Davendra

By cutesforme_

2M 100K 3.8K

Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka... More

AWAL
2•Davendra
3•Davendra
4•Davendra
5•Davendra
6•Davendra
7•Davendra
8•Davendra
9•Davendra
10•Davendra
11•Davendra
12•Davendra
13•Davendra
14•Davendra
15•Davendra
16•Davendra
17•Davendra
18•Davendra
19•Davendra
20•Davendra
21•Davendra
22•Davendra
23•Davendra
24•Davendra
25• Davendra
26•Davendra
27• Davendra
28•Davendra
29•Davendra
30•Davendra
31•Davendra
32•Davendra
33•Davendra
34•Davendra
35•Davendra
36•Davendra
37•Davendra
38•Davendra
39•Davendra
40•Davendra
41•Davendra
42•Davendra

1•Davendra

134K 5.3K 57
By cutesforme_

Happy reading say

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

"Jadi kemaren lo dianter pulang sama kakak gue?!" Devina menatap tajam Kanara. Gadis itu kesal, padahal sudah ia peringatkan beberapa kali. Jangan pernah ada yang mendekati kakaknya itu. Devina tahu bagaimana bebasnya pergaulan sang kakak.

Kanara mengangkat bahu acuh. Dia tidak terlalu peduli pada sosok Davendra itu. "Gue gak sengaja. Lagian gue gak berminat deketin cowok-cowok kayak kakak lo itu."

Shana mengangguk setuju. "Tenang aja sih, vin. Gue percaya tipe-tipe Kana gak mungkin kepincut sama berandalan sekolah."

Shana tahu selera Kanara itu tipikal cowok good. Kana seringkali menghindari percakapan mereka saat sedang membicarakan berandalan sekolah.

"Gue percaya Kana gak bakal kepincut. Tapi mereka itu bisa ngelakuin apapun, Shan." Devina menghela nafas frustasi.

Kanara merangkul pundak Devina. Menatap gadis itu dengan tatapan nakal. "Santai aja.." ia berbisik pada Devina. "I prefer a sweet man to me a naughty one."

Shana dan Nilam tertawa mendengar bisikan itu. Kanara ini, diam-diam menghanyutkan. Astaga, mereka bahkan masih tidak percaya kalau Kanara lebih sering mengunjungi tempat-tempat party dibanding mereka.

"Eh iya, malam ini jadi kan?" Nilam mengingat agenda mereka.

Ketiganya mengangguk antusias.

Shana mengedipkan sebelah matanya nakal. "Jadi dong, apapun untuk pria tampan."

Yeah mereka akan pergi bersenang-senang lagi. Rasanya tidak ada waktu untuk menghabiskan waktu dengan santai-santai. Gadis-gadis itu bukan sembarangan, mereka mempunyai banyak koneksi terkait dunia gelap.

"Tapi gue gak janji ya.. My parents seem to be coming home tonight." Kanara berkata dengan ragu, mengingat orangtuanya yang sangat posesif terhadap dirinya itu.

"Urusan gampang. Nanti gue bantu." Nilam tertawa mendengar penuturan Devina.

Kanara menyunggingkan senyum manis melihat Giovano menghampiri mereka. Giovano Mahaputra namanya, sosok goodboy idaman sekolah. Kanara menyukai Gio karena sosoknya yang manis, lembut dan bisa dipastikan Gio tidak se-liar dirinya. Cocok sekali, pikirnya.

Kanara dengan santai merangkul Gio. "Kantin?"

Gio tersenyum padanya. Ia melepaskan rangkulan Kanara, menggenggam tangan wanita itu. Membawa Kanara pergi dari sana.

Saat tengah digandeng oleh Gio, Kanara melambaikan tangannya pada teman-temannya.

Teman-teman gadis itu berdecak kesal karena ditinggal.

Kanara, si gadis pecinta tantangan. Ia mencintai hal yang sulit ditaklukkan namun bukan berarti Kanara menyerahkan nyawa nya dengan mendekati Dave. Tidak, Kanara tidak berminat sama sekali. Baginya, sosok Dave itu terlalu banyak ia temui. Yang langka itu sosok seperti Gio, manis dan penurut.

****

Kanara menatap pantulan cermin yang memperlihatkan dirinya dengan dress hitam ketat diatas lutut, bagian lengannya terbuka hingga dada. Ia menggerai rambutnya, menyemprotkan parfum di sekitar leher.

