup dan hanya menampilkan punggungnya saja. Di foto itu Kanara terlihat sangat berantakan, punggungnya lumayan ter-ekspos karena ulah Dave saat di apartemennya waktu itu. Yang menariknya, jika diunggah pasti orang akan berpikiran macam-macam. 

Bunyi notifikasi membuat Dave menyunggingkan senyumnya.

Kanaaa's mine❤️
sialan
jgn macem² Dave!

Me:
satu macem aja sayang

Kanaaa's mine❤️
setres

Me:
gue post ya?

Kanaaa's mine❤️
lo gabisa baca?

Me:
hm?

Kanaaa's mine❤️
kalau lo post foto itu,
artinya lo mau kita putus

Dave tergelak membaca pesan dari Kanara, ia mengetikan balasan lagi.

Me:
udah ngakuin kita pacaran?

Kanaaa's mine❤️
najis

Me:
kalau gamau fotonya di post,
artinya lo harus mau
ngedate sm gue

Kanaaa's mine❤️
kpn?

Me:
to night, nnti gue jemput

Selanjutnya tidak ada balasan lagi dari Kanara.

"Wish, happy amat bos kayaknya?" Haidar tiba-tiba mendekat seraya merangkul Dave.

"Cewek gue," jawab Dave dengan senyum tersungging di bibirnya.

"Eh, cewek yang mana nih?" Tanya Haidar Menaik-turunkan alisnya menggoda.

Dave memutar bola matanya malas, ia kan hanya punya satu perempuan dan selamanya akan seperti itu.

Andai ia menyadari foto itu dari lama, mungkin Dave tidak perlu pusing-pusing memikirkan Kanara yang mencueki dirinya kemarin-kemarin.

Setelah menyeringai senang tiba-tiba Dave mendesis merasakan sakit di area bibir bawahnya, sepertinya mulai bengkak. Itu semua karena ia terlibat sedikit perkelahian bersama Ferran tadi, tidak masalah, toh hanya luka kecil. Meskipun nyatanya memar membiru diwajahnya semakin terlihat jelas.

Dave melihat Sevanya yang sedang berada di antara perkumpulan laki-laki, mereka sedang memainkan kartu remi dan Sevanya menjadi satu-satunya wanita disana. Astaga, Dave tidak bisa membayangkan jika itu adalah Kanara mungkin ia sudah marah besar.

****

"Ck, Kanara gue bilangin, gue bela-belain tapi dia malah main nuduh gue seenaknya. Nyesel gue pernah belain dia segitunya." Gerutu Devina tidak henti-hentinya sejak pulang dari perkumpulan cewek-cewek tadi.

Ferran tersenyum lembut melihat Devina yang menggerutu kesal, ia mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut. "Yaudah, biarin aja, lagian kamu juga udah bantu dia kan?"

"Iya! Tapi kan gue nggak mau dia masuk ke dalam hidup Dave, Dave itu... Gak bisa di tebak, gue yang kembarannya aja bingung sama sikap dia." Ucap Devina masih menggebu-gebu, ia tipikal orang yang setia pada temannya, meskipun itu berasal dari keluarganya sendiri, jika itu kurang baik bagi temannya maka Devina akan menentang hal itu.

"Udah, nggak usah dipikirin. Ke rumah aku gimana? Razkia katanya kangen sama kamu." Ucap Ferran yang menjadikan Razkia —adiknya sebagai alasan.

"Emm, nanti deh, gue gak mood parah. Nanti yang ada kalo gue ke rumah lo malah Razkia yang kena, kasian." Tolak Devina sungguh-sungguh.

Ferran mengerutkan keningnya tidak suka. "Yaudah, gak usah ketemu Razkia. Jalan sama aku aja gimana? Biar mood kamu bagus."

Hanya bersama Devina Ferran bersikap manis. Hanya bersama Devina Ferran mengalah. Hanya bersama Devina Ferran melakukan segala cara agar membahagiakan gadis itu. Hanya kepada Devina, dan selamanya akan tetap seperti itu. Apapun akan Ferran lakukan untuk Devina-nya.

"Males juga, gue balik aja deh." Tolak Devina yang memang tidak tertarik sama sekali.

Devina segera bangkit dan beranjak pergi dari taman tempat mereka bertemu hari ini. Entah sejak kapan mereka sering bertemu, mungkin sejak Ferran menawarkan informasi mengenai Davendra.

"Kamu mau tahu satu hal lagi tentang Dave enggak?" Tanya Ferran sukses membuat langkah Devina terhenti.

Dengan sedikit bimbang akhirnya Devina mengangguk, jiwanya terlalu penasaran.

Melihat Devina yang kembali padanya, Ferran tersenyum menyeringai. Sebenarnya tidak da rahasia lagi mengenai Dave, tetapi mengada-ada sedikit tidak masalahkan?

TBC

kgn ndaa?

next?

Sorry for typo

Vote komen

Seee uuuuuu

Continue Reading

You'll Also Like

662K 38.7K 28
Sudah begitu lama. Akhirnya ia kembali, kembali mengejar cintanya yang bahkan tidak pernah pudar. Kembali ketempat dimana ia dilahirkan dan kembali u...
1.4M 54.4K 19
"Kakak brengsek!" "Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!" *** Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyim...
847K 46.7K 48
[Bad Possessiveness of My Ex] Mempunyai mantan kekasih yang possessive merupakan kutukan bagi Anne, bahkan Anne sendiri ragu apakah lelaki itu pantas...
7.4M 439K 54
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...