BONUS VI [TAMAT]

41.3K 3.9K 390
                                    

Ini fix terakhir ygy~

HAPPY READING

!!

"INI SI AYDEN KEMANA SIH!? LAMA BANGET PERASAAN! UDAH TAU ISTRINYA HAMPIR SEKARAT!" pekik Mina sambil bolak balik dan mencari keberadaan Ayden yang sampai sekarang belum menunjukkan hilal nya.

Perempuan itu menggigiti kukunya beberapa kali sambil terkadang melirik di balik jendela ruangan Laska. Lelaki itu terlihat sedang terbaring lemas sambil tangannya yang terbalut infus terus mengelusi perut buncitnya. Di sampingnya terdapat Langit yang sejak tadi terus menenangkan adik kesayangannya itu.

Dan pada akhirnya, Ayden baru tiba dan berlari ke arah Mina. Wajah lelaki itu terlihat berkeringat parah dengan kondisi yang cukup mengenaskan.

"Buruan masuk! Laska udah nungguin elo."

"Laska belum di operasi?"

Mina menggeleng. "Dokter nya lagi prepare ruang operasi."

Ayden segera membuka pintu rawat itu dan Langit adalah orang pertama yang menyadari keadaannya. Pria itu segera bangkit lalu menepuk pundak adik iparnya beberapa kali seolah memberi penguatan, sebelum melangkah keluar menyusul istrinya.

Perasaan Ayden seketika berubah kacau saat melihat kondisi istri mungilnya. Tangan yang di jari manisnya tersemat sebuah cincin pernikahan itu terlihat bergetar pelan dan tidak berhenti bergerak mengelus tempat anak mereka tumbuh, sedangkan kedua kelopak mata Laska tertutup tapi bisa Ayden lihat jika pada salah satu sudut mata indah itu keluar setitik air mata.

"Sayang," panggil Ayden setelah duduk di tempat Langit tadi. Lelaki itu meraih sebelah tangan istrinya dan menciumnya beberapa kali.

Perlahan, Laska kembali membuka matanya. Tatapan sayu dan penuh kesakitan itu seketika menghantam dada Ayden dengan keras.

Sialan! Dirinya tidak akan membiarkan Laska untuk mengandung lagi setelah ini.

"Kapan dateng? Kok aku ngga sadar ya?" lirih Laska sambil tersenyum kecil.

"Barusan." Ayden menjawab singkat.

"Anak kamu nakal. Padahal hpl nya masih seminggu an lagi eh..." Laska tiba-tiba menghentikan ucapannya saat perutnya kembali kontraksi. Ayden yang paham lalu mengelus pelan perut buncit itu.

"Dia pengen keluar sekarang karena ngga sabar buat liat gimana cantiknya wajah si mama."

Mendengar gombalan itu membuat tawa Laska langsung pecah.

Tak lama setelah itu, dokter serta perawat yang membawa kursi roda masuk dan menginterupsi kegiatan suami istri itu.

Setelah berbincang sebentar, Ayden langsung mengangkat tubuh istrinya untuk duduk di kursi roda dan setelahnya dia membiarkan perawat mendorong kursi roda itu menuju ruang operasi.

"Kuat ya! Gue mohon jangan pernah pergi dari sisi Laska."

Ayden mengangguk sekilas. Langit yang paham segera memeluk adik iparnya itu sambil terus memberikan kalimat penenang. Di kondisi seperti sekarang, bukan hanya si calon ibu yang harus diberi kekuatan melainkan calon ayah juga.

Laska seketika menggigit bahu Ayden saat sesuatu terasa disuntikkan di tulang belakangnya. Itu anestesi. Setelahnya Laska berbaring dan tak lama setelah efek anestesi mulai menjalar barulah dokter menjalankan tugasnya.

Sejak operasi di mulai, Ayden tak henti-hentinya mencium kening Laska sambil menggenggam erat tangan istrinya. Beberapa kalimat penenang keluar lirih dari bibir Ayden yang tentu saja membuat perasaan Laska semakin tenang.

LASKEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang