LASKEN : 18 FLASHBACK AGAIN

30.4K 4K 16
                                    

"Ntar malem jangan lupa dateng bro!" teriak Ezra sambil berjalan keluar kelas. Yap, baru saja si ketua kelas itu memberi tahu anak-anak nya atau lebih ke memaksa mereka semua untuk datang party merayakan ulang tahun dirinya.

"Gila si Ezra diem-diem mainnya ngeri juga." Rion berkata. "Lo dateng, Gan?"

Ayden mengangguk.

"Bagus! Sekalian di sana nanti kita double date."

Mendengar itu sontak membuat wajah Joe memerah berbanding terbalik dengan reaksi yang ditunjukkan Ayden.

Tanpa berniat menjawab, lelaki itu kemudian bangkit dan melangkah menuju parkiran dengan diikuti Joe yang mengekorinya.

Sepeninggal mereka berdua, Vano yang dari tadi diam kini mulai angkat bicara. "Ayden sebenernya niat ngga sih macarin kak Joe. Aku liat-liat reaksi tubuhnya setiap kali deket sama kak Joe pasti kayak risih." Vano berkata sembari menatap wajah pacarnya; Arion.

Arion mengedikkan bahunya kemudian berdiri. "Kamu tau sendiri kan sebelumnya si Ayden suka sama Laska jadi mungkin dia belum terbiasa sama keberadaan Joe udahlah nanti lama-lama bucin sendiri dia. Pulang yuk!" Rion mengulurkan tangannya dan diterima oleh Vano. Pasangan itu lalu meninggalkan kelas yang kini sepi tidak berpenghuni.


Sedangkan Ayden yang baru ingin menghidupkan mobilnya, gerakan tangannya lantas terhenti saat secara tiba-tiba Joe yang duduk di sebelahnya mencium pipinya. Lelaki itu langsung menatap Joe tajam dan dibalas senyuman super polos oleh Joe. Setelah menghidupkan mobil, Ayden lantas melajukan mobilnya ke luar gerbang sekolah dengan raut wajah berubah datar.

++

Malam pun datang dengan cepat. Setelah dirasa siap, Ayden keluar dari kamarnya tak lupa berpamitan dengan mamanya yang sedang membaca majalah fashion di depan TV.

Jovan
Gausah jemput aku, kita ketemu langsung di rumah Ezra.

Ayden berdecih membaca pesan itu, lalu memasukkan ponsel itu kembali ke saku celananya.

"Hati-hati loh nyetirnya." Amara tiba-tiba berdiri di muka pintu.

Ayden mengangguk sembari tersenyum.

Pandangan Ayden menangkap sesosok manusia; Laska yang baru membuka pintu gerbang rumahnya dan mereka bertatapan sejenak dan secara tiba-tiba bayangan Joe muncul di kepalanya dan membuat Ayden langsung membuang muka.




"Vano, mana?" tanya Ayden saat melihat Rion sedang bersandar di badan mobilnya.

"Nyari meja sama Joe." Arion langsung menegakkan badannya. "Kuy masuk!"

Kedua dominan itu lantas melangkah beriringan masuk ke dalam rumah Ezra. Saat masuk, raut keterkejutan tidak bisa disembunyikan oleh Ayden. Siang tadi, Ezra memang menceritakan semua konsep ulang tahunnya malam ini tapi tidak secara mendetail dan pemandangan yang ada di depan mata Ayden, semuanya di luar ekspektasinya.

Ayden melanjutkan langkahnya menuju meja yang ditempati oleh Joe. Melihat kedatangan pacarnya, Joe inisiatif langsung menyiapkan minuman; tentunya beralkohol untuk Ayden.

Dengan senang hati, Ayden menerima gelas itu dan langsung meneguk isinya.

Tak lama, Ezra terlihat mendatangi mereka. "Seneng banget gue akhirnya lo lo pada dateng." Ezra berkata lalu duduk di kursi kosong di sebelah Vano.

"Gila banget konsep ulang tahun lo." Arion menjawab. "Gue pikir ultah lo bakal pake balon, kue tingkat tiga sama banyak bocil pada lari-larian kemana-mana," ejek lelaki itu lagi.

Ezra terbahak menanggapi ejekan teman sekelasnya itu. "Anjing lu!"

Setelah mengobrol cukup lama, Ezra langsung pergi untuk sekedar menyapa para tamunya yang baru saja tiba.

Ayden yang sejak tadi asyik dengan ponselnya, kini mulai merasa sedikit bosan. Beberapa kali juga obrolan Joe dia hiraukan karena kini pandangannya terpaku pada salah satu meja yang tidak jauh dari mejanya.

Dan tatapan itu akhirnya disadari oleh Arion, Joe dan Vano. Seringai kecil lantas terbit di bibir Rion saat mengetahui arah pandang Ayden. Ngomong-ngomong, Arion masih menyimpan sedikit dendan pada Laska karena peristiwa di koridor beberapa hari yang lalu.

Tanpa aba-aba lelaki itu langsung menghampiri meja yang ditempati Laska dkk dengan diikuti oleh Vano.

Ayden tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Rion di sana, yang ia tau wajah Laska berubah memerah saat satu persatu kata mulai keluar dari bibir Rion. Puncaknya saat tanpa aba-aba Laska meraih gelas yang dipegang Rion lalu meneguk cairan di dalamnya. Melihat itu, Ayden tidak bisa untuk tidak terkejut. Saat dia ingin beranjak pergi, tangannya malah ditahan oleh Joe. Walaupun uke, Joe masihlah seorang laki-laki tulen yang kekuatannya tidak bisa diremehkan.

Dari jauh, Ayden melihat jika Mina berteriak kepada Arion lalu pergi menuju tempat di mana Ezra berada, sedangkan Laska sudah dipapah oleh Beben menuju pintu keluar. Tak ingin berlama-lama, Ayden langsung menarik tangannya yang ditahan oleh Joe dengan kasar lalu melangkah menuju Laska dan Beben.

Setelah berucap beberapa kata, Ayden beralih memapah Laska dan membawa lelaki itu ke mobilnya.

++







LASKEN [✓]Where stories live. Discover now