LASKEN [✓]

By skusky_

1.7M 221K 10.7K

[BXB] [Fluffy] LASKEN: Laska Ukenya Ayden. "Las, pacaran kuy!" "Gue straight." Ayden menatap Laska dengan se... More

0
LASKEN : 1
LASKEN : 2
LASKEN : 3
LASKEN : 4
LASKEN : 5
LASKEN : 6
LASKEN : 7
LASKEN : 8
LASKEN : 9
LASKEN : 10
LASKEN : 11
LASKEN : 12
LASKEN : 14
LASKEN : 15
LASKEN : 16
LASKEN : 17 FLASHBACK
LASKEN : 18 FLASHBACK AGAIN
LASKEN : 19
LASKEN : 20
LASKEN : 21
LASKEN : 22
LASKEN : 23
LASKEN : 24
LASKEN : 25
LASKEN : 26
LASKEN : 27
LASKEN : 28
LASKEN : 29
LASKEN : 30
LASKEN : 31
LASKEN : 32
LASKEN : 33
LASKEN : 34
LASKEN : 35
LASKEN : 36
LASKEN : 37
LASKEN : 38 FLASHBACK SEDIKIT
LASKEN : 39 LAST PART
ebook lasken
BONUS I
BONUS II
+BONUS III
BONUS IV
BONUS V
BONUS VI [TAMAT]

LASKEN : 13

36.5K 5.1K 243
By skusky_

"Gak perlu, om. Laska nggak mau memperpanjang masalah ini lagi toh di sini Laska juga salah. Laska yang mancing dan Ayden yang kepancing."

Orang-orang di sana bersamaan menatap ke arah Laska yang sedang duduk di sofa.

"Kamu yakin mau maafin Ayden?" tanya papa Ayden.

Laska mengangguk.

"Udah, ya. Laska izin ke kamar dulu mau istirahat." Setelah mengucapkan itu Laska langsung melangkah menuju kamarnya, meninggalkan ruang tamu yang masih diselimuti ketegangan.

Laska sudah tidak perduli. Bohong jika dirinya tidak merasakan sakit.

++

Satu minggu sudah berlalu. Bertepatan dengan Laska yang hari ini mulai bersekolah lagi.

"Emang kamu kuat nyetir?"

"Iya, mami."

"Tapi mami khawatir loh. Kamu bareng kak Langit aja, ya? Nanti pas pulang biar mami jemput."

Lelaki itu menggeleng. "Gak mau. Laska kan udah gede, malu dong kalo masih dianter jemput."

Rashi akhirnya mengalah. "Yaudah deh."

Laska melanjutkan sarapannya kembali.

"Dasiku kemaren kamu taruh mana?" Papa Laska terlihat berjalan terburu-buru menuju istrinya yang sedang mengambil sendok di dapur.

"Di dalem lemari biasa."

Laska menghiraukan keributan yang diciptakan papanya itu. Dia juga heran padahal dasi papanya itu sangat banyak.

"Pagi mami, papi." Langit tiba-tiba muncul begitu saja.

"Loh, itu bukannya dasi papi?" Laska menunjuk sesuatu yang dipegang Langit.

"Hehe.. Langit izin pinjem ya, pi. Soalnya hari ini ada seminar dan untuk yang cowok disuruh pake dasi abu-abu."

Rashi mendengus kesal. Wanita itu memilih untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pria itu menatap putra sulungnya datar dan dibalas cengengesan oleh Langit.

Laska yang sudah selesai lantas bangkit. "Laska berangkat dulu." Lelaki itu menyalimi tangan kakak, papi dan maminya.

"Eh, muka lo gimana? Masih sakit kah?"

Laska menggeleng. "Aman. Cuma kadang kerasa nyeri kalo memarnya sengaja diteken."

Laska langsung keluar untuk memanasi motornya terlebih dahulu.

Setelah dirasa cukup, Laska kemudian menaiki motor itu dan melajukannya sambil berteriak pamit seperti biasa.

++

Motor Laska memasuki parkiran sekolah bersamaan dengan tatapan murid lain yang menuju ke arahnya.

Setelah melepas helm nya, Laska kemudian berkaca dan merapikan letak maskernya.

Luka di dekat sudut bibirnya memang masih terasa perih, apalagi saat terkena angin. Oleh karena itu dia memutuskan untuk memakai masker guna meminimalisir rasa perih.

"Gimana kondisi lo?"

"Baik."

"Luka lo gimana? Udah mendingan?"

"Udah."

Dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang tertuju kepadanya dan dijawab sekenanya oleh Laska.

Saat memasuki kelas, kelas yang tadinya ramai seketika berubah hening. Termasuk Ayden yang sedang berbicara dengan Joe langsung menatap ke arah pintu.

Laska berhenti sebentar dan melihat jika tempat duduknya sudah diisi oleh Joe, terbukti dengan tas pemuda itu yang berada di kursi yang ditempati.

Dan Laska sudah tak ambil pusing. Entahlah perasaannya sekarang sangat netral.

"Ben, gue duduk sama lo ya?" Laska melangkah menuju bangku Beben.

Beben menatap Laska. "Tapi kan gue duduk sama Sarah." Beben menunjuk perempuan yang sedang bergosip dengan Mina.

