Secret | Treasure ✓

By rvelie

233K 53.1K 9.8K

[TERSEDIA DI SHOPEE] "Ada kasus pembunuhan berantai yang terjadi di antara dua belas remaja di sana." --- Sej... More

CAST
PROLOG
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
EPILOG
❗ Explanation
VOTE COVER
[ PRE ORDER ]

Part 31

3.7K 1K 80
By rvelie

Hari ini, langit nampak sedikit gelap, seolah mengerti bagaimana sedihnya perasaan keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan Jaehyuk.

Selama proses pemakaman, Asahi terus menangis dan Yoshi selalu ada di sampingnya, berusaha untuk menenangkan. Karna selain Jaehyuk, Asahi juga cukup dekat dengan Yoshi.

"Sa, ayo pulang," akak Jihoon ketika melihat keadaan langit semakin gelap. "Mau hujan."

Sudah setengah jam sejak semua orang pulang, dan yang tersisa di sana sekarang hanya mereka bertujuh, menunggu Asahi agar mau pulang. Mereka tak mungkin meninggalkan Asahi sendirian.

"Kalian semua lihat," ujar Asahi tiba-tiba, membuat semua menatapnya bingung. "Jaehyuk udah nggak ada."

Asahi menatap teman-temannya dengan sendu, tatapannya nanar dan penuh luka, namun juga terlihat kilat amarah di dalamnya.

"LIHAT, JAEHYUK UDAH NGGAK ADA!"

Asahi kembali histeris, membuat Yoshi buru-buru menariknya dalam rangkulan, namun Asahi menolak dan berusaha untuk mengontrol emosi sendiri. Ia tak boleh lepas kendali, masih ada yang harus ia katakan.

"Apa sekarang kalian masih nganggep dia pelakunya?"

Tak ada yang menjawab pertanyaan Asahi. Semua menunduk, terutama dua oknum yang sejak awal selalu memojokkan Jaehyuk.

Hyunsuk dan Yedam.

"Gue bilang mau cari bukti kalo Jaehyuk nggak bersalah, tapi ternyata itu nggak terwujud karna dia udah mati duluan. Kayaknya omongan dia bener." Asahi terdiam sejenak, mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan. "Mati yang bikin kalian percaya kalo Jaehyuk bukan pelakunya."

Perkataan Asahi menampar semua orang, terutama Hyunsuk dan Yedam selaku dua oknum yang paling mencurigai Jaehyuk sebagai pelaku.

Disaat semua orang merasa bersalah, Asahi justru merasa gagal.

Asahi gagal menepati perkataannya untuk menemukan bukti jika Jaehyuk tak bersalah, karna sahabatnya itu membuktikannya sendiri.

Kematiannya menjadi bukti jika Jaehyuk bukan pelaku atas semua yang terjadi.

Asahi senang karna Jaehyuk berhasil membuktikan sendiri, tapi harusnya tidak dengan cara seperti ini.

"Maaf, Bang." Yedam menatap Asahi yang menunduk, memperhatikan gundukan tanah yang mengubur Jaehyuk.

Mendengar suara itu, Asahi teringat dengan hal lain yang ia ucapkan bersamaan dengan kalimat tentang mencari bukti jika Jaehyuk tak bersalah.

"Anjir, Bang!" Haruto berteriak kaget ketika Asahi bangkit dan menyerang Yedam.

Satu pukulan kuat dari Asahi membuat Yedam jatuh ke atas tanah. Untungnya saat Asahi hendak kembali menyerang, Jeongwoo lebih dulu memeluknya dari belakang dan Yoshi menahan dari depan.

Yedam dibantu oleh Hyunsuk untuk berdiri, sedangkan Jihoon dan Haruto hanya berdiri di tengah, berjaga-jaga jika Asahi lepas dan kembali menyerang Yedam, atau Yedam marah dan menyerang balik.

