King of the Cruelty

By ShinyAlph

694K 121K 10.8K

(Fantasy - Romance) Afsheen mendapat pesan dari unknown email yang berisi sebuah link. Karena penasaran, ia m... More

P R O L O G U E
I. Crash
II. Escape
III. Riding
IV. This is real
V. Prisoner
VI. My Name is Estella
VII. The hand of Keigher
VIII. Dinner
IX. I got played
X. Kidnapping
XI. Mistake
XII. Be Hostage
XIII. Rescue
XIV. Return
XV. Unexpected
XVI. Father
XVII. Home
CAST
XVIII. Same thing
XIX. Intruder
XX. Threat
XXI. Embarrassed
XXIII. Sheena
XXIV. Obsessive
XXV. Who is the real?
XXVI. Valley
XXVII. Aphrodisiac
XXVIII. Mine
XXIX. Marriage Proposal
XXX. Reason for refusal
XXXI. Miracle
XXXII. Ally
XXXIII. Doubt
XXXIV. When we first met
XXXV. Flashback
XXXVI. Flashback (2)
XXXVII. Attack
XXXVIII. Is It Funny?
XXXIX. Here
XL. Too Late
SPECIAL PART : Past Life
SPECIAL PART : promise of peace
SPECIAL PART : Simulation of living together

XXII. Bring me!

17.1K 3.2K 446
By ShinyAlph

Seminggu. Keigher hanya memberi waktu libur untuknya kembali ke keluarga Huntly dan hari ini dia harus kembali ke kerajaan tanpa boleh menunda waktu.

Menatap kepala koki istana, Afsheen tersenyum semringah. “Madam! Aku merindukanmu! Sangat.”

Kepala koki tersebut tersenyum menggoda. “Merindukan saya atau makanan saya?”

“Semuanya,” Afsheen menyengir dan menarik kursi untuk duduk. “Baiklah, bisakah aku mendapat beberapa makanan? Selama perjalanan kembali ke sini aku lapar setengah mati.”

“Nona Estella, tidak boleh membawa kata mati dalam ucapanmu.” tegur kepala koki itu tegas.

Afsheen terkekeh dan menggapai anggur dari keranjang di atas meja. “Berhenti memanggilku Estella, Madam. Nama asliku Sheena.”

“Oh, baiklah.” Kepala koki tidak bertanya lebih lanjut. Dia tahu ada batasan yang tak terucapkan tentang informasi diri seseorang. “Tunggu sebentar di sini, saya akan menyiapkan camilan untuk anda.”

“Oke,” Afsheen bertopang dagu menunggu dengan penuh semangat. Sebagai seorang foodie, dia sudah menanti hari ini di mana dia akan memakan masakan koki istana.

“Kembali dari liburan tidak melapor padaku, kau langsung hinggap di sini?”

Punggung gadis itu seketika menegak mendengar nada berbahaya itu. Perlahan dia menengok ke samping, menatap pria yang perpakaian rapi dengan warna didominasi hitam membuat bulu kuduknya meremang. Apa lagi sepasang netra merah yang mengawasinya penuh selidik.

“Kaisar!” Afsheen sontak berdiri dan menggerutu dalam hati. Beberapa hari tidak melihatnya, aura Keigher semakin menakutkan!

Keigher menaikkan sedikit alis matanya melihat gadis itu bergerak gelisah kemudian melambaikan tangan. “Duduklah.”

“Lalu Kaisar ba—” Kata-kata Afsheen terhenti begitu Keigher dengan santai duduk di sampingnya. Matanya melebar ngeri. “Kaisar!”

“Hn.”

“Kaisar yang agung dan perkasa, anda tidak bisa duduk di kawasan dapur kotor dan jelek seperti ini,” Dengan hati-hati Afsheen menggambarkan keadaan, berniat mengusir halus pria itu. “Jika Kaisar ingin makan, pergi ke ruangan anda. Nanti saya akan mengirimnya.”

Melihat mata gadis itu berbinar, tanpa sadar Keigher menurunkan pandangan ke bibirnya lalu membuang wajah. “Tidak, aku ingin mengubah suasana.”