"Perfect." Kanara tersenyum melihat penampilannya. Ia melirik handphone nya yang terdapat pesan dari Nilam.

Sahabat-sahabatnya sudah ada di depan. Ia melirik jam, baru pukul 22.00 orang tua gadis itu berkata akan pulang subuh. Aman.

Ia keluar dari rumah, entah dimana kakak laki-lakinya Kanara tidak peduli. Bukan urusannya.

"Wow!" Shana berdecak kagum melihat penampilan Kanara. Sangat cantik, dan seksi.

"Oke, girls! Kita berangkat." Devina mulai menjalankan mobilnya.

Mereka berencana pergi ke pesta hari ini. Sebenarnya ini pesta milik sepupunya Nilam, namun mereka diajak Nilam untuk menghadiri acara tersebut. Tentu saja banyak pria tampan, hal itu yang menjadi semangat Shana dan Devina. Kalau Kanara sih ikut-ikut saja, daripada di rumah gabut.

Pesta ini berlokasi disalah satu club di daerah ibu kota, cukup terkenal. Club ini di sewa khusus oleh sepupunya Nilam, hanya orang-orang yang diundang saja yang bisa datang.

Sampai di lokasi mereka hanya tinggal menunjukan kartu undangan, baru diperbolehkan masuk.

Suara berisik dari musik menjadi kesan pertama saat memasuki ruangan. Ramai sekali.

Saat baru sampai mereka disambut oleh sepupu Nilam. Pria itu merangkul Nilam. "Nikmati pestanya girls!"

Mereka tertawa, mulai menikmati pesta. Kanara jaga jarak dengan minuman alcohol. Ia main aman saja, tidak seperti teman-temannya yang sudah minum-minum.

Tanpa Kanara sadari, dari pojok kanan ada yang memperhatikannya dengan tatapan tertarik.

Sial, Kanara tadinya hanya mencoba minum sedikit. Tapi kenapa kepalanya pusing sekali, ia kesal dengan tubuhnya yang lemah alcohol ini.

Kanara tersentak saat Shana mendorongnya ke tengah-tengah. Area dimana banyak pria dan wanita yang sedang berdansa.

Saat Kanara berada di tengah-tengah tempat itu, seorang laki-laki tiba-tiba maju, berdiri dihadapan Kanara dengan percaya diri. Menatap Kanara dengan tatapan menyeringai. Tepuk tangan riuh kembali terdengar. Mereka menjadi pusat perhatian, terlebih saat pria itu menarik tangan Kanara mendekat.

Diluar kendali, Kanara tiba-tiba mengalungkan tangannya ke leher pria itu. Ia tersenyum manis menatap manik mata pria itu. Hidung mereka bersentuhan.

Pria itu mengangkat sebelah alisnya, heran. Namun ia merasa sedikit tertantang.

"Wanna dance with me, baby?" Tanya pria itu dengan suara serak, tepat ditelinga Kanara.

Kanara tidak menjawab. Tangannya tiba-tiba mengelus dada laki-laki itu yang tertutup jas. Tanpa diduga, Kanara melepaskan jas pria itu dan menjatuhkannya sembarangan.

Pria itu tersenyum melihat tingkah Kanara. Pria dengan kemeja hitam serta kancing kemeja yang ia biarkan terbuka itu menarik tubuh Kanara lebih dekat dengannya. Tangannya ia lingkarkan ke pinggang ramping Kanara.

Laki-laki itu mendekatkan wajahnya kepada leher Kanara yang terekspos. Harum sekali, candu.

"Kanara!" Teriak Devina menyadarkan Kanara. Gadis itu menoleh ke arah suara, ia terkejut.

Kanara mencoba melepaskan dirinya, namun yang ada pinggangnya semakin direngkuh pria itu.

"Lepasin gue." Kanara mencoba mendorong laki-laki itu. Sialnya tenaganya kalah kuat.

Devina tidak tinggal diam melihat sahabatnya yang berada dalam kukungan pria itu. "Lepasin dia, Dave!"

Dave, laki-laki itu melirik sekilas adik kembarnya. Ya, mereka memang kembar namun sifatnya sangat bertolak belakang.

