Part 25

24K 3.5K 81
                                    

Typo bertebaran dimana-mana.
.
.
.

Happy Reading.

Sudah sebulan lebih Acha berada di sekolah ini seperti sedia kala. Semua skandal tentang hilangnya mereka bertiga sudah tidak pernah dibicarakan lagi oleh siapapun, seolah tenggelam begitu saja.

Awalnya, saat kedatangan mereka di sekolah sempat menggemparkan dunia maya. Namun, lambat laun berita tersebut pun pudar.

Acha tidak mempedulikannya, lebih baik dia bersekolah sebaik mungkin. Walaupun terkadang masih ada saja bullyan yang ia dapat.

Hari ini adalah hari pertama Vinda bergabung dengan ekskul cheerleader. Dan Acha juga memulai latihannya bersama grup inti, benar - benar pencapaian yang luar biasa. Seorang cewek cupu dimana penampilannya yang nerd bisa menjadi anggota utama cheerleader.

Siapapun iri atas pencapaian Acha, saat pertama kali ia latihan, banyak anggota yang menjegal kakinya. Tujuannya, supaya Acha menyerah dan keluar dari ekskul cheerleader. Tapi, Acha bisa menghadapinya dengan menghindari kaki nakal mereka, Acha yakin itu pasti suruhan si nenek lampir.

Siapa lagi kalau bukan Riska? Cewek itu kan sangat takut jika tersaingi. Bahkan dengan gadis cupu seperti dirinya.

Ngomong-ngomong masalah peneror Riska, dia tidak lagi mengungkit atau mencari tau lagi. Karna sudah sebulan lebih ini tidak ada yang meneror Riska lagi.

Riska berpikir bahwa teror itu sebenarnya bukan ditujukan untuknya. Melainkan untuk Kalila. Karna mereka berdua sebangku, dan si peneror salah sasaran.

Saat Kak Novi menyuruhnya untuk mengajari gerakan utama pada Acha. Lirikan tajam selalu terpancar di mata indahnya.

Jika saja Kak Novi tidak memberi ancaman Riska akan menurunkan jabatannya, ia tak akan sudi melatih ataupun latihan bersama Acha.

Padahal kan, dia sendiri yang memasukkan Acha kedalam list cheerleader.

"Riska, kamu ajari Acha gerakan utama ya. Nanti saat pertandingan basket bulan depan, kamu sama dia yang didepan,"

Ucapan Kak Novi membuat semua orang berhenti latihan dan membulatkan matanya dengan sempurna. Anak cheerleader maupun basket, mereka sama sama terkejutnya. Vinda yang mendengar juga melongo tak percaya, sahabatnya bisa mendapatkan posisi yang didambakan oleh semua anggota cheerleader.

Beneran Acha masuk inti sama Riska? gumam Vinda dalam hati.

Ia hanya takut akan semakin banyak orang yang membully Acha. Walaupun Vinda tau ia juga dibenci oleh anggota Riska. Namun, itu tak masalah baginya. Yang terpenting saat ini adalah keadaan sahabatnya.

Acha sudah berkali-kali menolak tawaran pelatih. Namun tak dihiraukan oleh Kak Novi.

"Masak harus si dekil itu sih?"

"Ini beneran Kak Novi nyuruh dia masuk inti?"

"Gila, gue rasa si cupu pake pelet deh,"

"Gak percaya gue"

"Kenapa harus Achabe ini sih Kak? Kan yang lain juga bisa. Cici atau Freya gitu, gue gak mau Kak kalo si dekil yang jadi inti bareng gue,"

Wajahnya berubah menjadi merah, rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat. Riska menyesal memasukkan cewek cupu dalam cheers.

Niat Riska hanya ingin membully habis habisan si gadis cupu itu dengan mudah. Tapi na'as ia harus menerima kenyataan ini.

"Tidak ada bantahan apapun!" ucap Kak Novi bersidekap dan menghampiri Acha yang berdiri disebelah disamping Vinda.

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Where stories live. Discover now