"Lepasin gue!" Asahi berontak, berusaha melepaskan diri karna ingin kembali menyerang Yedam.

Namun usaha Asahi sia-sia, tenaga dan tubuh Jeongwoo jauh lebih besar dari dirinya.

"Tahan emosi lo, Sa." Yoshi mencoba mengingatkan. "Lo lagi di makam Jaehyuk, jangan ngamuk-ngamuk gini, nanti dia nggak tenang."

"Jaehyuk emang udah nggak tenang dari sebelum dia mati karna tuduhan dari kalian semua, terutama dia." Asahi menatap Yedam tajam dengan mata sembab, dalam tatapan itu, Yedam dapat melihat adanya amarah yang membara. "Dan Jaehyuk nggak akan pernah tenang kalo dia nggak dihukum atas perbuatannya."

"Maksudnya?" Hyunsuk nampak kebingungan. "Kenapa Yedam harus dihukum?"

"Karna dia yang udah ngebunuh Jaehyuk!"

Perkataan Asahi membuat semua orang terkejut, mereka seketika menoleh ke arah Yedam yang nampak sama terkejutnya karna perkataan itu.

"Dam—"

"Gue nggak ngebunuh Bang Jaehyuk." Yedam menyela dengan cepat, seolah tahu apa yang akan Jihoon tanyakan.

"Bohong, gue tau lo yang udah bunuh dia!" pekik Asahi, kini ia sudah nampak pasrah dan tak lagi memberontak untuk melepaskan diri.

"Emang lo punya bukti, Bang?" Yedam membalas dengan sengit, tak terima dirinya disalahkan.

"Dari awal, lo terus nuduh Jaehyuk, itu ngebuktiin kalo lo nggak suka sama dia." Asahi memberitahu alasannya meyakini Yedam sebagai pelaku. "Makanya lo ngebunuh dia, kan?"

"Gue nuduh Bang Jaehyuk, murni karna gue pikir dia pelakunya, bukan karna gue nggak suka sama dia." Yedam memberi pembelaan.

"Nggak ada maling ngaku, bangsat. Gue yakin lo pelakunya."

"Jaga mulut lo, Bang." Yedam mulai terpancing emosi. "Gue nggak ngebunuh dia."

Perdebatan itu terus berlanjut selama beberapa saat, Asahi terus memaksa Yedam untuk mengaku, sedangkan Yedam terus membantah.

Hingga akhirnya, Hyunsuk mengambil keputusan untuk mengakhiri perdebatan itu.

"Lo bawa Asahi sama yang lain pulang, Ji," pesan Hyunsuk kepada Jihoon selaku yang tertua setelah dirinya. "Gue sama Yedam bakal ke kantor polisi buat cari tau tentang kelanjutan kasus Jaehyuk."

"Kenapa Yedam nggak ikut pulang sama Jihoon aja? Biar gue yang nemenin lo." Yoshi menawarkan diri untuk menemani Hyunsuk.

"Enggak, Asahi butuh lo. Dan Yedam nggak bisa pulang sama kalian, karna kalo dia semobil sama Asahi, mobil bisa kacau dan mungkin kalian bisa kecelakaan."

Mendengar itu, semua menyetujui perkataan Hyunsuk.

Hyunsuk langsung membawa Yedam pergi, sedangkan sisanya berusaha untuk menyeret Asahi pulang.

••••

Sesampainya di rumah, Asahi masuk ke dalam kamar dan kembali menangis, membuat Yoshi dan Jihoon bersiap menemani, menjaga lelaki itu agar tak melakukan hal yang membahayakan diri sendiri.

Sedangkan Haruto dan Jeongwoo menunggu di ruang tamu dengan tenang, tak banyak bicara karna keduanya sedang dalam suasana berduka.

"Kenapa?" tanya Haruto ketika mendengar suara isakan samar dari Jeongwoo yang duduk di sampingnya.

