Baby Boy || Alvano

By najemisyuuu

3.6M 86.7K 2.1K

Warning area 1821!!!🔞 "Nay mau ini boleh ngga?" ucap Vano memohon kepada Naya sambil menoel noel bagian dada... More

[O1]
[O2]
[O3]
[O4]
[O5]
[O6]
[O7]
[O8]
[O9]
[1O]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[36]
[37]
[38]
[39]
[40]
[41]

[35]

40.9K 1K 15
By najemisyuuu

Happy reading!! ^^

Di malam itu tidak ada sesuatu yang spesial, cuma makan malem ngobrol ngobrol terus tidur, dan keesokan paginya...

"BANGON WOE BANGOOOONNNN" sebuah suara makhluk keras dari balik pintu kamar Vano dan Naya.

"BANGON WOE KELON MULU LO PADA" lanjutnya.

Brak Brak Brak

Suara itu berganti dengan gedoran pintu yang...brutal? Tapi yang dibangunin masih sibuk mendengkur di bawah selimut tebal.

"BANGON NJING" yang teriak udah ganti orang tuh.

"GUE DOBRAK NIH"

"hhh ganggu aja ni pada" Vano menyibakkan selimut yang membalut dirinya dan juga Naya.

"BANG-"

"IYAAAAAAAAA" teriak Vano jengkel. Lalu ia membuka pintu tersebut dengan penuh emosi.

"nah si kebo bangun juga kan" -Ervin

"nape, ganggu aja orang lagi tidur"

"ganggu ganggu cocot lo, liat noh sekarang jam berapa" -Haidar

"jam 10 kan"

"jam 10 kan? Bisa santai gitu ya bangun bangun jam 10" -Gibran

"orang liburan mah mau ngapain aja sabeb, udah lah lo pada ngapain disini"

"kita kita udah pada sarapan, kalo mau sarapan itu masak sendiri" -Ara

"yaudah sono hus hus gue mau bangunin Naya dulu, ntar gue nyusul ke bawah"

"lo ngebo lagi awas, gue gibeng pala lo" -Eja

"iyeeee, ribet amat"

"ini pada mau nyelup ke belakang, kalo udah selese sarapannya langsung nyusul aja" -Keisya

"yui"

****

"sayang, bangun yuk"

...

"sayang, bangun yuk udah siang ini"

"eunghh iya iya bentar" Vano mengelus puncak kepala Naya dengan lembut lalu mengecup keningnya sekali.

"bangun"

"5 menit lagi"

Cup

Vano mengecup bibir Naya.

"aaaahhh, jangan ganggu Van"

"heh jangan desah, udah tau kalo pagi tuh burno bangun malah tambah kamu desah gitu, mau tanggung jawab? hm?"

"gajelas" ucap Naya lalu memejamkan mata kembali.

"ayo kamu mau ikut nyemplung ngga, tadi dicariin Ara"

"oiya Ara mana"

"denger nama Ara aja langsung sat set sat set gercep amat"

"bodo" Naya mendudukkan dirinya sambil ngumpulin nyawa.

"cuci muka, sarapan, trus nyusul ke belakang, yang lain udah pada sarapan daritadi"

"kok kamu ngga bangunin aku?"

"aku aja kesiangan"

"kamu sii tidurnya malem malem mulu, ngegame terus"

"orang aku ngga ngegame"

"tapi kan main hp sampe malem"

"iya deh iya, Naya selalu benar"

"emang" Naya tersenyum lebar membanggakan diri.

"udah ayoooo"

"iyaaa, gendong" Naya mengangkat kedua tangannya ke arah Vano sambil mempout'kan bibirnya.

"udah jangan sok imut gitu ewh" canda Vano.

"yaudah" Naya beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan sedikit membanting pintu kamar mandi sampe bunyi gubrak gitu.

"ngambek, ngambek terus kerjaannya"

"..."

"NAYAAA" Vano merengek seperti orang gila, g. Seperti anak kecil minta dibeliin pentol kekeyi kekanan.

"..." tak ada sahutan, hanya suara air mengalir dari dalam sana.

"sayanggg, aaaaa aku cuma becanda"

Ceklek

Pintu kamar mandi dibuka oleh Naya, tapi orangnya langsung nyelonong ngelewatin Vano gitu aja sambil ngeringin muka nya pake handuk.

"NAYAAAA"

"..."

"sayanggg jangan ngambek dong, ayo ke bawah sarapan dulu"

"..."

"jangan diemin aku gituuu" keduanya kini duduk di atas ranjang. Vano mengambil handphonenya yang berada di nakas, lalu ia menelpon seseorang.

"halo"

"nape, dimana lo?" itu Eja.

"gue kaga nyusul dulu bro, bini gue ngambek gamau ikutan"

"ya elah nape lagi tu si Naya"

"biasalah tukang pundung" ucap Vano melirik Naya, Naya hanya berdecih masih dengan memainkan hp.

"yaudah serah lo, ini juga udah pada mau selese"

"yodah gue tutup"

"tumben ijin"

"biar sekali kali jadi anak baik"

"idih idih"

"Vano ganteng mau kelon, bye sayang"

"sayang sayang matalo, maho anjeng"

"EJAAA" terdengar suara Ara dari seberang sana.

"hehe ini lagi ditelpon Vano, yaudah-"

Tut tut tut...