Mulut Afsheen terbuka, ingin mengutarakan sesuatu. Namun dia terhenti dan meratap dalam hati. Agaknya dia tidak akan bisa puas menyelesaikan makanannya. Dengan sedih gadis itu mengambil jeruk di keranjang dan mengupasnya, namun tiba-tiba mendengar titah Keigher.

“Kupaskan untukku juga dan suapi aku.”

Bajingan! Rutuk Afsheen dalam hati. Melirik jeruk di tangannya, dia seketika tidak memiliki napsu makan lagi. Terbesit ide busuk di otaknya, membuatnya diam-diam menyeringai.

“Kaisar ingin makan jeruk? Baik! Tunggu sebentar. Saya akan meminta jeruk paling manissss dari kepala koki!” Afsheen tersenyum cerah lalu bergegas mengundurkan diri sehingga Keigher tidak dapat menghentikannya.

Masuk ke dapur, para koki kaget melihat sosoknya. “Nona E— Sheena! Jangan masuk ke sini, penuh asap.”

Afsheen melambaikan tangan dan menyuruh mereka mengabaikannya sebelum mendatangi kepala koki. “Madam! Aku tiba-tiba ingin makan jeruk. Adakah jeruk yang paling kecut di sini?”

Kepala koki menatapnya lalu mengangguk. Dia mengambil keranjang dan memberikannya kepada gadis itu. “Jeruk-jeruk ini sangat kecut. Makan perlahan.”

Menyengir dan mengiyakan, Afsheen kabur dengan sekeranjang jeruk. Melirik Keigher yang masih menunggu, dia berdecih dalam hati. Kaisar, siapkan hati dan mental lidahmu untuk menjadi mati rasa!

Duduk di samping Keigher dengan tenang, Afsheen mulai mengupas kulit jeruk yang berwarna kuning tersebut. Membersihkannya dengan hati-hati, dia kemudian mulai menyuapi Keigher satu per satu butir jeruk.

Alis Keigher terangkat sejenak dan tetap diam sambil mengunyah jeruk yang terus diberikan Afsheen.

Sisa satu butir dari jeruk pertama yang dikupas Afsheen, namun sejak tadi memerhatikan ekspresi Keigher, tidak ada perubahaan. Mengerutkan kening, dia memutuskan memasukkan potongan terakhir ke mulutnya.

“Pff!” Raut Afsheen tak terkontrol merasakan masam yang tidak tertahankan dari jeruk tersebut. Sebuah sapu tangan terulur di hadapannya, membuatnya segera menerimanya dan membuang sisa jeruk di mulutnya. “Ugh, kenapa sangat kecut!”

Afsheen masih merinding merasakan kecut yang tersisa di dalam mulutnya. Melirik Keigher yang masih tenang, dia bertanya dengan rasa bersalah, “Kaisar tidak apa-apa?”

Senyum terbit bibir pria itu. Dia meraih satu jeruk lagi dan mengupasnya dengan santai. “Tentu. Apakah aku belum memberitahumu? Dibanding jeruk manis, aku lebih menyukai yang masam. Semakin masam semakin baik.”

Afsheen menatapnya melongo. “Anda....” Sial! Kenapa lidah Keigher sangat abnormal?!

“Mau?” Keigher menawarkan jeruk yang baru dia kupas, namun dengan cepat Afsheen menolak dengan senyum dipaksakan.

“Tidak. Anda makanlah sepuasnya.”

Afsheen menggertakkan gigi, menahan kesal dalam hati. Apakah seharusnya dia meminta jeruk yang paling manis tadi? Tapi dia tidak menyangka Keigher akan menyukai jeruk rasa kecut! Lagi pula siapa yang menyukai rasa aneh seperti itu?

Melihat betapa murungnya gadis itu, Keigher dalam suasana hati yang baik. Kerajaan ini miliknya dan ini adalah daerah kekuasaannya, jadi tentu saja disesuaikan dengan seleranya. Gadis itu ingin mengerjainya? Lihat dulu di mana dia berada sekarang.