"Harusnya Bang Jaehyuk nggak pergi secepet ini, gue baru aja baikan sama dia," curhat Jeongwoo, membuat Haruto menjadikan sahabatnya itu sebagai titik fokus. "Gue belum ngalahin Bang Jaehyuk buat bales kekalahan gue semalem, tapi dia udah pergi duluan, gue nggak terima."

Jeongwoo tertunduk sedih, membuat Haruto mengusap punggungnya, berniat memberi kekuatan.

Haruto tahu, setelah Asahi, Jeongwoo adalah yang paling hancur karna kepergian Jaehyuk. Karna selain Haruto dan Junghwan, Jaehyuk adalah sahabat terdekatnya.

Jaehyuk itu ... kakak laki-laki kesayangan Jeongwoo.

"Gue selalu berusaha ningkatin kemampuan gue buat ngalahin Bang Jaehyuk, tapi sekarang dia udah nggak ada, gue ningkatin skill buat ngalahin siapa lagi?" Jeongwoo menyeka setetes cairan bening yang mendadak turun dari sudut mata tanpa perintah. "Dan selama ini, temen main game gue cuma Bang Jaehyuk, Bang Doyoung, Junghwan, dan lo. Tapi sekarang semuanya udah pergi."

"Kan masih ada gue." Haruto mengingatkan Jeongwoo jika di sini masih ada dirinya.

"Emang lo nggak bakal pergi?"

"Doain aja." Hanya itu yang bisa Haruto jawab.

"Sekarang temen main gue, cuma lo, To." Jeongwoo terdiam sejenak, lalu memandang lurus ke arah Haruto. "Jadi jangan tinggalin gue juga."

Haruto terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Aduh, pusing gue."

Haruto dan Jeongwoo menoleh ke arah sumber suara dan mendapati sosok Jihoon berjalan mendekat, lalu duduk di sofa sisi kanan, berdekatan dengan Jeongwoo.

"Lo kenapa?" tanya Jihoon ketika mendapati mata Jeongwoo nampak berair dan hidungnya memerah. "Nangis?"

"Dikit." Jeongwoo mengusap sisa air di pelupuk matanya.

"Udah, jangan nangis lagi."

"Iya, Bang."

"Bang Asahi gimana?" Haruto nampak penasaran dengan keadaan Asahi.

"Udah agak tenang, lagi diurus sama Yoshi biar tidur."

Mendengar itu, Haruto dan Jeongwoo menghela napas lega.

"Bang Hyunsuk sama Bang Yedam masih di kantor polisi?" tanya Haruto lagi, menyadari jika dua teman mereka tak kunjung kembali.

"Iya, barusan Bang Hyunsuk bilang masih di sana," jawab Jihoon, lalu teringat akan sesuatu. "Tadi gue sempet nanya Bang Hyunsuk tentang info apa aja yang udah dia dapet di kantor polisi, dan dia ngasih tau gue satu informasi."

Jeongwoo mengernyit. "Informasi tentang apa?"

"Tentang penyebab kematian Jaehyuk."

"Apa?" Haruto bertanya dengan cepat, nampak penasaran.

"Jaehyuk keracunan."

Continue Reading

You'll Also Like

660K 69.4K 70
hati-hati jangan baca ini sendirian, takutnya ada yang ikut baca dibelakang kamu.
58.6K 9.3K 44
"pinter banget lo actingnya" Start : 8 - 9 - 2021 Finish : 2 - 6 - 2022 [Budayakan follow sebelum membaca] KET: ● Cerita pertama, jadi maaf kalo ada...
913K 109K 53
Mereka tidak suka satu sama lain. Untuk sekedar menyapa pun enggan. Itzy yang muak terus dibandingkan dengan TxT dan TxT yang jengah melihat kelakuan...
47.9K 6K 12
pernah kepikiran nggak, han jisung tiba-tiba udah di depan rumah kamu, minta tolong, terus tinggal sebulan di rumah kamu? selamat berhalu ria❣ [°•Pre...