"Oh, ga masalah Ben." Sarah lalu melangkah mendekati Beben dan Laska. "Gue pindah duduk sama Mina aja."

"Terus si Yura?" tanya Laska menyebut nama teman sebangku Mina.

"Ah iya, lo pasti gak tau ya? Si Yura di DO."

"Hah? Kok bisa?"

"Pregnant. Itu alasan Yura di DO sama kepsek." Sarah mengibaskan tangannya kemudian melangkah menuju Mina.

"Duduk berdua aja ya lo lo pada." Mina menunjuk ke arah Laska dan Beben. "Gue juga gak rela kalo temen kesayangan gue harus duduk di kursi yang udah dipenuhi virus."

Dan ucapan Mina sampai ke telinga kedua orang itu hingga salah satu diantaranya mulai terbakar emosi.

Joe menatap Mina dengan tatapan marah. Sebelum kemarahannya keluar, Ayden lebih dulu menenangkan pasangannya dengan cara mengusap pundak Joe.

Dan semua kejadian itu tak lepas dari kedua mata boba milik Laska.

++

"Gausah makan yang berkuah!"

"Tapi gue pengen makan soto."

"Luka di sudut bibir lo masih merah kayak gitu. Ntar kecipratan kuah soto, nangis lagi."

"Heh.. ngadi-ngadi lo! Yakali kayak gitu doang gue nangis."

"Halah! Nyokap lo sendiri yang bilang ke gue kalo lo sering mewek gegara tuh luka tiba-tiba perih."

Mata Laska membulat. Maminya memberitahu Mina?

"Ben!"

Beben menoleh.

"Lo yang pesen, ya?"

Beben mendengus kemudian mengangguk.

Mina menatap Laska. "Mau makan apa lo?"

"Gaboleh yang berkuah ya." Mina melanjutkan ucapannya saat Laska akan membuka mulut.

Lelaki itu memutar bola mata sebal. Mina sekarang tak ubahnya seperti maminya yang suka melarangnya makan ini dan itu.

Jika saja kejadian itu tidak menimpanya pasti dia bebas ingin makan apapun.

"Cilok."

"Tanpa pake kecap, saos sama sambel kacang ya?"

Laska mengangguk.

"Lah, gimana ceritanya cilok nggak pake sambel kacang?" Beben bertanya.

"Udah lah tinggal lo pesen aja. Bilang sama penjualnya gausah dikasih macem-macem istilahnya mah cilok tawar gitu. Udah sana pesen! Oh ya sekalian pecel ayam sama es teh dua gelas."

"Anjir pecel ayam."

"Gue belom sarapan tadi. Udah sana!" Mina mendorong tubuh Beben menjauh.

Mina menatap Laska yang sudah melepaskan maskernya. Melihat luka di dekat bibir temannya itu tanpa sadar membuat Mina meringis. Pandangan perempuan itu tiba-tiba beralih menatap meja yang tak jauh dari meja mereka.

Sorot matanya berubah dingin saat salah satu penghuni meja tersebut menatap terang-terangan ke arah Laska yang memunggunginya.

"Kenapa sih?" Laska ingin menoleh ke belakang untuk melihat objek yang dilihat Mina dengan tatapan super dingin.

Mina lantas menahan pipi Laska. "Gapapa."

Bersamaan dengan itu tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang sangat dikenal oleh mereka.

Itu Kimmy.

"Hai, kak. Boleh gabung nggak? Soalnya semua meja pada penuh." Kimmy bertanya.

Mina dan Laska tentu saja mengangguk. Toh mereka juga termasuk Beben sudah mengenal cukup baik adik kelasnya itu.

Kimmy sontak tersenyum lalu duduk di samping Laska. Sorot mata perempuan imut itu berubah sendu saat melihat wajah mantan pacarnya.

"Masih sakit kak?" tanya Kimmy sambil menunjuk wajah Laska.

Laska menggeleng sambil tersenyum.




"Lo ngga minta maaf ke Laska?"

"Buat apa minta maaf? Si Laska anjir yang mulai duluan."

"Tapi yang lo lakuin itu terlalu berlebihan apalagi kalo Mina datengnya telat, bisa-bisa sekarat anak orang."

"Itu udah konsekuensi yang harus diterima Laska. Lo--"

"Lo kenapa sih Joe? Gue nanya sama Ayden loh bukan sama elo?" Rion menatap Joe jengkel. Vano yang berada disebelahnya langsung menenangkan pacarnya itu. Hanya mengantisipasi takutnya Rion kalap dan berakhir menghajar kakak tirinya itu. Mengingat jika pacarnya itu emosian parah.

++





Continue Reading

You'll Also Like

525K 23.5K 54
Divan Aires Saputra laki laki yang berparas cantik, lucu, dan manis tapi tidak dengan otak dan kelakuannya. Hilmino Adresa Gibran, laki laki yang t...
23.5K 1.1K 44
-s e l e s a i- Klise. Ini kisah tentang seorang siswi bernama Hana. Cewek yang selalu ditindas oleh orang yang dulunya menjadi temannya sendiri. Na...
895K 113K 42
[Tamat] Hari di mana sekelompok pemuda 17 tahunan mengadakan acara taruhan dan si kecil Rein kalah taruhan, maka ia harus berdandan seperti seorang g...
988K 93.1K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...