Menunggu makanannya yang tak kunjung jadi, Afsheen semakin memberengut. Dari arah luar seorang pria baya yang tak lain adalah Aldric datang mendekati Keigher dan menunduk hormat.

“Yang Mulia, seseorang datang menemui anda di depan.”

Keigher mendecak. Seminggu ini dia cukup sibuk dalam urusan politik dan kebetulan Afsheen kembali ke istana. Inginnya dia berlibur sehari untuk mengganggu gadis itu demi memperbaiki suasana hatinya, namun masih saja ada yang ingin merusak rencananya!

Melihat wajah suram Keigher, Aldric semakin menunduk, tahu bahwa kaisarnya tidak ingin diganggu.

Di samping, Afsheen malah bersemangat dan tidak menyadari tekanan udara yang menurun karena ketidakbahagiaan Keigher. Dengan matanya yang cerah seakan ada bintang kerlap-kelip di sana, dia membujuk Keigher penuh perhatian. “Kaisar, mungkin sesuatu yang genting terjadi? Anda harus bergegas dan menyelesaikannya! Saya akan pergi setelah menyelesaikan masalah saya juga di sini.”

“Masalahmu adalah makanan?” sindir Keigher sembari meliriknya datar.

“Hohoho,” Afsheen menutup mulutnya menahan malu. “Perhatikan jalan di hadapan anda Kaisar, jangan sampai berjalan masuk ke hati saya!”

Sudut bibir Keigher berkedut mendengarnya. Meliriknya sementara waktu, akhirnya dia dengan berat hati keluar dari wilayah dapur.

Menggosok telapak tangannya satu sama lain, Afsheen langsung memekik bahagia. Akhirnya Keigher pergi tanpa dia suruh!

Beberapa menit kemudian kepala koki datang menghidangkan beraneka ragam makanan yang membuat Afsheen semakin bersemangat. Dia makan dengan bahagia sampai merasa perutnya akan meledak jika dia memaksa makanan di atas meja memasuki perutnya lagi.

Di sisi lain, mata Keigher meredup melihat sosok di ruang kerjanya. Dia berjalan mendekat dan duduk di kursi sambil bersandar. “Bicara.”

Mata sosok itu mengerjap pelan, seolah bingung akan keadaan. Mendapati tatapan dingin dari pria di hadapannya, dia tersentak kaget dan buru-buru menunduk memberi hormat.

“Salam Yang Mulia Kaisar, nama saya Estella Helene Sheppard dari kediaman Sheppard. Yang Mulia, maaf jika kata-kata saya tidak berkenan namun bisakah anda mengirim bantuan untuk pasukan yang sedang berperang di laut merah?” Estella menunduk dalam, tidak berani mendongak melihat pria itu.

“Tujuan?”

Estella menggigit bibirnya erat. “Kakak saya, Jendral Erilam menjadi salah satu pemimpin dari kerajaan. Saat ini... dikabarkan mereka kekurangan pasukan dan dalam tekanan oleh musuh. Saya mohon agar Yang Mulia menyelamatkan mereka yang berjuang di wilayah laut merah!”

Mata Keigher menyipit. “Siapa yang membocorkan rahasia militer?”

Tangan dan kaki Estella bergetar. Dia tahu bahwa dia adalah masyarakat awam dan tidak boleh berurusan dengan masalah kerajaan, apa lagi melibatkan rahasia militer. Namun dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan kakaknya, dan di pikirannya hanya tertuju pada satu orang yang bisa membantu. Kaisar.

“I-itu... saya tidak tahu. Pagi tadi seekor elang datang membawa surat ke kediaman saya dan memberi informasi tersebut.” Estella menggigit bibir, takut. Bahkan sedetik pun tidak berani melirik Keigher.

“Saya mohon bantuan Yang Mulia dan bawalah saya bersama anda!”

July 28, 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

143K 13.3K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
131K 14.4K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
880K 76.4K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
644K 53.4K 56
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...