"Vin... Tolongin gue." Kanara menatap Devina takut. Ia kaget setengah mati. Kenapa tiba-tiba ia berada direngkuhan pria itu?

Dave menghela nafas kasar. Ia menatap Kanara tajam. Berbisik pada gadis itu. "Mulai detik ini, You are mine."

Dave melepaskan Kanara begitu saja, ia pergi meninggalkan Devina dan Kanara.

Devina segera menghampiri Kanara yang masih syok.

"V-vin g-gue-"

"Lo ngapain berurusan sama dia lagi, Kanaa..." Devina mengembuskan nafas frustasi. Bebal sekali sahabatnya ini. Ia tau tabiat kembarannya yang liar itu.

"Vin... Lo tau gue paling gak suka berurusan sama berandal. Gue mabuk, gue gak sadar itu kembaran lo!"

Devina tampak tidak tersinggung kembarannya disebut berandal, toh memang benar.

"Udah, lo tenang. Selagi lo belum di klaim sama dia, lo aman."

Sayangnya, Kanara sudah di klaim milik Dave.

****

Benar saja, orang tua Kanara datang subuh. Untungnya Kanara sudah pulang pukul dua malam tadi. Pagi ini ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Meskipun hanya tertidur beberapa jam tidak membuat Kanara ngantuk. Paling di jam pelajaran ia tertidur, masa bodo lah.

Kanara turun ke meja makan, sudah ada mama papa nya disana. Gadis itu mengecup singkat pipi keduanya, oh jangan lupakan ada kakak laki-laki nya disana, ia juga melakukan hal yang sama.

Keano-kakak laki-laki dari Kanara yang berusia 22 tahun itu duduk disamping gadis itu.

"Pagi mama, pagi pa." Sapa Kanara kepada kedua orangtuanya, sedangkan kepada Keano ia mengedipkan sebelah matanya menggoda. Sudah biasa.

"Lo kemana semalem?" Bisik Keano pada adiknya yang terpaut 4 tahun itu.

"Main." Jawab Kanara santai.

"Mah, oleh-oleh buat Kana mana?" Tagih Kanara kepada orangtuanya yang baru pulang dari perjalanan bisnis mereka.

"Udah mama bawain kok. Tadi pagi kamu masih tidur, mama gak tega banguninnya." Gea-mama dari Kanara tersenyum manis.

"Makasih, mama.." Kana memeluk ibunya yang ada disampingnya dengan erat.

"Kamu mau dianter papa atau kak Kean, Kana?" Tawa Kendra -ayah gadis itu. Memang kebiasaan Kanara itu selalu diantar oleh supir atau ayahnya, terkadang jika Kean berbaik hati pria itu akan mengantarkan adiknya.

"Dianter papa dong." Kendra tersenyum melihat tingkah putri kesayangannya.

Kanara itu sangat disayangi oleh keluarganya. Wajar saja jika gadis itu bersikap manja. Apapun keinginan Kana pasti selalu dituruti, untungnya Kana bukan anak yang sombong dan keras kepala.

Setelah selesai sarapan Kanara diantar oleh sang ayah. Tepat waktu, tidak telat dan banyak drama.

Kanara tidak tahu bahwa laki-laki yang mengklaim nya semalam itu sudah mencari tahu banyak tentangnya. Bahkan sudah mencoba menghubungi orangtua gadis itu, mencuri perhatian orang tua Kanara agar lebih mudah mendapatkan Kana.

Sayang sekali Kana.

Tcb

segitu duluuu huhu

belum masuk ke part-part obsesinya OMG, ga sabar banget akuuu pengen liat Kana menderita, eh

Stay terus yaa, sorry kalau banyak typo

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 54.4K 19
"Kakak brengsek!" "Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!" *** Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyim...
1.6K 320 14
Aku menghirup udara yang sama dengan mas crush? Oh oh, tidak mungkin. Persetan dengan orang orang yang menertawakanku karena menyukai karakter fiksi...
19.4K 269 28
Mungkin penyesalan terbesar Avya adalah masuk ke dalam kehidupan seorang Liam Ganeswara, bukan karena keinginannya untuk masuk ke hidup seorang Liam...
268K 26.6K 24
SPIN OFF BINAR REMBULAN~ "Yang gue denger nih ya, si doi lebih suka cewek anggun, kalem, dan yang paling penting harus pintar," "Trus?" Kalivia menat...