Siapa hendak turut -Author
Sama aja ternyata, Vano tetaplah Vano -Eja
Sukurin, lanjutkan bakatmu Van -Author
Gelud yuu thor -Eja
Thar thor thar thor, gue captain marvel ketjeh -Author
Wes wes wes dilanjut -Eja

Setelah perbacotan yang tidak bermutu mereka berdua, Vano mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, gatau tuh kenapa gajelas.

"sayang~" Vano memangil Naya dengan nada yang diimut imutkan, dih.

"..."

"jangan ngambek gitu nanti tambah jele"

"dih paan"

"eh engga engga, becanda doang yaampuunnn"

"ngga lucu"

"emang ngga lucu, kan yang lucu cuma kamu"

"ngga baper"

"masa ngga baper sih? itu mukanya merah"

"ngga merah"

"hijau deh hijau"

"ngga hijau"

"ungu?"

"janda"

"heh"

"hah heh hah heh"

"maapin yak, gabole marah marah gitu sama suami" Vano menengkurapkan tubuhnya sambil kedua tangannya ia kaitkan ke pinggang Naya, iya posisinya kek tumpukan gitu trus Vano meluk pinggang Naya, kepalanya disenderin ke perut Naya.

"hmmn kok wangi banget sii? kamu udah mandi?"

"ga"

"ih kamu kenapa sii yang? ha? cuma gitu doang kok ngambek"

"biarin, apa urusan anda?"

"ya ada urusan lah"

"jangan gelendotan gini, berat" lalu Vano menggelindingkan tubuhnya ke samping Naya namun masih dalam keadaan memeluk pinggang Naya.

"jangan peluk peluk gini" lanjutnya.

"no, aku mau peluk masa gabole"

"ga"

"sssttt aku mau bobo lagi"

....

Beberapa menit berlalu

"Van"

"hm?"

"mau nenen"

"HAH?!?" Vano seketika membelalakkan matanya terkejut.

"mau nenen"

"kan yang punya nenen kamu, lagian kamu aneh aneh aja sii minta nenen"

"aku gabisa nenen sendiri, pake nenen kamu aja"

"heh ngada ngada ya"

"yang mau bukan aku, yang mau nenen tuh debay"

"nih si tuyul emang ribet ye"

"mau nenen" Naya tiba-tiba berubah jadi anak kecil manja yang menarik-narik kaos Vano.

"ya masa kamu mau nenen punyaku sii, aku gapunya nenen astaga"

"gapapa"

"ngga, jangan lah ya" tolak Vano secara halus.

Naya melengkungkan bibirnya kebawah dan matanya berkaca-kaca. Dengan segera Vano menangkup wajah Naya yang udah otw nangis.

"eh eh jangan nangis, i-iya sini sini kamu mau nenen?" kemudian Vano membuka kaosnya dan berbaring kembali ke atas ranjang.

"sini" Vano mengangkat kedua tangannya seolah-olah menyambut kedatangan Naya. Naya pun segera menghampiri Vano lalu memeluknya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Vano.

"boleh?" tanya Naya penuh harap.

"iya boleh" setelah Naya mendapat tiket emas dari Vano, ia segera melahap puting kecil Vano.

"duh tegang nih gue" ucap Vano kepada dirinya sendiri.

"eung?"

"gapapa lanjutin aja ngenyot, kamu ada ada aja sih ngidamnya"

"gatau, kan yang pengen debaynya bukan aku, ya tanya debay lah"

"hiiiiihhh lucu banget sih kamu,"

"aku tau"

Vano memeluk tubuh Naya yang berada di atasnya, tetap stay calm walaupun di bawah udah tegang, demi si tuyul tercinta biar ngga ngeces.

"ih geli tau dikenyot gini, kamu kok mau mau aja pas aku minta nenen? padahal geli loh ini"

"kan kata mama tuh istri harus nurut sama suami, biar uang bulanannya lancar"

"oh karena itu"

"enggaaaa yaampun becanda Vano, ya karena itu kewajiban aku lah"

"udah cantik, baik, pinter, manis, pengertian, lucu lagi, ngga nyesel deh aku dijodohin sama kamu"

"aku yang nyesel..."

"ha?"

"BECANDAAAA"

"kamu kebanyakan becanda sayang"

"kan kamu yang ngajarin banyakin becanda"

"ya ngga gitu juga"

"emang ngga gitu, soalnya kalo aku ikut ikutan kamu ntar aku jadi ikutan gila"

"mulutnyaaa"

"satu"

"warnanya?"

"merah muda"

"punya?"

"ya punya lah"

"maksudnya itu bibir punya siapa?"

"punya Naya"

"terus?"

"udah, masa mau berbagi bibir satu buat sharing"

"ini bibir punya Vano juga, dari ujung rambut sampe ujung kaki kamu itu juga punya Vano" Vano mengelus rambut Naya.

"iyaaaa, aku mau nenen ih diganggu aja"

"yaudah dilanjutin"

Naya udah lupa kali ya kalo lagi ngambek? tadi marah marah sekarang manjalita tsay

Next
.
.
.
.
.
.
TBC yuhuuu

Sorry gengs slow up lagi huhuuu, kehidupan rl aku lagi ribet banget. Mungkin ini up nya seminggu lagi deh, kalo mau dipercepat ya banyakin voment biar akunya semangat.

Harus banyakin vomenttt!!!

See you next part gengs 👋














Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 202K 55
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
11.7M 733K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
692K 32.6K 53
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
3.2M 153K 61
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...