Part 46

23.7K 3.2K 109
                                    

Mohon maaf baru update ...
Disarankan untuk baca ulang semua alur biar ga lupa 😭🙏🏻
.
.
.
.
Happy Reading My Love Reader ♥️
.
.
_____________________

Cewek cupu itu menginjakkan kakinya di lantai parkiran khusus mobil. Dua hari tidak bertemu dengan Acha, keduanya sangat antusias mengajak Acha pergi berbelanja lagi. Sudah kedua kalinya dia berkeliling Mall seharian penuh bersama Fana dan Vinda. Satu fakta lagi yang perlu diketahui, jika Mall ini adalah Mall ketiga yang mereka kunjungi.

Sedari tadi dia hanya berdeham untuk menjawab pertanyaan tidak penting dari Fana dan Vinda. Mereka berdua masih belum mendapatkan apa yang di inginkan. Hanya mondar-mandir tak jelas.

Oh ayolah, rasanya Acha ingin kabur!

Dia benar-benar kuwalahan menghadapi kedua bocah itu. Ternyata seperti ini yang dirasakan para cowok ketika harus mengantarkan pacarnya belanja. Kalau para cowok terus menuruti dan menemani sang pacar belanja, itu berarti mereka kuat dan sabar. Terlebih lagi jika yang meminta ditemani adalah sang Mama, maka para cowok harus menyiapkan tenaga lebih ekstra.

Andai saja dia mempunyai kekuatan untuk berteleportasi, maka Acha akan memilih pergi ke kasurnya yang empuk bagaikan pulau yang dipenuhi dengan kapas. Sayangnya, hal itu adalah kemustahilan yang ada di dalam kehaluan otak Acha. Kaki Acha sudah pegal mengikuti kemana langkah mereka. Mencari kursi untuk duduk pun tidak ada.

Vinda membelikan ponsel baru untuk Acha saat di Mall pertama secara paksa. Padahal, Acha sudah memiliki ponsel baru, walaupun ponselnya jadul tapi benda pipih itulah yang menjadi perantara kabar keadaan Acha pada mereka.

Cewek cupu itu menjadi menyesal karna sudah menelpon dan mengabari keduanya. Jika saja Acha tau hal ini akan terjadi, maka dia akan langsung memberikan kejutan kehadirannya di waktu berangkat sekolah saja.

Tapi mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur. Semua itu sudah terjadi, dan lagi-lagi Acha harus menerima hadiah dari Vinda atas ponsel ini dengan hati yang ikhlas. Dia tidak ingin mengecewakan Vinda.

Ketiga cewek itu masuk lift dan naik kelantai tiga. Dimana mereka menuju toko branded penjualan dress mewah yang bermerk. Kenapa Acha bisa tau? Karna Mall ini adalah tempat Fana membelikan dress pesta untuknya saat acara ulang tahunnya Arjuna bulan lalu.

Tapi yang membuat Acha bingung, kenapa mereka berdua mengajaknya kesana lagi? Apa mereka selalu membeli gaun baru di setiap bulan? Tapi sepertinya tidak mungkin, mengingat jika Vinda dan Fana bukan orang yang suka menghamburkan uang untuk alasan yang sangat tidak penting.

Oh!! Jangan bilang kalau mereka akan membelikan gaun untuk dirinya lagi? Tapi untuk apa juga dia berfikir seperti itu? Lagipula sudah tidak akan ada lagi pesta ulang tahun kan? Kalaupun ada, pasti cewek cupu seperti Acha tidak akan diundang di acara mewah mereka.

Hari ulang tahun Fana dan Vinda pun masih cukup jauh, jadi tidak mungkin juga mereka akan membeli dress. Atau mungkin, mereka akan membelikannya untuk Mama mereka. Semoga saja memang begitu.

Acha menurut saja ketika Fana dan Vinda menarik tangan Acha dengan sangat antusias seperti akan bertemu Oppa Korea di acara fansite depan sana. Jika benar seperti ada Oppa Korea asli, maka Acha lah yang akan berlari paling depan!

"Pelan-pelan dong, kaki gue bukan kaki kuda yang bisa lari cepat!" Acha menggerutu kesal karna sedari tadi mereka berdua tak mendengarkan keluhannya.

"Bentar lagi sampai Cha!" Fana sedikit menoleh sembari tersenyum padanya. Tangannya masih setia menarik pergelangan Acha. Cewek cupu itu hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang